The Evil Prince [Chapter 18] : Dara At Young Bae’s Room?!

TEP

Author :: @huntress2021 | huntress
Link :: ygladies.com | daragonshipper | AFF
Indotrans :: Liany edit by chichan.
Desclaimer :: Huntress FF debut!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jin-ah menyeringai dan hendak kembali makan ketika sesuatu menarik matanya. Dia meraih kotak di saku GD dan membukanya. GD sangat terkejut. Matanya terbelalak seakan mau keluar dari tempatnya. Peralatan makan Hae Jin terlepas dari tangannya sehingga menimbulkan suara gaduh.

Dara lumpuh, otaknya seakan memberikan tanda untuk ia pergi.

Jin-ah: KYAHHHH! OMO! OMO

Sementara Jin-ah terus melihat cincin itu, Dara bisa merasakan hatinya secara bertahap mencair dalam dadanya. Dia mendorong kursinya ke belakang dan berdiri. Hae Jin segera melakukan hal yang sama.

Dara: Sepertinya kami sudah mengganggu kalian. Kami ada urusan sendiri, sunbaenim.

GD: Dara…

Tapi Dara sudah keluar. Hae Jin membungkuk dan segera mengikutinya. Ia sudah mengetahui bahwa ini akan menjadi bencana BESAR tetapi ia tidak menyadari bahwa itu akan lebih besar dari ini… dikatakan AKHIR DUNIA? Ia mendapatkan dirinya terjerat dalam kekacauan yang sangat besar hanya dengan menyetujui untuk makan malam bersama temannya adalah keinginan Sandy. Hidup memang menyebalkan. Tapi sekarang, ini bukan tentang dia.

Hae Jin: Hei Sandy, tunggu!

Dara: Sebuah cincin pertunangan? Mengapa kau menyuruh kami bergabung di mejamu? Untuk pamer? Jerk!

Langkah cepat Dara tidak berhenti. Dia setengah berlari dan berjalan di jalanan tanpa tujuan yang jelas. Hae Jin berhasil mengejarnnya. Dia meraih bahu dan membuatnya berbalik menghadapnya. Apa yang dilihatnya membuatnya terkejut. Dara sangat tenang. Terlalu tenang.

Hae Jin: Hei, kau baik-baik saja?

Dara: Tentu saja! Mengapa tidak? Oh, yeah. Karena itu situasi yang memalukan jika kita kembali ke sana. Maaf Oppa, aku tidak tahu mereka akan berada di restoran yang sama. Kita akhirnya makan malam dengan mereka, bukan berdua.

Hae Jin: Kau tahu aku tidak membicarakan hal itu. Ayolah katakan.

Dara: Apa? Cincin? Yeah, Jiyong benar-benar bodoh. Dia mengundang kita ke meja mereka ketika akan melakukan sesuatu yang istimewa. <*terlihat menjauh>

Hae Jin menghela napas. Dara jelas tidak ingin membahas hal itu dengannya. Dia masih dalam penyangkalan – tentang perasaannya terhadap GD. Siapa yang akan menyangka bahwa GD akan memberikannya kepada gadis itu? Itu sangat mengejutkan.

Hae Jin: Ayo, biarkan aku mengantarmu pulang. Telepon aku begitu kau siap untuk bicara.

Kembali ke restoran, GD tidak bisa berpikir jernih. Jelas, Dara berpikir bahwa itu adalah cincin pertunangan! Dia ingin mengejar, tapi ia masih perlu menjelaskan sesuatu dengan Jin-ah. Dia akan mengirim pesan kepada Dara tetapi ia ingat bahwa teleponnya masih dipegang Jin-ah.

GD: Jin-ah, kita perlu bicara.

Jin-ah: Oppa! Aku minta maaf telah merusak kejutanmu! Astaga! Aku tidak tahu.. Aku tidak tahu.. KYAHHHH! <*menjerit berlebihan>

GD: Oh crap! Ini akan sangat SANGAT sulit ..! Mengapa aku memutuskan untuk memberikan cincin itu padanya?! (pikirnya)

GD: Errmm.. tentang cincin itu..

Jin-ah: aku bersumpah, aku tidak tahu! Aku hanya melihat kotak dan penasaran! OMO, OMO!

GD kehabisan kata-kata. Jin-ah menyangka bahwa dia akan melamarnya! Malam ini telah melahirkan suatu BENCANA! Dimana si jenius TOP hyung  ketika ia membutuhkannya?!

