SUDDENLY — PLEASE, HELP ME — #4

YellowJacket

Author : Kim_Nana

Di rumah dara

Sesampainya di rumah dara “hati-hati di jalan ya bom? Minzy, cl kau harus menjaganya” tanya dara khawatir pada Bom.

“ok dara aku tidak mengebut. Sampaikan salamku pada ommamu.. OK?” Jawab BOM.

“ne.” Jawab dara.

“dara sudah pulang? Tadi appamu menelponmu katanya tidak diangkat kemudian menelepon omma dan appa menitip pesan katanya kau harus menelepon appamu. Appamu kangen berat kepadamu.” Tanya omma.

“ok omma, aku akan meneleponnya nanti malam.” Jawab dara.

“nanti malam? Kenapa tidak sekarang? Appamu pasti sangat menginginkanmu untuk meneleponnya.” Jawab omma.

“omma, nanti kalau aku telepon sekarang, aku pasti akan dimarahi appa seperti waktu dulu lagi. Dan kenapa appa kangen berat sama aku tapi tidak mau pulang menemuiku.” Tanya dara heran.

“okelah terserah kau saja. Omma akan kalah jika berdebat denganmu. Istirahatlah dan makanlah dulu.” Ucap omma.

“ne. Aku tadi sudah makan.” Jawab dara

Di kamar dara malam harinya

Dara menelepon appanya. “yeoboseoyo?” angkat appa.

“ini dara appa. Appa sibuk tidak? Kalau sibuk besuk saja aku meneleponnya.” Jawab dara.

“ani dara-ya. Appa free kok. Kau sudah makan? Kau sudah istirahat? Kau sudah belajar?” tanya appa khawatir kepada dara.

“appa aku udah melakukan apa yang akan appa tanyakan padaku. Semuanya.” Jawab dara.

“arasso, anak appa memang selalu menuruti apa yang appa katakan. Kau anak appa yang selalu membuat appa bangga karenamu.”kata appa dara.

“Appa, kapan appa pulang? Kapan appa bisa bermain-main sama dara? Appa tidak kangen main sama dara, liburan sama dara lagi seperti waktu itu?” tanya dara yang membuat appa merasa sedih.

“dara, appa kangen sama dara. Kangen sekali sama dara bahkan bukan hanya sama dara saja tetapi sama omma. Appa ingin membuat adik buat kamu, dara.” Kata appa dara yang mengubah suasana sedih jadi bercanda.

“adik? Andwe!!!!! Dara tidak mau punya adik.” Kata dara dengan nada tinggi.

“adik buat kamu. Masa kamu enggak mau?” kata appa dara menggoda dara.

“kalau appa masih membicarakan adik buatku aku akan marah dan menutup telponnya.” Kata dara marah besar.

“Ok.Ok. arasso. Kita ganti topik. Gimana kuliah kamu? Gimana teman-teman kamu?” tanya appa dara. “masih seperti yang dulu, appa.” kata dara. Tiba-tiba di tengah percakapan telepon omma memanggil dara.

“dara-ya, ada temanmu yang mau bertemu denganmu katanya kau menyuruhnya untuk ke sini untuk membantumu.” Teriak omma dari lantai bawah.

“Appa, aku ke bawah dulu ya. Besuk atau nanti aku akan meneleponnya kembali. Aku sangat sayang appa.” Ucap dara.

“sayang mana sama omma?” tanya appa.

“yaa. Appa aku sudah ditunggu. Tapi aku lebih sayang omma dibanding appa.” Jawab dara.

“kenapa? Kau tadi bilang katanya kau sangat sayang sama appa.” Tanya appa lagi.

“karena omma selalu ada di sampingku dan dihatiku tapi kalau appa selalu ada dihatiku. Selalu. Hehehe.. udah appa aku tutup dulu. Bye.” Ucap dara. “ne.” Jawab appa.

“appa juga sangat menyayangimu.” batin appa menangis.

Di ruang tamu

“dara-ya?” teriak omma.

“ne. Aku turun sekarang” jawab dara.

“kenapa lama sekali dara-ya?” tanya omma.

“aku menelepon appa. Siapa yang datang omma? BOM? CL? MINZY?” ucap dara dengan senyuman.

“seorang namja. Aku tidak tahu namanya.” Jawab omma.

