Juara di Hatiku [Oneshoot]

cover (4)

Author: Mita (Kwonjita)

Main Cast| |Sandara Park ||Kwon Ji Yong ||

G| |  Sweet Romance

****

Ehemmm, ff A Racer Dragon masih belum di kerjakan, sekarang malah berani buat ff oneshoot. Entah kenapa aku sangat ingin membuat ff oneshoot padahal hasilnya tidak memuasakan. Tapi walau pun begitu aku harap kalin menikmatinya chingudeul, dan jangan lupa tinggalkan jejak neh? Kalau begitu kajja nikmatilah ff ku ini…😉😉😊

****

Terlihat dari kejauhan nampak seorang gadis menatap jengkel pada seorang pria yang tengah dikerubuti para gadis. Dia melangkah dengan santai saat melewati pria itu, sekilas dia melihat wajah memelas pria itu padanya, tapi dengan cuek dia terus melangkah meliwati pria itu. “Cih, namja itu, selalu berlagak keren di depan para yeoja-yeoja genit itu” cibirnya setelah duduk di kursi. Tatapan bingung sahabatnya terus memperhatikan gerakan gadis itu.

“kenapa kau selalu menggerutu tidak jelas setiap masuk kelas huh?” tanya gadis dengan rambut merahnya itu. Setiap pagi dia selalu mendapati wajah kesal sehabatnya ini, sampai bosan dia melihat wajah sahabatnya itu.

“ya, Sandara Park” teriaknya tepat ditelinga, saat ucapannya tidak ditanggapi sahabatnya yang bernama sandara park itu.

“aiishtt, apa tidak bisa kau tidak berteriak di kupingku Bomie-ah?, kau mau membuat gendang telingaku pecah oeh?” desisnya kesal. “siapa suruh kau mengabaikan ku?” jawabnya cuek tanpa merasa bersalah sedikit pun.

“ommo, lihat lah dara, ji yong lagi-lagi di kerubuti para gadis genit itu?” ucapnya kaget melihat pemandangan itu lagi. Yah setiap pagi mereka akan melihat pemandangan itu terus-menerus. Mereka heran kenapa para gadis itu begitu tergila-gila dengan pria bernama kwon ji yong itu. Para gadis itu tidak akan pernah berhenti mengganggu ji yong, jika mereka semua tidak lelah karena aksi kejar mengejar yang mereka lakukan.

“biarkan saja” jawabnya cuek, tak berniat melihat pemandangan yang sudah bosan dilihatnya. Dia sama sekali tidak peduli dengan pria bernama ji yong itu, walaupun dia sahabatnya, dia lelah menolong pria itu dari para gadis yang mengejarnya. Dia juga lelah mengatakan pada sahabatnya itu, untuk tidak meladeni setiap para yeoja itu mendekatinya, tapi pria itu tidak pernah mau menuruti ucapannya, dia selalu saja menanggapi setiap yeoja-yeoja itu mendekatinya.

“mwo, bagaimana bisa kamu berkata seperti itu dara?, dia sahabatmu, bahkan kalian sudah dekat sejak lahir, cepat bantu dia”.

Selalu seperti ini gumamnya, lagi-lagi dia kembali mengalah pada perasaannya yang mengatakan untuk membantu sahabat bodohnya itu. Dengan wajah malas dia melangkah keluar kelas di ikuti sahabatnya Bom.

“KWON JI YONG” teriaknya keras, membuat para yeoja yang tadi mengejar ji yong seketika menghentikan langkahnya untuk melihat siapa yang berteriak memanggil nama idola mereka itu. Dengan langkah tegas dara melangkah menghampiri sosok pria yang tengah di kerubuti para yeoja, saat dia melangkah tatapan tajamnya tak hentia dia tunjukan pada para yeoja itu.

“maaf, nona-nona mulai sekarang aku harap tidak ada lagi yang mengganggu pacarku ini” katanya berlalu pergi dengan ji yong dalam rangkulannya. Dia tersenyum puas melihat wajah kaget para yeoja itu. Rahang mereka serasa jatuh, saat melihat dirinya mengatakan itu, dan dengan santainya dia merangkul idola mereka di depan mata mereka. Setelah sampai di dalam kelas dara dengan cepat menjauhkan lenganya dari bahu ji yong. Dia menatap tajam pada pria itu, lalu kembali pargi menuju mejanya.

“dara-ah” panggil ji yong manja, setelah ikut duduk kursi sebelah dara. “jangan memanggilku seperti itu” ucapnya tajam. Dia tidak tahu kenapa dia selalu bersikap seperti ini, setiap melihat pria di sampingnya ini di dekati para yeoja genit itu.

“gomawo, sudah kembali membantuku dari serbuan para yeoja itu” katanya memeluk erat tubuh dara. Dia benar-benar bersyukur punya sahabat seperti dara pikirnya. Dia selalu ada di saat dirinya punya masalah, maka gadis ini akan berlari padanya.

“apa kau ingin terus memeluk ku?, kau tidak ingin pergi ke kelasmu sendiri huh?”

“arraseo, aku akan pergi sekarang” katanya cepat melepas pelukannya pada tubuh dara dan beranjak dari duduknya, lalu melangkah pergi dari kelas dara. Tapi dia kembali menghentikan langkahnya tepat di depan pintu dan dia membalik tubuhnya kembali menghadap dara. “tapi dara, apa kau benar menganggapku pacarmu?” ucapnya. “menurutmu?” jawab dara menatap lembut pria yang dianggapnya sahabat itu.