Jin-ah: Astaga! Aku sangat sangat terkejut sekarang!

GD: Jin-ah.. cincin it .. adalah hadiah perpisahan untukmu..

Jin-ah: YA! Ya aku mau menikah … apa? <*mata melotot>

GD: Itu hadiah perpisahan dariku untukmu ..

Jin-ah:. Aku. Aku tidak mengerti.

GD: Aku membeli cincin itu ketika kita masih bersama-sama. Tapi kemudian kau pergi tanpa sepatah kata pun. Aku masih berharap pada hubungan kita tapi.. banyak hal telah berubah. Aku pikir.. saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal.

Jin-ah: Oppa, aku tidak berubah! Aku masih mencintaimu!

GD: Tapi.. aku… perasaanku.

Jin-ah: Tidak dapatkah kita mulai lagi? <*mata berkaca-kaca>

GD: Aku benar-benar minta maaf, Jin-ah. Aku menghargai kenangan saat kita bersama, tetapi itu semua hanya kenangan sekarang. Itu akan menjadi masa laluku.

Jin-ah: Apakah tidak ada tempat untukku lagi dihatimu, Oppa?

GD: Aku akan selalu menjadi temanmu. Dan teman-temanku selalu memiliki tempat di hatiku.

GD terkejut, Jin-ah mulai menangis seperti anak kecil. Menangis dengan kerasnya sehingga terdengar oleh semua orang. Para staf restoran bahkan melirik mereka bertanya-tanya apa yang terjadi. Jin-ah menangis lebih keras.

GD: OMG! TOP hyung! Young Bae! HeLLLPPP! (pikirnya)

Jin-ah: Apakah aku masih bisa melihatmu? Aku butuh waktu untuk menyembuhkan hatiku <*menangis terisak>

GD: Tentu saja kau bisa!

Jin-ah: WaaahhhhHHH!

GD: Jin-ah, jangan menangis .. Aku benar-benar sangat menyesal!

Jin-ah: Berjanjilah bahwa kau tidak akan menghindar dariku setiap kali aku ingin melihatmu! Waaahhh!

GD: Aku janji!

GD: Ya, apapun yang kau inginkan hanya tolong berhenti menangis!

Ketika GD memutar kepalanya untuk melihat orang di sekitarnya, ia tidak melihat senyum misterius yang terbentuk di bibir Jin-ah.

Setelah makan malam mereka, GD mengantar Jin-ah ke rumahnya. Setelah itu, GD panik mencoba menelepon Dara tetapi ia tidak dapat menghubunginya. Dia mencoba menelepon YB.

Sementara itu, Jin-ah juga menelpon seseorang.

Jin-ah: Kumpulkan para gadis. Aku perlu memberi seseorang pelajaran karena mengganggu hubunganku dan GD.

Dara segera turun dari mobil Hae Jin mengucapkan selamat malam. Dia berdiri di depan rumahnya. Dia sendirian. Rasa sakit mendera dadanya semakin bertambah, matanya mulai berkaca-kaca. Dara berjalan menuju pintu, ia tiba-tiba berhenti sementara air mata mulai mengalir, penglihatannya menjadi kabur. Dia memukulkan kepalanya di pintu. Tidak ingin keluarganya melihatnya dalam situasi seperti itu, ia cepat berbalik dan hendak pergi ketika dia melihat Young Bae berdiri di depan mobilnya sambil melihat tajam pada dirinya.

Dara tidak dapat membendung air matanya ketika YB berjalan ke arahnya dan memeluknya erat. Dia ingin mengatakan banyak hal, tetapi dia tidak memiliki keberanian untuk mengatakan kepada siapapun. Dia bahkan tidak punya keberanian untuk mengakuinya sendiri sampai sekarang – bahwa dia telah jatuh cinta pada GD. Bagaimana GD berhasil tembok yang ada dihatinya? Dia tidak akan pernah tahu.

Mengapa ia harus jatuh cinta dengan pangeran jahat itu? Mengapa ia bodoh? Dia menganggapnya tuan dan mematuhinya setiap kali. Setiap kali ia dekat dengan orang lain, GD melemparkan kertas seperti anak usia 5 tahun. Dia melakukan semuanya walaupun kadangkala kegilaannya itu mengganggunya. Ketika GD mengabaikannya, ia merasakan takut – takut bahwa ia mungkin kehilangannya, takut bahwa segala sesuatu di antara mereka tidak akan pernah sama lagi. Dara selalu menyebutnya tuannya – meskipun menjengkelkan, ini juga membuat Dara merasa senang. Seolah-olah mereka punya dunia rahasia mereka sendiri di mana Dara adalah hewan peliharaan dan GD tuannya. Dan ia akan selalu ada untuk peliharaannya.

