[FESTIVAL_PARADE] You! My Prince… #1

Thanks to Cover : Ryu Jung Art 

Annyeong, Zhie imnida… hadir lagi untuk meramaikan FF Parade hingga akhir oktober mendatang- mengisi kekosongan karena FF Parade yang masuk telah terpublish semua. So, kami para admin memiliki kewajiban untuk tetap melanjutkan Parade namun tentu FF kami tak akan ikut dalam penilaian/penjurian dan lagi kami juga tak diperkenan mempost lanjutan FF yang telah ada sebelumnya karena kami tetap berpegang dengan syarat FF Parade, dan FF yang pertama untuk hari ini berjudul ‘You! My Prince…’, FF lamaku yang sebelumnya telah kupublish dengan cast Junhoe iKON & Rose Blackpink jadi bisa ditebak ini FF remake,  walaupun inti dari cerita sama tapi secara keseluruhan dan akhir sangat berbeda and last… mungkin itu aja, berharap semua ff yang kami sajikan dapat menghibur chingudeul semuanya.

So… Hengsho & Happy Reading, neh!!! >.<

~~~

Bercerita tentang kisah seorang gadis yang ingin bertemu dengan pangerannya seperti kisah cinta Cinderella. Dia adalah Park Sandara dan akhirnya impiannya itu sudah berada di depan mata saat ia ditawari oleh sahabatnya Chaerin yang telah tinggal di lingkungan kerajaan untuk datang berlibur- karena ayahnya seorang perdana menteri yang sangat dipercaya oleh raja di sana. Dara dengan senang hati pun menerimanya, namun…. akankah impiannya yang sesungguhnya selama ini dapat terwujud? Dapatkah ia bertemu dengan pangeran yang selama ini selalu hadir dimimpinya? Dan apakah semua akan berjalan dengan lancar? So, Kajja… mari ikuti cerita ini selengkapnya. Annyeong. ^.^

~~~

Hasil gambar untuk dara 2ne1

Park Sandara – 18 Thn

Gadis periang yang selalu bermimpi dapat bertemu dengan seorang pangeran di kehidupan nyata.

tumblr_o7booejbir1qb2yato5_r1_1280

Ji William/GD [Kwon Jiyong] – 19 Thn

Salah satu pengeran di Kerajaan Versailles – Perancis, sifatnya yang angkuh berhasil membuat Dara lebih ingin tahu tentangnya.

qnkd1l3

Lee Chaerin – 18 Thn

Sahabat Dara saat di Korea, namun telah pindah ke Perancis mengikuti Ayahnya yang bertugas.

big-bang

Park Seunghyun – 22 Thn

Seorang Kakak yang begitu peduli dengan adiknya- Dara.

300px-donghae

Lee Donghae – 18 Thn

Anak laki-laki yang dekat dengan Dara di sekolah.

Hasil gambar untuk dong wook

Arthur William [Lee Dong Wook]- 21 Thn

Anak pertama dari Raja William, sifatnya sangat berbeda dengan GD.

Hasil gambar

Jenny [Park Bom] – 21 Thn

Putri pertama dari Kerajaan Kensington- Inggris.

Putri pertama dari Kerajaan Kensington- Inggris

Elizabeth/Liz [Lee Hi] – 16 Thn

Adik dari Pangeran Arthur.

Hasil gambar

Yoon Eunhye – 20 Thn

Pacar Seunghyun.

nusd2

  Shin Sekyung – 18 Thn

Teman sekelas Dara.

0b4b995a9cce4adcbc3168e1d8ddcb50

Kim Jiwon – 18 Thn

  Teman sekelas Dara.

