They Don’t Know About Us #1

PicsArt_06-02-07.29.50

Author : Reni Bintang

Assalamualaikum
Reni balik lagi sama FF baru. Tadinya ragu buat post disini soalnya ini pertama kalinya bikin FF dimana jidi sama dara karakternya sbg mereka sendiri. Tapi karna dukungan dari mbak ima jadi dipost aja deh ya, semoga para reader seneng 😀😀😀. Silahkan baca imajinasi liar aku dan jgn lupa komen ya soalnya suka sedih kalau dikit komennya kaya ff minggu lalu 😥😥😥.
Happy Reading and love you readernim 😍😍

GD Pov

Aku mulai gelisah sekarang karena Dara tidak membalas pesanku maupun mengangkat telpon dariku sejak rumor tentang aku dan salah satu leader girl group besar Korea merebak beberapa hari yang lalu. Aku juga heran kenapa rumor itu bisa muncul begitu saja. Aku tidak mengerti dengan netizen yang selalu berpikiran dangkal tentangku. Mereka selalu mengambil kesimpulan tanpa repot mencari bukti yang lebih akurat. Aku hanya heran karena aku bisa dengan mudahnya dirumorkan memiliki hubungan special dengan wanita itu hanya karena beberapa persamaan pada photo yang aku upload di instagram yang mereka hubungkan dengan photo yang wanita itu upload.

Aku mulai frustasi karena rumor itu membuat Dara yang merupakan kekasihku yang sebenarnya menjadi sangat marah kepadaku hingga dia tidak membalas semua pesan yang aku kirimkan. Aku sangat ingin pulang ke Korea saat ini juga untuk menemuinya dan menjelaskan semua kesalahpahaman ini namun aku tidak bisa karena beberapa pekerjaan yang masih harus aku selesaikan di Jepang. Aku sangat ingin menemui Dara dan menenangkan dia yang mungkin saja sekarang sedang gelisah memikirkan hubungan kami.

“hyung apa Dara juga masih belum membalas pesanmu?” tanyaku kepada manajerku yang dari kemarin aku perintahkan untung menghubungi Dara. siapa tahu dia akan membalas jika manajerku yang menghubunginya.

nothing.” Katanya sambil melihat ponsel miliknya. “tidak ada satupun pesanku yang dibalas oleh Dara.” sambungnya. Aku mendesah kemudian kembali mencoba untuk menghubungi Dara namun dia masih tidak menjawabnya. Inilah yang tidak aku sukai dari profesiku karena harus menyembunyikan hubunganku dengan kekasih yang sangat aku cintai sejak dulu hingga akhirnya banyak rumor yang bermunculan tentang aku dengan gadis lain dan aku tahu hal itu sangat mengganggu Dara namun dia dengan sabar selalu menerima semuanya namun akhir-akhir ini dia sedikit menjadi gelisah jika rumor-rumor diriku dengan gadis lain bermunculan. Aku takut Dara mulai lelah dengan hubungan kami.

“hyung kau sudah coba menghubungi Jjangmae?” tanyaku.

“sudah dan dia bilang Dara baik-baik saja. Hanya saja mood Dara sedang tidak baik akhir-akhir ini bahkan dia tidak memposting photo di instagram setelah rumor itu muncul.” Katanya membuatku lega sekaligus khawatir.

“hyung bisakah kau pesankan aku tiket untuk malam ini?” tanyaku sambil melihat kepada manajerku.

“kau mau ke Korea?”

“memangnya kemana lagi?”

“tapi masih banyak pekerjaanmu yang masih harus kau selesaikan sebelum fanmeet tanggal 14 nanti.” Kata managerku sambil melihat jadwal yang harus aku lakukan.

“aku hanya akan pulang sebentar saja hyung. Setelah menemui Dara aku pasti akan segera kembali ke Jepang.” Kataku dengan memasang raut wajah sedih. “aku merindukan Dara dan mengkhawatirkannya.”

“baiklah.” Ujarnya. “selama kau pergi aku yang akan mengurus pekerjaanmu disini.” Katanya lagi. “tapi aku harap kau tidak akan membuat masalah.”

“terimakasih hyung.” Kataku dengan senang. “aku berjanji tidak akan membuatmu dalam masalah.” Sambungku sambil tersenyum senang karena akhirnya aku bisa melihat Dara.

