Black Wings [Chap 3]

2g

Author : Hanny G>Dragon (Twitter : @hannytaukand ; IG : @Hannyquack)

Cast : G-Dragon, Sandara Park, Lee Soo Hyuk

Genre : Fantasy, comedy, Romance.

            Annyeong, gumawo semuanya yang udah coment dan setia sama ff ini. Okey happy reading chingu ^^.

Author Pov

“Nunaaaaaaaa” teriak manja Mino saat melihat Dara di kantin kampus mereka. Hari ini tidak ada jadwal mata kuliah di kelas yang sama dengan Dara membuat namja yang selalu riang itu sudah gatal ingin menjahili nuna cantiknya itu.

“Aisshht teriakanmu menjengkelkan. Merusak suasana saja. Ini omurice mu cepat makanlah” ucap Dara sambil memberi kotak bekal yang berisi omurice pada Mino dan sang penerima dengan mulut yang menganga tanda ia pura-pura kaget atau memang sangat menakjubkan baginya padahal itu bukan yang pertama kalinya ia dibuatkan omurice oleh Dara.

“Huah, daebak. Kamsahamida yepooo nuna” goda Mino menunduk 90 derajat (Sok formal).

“Mino-sii, kau sudah menjadi model terkenal eung. Kau ada di cover majalah Qkorea”puji Bom yang duduk di samping Dara.

“Ah tidak begitu Bomie nuna, kekeke aku hanya ikut-ikutan Zico hyung” ucap Mino tersipu dengan mulut penuh omurice.

“Mana Zico? Kau tidak bersamanya? Bukankah kalian seperti pup dan baunya. Selalu bersama-sama?” ucap Dara menyamakan kedekatan Zico dan Mino seperti pup.

“Yak!! Mana bisa kami disamakan dengan pup ajuma” balas Mino dengan menekan kata ahjuma pada Dara.

“Dasar si babi ini, kau panggil aku apa??? rasakan ini” ucap Dara segera dengan menarik rambut Mino.

“Ya! kalian ini kekanak-kanakan sekali. Omo! Dara, itu.. itu!!” ucap Bom yang sebelumnya memarahi kedua makhluk yang sedang berkelahi namun  Bom terhenti saat 2 namja berjalan menuju meja mereka, namun Dara dan Mino tidak menghiraukan apa yang di katakan Bom.

“Kalian bertengkar lagi?” ucap Zico saat sampai tengah-tengah Dara yang sedang menarik rambut Mino sedangkan Mino sendiri masih asik memakan omuricenya walau dengan rintihan kesakitan.

“Hyung, ahjuma ini sangat ganas. Tolong lindungi aku yang langka ini hyung” kini Mino memeluk Zico manja dengan masih memegang kotak omuricenya.

“Cih kau ini” ucap Dara sebal dan memposisikan duduknya dengan benar seperti sebelumnya dan Freeeze. Dara mengkaku saat manik matanya menangkap sosok di hadapannya yang sedang tersenyum manis dan cute.

“Annyeong” ucap sosok itu.

“Ah, Sajangnim mianhamida aku tidak melihat anda di sini sebelumnya” ucap Dara kikuk dan kaku, melihat Dara seperti itu membuat Mino melepaskan pelukannya pada Zico.

“Nuna, kau sakit? Aku baru mendengar kau berkata formal seperti itu, kekekeke. Hyung pesona mu memang sangat luar biasa. Yeoja ganas ini menjadi jinak seketika seperti sebuah Magic. Muahahaha” ucap Mino yang tawanya terhenti karena Dara menyumpal mulutnya itu dengan sendok omuricenya. Dan Mino selalu terobsesi dengan sulap.

“Ahahaha, aku tidak seperti itu Mino-ssi. Yang ku lihat Dara yeoja yang sangat lembut” ucap Lee Soo Hyuk sang Dosen baru Dara.

“Sajangnim, apakah ingin makan sesuatu? Aku akan memesankannya untukmu” tanya Bom.

