CHEONGDAMDONG HOST CLUB ~Good Boy [Chap. 10]

cheongdamdong host club

Author :: Hanny G^dragon (twitter : @Hannytaukand)
Cast     :: Sandara Park (dara), Kwon Jiyong (Gdragon), All Member Big Bang
Genre  :: WARNING ~~Menjunjung tinggi kemewahan, kekonyolan, dan keromantisan,,,kekeke

 

Annyeong readers, mian sudah mati suri di ff ini, hihihihi. But I’m comeback now. So enjoy it readrs”

Author Pov

            Pesawat Jet meluncur dengan cepat, di dalamnya terdapat dua orang yang duduk berdekatan namun tak saling menyapa sedikitpun, tak saling melirik bahkan untuk bernafas pun mereka seakan canggung melakukannya. Yups, semenjak peristiwa Jiyong mencium Dara, mereka seakan kikuk satu sama lain. Dan keesokan harinya mereka memutuskan untuk pulang ke Seoul. Dan kini mereka sedang menuju Seoul. Baru beberapa menit mereka duduk berdekatan di kursi nyaman pesawat jet pribadi milik keluarga Kwon namun dalam benak mereka seakan sudah sekian tahun berada di pesawat itu. Ini seperti neraka kecanggungan bagi mereka.

“Sampai kapan aku bersikap seperti ini” batin Jiyong gelisah sambil melirik manusia di sebelahnya.

“Aku ingin loncat dari sini. Keadaan ini memuakkan. Ciuman pertamaku direnggut lagi oleh namja kemoceng hidup ini. Aiishht mengapa jantungku berdegup kencang saat memikirkan ciuman itu”gumam Dara dalam hati sambil mengutuki namja yang rambutnya seperti kemoceng di pasar tradisonal.

“Yaaaa!!! Hentikan keadaan seperti ini, sangat memuakkan. Baiklah lupakan tentang apa yang terjadi malam itu. Dan KAU JANGAN SEKALI-KALI MEMBAHAS TENTANG INI. INI ANCAMAN”ucap Dara sudah tak sanggup menahan kutukannya pada Jiyong. Dan sang terdakwa hanya menatap dengan wajah bodoh melihat Dara berwajah merah bukan karena dia marah namun ia seperti malu.

“Oh. Okey” ucap Jiyong singkat dengan kesadaran setengah persen, dia masih bertampang bodoh memandangi wajah Dara.

“Apa artinya. Oh okey?” tanya Dara galak.

“Okey aku tak akan mengatakan apapun tentang ciu..” Bugh, belum sempat Jiyong meneruskan kaliamatnya Dara mendaratkan tinjunya yang cukup keras di lengan Jiyong.

“Ya!! Appoooo, kau ini yeoja bar-bar” ucap Jiyong sambil mengelus-ngelus lengannya yang sakit.

“JANGAN PERNAH MENGATAKAN KATA ITU”ucap Dara gusar.

“Okey, okey. Calmdown baby” ucap Jiyong bergaya bad boynya.

“Ghah, I’m not your baby” balas Dara sambil membuang wajahnya ke arah lain melarikan diri dari tatapan Jiyong atau menyembunyikan wajahnya yang kembali memerah.

**

            Setelah mereka tiba di Seoul, mereka langsung menuju apartemen Big Bang Host Club. Dan saat mereka sampai, pemandangan bodoh yang pertama mereka lihat yang belum mereka lihat selama hidup mereka.

“Ada apa ini? Aku tidak salah apartemen kan? Dara ini apartemenku bukan???” tanya Jiyong tak percaya.

“Ne, ini apartemen mu”jawab Dara tidak kalah bodohnya dengan Jiyong.

“YA!!!! ADA APA INI? INI SEPERTI HUTAN? SOFA LEOPARDKUUUUU, ANDWEE!! “ teriak Jiyong seperti perawan yang melihat jodoh impiannya.

“Hyung, kau sudah pulang” tanya Seungri dengan muka kaku sambil membersihkan dedaunan yang berserakan di sofa leopard singgasana Jiyong.

“Rat, apa yang kau dan yang lain lakukan di apartemenku dan sofa kesayangnku? Katakan padaku saat ini jugaaaaa” teriak Jiyong sambil menarik-narik rambut panda malang itu.