Menjelang tengah malam aku segera pergi menuju bandara Narita dengan mengenakan pakaian serba hitam, cap dan juga masker supaya tidak ada fan yang dapat mengenaliku dan untungnya berkat bantuan dari soonho aku bisa sampai ke bandara tanpa ada masalah sedikitpun. Sebelum pesawat yang aku tumpangi akan take-off aku mencoba untuk menghubungi manager Dara dan untungnya Jjangmae mengangkat panggilanku. Aku bertanya kepadanya tentang keberadaan Dara dan memintanya untuk menjemputku di bandara Gimpo nanti. Aku menutup panggilanku setelah Jjangmae menyetujui permintaanku.

Setelah sampai di bandara Gimpo aku langsung keluar dari terminal kedatangan dan segera menuju parkiran dimana tempat Jjangmae sedang menungguku. Setelah melihat mobil berwarna hitam yang sudah aku kenal aku langsung berlari dan masuk ke dalam mobil itu dengan terburu-buru karena takut jika ada fan yang mengenaliku. Dan setelah aku duduk dikursi penumpang aku menjadi sedikit terkejut karena ternyata yang duduk dikursi kemudi bukan Jjangmae tapi Dara yang juga memakai pakaian serba hitam. Kepalanya ditutupi oleh sebuah cap dan wajahnya ditutupi oleh masker.

Babe?” tanyaku setelah melepaskan masker yang menutup wajahku. “apa yang kau lakukan disini” mana Jjangmae?”

“dia sedang istirahat jadi aku yang menjemputmu.” Katanya. “pakai lagi maskermu.” Sambungnya sambil memakaikan masker pada wajahku. “aku tidak ingin ada yang mengenali kita jadi aku akan langsung membawamu ke apartemen.” katanya sambil menyalakan mesin mobil lalu membawaku pergi dari parkiran.

“darimana kau tahu aku akan ke Korea?” tanyaku kepada Dara yang kini sedang menyetir disampingku.

“aku sedang bersama Jjangmae saat kau menelpon tadi.”

“lalu kenapa kau tidak berkata apa-apa saat itu?”

“karena aku tidak ingin berbicara denganmu.”

“kau marah?”

“kita bicarakan hal ini nanti.” Kata Dara. “aku tidak ingin kita bertengkar didalam mobil.” Sambungnya tanpa melihatku.

“baiklah.”

Sandara Pov

“kenapa kau mengupload photo seperti ini?” tanya Jiyong sambil melihat ponselnya saat aku dan dia memasuki apartemen kami. Tempat dimana aku dan Jiyong bisa menghabiskan waktu kami berdua. “kau seperti sedang memberitahu kepada semua orang bahwa kau sedang sendirian dan kau seperti sedang mengundang namja lain dengan memberitahu kalau kau adalah seorang single. Kau tahu?” tanyanya lagi dengan nada yang kesal sambil mengekor dibelakangku.

“aku memang sedang menjadi single saat aku mengambil photo itu.” Kataku sambil melepas cap dan masker yang aku pakai lalu duduk di sofa. “lagipula yang mereka tahu adalah aku seorang single.”

“aku yakin sekarang semua fanboymu sedang berpesta karena sangat senang mengetahui kau seorang single.” Dia berdecak dengan kesal sambil melemparkan cap dan masker yang tadi dia pakai ke sembarang arah. Dia sedang menunjukkan bahwa dia marah karena aku mengupload photo seperti itu. Tapi yang harusnya marah sekarang itu aku bukan dia.

“aku juga yakin kau sekarang pasti sedang senang karena memiliki kekasih baru berambut pendek, masih muda dan suka memakai onepiece dress. Persis sekali dengan tipe wanita idealmu.” Kataku sambil melihat kepadanya dengan raut wajah muak.

Babe kau tahu berita itu tidak benar.” Kata Jiyong sambil memelukku. Aku melepaskan pelukannya dengan paksa. “aku sama sekali tidak tahu kenapa berita itu bisa muncul.” Sambungnya.

“tapi ini bukan pertama kalinya media memberitakanmu dengan wanita itu.” Kataku sambil melihatnya dengan kesal.