“Ah tidak usah. Aku kesini karena tidak mempunyai teman dan aku bertemu Zico di Perpustakaan dan dia mengajakku ke sini untuk menemuni Mino-sii” ucapnya dengan lembut dan masih dengan senyum yang seperti keju meleleh yang menggiurkan.

“Nuna, ilermu keluar” ucap Mino dengan bodoh, karena melihat Dara yang terpesona dan tak berkedip melihat dosennya itu berbicara dari kata perkata.

“Yak!!! Ah, mianhamida!” Dara tak bisa memarahi Mino di depan dosen yang kini jadi idolanya. Dara hanya menatap laser kepada dongsaeng yang sangat mengesalkan baginya.

“Kalian memang sudah mengenal sajangnim sebelumnya?” tanya Bom pada Zico dan Mino.

“Ah, itu karena kami satu profesi di luar kampus” Jawab Zico dengan suara bass nya.

“Mwoyaaaaaa????” teriak Dara dan Bom tak percaya dan langsung menatap Soo hyuk sajangnim. Namun yang mereka tatap masih dengan tersenyum (Bom-Dara mimisan).

“Aku, Soo hyuk hyung dan Zico hyung pernah menjadi model brand Chuntell (plesetan dari brand ternama) di Jepang. Dan sekarang kamipun sering bertemu di lokasi pemotretan. Jadi kami itu adalah trio terkeren di dunia dan tak terkalahkan” ucap Mino bangga dan tertawa sambil bergaya ala pahlawan bertopeng.

“Pantas saja.. “ bisik Dara pelan namun bisa di dengar oleh yang lain tak terkecuali So hyuk.

“Pantas saja apa Sandara?” selidik Soo Hyuk penasaran dan mendekatkan wajahnya searah dengan wajah Dara. Blusssh, seketika rona wajah Dara memerah.

“Ah, aannii sajangnim aku hanya, emm itu emm apa ya? pantas saja.. pantas saja..emm” ucap Dara yang gelagapan tak bisa menyempurnakan kalimatnya.

“Pantas saja, anda begitu tampan. Ternyata anda seorang model. Sangat sempurna” ucap Bom dengan lancar dan menopang wajahnya sambil menatap Soo Hyuk yang tersenyum dipuji oleh Bom. Namun keadaan yeoja di sampingnya, rahangnya seperti terjatuh ke lantai, karena Bom bisa sangat begitu lancar memuji orang yang berada di hadapannya berbeda dengan dirinya.

“Ah aku tidak sesempurna itu Bomi-ssi. Dan panggil namaku saja mulai saat ini. Bukankah sekarang kita berteman?” ucap Soo Hyuk sambil mengacak-ngacak rambut Mino yang sudah terjadi kerontokan karena pencabutan rambut ala Dara sebelumnya.

“Ne, kita berteman” ucap Dara pelan dengan di sambut hangat oleh Soo hyuk dengan senyuman yang bagai malaikat.

**

~ Apartemen Dara~

            Dara tak henti-hentinya bernyanyi lagu cinta, jatuh cinta, lagu kasmaran dan semua yang berbau cinta. Dari kampus, hingga ia sampai di kamarnya ia masih bernyanyi sambil wajah yang merona.

“Kyaaaa~~ aku akan bersemangat kuliah” teriak Dara dengan bersemangat. Ia pun membuka baju yang ia kenakan, lalu ia menuju lemari besarnya. Kreeeeet suara pintu lemari yang digeser kesamping bagiannya yang lain. “Mong” ekspresi Dara sangat flat melihat isi lemarinya.

“Oi” ucap makhluk yang membuat Dara blank seketika. Makhluk itu dengan cengiran bodohnya menatap pada tubuh bagian atas Dara yang tanpa baju hanya bra yang tertinggal.

“Bodoooooooh, dasar dewa cabul” teriak Dara sambil menggeser dengan sekuat tenaga pintu lemari itu lagi hingga tertutup kembali.

Kreeeet, pintu itu terbuka lagi dan Gd pun langsung menyebul keluar dari lemari dan mendekati tubuh yang kini seluruhnya di tutupi selimut.

