OMEGA [Chap. 2]

Author   : Defta

Cast    : Sandara Park,   Kwon Jiyong

Genre   : School Life

Sementara itu di sisi lain, Kwon Jiyong namja yang menurut Dara adalah penghalang jalannya tengah mendengarkan musik dari earphonnnya sambil mengamati seorang yeoja.

Mereka berada dalam satu kelas, berbeda dengan Dara dan Jaejoong, dara ada di kelas A dan Jaejoong berada di kelas B. Yeoja yang tengah diamati jiyong terlihat frustasi dengan pelajaran yang tengah berlangsung. MATEMATIKA. Tanpa jiyong sadari bibirnya menarik sebuah senyuman yang sangat indah.

“Sekian pelajaran untuk hari ini. Jangan lupa kerjakan PR kalian” ucap Jang Songsaenim, guru matematika di kelas Jiyong. 2.C

Seisi kelas mendesah lega, akhirnya pelajaran yang sangat rumit itu selesai juga.

Suara decitan kaki kursi dengan lantai terdengar. Pemilik kursi itu bangkit dari duduknya dan berjalan kearah jiyong.

“Jiyong-ssi….” panggil orang itu.

Jiyong melepas earphonenya “Waeyo chaerin-ssi ?”

“Bisa bantu aku ? aku sama sekali tidak mengerti tentang bagian ini” Yeoja bernama chaerin itu duduk di depan jiyong yang kebetulan sudah ditinggal pemiliknya.

“Apapun untukmu Chaerin-ah” ucap jiyong dalam hati. “ini mudah kau tinggal mengalikan ini, kemudian kau harus mensubstitusikannya”

“Tapi yang ini bentuk aljabar bukan ?”

“Ne, kau harus menggunakan rumus a, b dan c pada segitiga kau ingat ?”

“tidak, jiyong-ssi kau benar-benar pandai, bisa kau pinjamkan otakmu itu padaku sebentar saja ?” keluh chaerin membuat jiyong terkikik pelan. “oh ya kau udah mendaftarkan diri ?”

“Sudah”

“Baguslah”

Jika kali ini kalian bertanya mendaftarkan apa ? jawabannya adalah olimpiade Matematika itu, 1minggu  yang lalu ketika jiyong pindah ke sekolahnya yang sekarang, ketika jiyong satu kelas dengan seorang bidadari dan saat kemampuan jiyong tentang hitung-menghitur di ketahui seisi sekolah. Chaerin menyuruhnya ikut untuk seleksi Olimpiade Matematika tersebut.

Apa kalian akan menolak permintaan orang yang kalian suka ? #kalauDefta sih gak mngkin nolak# tentu tidak bukan ? apapun jiyong lakukan demi dekat dengan Chaerin, termasuk mengikuti seleksi olimpiade itu.

Bukan seperti dara yang sudah memenangkan piala olimpade matematika sebelumnya , jiyong sebenarnya tidak ingin memamerkan kepandaiannya dalam urusan matematikaitu, karna ia ingin mendapat teman yang tulus berkawan dengannya, bukan kawan yang ingin memanfaatkan kepandaiannya. Well itu alasan awalnya pindah sekolah.

Tapi apa boleh buat, kalau dengan kepandaiannya itu ia dapat dekat dengan chaerin, why not ?

XXX

Hari pertama Pembimbingan Olimpiade Matematika.

Dara seperti biasa memainkan ponsel pintarnya, bukan untuk bermain game, tapi untuk memecahkan soal-soal matematika yang ia dapatkan dari dunia online.

“Dara-ssi…” sebuah suara membuat dara mengalihkan fokus matanya.

“Jaejoong-ssi ?” desisnya, ketika ia melihat jaejoong mmanggilnya dibalik jendela kaca.

“Fighting !!” Namja itu mengepalkan tangannya dan mengangkatnya memberikan semangat pada dara. Hanya hal kecil seperti itu dapat membuat dara merona dan dangat senang.

Dara mengagguk menjawab jaejoong, yang setelahnya pergi meninggalkan dara, tak mau mengganggu sesi bimbinganya. Dara masih tersenyum saat seorang namja masuk kedalam ruangan itu.

“Huh…. kalian sudah disini baguslah” Suara Kim Songsae membuyarkan lamunan dara yang kemudian menoleh kearah kanannya dimana ada seorang namja duduk disitu.

“Sejak kapan namja itu ada disitu?” batin dara, tapi sedetik kemudian acuh pada perasaannya itu.

“Baiklah, sisi bimbingan kalian akan dilakukan setiap hari Senin sampai Rabu, Jang Ssaem akan mengurus bagian logaritma, Byun ssaem akan mengurus bagian logika matematika, dan sisanya akan ada saya yang mengurusnya.”

“Baiklah kita mulai”

XXX

Jam menunjukkan pukul 4.00 ketika dara keluar dari sesi bimbingan. Dengan penat ia terus berjalan menuruni tangga dan menuju gerbang sekolahnya.

Kurang 10 meter gerbang itu dari jangkauannya kemudian #JDAR (Apa ini ?) suara petir terdengar ganas dan kuat ,membuat dara terkejut sekaligus takut.

Ia menjerit, menutup matanya kemudian berbalik untuk mencari tempat perlindungan, tapi saat ia berbalik ia menabrak sebuah dada bidang, yang tangan dari pemilik dada bidang itu langsung memeluk pingganggnya ketika ia hampir terhyung jatuh.

Dara memberanikan diri menatap pemilik dada bidang itu, ia masih samar karna awan mendung yang menutupi sinar matahari memuatnya sulit untuk melihat dengan jelas, kemudian warna putih dari kilat terliat di sela-sela awan mendung tersebut yang sukses membuat dara kembali menjerit dan memebenamkan wajahnya di dada bidang itu.

“Kau baik-baik saja ?”

=TBC=

next >>

Kok pendek sih Defta, kekeke iya defta buka buat ff chapter pendek, karna apa defta semangatnya kalau buat yang pendek, kalau panjang defta males banget, tapi defta usahain ngirim ff-nya tiap hari.

Itung-itung buat ciri khas gitu……