“namja? Siapa omma?” tanya dara pada omma heran.

“molla. Sana temui dia. Dia orangnya sangat ramah. Omma akan membuatkan minuman untuknya.” Ucap omma.

“KAU?” ucap dara kaget karena jiyong datang kerumahnya. “Yaa.. kenapa kau datang ke rumahku dan darimana kau tahu aku tinggal di sini?” tanya dara pada jiyong.

“yaa.. tanya satu-satu. Aku tahu rumah kamu dari internet, bukankah kau yang bilang untuk melihat siapa appamu di internet kau ingat tidak? Dan maksud kedatanganku kemari untuk membantumu mengeringkan buku tugas yang kau bawa dan basah terjatuh di kubangan air.” Jawab jiyong.

“aku sudah bilang kalau kau tidak usah membantuku mengeringkannya karena aku sudah mengeringkannya dan lagi kalau kau datang ke sini karena takut aku akan melaporkan kamu kepada appaku itu lupakanlah. Aku tidak akan melaporkannya kepada appaku. Dan aku sudah memohon sama kamu untuk jangan datang mencariku, menemuiku, berbicara denganku lagi dan yang lebih penting jangan pernah meneleponku dan mengganggu aku lagi. Bukankah kau sudah memiliki pacar apakah kau tahu kalau kau akan menyakiti hatinya.” Ucap dara tenang.

“siapa? Pacar? Kiko? Dia bukan pacarku dia hanya teman dekatku saja.” Ucap jiyong.

“Cih, teman dekat? Teman dekat kok sampe berpelukan ria, cium bibirnya, dan… (dara tidak melanjutkannya)” jawab dara.

“kau cemburu? Jangan-jangan kau jatuh cinta padaku? Kau suka padaku? Kalau begitu jadilah pacarku. Hahahahahaha.” Ucap jiyong senang.

“cemburu? Suka? Cinta? Shirro. Ga mau aku menjadi pacar kamu. Paling aku Cuma jadi pajangan bagimu kalau masih bagus kamu simpan kalau enggak kamu buang.” jawab dara. Tiba-tiba omma dara datang membawakan minuman buat mereka berdua.

“minumannya datang” ucap omma.

“terima kasih tante.” Ucap jiyong.

“iya. Sama-sama jiyong. Ngomong-ngomong kamu anak mana? Apakah satu kampus dengan dara? Apa satu jurusan dengan dara? Trus dimana rumah kamu?” tanya omma.

“Aish omma.. kenapa omma jadi hiperaktive sih sama dia?” tanya dara yang heran terhadap ommanya.

“aish.. tak apa dara, apa yang ditanyakan omma kamu sudah sewajarnya.” Jawab jiyong.

“aku sekampus sama dara tapi aku beda jurusan sama dara. Rumah aku di perumahan green light.’ Jawab jiyong kepada omma.

“woahhh. Kau tinggal di sana? Temanku juga ada disana. Ada banyak sekali” tanya omma.

“siapa namanya tante?” jawab jiyong.

“Hmm. Salah satunya Kwon Seyoung. Dia yang paling aku ingat soalnya dia teman baik tante.” Jawab omma dara.

“Kwon Seyoung? Itu ommaku tante. Tante namanya siapa?” ucap jiyong.

“jinjja? Apa itu ommamu kebetulan sekali. Gimana kabarnya ommamu? Apakah baik-baik saja? Sudah lama tidak bertemu dengannya?” tanya omma dara.

“Omma, aku ke kamar dulu.” Tanya dara.

“ada apa dara?” tanya omma dan jiyong bersamaan.

“aku pikir jiyong ke sini untuk menemui omma dan bukannya aku. Lagian aku sudah mengantuk.” Jawab dara.

“aniya dara, aku ke sini untuk menemuimu bukan ommamu. Aku ke sini untuk membantumu mengeringkan buku tugasmu yang basah karena terjatuh di kubangan air gara-gara aku.” Ucap jiyong.

“Yaaa. Sudah berapa kali aku katakan bahwa kau tak usah urusi itu, karena aku sudah membereskannya semua. Dan tentang janji itu lupakanlah.” Ucap dara.

“Janji? Janji apa yang kau buat dengan jiyong? Haaah.” Tanya omma dara tiba-tiba yang membuat dara kaget.