Dia tidak ingin mengungkapkan perasaan yang sebenarnya kepada siapapun. Tapi mungkin, dengan Young Bae, itu akan baik-baik saja. YB adalah pendengar yang sangat baik. Dia ingin berbagi penderitaan di hatinya – jika air matanya berhenti turun. Sekarang yang keluar dari mulutnya hanyalah isakan tangis. YB merangkulnya untuk menenangkan dirinya.

Ketika akhirnya dia tenang, dia tidak tahu di mana harus memulai.

Dara:. Oppa.. aku. Maafkan aku mengotori bajumu.. Masalahnya.. aku… Jiyong Jin-ah….

Dara menjadi membingungkan. Membayangkan Jiyong dan Jin-ah sama saja seperti membunuh dirinya. Air matanya mulai jatuh lagi. YB menyeka pipinya dengan punggung tangan kanannya sementara tangan kirinya melingkar di pinggangnya.

Di antara isak tangis, Dara mulai berbicara dalam teka-teki. Untungnya, Young Bae mengetahui inti dari apa yang ia bicarakan.

Dara: Oppa, apakah ini benar-benar menyakitkan? Aku sudah terluka sebelumnya, tapi itu tidak pernah menyakitkan seperti ini.

YB: Ya. Mengatasi rasa sakit akan selalu sulit.

Dara: Apakah ini akan hilang?

YB: Seiring waktu berjalan.

Dara: Berapa lama? Berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk melupakannya?

YB: Ya, untuk permulaan, aku butuh waktu untuk menerima kenyataan bahwa kita HANYA akan menjadi teman dan sahabat, aku jatuh hati padamu. (pikirnya)

Young Bae menatap wajah Dara. Jika Dara setuju untuk bersamanya, dia tidak akan pernah menangis seperti ini. Dia akan memastikan bahwa tidak ada satupun air mata yang akan jatuh dari matanya. Tapi… YB juga tahu bahwa Dara tidak akan pernah menangis seperti ini selama dia tidak merasakan hal yang sama seperti yang dirasakannya.

YB: Jiyong, kau bajingan yang beruntung. (pikirnya)

Dara: Oppa?

YB: <*mendesah> Kau harus melupakannya dan kau tidak perlu khawatir tentang itu.

Dara: Hah?

YB: Pertama-tama, mengapa kau menangis? Dan jangan mulai bersandiwara di depanku. Percaya saja dan ceritakan semuanya.

Dara: Jiyong … dan Jin-ah <*terisak> bertunangan.

YB: Lalu, mengapa kau menangis sedih?

Dara: Karena aku benci Jin-ah, aku tidak ingin dia dengan Jiyong.

YB: Dara …. <*menatap tajam> Aku tahu itu bukan alasan sebenarnya.

Dara: Karena aku tidak ingin menjadi Jiyong dengan siapapun.

YB: Dan…

Dara: … karena aku telah jatuh cinta dengan pria tolol itu?! Sial! Kenapa harus dia?!

Dara berada dalam posisi duduk sambil menangis. Dia memegang lututnya dan terus menangis. YB duduk di trotoar dan menepuk kepalanya.

YB: Hush, kau cute. Aku senang kau akhirnya menyadari hal itu.

Dara: Apa gunanya menyadarinya jika sudah terlambat ..

YB: Ini bukan seperti yang kau pikirkan. Jiyong tidak bertunangan dengan Jin-ah.

Dara: Apa?

Mungkin telinga Dara sedang bercanda dengannya. Atau ini hanya cara Young Bae menghentikannya menangis seperti anak kecil. Apapun itu, Young Bae telah berhasil menarik perhatiannya.

Young Bae: Jiyong tidak bertunangan dengan Jin-ah.

Dara: Tapi aku melihat cincin itu ..

Young Bae: cincin Itu adalah hadiah perpisahan untuknya. Dia ingin mengucapkan selamat tinggal pada Jin-ah.

Dara merasa seperti segala sesuatu di sekelilingnya menjadi penuh warna lagi. Jika Young Bae mengatakan sesuatu yang lain, dia akan melompat dari tebing.

Dara: Tunggu … Bagaimana kau tahu tentang cincin itu?