“kau tahu Dara media dan netizen Korea itu memang selalu berlebihan.” Kata Jiyong sambil meraih tanganku lalu menggenggamnya erat.

“jika itu Cuma spekulasi dari netizen lalu kenapa berita itu selalu muncul lagi dan terus muncul. Aku yakin nanti pasti akan ada lagi rumor tentangmu dan wanita itu. Aku tahu banyak diantara VIPs yang juga mengharapkanmu bisa dengan wanita itu. Bahkan mereka sudah memiliki nama untuk kalian. Gtae?”

“Babe berhentilah membaca komentar-komentar itu jika kau tidak sanggup menghadapinya. Mereka tidak tahu tentang kita makanya mereka selalu mencoba menjodohkan aku dengan wanita yang menurut mereka pantas untukku. Apa artinya Gtae jika dibandingkan dengan Nyongdal yang sudah ada sejak dulu? Bukankah kita bertahan karena tahu mereka mendukung kita?” Kata-kata Jiyong sedikit membuatku lebih tenang. “kau tahu cuma kau yang aku cinta. Berita itu hanya datang tanpa dasar seperti berita-berita lain sebelumnya.” Sambungnya sambil membelai rambutku dengan tangannya yang bebas. “jangan marah aku mohon.”

“aku tidak marah.” kataku dengan mata yang mulai berkaca. “entahlah Ji aku juga tidak tahu apa yang aku pikirkan. Maafkan aku.” Kataku sambil melihatnya.

“kenapa kau minta maaf?”

“karena membuatmu datang hanya untuk menemuiku padahal pekerjaanmu disana sangat banyak. Aku kekanakan maafkan aku.”

“tidak babe kau tidak perlu meminta maaf.” Kata Jiyong sambil tersenyum. “aku memang sangat merindukanmu makanya aku datang.” Sambungnya sambil memelukku. “aku sangat merindukanmu dan ingin memelukmu seperti ini makanya aku datang.” Ujarnya ditengah pelukan eratnya. “kau tidak marah lagi kan?” aku mengangguk kemudian membalas pelukan Jiyong.

“aku juga sangat merindukanmu Ji.” balasku dan aku merasakan Jiyong lebih mengeratkan dekapannya.

“maafkan aku karena selalu membuat kita seperti ini. maafkan aku karena aku tidak tahu lagi cara untuk melindungimu selain dengan cara seperti ini.”

“anni, kau tidak perlu meminta maaf karena aku tahu semua yang kau lakukan adalah untuk melindungi aku.” Aku merasakan Jiyong melonggarkan dekapannya lalu melepaskan tangannya yang tadi memelukku.

“terimakasih Babe karena kau selalu mengerti.” Sambungnya sambil menatap mataku lalu beberapa detik kemudian dia memagut bibirku dengan sangat rakus dan lama. Kami sudah lama tidak bertemu jadi aku bisa mengerti jika sekarang Jiyong menjadi sangat lapar setelah melihat bibirku. Dan aku juga sangat merindukan Jiyong jadi aku membalas ciumannya dengan sama rakusnya dengan dia.

“kapan kau akan kembali lagi?” tanyaku kepada Jiyong sambil membersihkan bibirnya, menghapus bekas ciuman kami. Dia bersandar pada sandaran sofa kemudian merangkul bahuku untuk mendekat kepadanya.

“mungkin lusa.” Katanya sambil membelai pelan lenganku. “aku ingin menghabiskan dulu waktuku bersamamu.” Sambungnya. “kau ada jadwal hari ini?” tanyanya yang aku balas dengan gelengan.

“aku bebas hari ini tapi besok aku ada jadwal Sugarman.” Jawabku. “kau tidurlah dulu Ji. kau pasti sangat lelah. Tidurlah untuk beberapa jam.” Kataku sambil mendongkak dan melihat matanya yang mulai lelah.

“aku sangat lelah tapi setelah melihatmu aku bisa kembali fresh.” Katanya sambil melihatku.

“jangan merayuku Ji.” kataku sambil berdecak. “tidurlah, kau harus istirahat.” Sambungku lagi kemudian mencium pipinya. “lagipula aku sudah sangat mengantuk.” Tambahku supaya Jiyong bersedia untuk beristirahat.