“Aku tadinya hanya ingin mengagetkanmu. Tapi kekeke diluar perkiraanku” ucap Gd dengan tertawa renyah.

 “Aku benar-benar tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin mengagetkanmu saja Dara. Aku sungguh-sungguh” ucap Gd bersalah.

“Sepertinya aku tidak mendengar kata maaf?” ucap Dara menyembul dari balik selimutnya.

“Aku tidak diciptakan untuk kata yang seperti itu Dara. Kau tahu aku dewa kejahatan. Ya walaupun terkadang aku ingin mengatakannya namun tak bisa keluar dari mulutku” ucap Gd dengan mempautkan bibirnya seperti paruh bebek. Dan ekspresi itu membuat Dara berusaha menahan tawanya.

“Dewa macam apa ber-aegyo seperti itu” bisik Dara dalam hati. Darapun membuka selimutnya dan turun dari ranjang tidurnya.

“Kau lapar? Kajja kita ke dapur” ucap Dara dengan tatapan iblis yang ia punya.

*Dapur

            Dara sedang berkonsentrasi membuat makan malam untuk 5 porsi, 1 porsi untuknya 4 porsi untuk makhluk yang kini mengangkat tangannya sambil duduk dilipatan kakinya selama Dara memasak sampai masakan itu selesai. Itu adalah hukuman Gd dari Dara karena kejadian tadi.

“Yak!! Sebenarnya yang Dewa kejahatan itu aku atau kau? Dan mengapa aku bodoh menuruti hukuman ini?” ucap Gd hendak mengakhiri hukumannya.

“Emm, sepertinya ada yang tidak lapar” ucap Dara membuat Gd mengurungkan niatnya dan memilih menjalani hukuman yang menjatuhkan harga dirinya sebagai dewa kejahatan.

30 menit.

“Kajja, kita makan. Hukumanmu sudah selesai” ucap Dara sambil tersenyum pada Gd yang seperti kucing kelaparan yang minta dikasihani.

“Huaaah, ini sangat harum dan menggiurkan. Selamat makaaaaaan” teriak Gd semangat dan mulai melahap habis makanannya. Dara melihat itu hanya tersenyum dan kadang senyum itu hilang saat Gd hendak mengambil jatah makanan Dara.

“Mengapa kau sangat menyukai makanan manusia? Bukankah kau hanya menyerap keputus asaan dan kejahatan seseorang?” tanya Dara.

“Emm, ada waktunya kau tahu. Aku belum bisa mengatakannya sekarang. Jika aku mengatakannya dan kau mengetahuinya, aku pastikan kau tak bersedia melihatku lagi”jawab Gd tanpa mengalihkan pandangannya dari mangkuk-mangkuk di depannya.

“Ah sial. Aku jadi sangat penasaran sekarang. Katakan saja, aku tidak akan marah. Janji kelingking?” tawar Dara menghasut dewa kejahatan yang sedang makan itu.

Broooozzh, Gd mengeluarkan sayapnya yang sebelumnya ia sembunyikan di dalam tubuhnya.

“Yak!! Mengapa kau mengeluarkan bulu-bulu penghancur itu?” ucap Dara masih mengingat dapurnya porak poranda karena sayap besar dan hitam itu.

“Lihatlah dengan baik” ucap Gd sambil menyeruput nasi yang tertinggal di mangkuk terakhirnya.

“Emm, tak ada yang aneh. Dan… tunggu, ini?” Dara menghentikan kaliamatnya saat ia mendapati bulunya tak sepenuhnya berwarna hitam.

“Kau melihatnya. Yups, bulu sayapku tak sepenuhnya hitam. Itu membuktikan aku bukan dewa kejahatan yang sesungguhnya. Aku terlahir dari seorang ketua dewa kejahatan yang jatuh cinta pada seorang manusia. Menjadikanku setengah dewa kejahatan dan setengah manusia. Ah~ kenyaaaang” ucap Gd sambil menyandarkan tubuhnya yang terisi penuh.

