[Drabble-sweet] Jinjja !

Scriptwriter VA Panda | Starring Big Bang’s Kwon Jiyong and 2ne1’s Sandara Park  | Genre Romance –  Fluff | Duration Drabble | Rating Teen.
.
“Hamparan di atas kepala kita, minggu ini selalu berangsur gelap tanpa bintang.”
.
a drabble
by :
VA Panda©2015
.

Kalian tahu, mengapa cuaca akhir-akhir ini terus membuatku menggigil? Itu karena kegugupan di dalam diriku tak dapat dicegah!

Waktu berangsur sedikit rumit, sangat jauh berbeda seperti pemikiran dalam otakku. Benar! Selama hampir seminggu ini, aku mengalami insomnia parah! Kalian pasti sudah mengira akhir dari kesialanku setiap di dalam kelas … angkat kaki dan berakhir di tengah lapangan sambil berlari …. Mengenaskan!

“Jiyong,”

Saat itu, indera pendengaranku jelas menangkap seseorang memanggilku, sekalipun samar. Tapi karena kepalaku bertumpu pada meja di jam istirahat, itu memabukkan —seperti meja menjadi kasur empuk.

“Jiyong, malam ini kita harus menyelesaikan tugas seni. Ma-lam i-ni, di taman kompleks.”

Sesuatu yang lain mendesir tepat di telingaku!

Aku tentu masih bungkap dan posisi yang sama seperti sebelumnya, tapi kedua mataku terbelalak!

Jadi … sangat berterima kasih sampai akhirnya aku perlu oksigen sesegera mungkin.

Jinjja !

Dan kalian tahu, mengapa hamparan rerumputan di bawah remangnya rembulan, mampu membuatku nyaman? Itu karena ada penyebab yang seiring berjalannya waktu … aku sadari!

“Maaf aku datang terlambat, Ji.”

Mengangguk lemah dengan sedikit mengulum senyum, kini Dara memposisikan dirinya tepat di samping ku.

“Kenapa kau meminta di tempat ini? Kenapa tidak di taman, huh?”

“Di sini lebih baik,”

Ya! Lebih baik, karena di sini aku lebih puas menatap lekat setiap inci wajahnya, tapi Dara tidak sependapat. Dia setiap menit terus menggerutu karena penerangan yang minim.

“Siapa bilang gelap?”

“Aish, jinjja! Bahkan untuk menggoreskan pensil di dahimu pun aku kesulitan!”

Eh? Apa sekarang Dara berusaha mencairkan suasana? Kalau memang begitu, aku juga bisa!

“Dara,”

“Um,”

“Hamparan di atas kepala kita, minggu ini selalu berangsur gelap tanpa bintang.”

“Eh? Maksudmu gelap? Sekarang kau baru sadar, huh?”

“Iya, apa kau tahu alasannya?”

“Mungkin karena tadi sore hujan,”

“Bukan!”

“Lalu?”

“Itu karena kau ada di sini, jadi semua bintang sungkan untuk memberikan lampu. Lagipula, semua sinar sudah kau serap.”

“Kau bermain-main? Sekarang fokus! Kau membuang waktu! Gombalan itu tidak ampuh, karena jika ampuh … besok kita mendapatkan masalah dari guru!”

Akhirnya, dengan itu aku dia membatu. Memasang earphone lalu menarik tugas kami untuk aku selesaikan sendiri, sekalipun Dara tidak setuju.

Bukankah dia tidak mau mendapat masalah besok? Aku juga tidak mau mendapat malu di detik ini!

FIN