Pletaaakkkkk.

“Ya! Ini semua ide ku. Kau tak suka?” ucap seseorang yang menjitak keras kepala Jiyong yang sedang membully panda malang yang banyak dosa itu.

“Dami nuna, sedang apa kau di sini. Mengapa kau tidak berada di rumah, huh? Dan mengapa kau melakukan ini?” tanya Jiyong heran dengan keberadaan Dami yang berkostum ala tarzan.

“Aku ingin mencoba pekerjaanmu Ji. Dan ini konsep yang aku buat bersama teman-temanmu” ucap Dami bangga.

“Mwo??? Kau gila? Apa kau menjelma menjadi seorang namja? Dan hanya kau yang berperan sebagai manusia sedangkan teman-temanku menggunakan kostum hewan?” Jiyong masih mengintrogasi Dami.

“Ne, aku bosan dengan suasana bisnis dan ternyata pekerjaanmu menyenangkan. Dan soal kostum, kekeke mereka menyukainya. Tanyakan saja pada mereka” ucap Dami percaya diri.

“Ne, ini sangat lucu Hyung” ucap Seungri dengan kostum panda nya yang menggembung.

“Aku pun terlihat imut Ji” kini Taeyang yang memakai kostum kera ikut bicara.

“Ne, akupun terlihat semakin gagah plus sangat lucu” kini kostum singa berisi Daesung berbicara.

“Dan kau? Kau pun akan mengatakan ini membuatmu lucu hyung? Kau bahkan terlihat bodoh” Ucap Jiyong melihat kostum dinosaurus hijau yang berisi manusia uang alias Top.

“Tidak. Aku hanya memakai ini karena Dami nuna mengatakan tamu akan semakin banyak jika kita selalu berganti tema untuk menyambut tamu. Dan lagi pula ini gratis Ji, apa salahnya ini di coba. Semua Dami nuna yang membayar, kekeke” ucap dinosaurus abal-abal itu.

“Aiishhtt, ini gila. Nuna, kau pulanglah. Ini laporan bisnis saham kita di Jepang. Palli pulanglah” bujuk Jiyong pada kakaknya.

“Sirrooooo!!! Aahhh, aku akan pulang jika kau mau memakai kostum ini dan Dara memakai kostumku” ucap Dami dengan riang.

“Muahahhaaha” semua serentak menertawakan kostum yang di berikan Dami untuk Jiyong.

“Mwo??? Tikus??? Mengapa kau memberiku kostum hewan pengerat ini? Aku tidak akan pakai. Tidak akan” ucap Jiyong menolak kostum tikusnya.

“Ini cocok untukmu Ji. Sebagian besar sifat tikus sama denganmu, kekeke “ucap Dami dengan tertawa.

“Ghah, mengapa kau menciptakan kakak menyebalkan seperti dia Tuhaaan” ucap Jiyong meratapi nasibnya.

“Sudahlah jangan terlalu banyak mendramatisir cepat pakai. Dara kau ikut aku, kau harus memakai kostumku” ucap Dami menyeret tangan Dara. Dan yang lain memberi semangat kepada namja yang sedang meratapi nasibnya sambil menggenggam kostum tikus.

“Tabahkan hatimu hyung” ucap Seungri berbela sungkawa atas matinya harga diri Jiyong yang dibunuh hidup-hidup oleh kakaknya sendiri.

“Aku ingin aku yang dilahirkan terlebih dahulu sebelum dia, hiks” ratap Jiyong sedih. Dia tak pernah bisa mempercayai ini. Apartemennya dibuat sepeti hutan belantara, pohon-pohon palsu dan daun-daun palsu pula yang berserakan di seluruh penjuru ruangan apartemen dan dia harus dihadapkan dengan kostum hewan lemah dan menjijikkan seperti tikus tidak menggambarkan dirinya sama sekali. Namun tidak ada yang lebih menakutkan dan menyeramkan selain Dami yang murka, maka mau tidak mau sang adik harus menuruti kemauan kakak satu-satunya itu.