YB: Jiyong meneleponku beberapa waktu yang lalu. Dia mengatakan dia tidak bisa menghubungimu dan dia benar-benar khawatir. Dia mengatakan kepadaku semuanya. Aku pergi ke sini untuk mencarimu.

Young Bae berdiri dan mengulurkan tangannya ke Dara.

YB: Bergembiralah. Pangeranmu belum diambil oleh putri manapun <*tersenyum>

Dara meraih tangan Young Bae. Dia masih bingung. Jadi, itu saja? Ia berteriak-teriak untuk apa?

Dara: Grrrrr! Jiyong! Aku menangis gara-gara dia! Ia harus dihukum!

YB: Kalian berdua lucu! Hahahahaha!

Dara: Yah! Kau harus berpihak padaku!

YB: Oh sebelum lupa, kau pasti tidak membaca pesan tersebut atau belum. CL mengirimimu pesan beberapa waktu yang lalu. Rupanya, Presiden YG memutuskan bahwa gadis-gadis 2NE1 akan tinggal dalam satu asrama.

Dara: Aku tahu. Itu keliatan baik untukku. Tapi, sekarang aku lebih baik menemukan tempat untuk tidur. Aku tidak bisa pulang seperti ini <*menunjuk mata merahnya yang bengkak> Aku tidak ingin ibuku khawatir.

YB: Mengapa kau tidak tinggal di tempatku? Daesung keluar untuk shooting ‘Family Outing’. Aku bisa tidur di kamarnya sementara kau tidur di tempatku.

Dara: Apakah boleh?

YB: Tentu saja!

Dara: Oppa!! <*memeluk YB> sudah aku katakan sebelumnya bahwa kau anggota Big Bang favoritku.