“aniya omma aku sudah melupakan janji itu. Dan sekarang pulanglah aku mau istirahat.” Ucap dara.

“Ok. Aku pulang. tante aku pulang dulu.” Ucap jiyong sambil berpamitan. Setelah jiyong berpamitan tiba-tiba omma dara ngomong sesuatu yang membuat dara malas menanggapinya.

“dara, jiyong itu orangnya baik sekali ya? Ramah pula? Bukankah begitu dara?” puji omma dara kepada jiyong.

“terserahlah apa yang omma katakan tentang dia. Aku sudah ngantuk. Aku tidur dulu omma. Selamat malam.” Ucap dara.

Di kampus

“dara, pak Lee bilang dia ingin menemuimu dan minta penjelasanmu kenapa buku teman-temanmu basah karena Nam TaeGuk mengatakan bahwa kau yang menjatuhkannya ke kubangan air.” Ucap BOM.

“Ok. Aku ke ruangan pak Lee dulu ya BOM” Jawab dara.

“Ne, hati-hati, jawablah pertanyaan dengan jujur.”ingat BOM kepada dara.

“Ok BOM.” Jawab dara.

Di jalan tiba-tiba dara bertemu jiyong. Dan dara mengacuhkan jiyong yang mencoba menyapa dara, dara mengacuhkan jiyong karena dara marah terhadap jiyong gara-gara buku tugasnya itu.

“Hai dara.” Sapa jiyong. Dara tidak menjawab dan melenggang meninggalkan jiyong dengan tergesa-gesa. “dara kenapa? Kenapa dia jalan begitu cepat? Dan kenapa dia terlihat begitu marah denganku?” batin jiyong heran.

Jiyong mengikuti dara yang sedang perjalanan menuju ruangan Pak Lee. Setelah di depan Ruang Dosen dara mencari meja Pak Lee

“anyeonghaseyo. Pak Lee?” sapa dara.

“kau rupanya dara silahkan masuk.” Jawab Pak Lee ramah.

“ada hal apa yang membuat pak Lee memanggil saya.” Tanya dara langsung.

“ooo. Itu. Aku ingin menanyakan kenapa buku teman-teman kamu sebagian basah dan sebagian lagi tidak terbaca? Apa benar kata Nam TaeGuk kalau kamu menjatuhkannya ke kubangan air?” tanya Pak Lee

“iya benar Pak Lee. Benar apa yang dikatakan Nam TaeGuk. Aku minta maaf atas peristiwa itu aku janji aku tidak akan melakukannya lagi.” Jawab dara dengan penuh penyesalan.

“tapi dara sebagai gantinya kamu salin tugas teman kamu itu ke dalam satu buku sesuai dengan jawaban teman kamu di atas lembar kertasnya kamu kasih nama dari teman kamu itu. Sebenarnya Bapak juga tidak mau menghukum kamu karena kamu sudah membantu bapak tapi Bapak tidak bisa membacanya dan tidak bisa menilainya hasil tugas dari teman-teman kamu. Daripada Bapak kasih nilai B semua dan kamu akan disalahkan teman kamu mending kamu bantu bapak. Bapak akan kasih waktu kamu selama 1minggu, Bapak kira cukup. Hanya 30mahasiswa.” Jelas Pak Lee memberikan tugas kepada dara.

“arasso Pak Lee aku akan mengerjakannya. Maaf apa ada yang dibicarakan lagi? Kalau tidak ada aku akan masuk ke dalam kelas dan mulai menyalinnya.” Jawab dara.

“arasso.. arasso.. kembalilah dan tolong bantu saya ya? Kalau sudah kumpulkan di meja Pak Lee.” Kata Pak Lee.

“Arasso. Aku keluar dulu” jawab dara

Sementara itu di luar ruang Dosen

Jiyong Pov

“apa yang dilakukannnya kenapa dia ada di ruang dosen dan terkesan terburu-buru dan sedikit kesal?” ucap jiyong heran. Sesampainya di ruangan dosen, jiyong menguping pembicaraan antara dara dan Guru tersebut. Setelah mendengarnya jiyong ngomel sendiri. “ow jadi itu masalahnya.” Batin jiyong.

POV selesai.

“aistttt. Kenapa bisa jadi begini sich? Kenapa aku harus menanggungnya? Seharusnya dia juga menanggungnya.” Omel dara kesal.