“Adakah yang seperti itu di dunia ini?” tanya Dara yang tak percaya.

“Terserah padamu, percaya atau tidak itu urusanmu. Aku hanya ingin berada di dekatmu sampai waktu nya tiba dan kau akan menyerahkannya sendiri itulah saat aku akan pergi” ucap Gd memainkan tusuk gigi di sela-sela gigi taringnya.

“Maksudmu menyerahkan sendiri? aku? Menyerahkan apa?” kini Dara benar-benar ingin mengetahui semuanya.

“Sudahlah, nikmati saja. hingga waktunya tiba. Okey! Aah, dan sepertinya aku ingin pergi jalan-jalan. Bisakah kita pergi keluar Sandara-ssi?” pinta Gd dengan cengiran jahatnya.

“Bukankah kau punya sayap dan bisa mengelilingi dunia semau mu dengan sayap itu?” ucap Dara yang lagi-lagi membuat Gd mempoutkan bibirnya seperti paruh bebek.

“Aku hanya ingin berjalan-jalan tanpa sayap dan seperti manusia” ucap Gd dengan nada sedih yang bisa ia lakukan dan masih dengan bibir paruh bebeknya.

“Aisshhtt, aku benar-benar seperti mempunyai hewan peliharaan. Baiklah kajja kita pergi jalan-jalan dan aku juga ingin membelikanmu pakaian” ucap Dara membuat Gd melonjak dan ia lupa akan sayapnya yang masih mengembang hingga ia membuat rak piring baru Dara terjungkal dan isinya sudah menjadi serpihan. Dan peristiwa selanjutnya seperti adegan di carton crayon shincan, Gd mendapatkan hiasan kepala berupa benjolan yang bertingkat.

**

~ Mall ~

            Dara dan Gd memasuki mall besar, Gd memang baru pertama memasuki mall ini dengan kakinya bukan dengan sayapnya berterbangan kesana kemari mencari keputusasaan para pedagang dan kejahatan para pembeli maupun pedagangnya. Kini Gd menikmati perjalanannya sebagai manusia bukan sebagai dewa kejahatan dan di sampingnya terdapat seorang yeoja yang sangat cantik, sesekali Gd melirik paras wajah Dara yang bersinar namun sisi lain dari Gd membuat Gd enggan untuk meneliti kembali kecantikan Dara.

“Kau jangan jauh-jauh dariku, karna kau bisa tersesat eoh?” ucap Dara memperingati Gd dan sang manusia baru pun hanya mengangguk menandakan mengerti.

“Aah ini sepertinya bagus, wah ini sangat bagus-bagus dan sedang SALE, kekeke aku sangat menyukai kata itu. S.A.L.E bukankah kata syurga bagi wanita, kekeke” ucap Dara yang lupa akan niat pertamanya untuk membelikan pakaian untuk Gd dan Dara kini terfokus hanya pada barang-barang yang bermerk SALE itu, sedangkan Gd??? Ia berjalan melewati pertokoan dan banyak orang yang memperhatikannya dengan detail dari kepala hingga ujung kakinya.

“Cih, dasar manusia. Melihatku yang sangat tampan ini seperti melihat malaikat saja. bukankah aku dewa kejahatan? Heol, apakah dewa kejahatan sekarang mengalahkan malaikat, ahahaha” gumam Gd sendirian. Tak lama ia berhenti melihat sebuah toko dengan tembok warna warni. Dan ia melihat seorang bocah kecil sedang memegang sesuatu yang menarik di hati Jiyong.

“Hei bocah tengik, itu apa?” tanya Gd pada anak berusia 6 tahun yang ditinggal ibunya yang sedang antri membayar.

“ahjussi, kau bodoh ya? ini ice cream. Kau tak pernah memakannya?” ucap bocah laki-laki itu sambil menggoda Gd dengan mendekatkan benda dingin dan menggiurkan itu tepat di wajah Gd.