“baiklah.” Katanya sambil mencium puncak kepalaku. “aku akan tidur setelah mandi.” sambungnya lalu bangkit berdiri dan pergi kedalam kamarnya.

GD Pov

babe kenapa kau tidak membangunkanku?” kataku sambil memeluk Dara yang kini sedang menata meja makan. Aku meletakkan daguku pada bahunya lalu lebih mengeratkan pelukanku dan menghirup harum tubuhnya yang sudah mandi.

“kau sudah bangun?” tanyanya sambil memutarkan kepalanya untuk melihatku yang sedang bermanja-manja kepadanya. “bagaimana tidurmu?”

“sangat nyenyak.” Kataku sambil mencium pipinya dengan kilat. “kita sarapan apa pagi ini?” tanyaku.

“kau tidak keberatan dengan ini?” tanyanya sambil menunjuk sereal yang sudah disiapkan pada mangkuk. Aku menggelengkan kepalaku. “Jagi apa kau bisa membantuku?” tanyanya tiba-tiba sambil melihatku.

“kau butuh bantuan apa?”

“tolong ambilkan susu di kulkas lalu tuangkan pada mangkuk-mangkuk itu.” Katanya membuatku langsung melepaskan pelukanku lalu melakukan apa yang dia perintahkan. Dan setelah selesai menyiapkan sarapan aku dan Dara langsung duduk berhadapan dan mulai mengunyah sarapan kami.

babe siapa yang akan menjadi bintang tamu Sugarman besok?” tanyaku setelah memasukan sesendok sereal ke mulutku.

“exo dan exid.” Jawabnya singkat sambil terus mengunyah.

“exo?” tanyaku yang dia balas dengan anggukan sambil melihatku. “tunggu dulu.” Kataku sambil menyimpan sendok yang sebelumnya aku pegang. “siapa tepatnya bintang tamu dari exo?” tanyaku sambil menyipitkan mataku karena mulai curiga. “tolong jangan katakan salah satu fanboymu itu.”

“bintang tamunya dia.” Kata Dara enteng sambil terus mengunyah serealnya. “dan anggota satu lagi tapi aku tidak tahu siapa namanya.”

“ya!” kataku sedikit keras. “apa yang kau katakan tadi? bocah itu yang akan menjadi bintang tamu besok? Kau pasti bercanda kan?”

“aku serius.” Katanya sambil melihatku dengan wajah polosnya. “memangnya kenapa?”

“aku tidak suka mendengarnya.” Kataku sambil melihatnya dengan wajah kesal. “dia pasti akan terus mencuri pandang kepadamu seperti yang dia lakukan dulu.”

“biarkan saja.” Kata Dara tenang.

“kenapa kau bisa sangat tenang seperti ini Dara?” tanyaku sambil memandang heran kepada Dara. “aku yakin pasti nanti shipper kalian akan merasa sangat senang lalu menyampah dengan menandaimu disetiap photo kalian. Kau tahu? aku selalu ingin muntah jika melihat gambarmu dengan bocah itu yang diedit sedemikian rupa.” Kataku kepadanya dengan mengomel. Tapi Dara sama sekali tidak peduli.

“setidaknya tidak ada rumor tentang aku dan dia Ji.” katanya sambil terus mengunyah.

“tetap saja aku tidak suka. Aku tidak suka jika kau berada dalam jarak yang sangat dekat dengan para fanboymu.”

“lalu apa yang harus aku lakukan?” tanyanya kepadaku. “bukan aku yang menentukan bintang tamunya.”

“jika kau tidak datang besok bagaimana?”

“aku harus datang Jiyong.” katanya sambil melihatku dengan raut wajah kesal. “tolong berhentilah posesif seperti ini. Aku harus profesional dan pasti akan sangat aneh jika tiba-tiba aku tidak datang.”

“jika kau datang mereka pasti mengira kau menyukainya juga.”

“tolong berhenti Jiyong.” katanya masih dengan nada kesal. “aku yakin tidak akan ada headline yang memberitakan aku dengan orang itu cuma karena ini.” katanya sambil melihatku. “netizen hanya peduli kepada G-Dragon dan Taeyeon  jadi tidak ada waktu untuk mereka memikirkan aku dan orang itu.” Kata Dara lagi dengan nada menyindir.

“babe kau marah?” tanyaku.