**

            Semua menunggu di ruang tv, Jiyong sudah memakai kostum tikusnya walaupun dengan pipi yang menggembung dan bibir yang mengerucut duduk di sofa leopardnya, Taeyang, Daesung dan Seungri sedang berselfi ria mereka benar-benar menganggap kostum yang mereka pakai itu membuat mereka menjadi imut dan lucu, sedangkan Top sedang bercinta dengan kalkulatornya menghitung pendapatan yang akan ia raih jika konsep ini berhasil menyedot perhatian tamu. Namun mereka sedang menunggu seseorang yang belum keluar dari kamar. Yups Dara yang akan menjadi tarzan ala Dami. Ckreeeek. Suara pintu terbuka dari kamar yang sebelumnya dimasuki oleh Dara dan Dami.

SEKETIKA HENING…… krik, krik, krik……

“Bagus bukan?” ucap Dami bangga. Namun tetap hening, dan mereka semua bertampang bodoh, mata melotot tak berkedip, jakun mereka yang naik turun menelan ludah melihat pemandangan yang ada.

“Ya!!!! Jawab pertanyaanku, ini bagus kan? Atau ku bakar apartemen ini jika kalian tidak menjawabku” gusar Dami pada ke lima namja bodoh dan seketika itu pula mereka tersadar dan kembali pada dunia nyata mereka.

“Ne nuna. Itu sangat keren” ucap Daesung menanggapi dengan jempol yang terangkat.

“Daebak nuna. Kau memang ahlinya”ucap Taeyang yang tersenyum menghilangkan bola matanya.

“Omo apa ini?” tanya Jiyong yang merasakan lengket di lengannya.

“Ya!! Panda!!! Liurmu mengotori lenganku. Dasar bodoh” ucap Jiyong melempar sandal pada manusia yang berkostum panda yang sebagian sudah basah karena air liurnya sendiri.

“Nuna. Kau sangat cantik dan sexy” ucap Seungri *yadong seungri sedang mood on tak memperdulikan rasa sakit karena lemparan sandal kostum dari Jiyong.

“Dasar panda yadong, itu biasa saja” ucap Jiyong angkuh.

“Omo Ji benarkah hanya biasa saja? Tapi mengapa kau mimisan?” ucap Top menyadarkan Jiyong bahwa hidungnya telah mengalir deras darah segar *efek liat Dara.

“Kyaaa, bagaimana aku bisa mimisan seperti ini. Nuna, jangan buat dia seperti itu. Para tamu mengenalinya dengan identitas bahwa dia seorang namja bukan yeoja. Jadi bisakah kau membuat dia tidak membuka identitasnya sendiri dengan berpakaian seperti itu. Dan itu terlalu terbuka untuknya aku tak suka” ucap Jiyong sambil menyumpal hidungnya dengan tissu.

“Omo hyung, kau protectif sekali pada Dara nuna? Apa yang terjadi di Jepang kemarin, oh?” goda Seungri yang sudah mengontrol liurnya.

“Aiishhht, tidak terjadi apa-apa. Jangan memulai perang rat”ucap Jiyong.

“Kau yang kini menjadi rat hyung” ucap Seungri sambil melarikan diri dari lemparan sandal kostum satunya milik Jiyong.

“Eonni, apakah ada kostum lain. Atau aku berpakaian biasa saja” ucap Dara pada Dami. Dan sejenak Dami berfikir.

“Tenanglah, aku mempunyai kostum cadangan. Kelinci. Tadaaaa” ucap Dami semangat.

“Ya! Mengapa kau tak memberika itu padaku, itu lebih baik dari pada kostum tikus ini”protes Jiyong namun tak dihiraukan Dami.

“Segeralah kau pakai, namja-namja ini bermata liar melihatmu seperti itu. Bukan begitu Ji?” sindir Dami pada adiknya, namun sang adik hanya mengedip-ngedipkan matanya dengan bodoh.

Jiyong Pov

            Setelah kami semua memakai kostum, dan Dara sudah memakai kostum kelincinya itu melegakan bagiku karena sebenarnya aku tak ingin dia hanya memakai baju tipis tarzan wanita seperti di kartun-kartun dan itu membuat tubuhnya terekspos oleh mata yang memandangnya sungguh aku tak akan rela dengan itu. Demi Tuhaaan *ala_Arya_wiguna.