YB: Yeah yeah apapun. Mari kita pergi sebelum aku berubah pikiran. <*tersenyum>

~~~~~~~~~~~~~~~

Young Bae terbangun karena gedoran keras di pintu. Siapapun yang di luar, ia pasti benar-benar tidak sabar. Engsel pintu hendak lepas. YB tidak bisa memakai kemejanya ketika ia buru-buru pergi keluar dari kamar Daesung untuk membuka pintu depan. Begitu membukanya, wajah stres GD cukup menyiratkan.. aku-belum-tidur-dan-aku-sangat-lelah-jangan-membuat-kekacauan-denganku. Dia bersama TOP, Seungri dan Daesung yang baru saja tiba.

Daesung melihat ekspresi bingung YB. Sementara TOP dan Seungri terlihat seperti mereka baru keluar dari tempat tidur. Apa yang orang-orang ini lakukan di apartemen mereka di 6:00 pagi hari?

Daesung dan YB: Apa yang terjadi?

TOP: Dia mengangguku! *aku dan Seungri diseret dari tempat tidur olehnya. Dia mencari Dara.

GD masuk ke dalam ruang tamu dan mulai mondar-mandir seperti suami menunggu istrinya melahirkan.

Dia menggumamkan sesuatu pada dirinya sendiri saat melakukan hal ini.

GD: mana mungkin? Mana mungkin?

Anggota Big Bang lainnya mulai menempati tempat duduk mereka di ruang tamu. Semua masih mengantuk. YB meraih bantal dan memeluknya sambil menatap leader mereka yang gelisah.

Seungri: Jiyong hyung, tenang. Kami akan menggerebek apartemen Hae Jin untuk mencarinya.

Daesung: Jadi, apa masalahnya? Dia jelas di rumahnya, TIDUR! Apa kau tidak tahu cara membaca jam? Ini jam 06:00!

TOP melemparkan bantal ke Daesung tapi dia bisa mengelak. Seungri dengan cepat meraih kotak tisu dan memberikan kepada hyungnya. TOP melemparkannya ke kepala Daesung. Wham! Dia kena.

Daesung: ADUH! Hyung, jangan melampiaskan frustrasimu padaku. Aku bukan orang yang menyeretmu turun dari tempat tidur.

Semua orang melihat ke arah GD yang masih belum menyadari kenyataan bahwa dia mengganggu waktu tidur semua orang. Sial, ia akan membangunkan seluruh Korea jika hanya untuk menemukannya. Dia begitu khawatir.

TOP: GD sudah menelpon rumahnya semalam. Ibunya mengatakan kepadanya bahwa Dara tidur di rumah seorang teman. GD menelepon semua member 2NE1 dan semua teman-temannya yang ia tahu tapi dia masih tidak dapat menemukannya.

Seungri: Aku sudah mengatakan Jiyong Hyung untuk menunggu noona Dara pulang nanti. Tapi dia masih bersikeras menemukannya. Dia mengatakan bahwa itu benar-benar penting apa yang ingin ia bicarakan padanya … Sheezz ..

Pada titik ini, mata GD memusatkan perhatian pada Seungri seolah-olah dia akan merobek anggota badan Seungri hingga terpisah. Seungri bersembunyi di belakang TOP.

TOP: Jiyong. Bisakah kau berhenti bertingkah seolah-olah Dara diculik.

GD: Hyung! Aku benar-benar harus berbicara dengan dia! Dan itu benar-benar aneh, Hae Jin menurunkannya di rumahnya tapi dia tidak masuk dan memilih untuk tidur di rumah seseorang. Aku bahkan tidak bisa menghubunginya sejak tadi malam! Sesuatu yang benar-benar buruk! ArrrghhHHH! Aku tak bisa menemukannya tapi aku pikir ada sesuatu yang  salah  dengan semua ini.

TOP: Sesuatu yang salah sengan semua ini? Aku akan memberitahumu apa ‘sesuatu yang salah’ itu. Kau menyeret kami keluar dari tempat tidur untuk mencari seseorang yang aku yakin sedang tidur nyenyak di rumah orang lain. Astaga! Young Bae, biarkan aku tidur di tempat tidurmu selama beberapa menit. Mungkin ketika aku bangun, tidak akan ada Jiyong yang akan mengganggu hidupku.

TOP berjalan ke kamar YB sementara YB hanya menatapnya diam-diam. TOP masuk ke dalam kamar Young Bae dan menutup pintu. Tapi dia keluar seketika seolah-olah ia telah melihat hantu. TOP duduk lagi di sofa seperti seorang siswa yang dimarahi oleh gurunya.

Seungri: TOP hyung, aku pikir kau mau tidur?

TOP: Errmmm.. setelah dipikir-pikir lagi, aku kira aku akan tinggal di sini untuk memberikan dukungan moral pada leader kita.

Seungri: <*bingung> Hah? Kalau begitu, aku akan tidur di kamar YB hyung untuk sementara jika kau tidak mau.

TOP: Tidak… maknae!

Tapi Seungri sudah lari menuju kamar sebelum TOP mampu menghentikannya. Namun, seperti TOP, Seungri keluar dari ruangan secepat ia masuk Dan seperti TOP, Seungri memiliki ekspresi aku-tidak-percaya-itu-dan-ini-akan-menjadi-sebuah-masalah-besar di wajahnya.

Seungri: Oh man! Ini akan terjadi pertumpahan darah. Mengapa aku harus selalu berada di tengah bencana ketika hal-hal berubah menjadi buruk?

Seungri hanya berdiri di depan pintu seperti penjaga Swiss. Dia tidak berkedip sama sekali. YB masih duduk diam seolah-olah ia tidak tahu apa yang terjadi dengan TOP dan Seungri. Untungnya, GD masih terjebak dalam dunianya sendiri.