“aku hanya kesal Ji. kau selalu seperti ini kepadaku sedangkan aku harus selalu menerima jika hal ini terjadi kepadamu.”

babe maafkan aku.” Kataku akhirnya sambil memegang tangannya yang berada diatas meja makan. “aku terlalu mencintaimu hingga tidak suka melihatmu dikelilingi pria lain. apalagi saat kita tahu pria itu menyukaimu.”

“aku tahu kau pasti terganggu tapi aku mohon mengertilah Ji.” katanya sambil melihatku dengan raut wajah memohon, aku mengangguk kemudian lebih mengeratkan genggaman tanganku.

“jangan bertengkar lagi Dee.” Kataku akhirnya kemudian mencium tangannya yang sedang aku genggam. “aku tidak ingin kita bertengkar lagi hari ini.” sambungku yang dia balas dengan senyuman.

“selesaikan sarapanmu.” Katanya sambil tersenyum sangat manis.

Dara Pov

Setelah selesai melakukan recording untuk Sugarman aku langsung pergi ke ruang tunggu khusus untukku lalu melihat Jjangmae manajerku yang sedang melakukan panggilan. Dia langsung melihatku dan menyerahkan ponselnya kepadaku saat aku sudah berada di hadapannya.

“Nugu?” tanyaku kepadanya. Jjangmae melafalkan nama Jiyong dengan tanpa suara lalu aku segera mendekatkan ponselku pada telinga. “ada apa?” tanyaku.

kau sudah selesai?” tanya Jiyong. “kau akan segera pulangkan?”

“aku akan pulang sebentar lagi.” kataku sambil mengangguk kepada Jjangmae dan memintanya untuk membereskan barang-barang milikku dan memasukannya kedalam tas.

apa kau berbicara dengan pria itu?” tanya Jiyong.

“anni. Aku tidak berbicara dengan orang itu.”

baguslah.” Ujar Jiyong. “aku sedang menunggumu ditempat Jjangmae jadi cepatlah kemari.”

“tidak ada ada yang melihatmu kan saat kau pergi kesana?” tanyaku untuk memastikan bahwa tidak akan ada seorangpun yang mengenali dia.

tenang saja.” Katanya. “tidak ada yang melihatku.”

“baiklah kalau begitu aku akan kesana setelah berganti baju.” Kataku lalu menutup panggilan Jiyong.

Setelah berganti baju aku langsung menuju ketempat Jjangmae. Jiyong tahu bahwa tidak akan ada yang curiga jika aku pergi ketempat Jjangmae makanya dia menungguku disana.

“kau sudah datang Babe?” tanya Jiyong setelah aku dan Jjangmae masuk. Dia sedang duduk disofa sambil menonton.

“kenapa kau datang kesini?” tanyaku sambil duduk disampingnya. “bagaimana jika ada yang melihatmu disini?” tanyaku lagi.

“tenang saja Babe tidak ada yang melihatku. Aku harus memberikan pesanan Jjangmae, orang lain akan lebih curiga jika Jjangmae tertangkap pergi ke apartemenku jadi biar praktis aku saja yang datang kesini.” Kata Jiyong. “lagipula didepan gedung apartemenku sekarang sedang banyak fans yang menunggu. Mereka tahu aku di Korea setelah aku mengupload photo kemarin.”

“apa yang kau belikan untuk Jjangmae?” tanyaku. “kau tidak membelikan apapun untukku?”

“bir.” Kata Jiyong sambil menunjuk bir yang sekarang sedang Jjangmae minum. “aku tidak membelikanmu apapun karena aku tahu besok kau akan ke Jepang. Iyakan?” tanya Jiyong, aku langsung melihat kepada Jjangmae karena aku yakin dia yang telah membocorkan hal ini. aku sengaja tidak memberitahu Jiyong karena aku ingin memberi dia kejutan.

“kau selalu saja merusak kejutanku untukmu.” Kataku sambil mengerucutkan bibir.

“jangan merajuk seperti ini Dee.” Katanya sambil tertawa. “kau sangat menggemaskan dan aku selalu tidak tahan jika kau sudah mengerucutkan bibirmu seperti ini.” katanya lagi kemudian mengecup bibirku dengan cepat.