“molla” jawabnya bingung, dan kembali melangkah meninggalkan tempat itu.

****

Angin yang berhembus, membuat tubuh mungil dara sedikit menggigil saat hembusan itu menyentuh kulitnya yang hanya berbalut kaos tipis. Dia memandang lurus kedepan, menikmati setiap kerlipan lampu yang bersinar di tengah pekatnya malam. Kembali dia hembuskan nafas lelah, dia sungguh tidak mengerti dengan dirinya akhir-akhir ini. Kenapa dia selalu terbakar emosi, jika melihat pria itu bersikap manis pada yeoja lain, dan bodohnya dirinya kembali menolong pria itu dengan pura-pura menjadi kekasihnya.

Apa aku secara tidak sadar sudah jatuh cinta pada pria bodoh itu, batinnya tidak mengerti dengan sikap dirinya akhir-akhir ini. ahh sudah lah untuk apa aku memikirkan masalah yang sama sekali tidak ku mengerti ini. lebih baik aku pergi tidur.

****

Dara pov

Ada apa dengan laki-laki ini, kemana sebenarnya dia akan mengajak ku pergi, gumamku menatap bingung pria yang menarik tanganku berlari mengikutinya. Setelah pulang sekolah tadi dia langsung menarik tanganku dan berlari dengan menggenggap tanganku.

“berhenti sebentar ji, aku lelah dari tadi berlari. Sebenarnya kau ingin mengajak ku kemana huh?” kataku ditengah mengatur nafasku, aku sungguh lelah.

“apa kau sungguh lelah?” tanyanya khawatir, aku mengeryitkan alisku melihat sikap manis ji yong padaku. Ada apa dengannya? Kenapa hari ini dia begitu beda. Memang sih dia selalu lembut bahkan pada semua orang, tapi ini beda sikapnya terlihat begitu manis dari biasanya.

“naiklah” perintahnya padaku. Dia memintaku untuk naik kepunggungnya, dan itu membuatku semakin bingung dengan dirinya ini. “gwenchanayeo, aku bisa jalan sendiri” kataku langsung melangkah meninggalkan dirinya yang masih berjongkok. aku masih melangkah, saat tiba-tibah aku merasakan sebuah tangan meraih pergelangan tanganku menghentikan langkah ku.

“Dee”panggilnya lembut. Sekarang dia memanggilku seperti itu, ini semakin membuatku bingung, sikap semakin manis. Aku masih menunggu dia melanjutkan kata-katanya padaku. Tatapannya begitu lembut saat mata coklatnya itu, tidak mengalihkan pandangannya dariku. Karena tidak tahan dengan tatapannya aku, dengan canggung mengalihkan pandanganku darinya.

Tapi dia kembali menarik wajahku menatapnya. “apa boleh status sahabat ini, ku ubah jadi kekasih?” katanya membuat mataku membulat menatap tidak percaya padanya. Aku tidak salah dengar bukan tadi dia mengatakan apa?. Dia ingin mengubah status sahabat ini jadi kekasih.

“berhenti membulatkan mata seperti itu” ucapnya tersenyum manis padaku. Mendengar itu dengan cepat aku mengalihkan pandanganku kelain. Suasana ini sungguh canggung.

“jadi, bagaiman?” katanya lagi masih menunggu jawabanku atas pertanyaannya tadi. Tapi aku masih tidak tahu jawaban apa yang harus ku berikan padanya.

“apa aku di tolak?”

Dia terlihat kecewa karena aku masih belum memberikan jawaban padanya. “jadi benar aku ditolak?” sambungnya lirih. “ANIO” sargahku cepat karena tidak setuju dengan ucapannya yang mengatakan kalau aku menolaknya.

“jadi..? aku diterima?” katanya histeris keliwat senangnya melihat aku mengaguk menanggapi jawabannya. “emm” kataku tersenyum malu padanya. Aku yakin wajahku memerah sekarang saking malunya. Aku terlonjak kaget saat tiba-tiba dia memeluk tubuhku.

“SANDARA PARK SARANGHAE” teriaknya masih memeluk tubuhku erat. Dia terlihat seperti bukan ji yong sahabatku, tapi dia terlihat seperti ji yong yang di gilai para gadis karena sikap manisnya ini.

“kau tahu, aku benar-benar takut kalau aku akan di tolak?” katanya lagi, dia melepas pelukannya padaku dan sedikit merendahkan tubunya mensajajarkan tingginya denganku. Dia kembali menatap lembut padaku.

“kenapa kau memilihku, padahal kau bisa memilih wanita yang lebih dariku?” kataku hati-hati padanya. Dia kembali tersenyum dan mengelus lembut pipiku, dan kembali membuat pipiku memerah lagi karena perlakuannya ini.

“karena kau satu-satunya wanita yang ada di hatiku, jadi untuk apa aku memilih wanita lain lagi. Kau bahkan jauh lebih cantik dari mereka semua, dari kecil aku sudah menyukaimu dara. Dan aku tahu kau juga menyukai ku selama ini, benar kan?” katanya tersenyum menggodaku.

“jadi berhentilah bertanya kenapa, dan katakan padaku kalau kau juga mencintaiku” sambungnya yang kembali memeluk tubuhku.

“saranghae” gumamku pelan

“aku tidak mendengarnya dara, katakanlah lebih keras”

“KWON JI YONG SARANGHAE”

==END==

****

11 thoughts on “Juara di Hatiku [Oneshoot]

Leave a comment