“Bocah sialan, cih” ucap Gd pura-pura tak tertarik lagi. Namun saat anak itu hendak menempelkan lidahnya yang sudah terjulur pada gumpalan ice cream, Gd dengan cepat merampasnya dari tangan yang lebih mungil darinya dan ia pun berlari secepat mungkin karena ia masih mendengar tangisan bocah itu memanggil-manggil eommanya yang belum juga kembali.

            Disisi lain Dara sedang mencari makhluk yang baru saja menjadi manusia itu. Dara baru saja menyadari bahwa Gd sudah tidak berada di dekatnya lagi.

“Kemana makhluk itu, mungkinkah ia sedang ketakutan karena ia tersesat? Atau ia sedang mengepakkan sayapnya karena putus asa mencariku? Aaaarrrghhh Dara sadarlah dari kebodohan itu, dia adalah dewa kejahatan mana mungkin ia sedang menangis karena tersesat.” Gerutu Dara, ia mulai lelah dan belanjaannya yang berkantong-kantong membuat tangannya sangat kelelahan.

“Apakah seseorang shopaholic sedang kelelahan?” ucap seseorang di samping Dara.

“Mwo? Sa-emm maksudku So hyuk-ssi?” Dara setengat terkejut karena mendapati sosok yang membuat ia bernyanyi seharian ini kini berada di dekatnya.

“Bisa ku bantu membawakannya?” ucap So hyuk langsung mengambil semua kantong-kantong belanjaan Dara.

“Ah, tak perlu. Aku masih bisa” ucap Dara tak enak.

“Tak apa. Sebagai bayarannya bisakah kau membelikanku minum? Aku sangat haus” ucap So hyuk dengan senyuman mautnya. (lubang hidung Dara kembang kempis)

“Emm, aku bisa membelikanmu minum tapi aku sedang mencari seseorang, sepertinya ia tersesat” ucap Dara hati-hati mengucapkan penolakan yang sebenarnya membuat hatinya tercabik-cabik sendiri karena kesempatan langka dibuang begitu saja karena si manusia abal-abal itu.

“Aah, kajja kita mencarinya. Apakah kita perlu ke pusat informasi? Usianya berapa tahun?” tanya So hyuk sambil berjalan di samping Dara yang masih melihat-lihat area mall.

“Ahh kita tidak perlu ke pusat informasi, emm aku susah menjelaskannya. Yang pasti dia bukan anak kecil yang tersesat di mall” ucap Dara sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“Ah begitu, baiklah. Kajja kita harus cepat mencarinya mungkin dia sedang kebingungan sekarang” ajak So hyuk dengan suara dewasanya, membuat Dara ingin menghentikan waktu saja.

~30 Menit Kemudian ~

“Yak!!!! Kau ini sedang apa di sini? Aku mencarimu kemana-mana” ucap Dara kesal karena sosok yang di cari sedang berada di kursi pijat gratis selama 3 menit.

“Ini sangat nyaman Dara. Kau cobalah eung, kajja” ajak Gd sambil menepuk-nepuk kursi pijat disebelahnya yang kosong dengan wajah tanpa dosa tentunya.

“Aaarrggghhh, makhluk ini benar-benar..” geram Dara menahan amarahnya namun sangat terpancar di matanya api unggun yang terbuat dari ban yang di bakar.

“Sudahlah, yang terpenting kita sudah menemukannya” ucap So hyuk sambil mengacak-ngacak rambut Dara. Membuat Dara terpaku dan yang sedang berada di kursi pijat terdiam memperkecil cengiran bodohnya yang kini seperti sebuah ringisan dan gemeretak taring yang beradu.

“Kajja kita pulang” ucap Gd tiba-tiba lalu menarik tangan Dara dengan cepat.

“Aku lelah, kita beli makan dan minum dulu okey, lagi pula aku berjanji padanya membelikannya minum setelah menemukanmu Ji” jelas Dara sambil melepaskan genggaman Gd.

