Jiyong Pov
“I-ia bilang begitu padamu kalau… kalau… Aku p-poppamu?” Aku tak percaya menatapnya. Ia terlihat tidak terkejut sama sekali dalam hal ini. Sepertinya baginya ini hanya hal yang sederhana untuk dibahas.
“Tidak persis seperti itu…” Ia menggelengkan kepalanya saat ia mengangkat pizza dan menggigitnya.
“A-apa maksudmu Dami?”
“Akulah orang yang bertanya pada momma, dan ia terpaksa memberitahuku …”
“J-jadi kalau Kau tidak bertanya padanya? Ia mungkin tidak akan memberitahumu? “
“Ya ….” Mendengar itu, aku tiba-tiba merasa marah dengan ide kalau mungkin Dami belum mengenalku. Dan aku mungkin tidak akan menyadari kalau aku sudah punya anak perempuan.
“K-Kau tidak marah padaku Dami?”
“Kenapa?” Matanya sekarang terkejut dan menatapku.
“Y-yaa karena aku tidak ada di sana ketika K-Kau tumbuh…. kau tidak marah padaku…..?”
“Kenapa aku harus marah? ….. Kau tidak tahu kan…? “
“Y-yah ….. ta-tapi biasanya reaksi awal pada sebagian besar anak-anak sepertimu akan marah….”
“Yah… aku tidak begitu…” Aku menatapnya. Aku tidak dapat menyangkal fakta bahwa Dara melakukan pekerjaan yang baik dalam membesarkan dirinya seperti ini. Ibunya pasti lebih dewasa daripada ia…. haha… pikiran itu membuatku tersenyum.
“D-dami, Kau benar-benar membuatku kagum , Kau tahu itu?”
“Kenapa?”
“Karena aku tidak perlu memberikan penjelasan apapun…”
“Paman, kau tahu kadang ku pikir orang dewasa membuat sesuatu menjadi lebih rumit dari yang seharusnya…”
“Ha?” Apakah aku mendengar itu dari seorang gadis berusia tiga tahun… Dan memikirkanmu….. putriku sendiri?
“itu benar Paman…” Ia menjilat saus di bibirnya.
“Baiklah, aku tidak akan berdebat denganmu….” Aku mengambil saputanganku dan mengelap sisi mulutnya.
“Terima kasih paman …” Ia tersenyum dan menatapku.
“Uhm, Dami bisa aku minta tolong?”
“Tentu ….”
“B-bisa kau panggil aku P-poppa?…..” Aku merasa bangga mengatakan itu…. ia melihatku untuk beberapa saat…
“Aku akan memikirkannya….” Ia mendesah dengan cute. Omona! Ia bertindak seperti seorang wanita tua??? Aku tak bisa berbuat apapun tapi justru semakin mencintainya…
“Ok… Aku tidak akan memaksamu…. Aku tahu itu agak terlalu cepat kan? “
“Yup…” Damiku lebih dewasa dari maknae kami …. Hehe
Keheningan singkat dan aku hanya menikmati diriku yang sedang melihatnya makan. Oh crap! Aku tidak percaya aku akan sangat menikmatinya…..
“Tapi aku senang akhirnya bertemu denganmu..” katanya setelah meminum jus nya.
“Kenapa? Karena Kau tahu kalau poppamu tidak benar-benar meninggalkanmu?”
“Tidak…” Ia menggelengkan kepalanya sambil mengambil gigitan terakhir pizzanya.
“Jadi, apa itu baby Dami?” Aku sangat tertarik dengan apa yang akan ia katakan selanjutnya.
“karena kau tidak tenggelam dalam mangkuk sup …” Katanya.
Story by : Truelies
credit : asianfanatics
sedewasa apapun dami berpikir,dami tetaplah gadis berusia 3 tahun
hahaha
Dasar dami 😄😄
I really fall in love with little sweet dami,love her so much.👏👏👏💕💕💕😘😘😘