“Baiklah, kalian sudah siap. Sebentar lagi tamu akan datang. Semoga hari ini kita mendapatkan banyak uaaaang” ucap Top semangat.

“Dasar maniak”ucapku masih kesal dengan kostum tikusnya.

“Hei kau, jika kau memang hebat dalam menjerat wanita. Dengan kostum seperti itu bisakah kau menaklukan wanita seperti biasanya?” tantang Dami nuna yang masih bertengger indah di apartemenku. Kapan sih dia akan pulang? Huh.

“Kau saksikan saja aksiku. Dan kau akan mengakui keahlianku yang satu itu. Dengan hanya 3 kedipan mata wanita akan ku taklukan” jelas Jiyong.

~ Para Tamu Datang ~

            Benar apa yang diperkirakan nuna tentang konsep ini. Tamuku membludak sangat banyak. Yah ku akui dia merupakan pewaris otak bisnis dari appa namun aku tak iri dengan hal itu. Aku cukup bahagia dengan apa yang ku lakukan sekarang. Dan saat ini pembuktian pada Dami nuna bahwa aku mempunyai keahlian. Kau saksikan ini nuna.

“Emm aku lelah” ucapku pada tamu yang sudah ku pilih untuk ku temani dan aku menatapnya intens menyandarkan kepalaku pada sofa namun masih menghadap wajahnya dan menatap matanya.

Satu kedipan…

Dua kedipan….

Tiga kedipan ….

“Omo cyoptaaaaaa, palli bersandarlah di pundakku Ji jika kau lelah” ucap yeoja kaya yang sedang masuk permainanku.

“Apakah kau tak merasa jijik karena aku berkostum tikus?”tanya Jiyong pada yeoja itu.

“Tidak Ji. Kau sangat lucu memakai ini”ucap yeoja itu dengan senyum manisnya.

“Anni. Aku hanya ingin menatapmu seperti ini. Anggap saja menatapmu merupakan pengisian ulang energi dalam diriku”ucapku dengan skill yang handal. “kau lihat itu nuna”

“Kyaaaaa, kau membuatku menggila Ji”teriak yeoja yang sudah melayang terkena sengatan gombal sang Raja Host. Dan dengan seketika yeoja itu mengecup cepat pipi kanan Jiyong. Membuat Jiyong kaget dan dengan sopan ia meninggalkan yeoja itu.

“Ji, mianhae aku spontan melakukan itu” sesal yeoja itu.

“Ne, laporkan itu pada Top hyung. Itu di hitung dengan biaya yang mahal” ucapku dingin tanpa menoleh lagi dan terus meninggalkan yeoja itu di sofa. Dan omo Dara? Kau melihatnya?

“Emm Dara-aah akuuu..”belum sempat aku melanjutkan kalimatku Dara sudah pergi meninggalkanku dan kembali pada tamunya. Kenapa dengan dirinya? Hemm dasar yeoja aneh.

Dara Pov

            Aku melihatnya. Aku melihatnya ia dicium oleh tamunya? Apakah ia sering mendapatkan perlakuan seperti itu? Atau apakah dia pernah melakukan itu pada tamunya? Dasar cabul. Ghah mengapa juga aku memikirkannya.

~ Para Tamu Pulang~

“Semua, aku pamit pulang ne. Annyeong” pamitku saat sudah mengganti bajuku dari kostum kelinciku.

“Dara-ah, kau pasti sangat lelah. Ji antarkan dia pulang” ucap Taeyang perhatian.

“Ah, anni. Aku ingin pulang sendirian. Gumawo. Bye” setelah pamit dengan cepat aku melangkahkan kakiku. Entah mengapa hatiku sangat marah dan kesal.

“Apa yang terjadi padaku” gerutuku pada hati sambil memukul-mukul dadaku yang sesak.

“Kau marah padaku?” tanya seseorang dari belakangku. Dan saat aku menoleh,

“Kau? Sudah ku bilang aku tidak ingin di antar pulang” ucapku saat melihat kemoceng blink-blink itu sudah dibelakangku.