“ya!” kataku sambil berdiri. “kau harusnya menghiburku bukannya merayuku.” Kataku lagi yang malah membuatnya semakin tertawa.

“aku harus ke kamar mandi Babe.” Kata Jiyong yang masih tertawa kemudian dia berdiri dan melewatiku untuk pergi kedalam kamar mandi. saat berjalan didepanku dia masih sempat mengacak-acak rambutku sebentar membuatku semakin kesal.

Aku berjalan ke balkon apartemen Jjangmae dan duduk diatas dinding pembatas. “aku mau mencoba bir itu.” Kataku kepada Jjangmae yang sedang berdiri didekatku. Dia mengambil satu bir lagi dan membukakan bir itu untukku. “terimakasih.” Kataku setelah Jjangmae memberikan bir itu. Aku mengecap-ngecapkan lidahku setelah menengguk bir itu dan menurutku lumayan juga jadi aku menengguknya sedikit lagi. “tolong ambil gambarku.” Kataku kepada Jjangmae, dia mengambil ponselku lalu segera mengambil gambarku setelah aku berpose.

Setelah Jjangmae  mengambil gambarku, dia langsung memberikan ponselku lagi lalu aku segera mengupload photo itu ke Instagram.

Kyah. Life is so bitter… like a beer. Tulisku pada captionnya. Aku menyimpan ponselku lagi kemudian akan kembali menenggak bir itu saat tiba-tiba Jiyong keluar dari dalam kamar mandi dan segera berteriak kepadaku.

“ya!” teriaknya. “jangan minum bir Dara.” katanya lagi sambil berdecak kemudian menyuruhku masuk yang aku balas dengan mengangkat bahu tidak peduli karena masih kesal kepadanya yang selalu saja memaksa Jjangmae untuk memberitahunya semua hal yang akan aku lakukan. Dia itu terlalu protektif. “baiklah jika kau tidak ingin masuk maka aku yang akan keluar.” Ancamnya yang langsung membuatku mendengus kesal. Aku berdiri kemudian masuk kedalam seperti apa yang dia inginkan. Aku tidak akan membiarkannya keluar karena takut mungkin saja akan ada yang melihatnya. “Ya!” teriaknya lagi. “kenapa kau mengupload gambar ini?” katanya lagi sambil menunjukkan ponselnya kepadaku. “mana ponselmu?” tanyanyasambil mengangkat tangan dan meminta ponselku. Aku melihatnya dengan wajah kesal lalu duduk di sofa. Dia selalu saja berteriak kepadaku jika dia tidak menyukai sesuatu yang aku lakukan. Dia duduk disampingku lalu memasukan tangannya pada saku mantel yang aku pakai untuk mencari ponselku. Dan setelah mendapatkan ponselku dia langsung membuka aplikasi Instagram di ponselku lalu menghapus photo yang baru saja aku upload. “jangan mengupload gambar seperti ini lagi. Aku tidak menyukai jika orang lain tahu kau sedang minum bir.” Aku melihatnya lagi lalu mengambil ponselku dengan paksa ditangannya. “kau masih kesal kepadaku?” tanyanya. Aku hanya melihatnya lalu memutar bola mataku.

“berhentilah selalu bertanya tentang apa yang akan aku lakukan Jiyong.” kataku tanpa melihatnya. “dan berhentilah melakukan apapun sesuka dirimu terlebih pada apa yang aku lakukan. Aku saja tidak pernah melarangmu untuk melakukan apapun yang kau inginkan.”

“aku hanya mengkhawatirkanmu Babe.” Katanya yang kini telah duduk disampingku. “kau tahu semua yang aku lakukan kepadamu itu karena aku sangat mengkhawatirkanmu.”

“berhentilah mengkhawatirkan aku Ji, aku sudah dewasa dan aku lebih tua darimu jadi jangan cemas karena aku bisa mengurus diriku sendiri.”

“anni. Bagiku kau selalu menjadi seorang gadis kecil. Bagiku kau selalu menjadi Dara yang sama seperti saat pertama aku melihatmu. Aku tidak pernah melihatmu bertambah tua sejak saat itu keculai kecantikanmu yang terus memancar.” Katanya lagi.