“ok arasso. Mari kita kerjakan bersama-sama nanti sore jam 4 aku akan ke rumahmu membantumu menyelesaikan tugas yang dosen kamu berikan.” Ucap jiyong tiba-tiba yang membuat dara kaget.

“membantu apa? Tidak ada hal yang perlu kamu bantu.” Jawab dara sinis.

“aku akan datang ke rumahmu nanti sore. Pastikan kau sudah menyiapkan semuanya. Arasso?” jawab jiyong semangat. Dara tidak menjawab dan langsung menuju ke kelas.

Di ruang kelas dara

“yaa.. dara, ada apa? Kenapa kamu cemberut begitu. Apa kamu dimarahi Pak Lee? Atau kamu dihukum? Jawab dara jawab?” tanya Bom khawatir.

“ani bom, aku hanya malas saja menceritakannya.” jawab dara

“ceritakan dara aku akan membantumu.” Tanya bom sekaligus menawarkan bantuan.

”bom, ottoke. Apa yang harus aku lakukan, aku tidak bisa berpikir sekarang dan aku harus extra tenaga untuk melakukan ini. Aku disuruh mengganti jawaban para siswa satu per satu sesuai dengan yang dikerjakan teman-teman ke dalam satu buku. Dan harus selesai dalam 1minggu dan yang menjadi masalah jiyong mau membantuku karena dia mendengarkan apa yang Pak Lee omongin sama aku dan lagi dia nanti mau ke rumahku jam 4sore. Ottoke bom. Ottoke.” Jawab dara pusing dan bingung.

“kenapa bisa begitu dara? Tenang aku akan membantumu. Nanti sepulang dari kampus kamu ke rumahku kita kerjakan bersama-sama kamu jangan sedih. Aku akan menghubungi CL dan Minzy untuk membantu juga agar cepat selesai.” Ucap bom.

“ani bom. Kau dan CL dan Minzy tidak usah repot-repot ini kan hukumanku jadi aku yang harus menanggungnya.” Jawab dara penuh ketidakenakan.

“ani dara. Daripada kamu dengan jiyong mending kamu sama kita biar dia ke rumahmu dan menemui ommamu dan kau menemui kita, kita kerjakan bersama-sama.” Kata bom.

“bom, aku jadi tidak enak tapi aku mau berterimakasih atas bantuan kalian. Ngomong-ngomong dimana yang lain CL dan Minzy?” tanya dara.

“mereka ada di kantin membeli makanan kesayangannya, aku sudah menitipkan pesanan kamu ke mereka untuk mereka belikan.” Jawab bom.

“aigoo bom, terima kasih. Kau, CL, dan Minzy adalah temanku yang paling baik.” Kata dara yang membuat mereka terharu.

Di ruang kelas Jiyong

“honey, sudah beberapa hari ini kau tidak menemaniku dan bergabung dengan teman-temanmu ke Club. Bagaimana kalau nanti malam kita ke Club kita party lagi. Arasso honey?” tanya kiko.

“iya benar apa yang dikatakan kiko, kau dan my boyfriend TOP tidak pernah ke Club akhir-akhir ini.” Timpal hyori

“yaa kiko aku tidak mau ke Club aku tidak mood ke sana. Kau bisa pergi dengan temanmu.” Jawab jiyong dengan malas.

“ani honey, aku akan pergi bersamamu. Kalau kamu tidak mau ke Club bagaimana kalau nanti sore kita ke bioskop ada film baru yang romantis nich kita harus menontonnya.” Tanya kiko lagi.

“ani kiko, aku malas keluar rumah.” Jawab jiyong.

“pokoknya kamu harus mau kalau tidak aku akan bunuh diri.” Ancam kiko.

“ ok.ok. arasso.” Jawab jiyong terpaksa.

 TBC…

Apa yang akan terjadi selanjutnya???

<<back next>>

18 thoughts on “SUDDENLY — PLEASE, HELP ME — #4

  1. omo……dara cuek amat sama jiyong.
    jiyong nurut aja sma si kiko. biarin aja klo kiko mau bunuh diri. aiishhht.
    penasaran apa kah yg bakalan terjadi selanjutnya ?
    next eonni…Hwaiting..!!!

Leave a comment