“Cih, siapa yang ingin mengantarmu. Aku yang akan kau antar. Kau ingat kau mempunyai hutang padaku. Jadi antarkan aku pulang okey. Ini kuncinya” ucap si kemoceng bodoh itu. Sumpah aku ingin mengulitinya hidup-hidup.

            Aku pun mengemudikan mobil lamborgininya. Dan semenjak dia duduk di mobil dia sama sekali tidak bisa merapatkan mulutnya yang tipis itu. Dia selalu mengoceh ini itu. Dan aku menunggu kapan batre makhluk ini habis?ghah memuakkan.

“Ya!! Mengapa kau diam saja, aku sudah berbicara dari tadi dan kau hanya merespon dengan kau berdehem atau kau mengucapkan kata “ne” kau itu bisu?” ucap kemoceng norak itu.

“Sudahlah aku lelah berdebat. Okey. Kemana lagi jalannya ke rumahmu?” tanyaku.

“Bisakah kita makan terlebih dahulu. Aku seperti ingin mati kalaparan”ucapnya asal sambil memegang perutnya yang tipis itu.

“Kau tak akan mati jika hari ini kau tidak makan. Dasar bodoh. Baik aku akan mengantarmu ke cafe dan aku akan pulang setelah mengantarmu makan. Okey”ucapku menyetujui.

~ setibanya di Cafe~

“Dara-aah, bisakah kau menemaniku makan? Aku tak bisa makan sendirian”ucap Jiyong manja. Apa-apaan dia ini. Sial sepetinya aku dikerjai olehnya. Dan apa-apaan tampangnya itu dibuat-buat seperti bocah berusia 5 tahun yang membujuk meminta permen. Sialnya itu sangat lucu dan aku tak bisa menolak itu.

“Baiklah”ucapku pasrah. Dan kamipun memasuki cafe yang Jiyong favoritkan. Dan saat kami memesan, tiba-tiba seseorang duduk di kursi kami yang kosong. Dan saat aku menoleh.

“Oppa?” ucapku kaget melihat Woo bin oppa disini dengan senyum tulusnya.

“Annyeong Dara-ah”ucap Woo bin sambil mengacak-acak rambut kepalaku.

“Ya!!! Jauhkan tanganmu darinya? Memuakkan saja” ucap Jiyong memukul lengan Woo bin dengan sendok. Benar-benar namja ini seperti ahjuma yang sedang memarahi anaknya. Sialan kemoceng ini.

“Ah kau. Annyeong Ji. Bolehkan aku bergabung?” ucap Woo bin oppa sambil menatapku dengan matanya yang tajam. Aiigoooo ottokee sedangkan mata tajam dari Jiyong sedang mengulitikku saat ini.

“Kau mengganggu saja. Kau cari tempat lain saja” ucap Jiyong acuh.

“Apa kau kini takut bersaing denganku Jiyong hyung?” ucap Woo bin tersenyum dengan satu sudut bibirnya *sifat_yong_do mood on. Kekeke.

“Mwo? Aku tak takut sama sekali” jawab Jiyong dengan smirk yang tak kalah liciknya.

            Kini aku hanya melihat ke dua namja yang sedang saling bertatapan dengan tatapan benci dan bersaing. Dan aku tak tahu apa yang mereka bicarakan. Mereka saling menatap seperti homo. Tuhan, aku ingin lenyap dari keadaan ini. Ini sangat menyebalkan. Dan saat aku hendak berdiri meninggalkan mereka yang masih menatap satu sama lain dengan bersamaan ke dua tanganku di genggam cepat oleh mereka. Dan kini benar-benar aku tak bisa keluar dari situasi ini. Tuhan tolong aku.

TBC

“Mudah-mudahan pada suka yah. Inget komentarnya okey. Mian untuk readers yang setia dengan ff ini sampe ngetwitt author, kekeke mian baru update ff nya. Gumawo untuk semuanya. Muach”

 <<back next>>

32 thoughts on “CHEONGDAMDONG HOST CLUB ~Good Boy [Chap. 10]

  1. Ga sabar cepet jadian aja napa duh greget jadinya.. Aigooo mereka berdua sebenernya udah saling cinta tpi malah ditutupin perasaannya ish

Leave a comment