“ya tuhan Ji harusnya sekarang kau itu meminta maaf kepadaku. kau selalu merayuku jika aku marah seperti ini.” kataku karena kemarahanku perlahan menguap setelah mendengar Jiyong merayuku. Dia tertawa renyah kemudian mencium puncak kepalaku.

“maafkan aku untuk semua yang telah aku lakukan hingga membuatmu kesal.” Katanya.

“jangan memaksa Jjangmae untuk selalu melapor kepadamu.” Kataku sambil melihatnya. “aku kasihan kepadanya. lagipula aku tidak punya kesempatan untuk memberimu kejutan jika Jjangmae selalu melapor kepadamu.”

“kau lupa kau telah mengejutkanku saat kau tiba-tiba muncul dipanggung ketika konser BigBangdi Jepang waktu itu?”

“yah aku ingat. Dan aku selalu ingin tertawa jika mengingat wajah terkejutmu.” Kataku sambil tertawa. “kau sangat lucu Ji kau bahkan tidak banyak bicara saat itu.” Kataku lagi.

“itu karena aku sangat terkejut Babe. Aku tidak tahu kau akan muncul tiba-tiba dari belakang.” Katanya lagi sambil merangkul bahuku. “Babe kau pergi bersama Hyoni besok?” tanyanya tiba-tiba, aku mengangguk. “apa saja yang akan kau lakukan di Jepang?” tanyanya lagi.

“aku datang untuk memberikan kejutan pada Yuka.” Kataku. “dan mungkin nanti disana aku hanya akan berjalan-jalan dengan hyoni dan Yuka.”

“Dara bagaimana jika kau berjalan-jalan denganku.”

“kau sudah gila?” tanyaku sambil melihatnya.

“maksudku dengan aku dan beberapa teman kita yang lain. aku akan bilang pada Bajowoo untuk menemanimu besok dan aku juga yakin Masahiro akan sangat senang menemanimu.” Katanya. “aku harus pergi ke gallery Christina besok.” Katanya lagi. “kau bisa menghabiskan waktumu bersama mereka lalu nanti aku akan pergi untuk menemuimu. Hari berikutnya kita pergi bersama.”

“baiklah.”

TBC

next >>

Nah gimana? Suka?

Minta komentarnya ya, lanjutin atau enggak. Hehe ^.^

57 thoughts on “They Don’t Know About Us #1

  1. heheehe ceritanya kyk real life. hhmmmm ngarep daragon beneran kayak gitu haha

    susah nggak sih eon, bikin ceritanya ngepasin sama daragon moment di sns??

    • Aku bikn ceritanya liat dulu sn jadi ceritanya nyesuaian aja sama sns . agak susah juga sih soalnya gak bisa seenak jidat gitu bikinnya gak kaya ff aku yang lain yg gak real life. Jadi buat bikin ini imaginasinya harua bener bener di gunain. Dan aku nulis ff harus pas lagi bahagia jadi ide suka ngalir gitu aja kalau lagi seneng. Hehe maaf jadi curhat balesnya

      • jadi kalo mereka lama update sns nya, lama juga ngepostnya ya eon hihihi •_•v

        semangat nulisnya ya eon, semoga bahagia terus hahahaaa

    • Kalau buat ngepost itu tergantung mood aku aja sih. Kalau mood aku lagi baik aku bisa langsung bikin ff ampe sehari jadi gak tidur juga soalnya takut inspirasi ilang. Tapi kebanyakan badmoodnya sekarang apalagi kalau komen dikit, kan caoek ngetik seharian terus begadang pula eh yang komen ternyata dikit. Jadi males buat ngelanjutin deh atau mending di post di blog pribadi puguh gak ada yang baca juga hehe.
      Makasih ya doanya semoga aku bahagia terus, amin. Dan semoga para reader juga bahagia

  2. Berharap banget nyatanya daragon seperti itu jugaa
    Unnie jadi bikin makin berharap itu real wkwk
    Semoga daragon beneran real

  3. iseng2 baca fanfic nemu fanfic begini aaahhhh based story berasa real awalnya gasuka ngeship daragon klo tau begini jd sukak daragon..hehehe

  4. Suka sma ff yg kyk gini ,yg dara nya asli dan jiyong nya asli ,setelah sedih karena berita klo jiyong dating with jepang lgi ,bener enggk nya enggk tau,yg penting skrng aku happy

Leave a comment