“Ahjussi, dilihat dari gaya dan busanamu, kau bukan orang yang tak punya uang sekedar untuk beli minum. Jadi pakailah uangmu untuk membeli minum” ucap Gd menatap laser pada So hyuk yang tersenyum saja menerima perlakuan seperti itu dari Gd, Dara?? Ia seperti tersengat listrik mendengar kata-kata yang keluar dari Gd yang di tunjukan untuk So hyuk. Sungguh ia ingin sekali merebus hidup-hidup dewa kejahatan itu.

“Ne, aku mengerti. Dara-ssi mungkin lain waktu kita minum bersama. Ah, ku harap dia bukan namja chingu mu” ucap So hyuk dengan sedikit berbisik pada Dara.

“Annniiiyoooooo. Bukan, sungguh bukaaaaaaan” ralat Dara meyakinkan So hyuk.

“Kau bicara apa? kajja kita pulang” kini Gd benar-benar menyeret Dara menjauh dari So hyuk. Dan So hyuk hanya terseyum melihat adegan itu.

“Boss, kursi pijat yang di pakai tuan tadi rusak. Bagaimana ini??” ucap frustasi salesman kursi pijat yang sebelumnya di coba Gd. Kursi pijat yang bermuatan listrik itu rusak karena Gd tanpa sengaja mengeluarkan kekuatannya saat melihat perlakuan lembut So hyuk pada Dara.

~ Apartemen Dara ~

            Dara sedang membaca majalah yang cover depannya terlihat wajah dongsaeng bodohnya itu, Song Mino.

“Cih dia sangat cool sekali saat di foto, jauh berbeda dengan kehidupan aslinya. Ckckckc” gumam Dara sendiri. namun seketika Gd sudah berada di sampingnya duduk bersama di sofa panjang yang berada di ruang tv.

“Berhentilah membaca dan perhatikan aku” ucap Gd dengan mencoba mengambil majalah yang sedang di baca Dara.

“Berhentilah bermanja-manja padaku, aku bukan tipe wanita yang memanjakan seseorang, terlebih lagi makhluk aneh sepertimu” ucap Dara tanpa mengalihkan matanya dari majalahnya.

“Apakah kau tak perpikat oleh ketampananku?” tanya Gd to the point.

“Cih, aku hanya terpikat oleh sebenar-benarnya manusia. Bukan yang setengah-setengah sepertimu” ucap acuh Dara membuat Gd geram dan masuk ide konyol di otak jahatnya.

            Gd mengambil majalah itu dan melemparnya sembarangan. Menatap Dara dengan sekejam mungkin, Dara terpaku dan tak bergerak. Gd mendekat pada tubuh Dara dan…

“Muhahaahhaa, hentikan aku bisa mengompol disini” ucap Dara di sela-sela tawanya.

“Rasakan ini karena kau menyebutku makhluk setengah-setengah. Ini lah hukuman dewa kejahatan dan tiada ampun bagimu, hahahaha” tawa iblis sang Iblis setengah-setengah.

“Ahh, mian. Hentikan ku mohon. Muaahaha. Ji hentikan”  mereka masih dengan kegiatan bodoh mereka di lain hal bip.bip.bip.bip.bip seseorang sedang menekan pin pintu apartemen Dara dan setelah berhasil membukanya orang itu masuk karena ia sudah tak asing dengan ini.

“Dara, Mino bilang kau bertemu So hyuk di mall dan kau juga bersama seorang namja udik yang tersesat di sebuaaa…aaaah maaa…lll” ucap yeoja berambut merah ia terserang penyakit saraf seketika melihat Dara, sahabatnya sedang berada di bawah seorang laki-laki berambut model aneh yang di lehernya terdapat tato sayap.

“Yak!!!! Apa yang kalian lakukan” teriak Bom menyadarkan sang pelakon adegan blue scene.

“Bom-iiee , kk-kau. Ah ini bukan seperti yang kau fikirkan” jelas Dara masih tergeletak pasrah kelelahan karena klitikan Gd.

TBC

next>>

Tinggalkan jejak yang banyak okey ^^ hengsho,,,

30 thoughts on “Black Wings [Chap 3]

Leave a comment