Daesung penasaran dan masuk ke kamar YB. Ketika ia keluar, ia bingung seperti Seungri. Dia mencoba menarik perhatian YB dengan melambaikan tangannya seperti orang gila tetapi YB hanya mengabaikannya.

Daesung: Crap! omong kosong! omong kosong! Young Bae hyung apa yang telah kau lakukan?! Jiyong hyung akan membakar apartemen ini jika dia tahu! Tidak, bukan itu… Dia akan membakar kita hidup-hidup! Wahh! (pikirnya)

Sementara itu, di dalam kamar Young Bae, Dara akhirnya terbangun. Dara memutuskan untuk bangun, dia harus pulang lebih awal untuk menyiapkan barang-barangnya karena 2NE1 akan pindah ke asrama setelah latihan mereka nanti. Dia menghidupkan telepon dan terkejut melihat jumlah pesan suara dan pesan teks yang diterima.

Di luar ruangan, terjadi cerita yang berbeda. Ketika GD berhenti mondar mandir, TOP, Daesung, dan Seungri menegang. Kau mungkin dapat menempatkan sebuah papan di belakang mereka karena mereka bertiga sekarang berdiri sangat lurus dan tegak seolah mereka telah mendaftar untuk militer. Kemarahan Jiyong adalah sebuah hal yang menakutkan bagi anggota Big Bang, dan sekarang, mereka sangat takut.

GD: YB, bisakah aku meminjam teleponmu? <*berjalan menuju pintu kamar YB untuk mengambil ponsel YB>

Dalam sekejap, TOP, Daesung dan Seungri menawarkan ponsel mereka kepada GD sambil berdiri di depan pintu kamar YB.

TOP: Ini, Gunakan ponselku <*menyodorkan telepon di wajah GD>

Seungri: Teleponku juga, gunakan dengan baik!

Daesung: Jiyong hyung, ini ponselku! Kau boleh memilikinya! <*wajah panik, hampir menangis>

GD meraih ponsel TOP. Ada apa dengan kalian? Mereka tiba-tiba mehalanginya masuk ke dalam. Dia menelepon Dara dan terkejut ketika akhirnya berdering. Yang lebih mengejutkan adalah ia mendengar bunyi ringtone ‘In or Out’ di dalam kamar Young Bae tetapi berhenti pada saat yang sama ketika telepon dimatikan. GD diam di tempat dan hampir menghancurkan telepon TOP.

TOP, Daesung dan Seungri mulai bernyanyi ‘In or Out’, berusaha untuk membuatnya terlihat seperti suara yang datang dari mereka semua. TOP, yang tidak terlalu pintar dengan keterampilan menari, bahkan melakukan seluruh gerakan tarian. Tetapi GD tidak melihat itu. Ia akan masuk ke dalam kamar YB tapi tiga kaki tangan menghentikan langkahnya karena mereka menghalangi pintu.

Jiyong benar-benar marah. Dia jelas mendengar nada dering dalam kamar. Dan kalau dipikir-pikir, ketiga temannya tingkahnya mencurigakan.

GD: Minggir kalian dari pintu itu….

Ketiganya tetap bertahan. Mereka seolah-olah rela berkorban nyawa untuk menghalangi GD masuk ke kamar. Jika GD mengetahui kalau Dara tidur di kamar YB, mereka semua dapat membebaskan diri! Tetapi kemarahan GD adalah tidak terkalahkan.

GD: MINGGIR!!

GD mengikuti gerakan Bominator. Dalam satu gerakan, GD mampu mendorong mereka bertiga ke samping seperti kartu domino. Tapi Seungri memegang kaki kanan sementara Daesung memegang kaki kirinya. GD tidak berhenti, ia masih berjalan menuju pintu kamar Young Bae, menyeret Seungri dan Daesung seperti boneka kain. Seungri dan Daesung praktis berbaring di lantai sambil masih berusaha untuk menghentikan kaki GD. TOP kembali menghalangi pintu, melebarkan lengannya seolah-olah bermain pertahanan di basket.

Yang mengejutkan semua orang, pintu kamar Young Bae dibuka menunjukkan Dara tampak seperti bangun tidur. Waktu seakan berhenti, semua orang membeku.

<*crickets crickets crickets>

GD memandang Young Bae yang bertelanjang dada dan memandang kembali pada Dara yang memakai piyama YB. Lalu.. ka-boom! seperti ledakan! Semua orang berteriak secara bersamaan kecuali YB.

GD: AAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH !!!!!!!!!!!!!!!!

Dara: AAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH !!!!!!!!!!!!!!!! <*menutup pintu>

TOP, Daesung, Seungri: AAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH !!!!!!!!!!!!!!!!

GD diikuti oleh TOP, Daesung dan Seungri semua berteriak seperti gadis-gadis kecil sambil berlari dalam lingkaran dengan kecepatan penuh.

~ to be continue ~

<<back   next >>

wkwkwkwkwkwkwkwk… 😆

56 thoughts on “The Evil Prince [Chapter 18] : Dara At Young Bae’s Room?!

  1. sumpah ini lucu banget..pwahahahahahaha
    seungri,top,daesung….mereka mati2an buat jaga pintu kamar youngbae……ehhh youngbaenya mah diam aja kayak nggak terjadi apa2.

  2. Youngbae nggak sadar ato masih ngantuk sih? sampe lupa kalo dara ada di apartemennya. Kalo mereka teriak kayak cewek, gmn ya? kereeenn

  3. dih….apa tuh yang direncanain sama jin ah
    kalau udah diusir dari hati jiyong ya udah gak usah trus nempel
    gak tau malu banget sih
    ya ampuuunnn lucu banget sih
    aku sampai sakit perut bacanya
    psti lucu deh kalau dijadiin drama

Leave a comment