Devone William - 5 Thn

Devone William – 5 Thn

Putra bungsu dari Raja William- adik GD, Arthur dan Liz.

~~~

-Impian Dara-

Matahari yang cerah kembali menyinari Kota Seoul pagi ini. Seorang gadis dengan bersemangat dan kegirangan keluar dari kamar- menuruni tangga, hari ini untuk kali pertama ia berhasil bangun lebih awal tanpa ada satu pun keluarganya yang datang untuk membangunkannya seperti biasa. Ia adalah Park Sandara.

“Selamat pagi, Eomma!” sapa Dara kepada Ibunya yang sedang menyiapkan sarapan.

“Selamat pagi, Chagi.” balas Ibunya.

Omo. Ternyata kau bisa bangun lebih awal, neh.” ucap Ayahnya yang baru datang dari ruang depan, dan akhirnya duduk di salah satu kursi meja makan.

“Siapa dulu, inilah putri Ayah yang manis… Park Sandara.” jawab Dara ceria- menyusul Ayahnya, menarik salah satu kursi dan duduk dengan tenang.

Tak lama anak tertua di Keluarga Park itu pun datang.

Park Seunghyun.

Dengan style-an yang telah rapi dengan ransel yang menggantung di sebelah kiri pundaknya- menandakan ia ada kuliah pagi hari ini, karena jika tidak… ia tak mungkin serapi dan sewangi itu di pagi hari. Dara pun seketika mencibir melihat Kakak yang selalu menjahilinya itu.

“Pagi semua.” sapa Seunghyun sambil duduk di kursi meja makan, di samping Dara.

“Selamat pagi.” balas Ayah dan Ibu.

“Selamat pagi, Oppa yang menyebalkan.” ucap Dara kemudian.

Mwo? Ternyata si gadis kecil ini sudah bangun?” goda Seunghyun seperti biasa- membuat Dara mendengus kesal.

“Aku bukan lagi gadis kecil, aku sudah berumur 18 tahun sekarang… jadi hentikan panggilan itu, Oppa. Itu tidak pantas untukku.” sungut Dara.

Wae? Kenapa tidak pantas? Itu masih sangat pantas, karena kau tetap seperti gadis kecil yang berumur 5 tahun bagiku.”

“5 tahun?”

Neh. Itu terbukti dengan impianmu yang tak kunjung berubah- bertemu dengan seorang pangeran berkuda putih? Ha ha ha… menggelikan.”

Ya. Oppa…”

Seunghyun tergelak, “Aku benarkan?”

“Cih. Teruslah menertawaiku, sebelum akhirnya kau akan mati terkejut saat semua itu terwujud.” cuap Dara akhirnya, membuat Seunghyun kembali tersenyum geli- menggelengkan kepalanya… tak habis pikir dengan apa sebenarnya yang diharapkan Dara. Bertemu pangeran? Menikah dengan pangeran? Apa ia pikir hidup ini berada di dunia dongeng?

“Jangan lagi bermimpi, Dara-yah.” Seunghyun berucap lirih, dan itu berhasil membuat Dara benar-benar menatap tajam padanya… Seunghyun pun sekilas membalas tatapan tajam itu dengan serius, namun sedetik kemudian ia kembali memasang wajah gelinya… “Karena yang bukan pangeran saja sudah lari saat melihatmu, ha ha ha.”

YA! Oppaaaa.” rengek Dara pada akhirnya, Seunghyun pun kembali menang karena berhasil menggodanya.

“Sudah… sudah. Hentikan dulu perdebatan kalian, lanjutkanlah setelah makan.” ucap Ibu pada akhirnya yang telah selesai meletakkan semua makanan di atas meja, dan pertengkaran kecil antara Dara dan Seunghyun menjadi hal yang biasa terjadi setiap harinya… namun walaupun begitu mereka tetap saling mendukung dan menyayangi satu sama lain.

Kajja, mari makan.” ucap Ayah tetap tenang- membuat Dara dan Seunghyun dengan sigap menurutinya.

Ne… selamat makan.” kata Dara dan Seunghyun kali ini bersamaan.

Setelah selesai sarapan…

Appa, berangkat dulu… ada rapat di kantor hari ini.” ucap Ayah berpamitan.

Ne… hati-hati.” jawab Ibu seperti biasa.

“Ah… aku juga, kuliah pagi menungguku.” sambung Seunghyun kemudian teringat akan jadwalnya.

“Seunghyun Oppa, tunggu.” tahan Dara cepat.

Wae?”

“Kau lupa? Kau kan telah berjanji padaku, akan mengantarku jika aku berhasil bangun lebih awal… jadi, antar aku ke sekolah hari ini.” jawab Dara santai- membuat Seunghyun mengusap tengkuknya gusar. Ia ingat, tentu ia ingat tapi jadwal kuliah pagi ini benar-benar tak memperbolehkannya untuk terlambat… karena dosen killer yang tentu akan menyambutnya.

Ya! Dara-yah, dengar… arah kita berlawanan dan aku-“

“Janji adalah janji, Oppa… tak ada penawaran dan kau sendiri yang mengatakan janji itu.”

“Ah. Tapi-“

Eomma, aku dan Oppa berangkat neh.” potong Dara tersenyum puas- mengabaikan tatapan memelas Seunghyun kalau ia benar-benar tak bisa mengantarnya hari itu.

Saat di mobil…

Kajja, jalankan mobilnya… Oppa.” ucap Dara yang telah memakai seatbeltnya dengan nyaman.

Seunghyun yang telah duduk dibalik kemudi pun kembali mencoba meminta pengertian adiknya itu, “Ya. Dara… aku akan terlambat bila mengantarmu.”

“Janji adalah janji.” cuap Dara singkat, membuat Seunghyun akhirnya menghela nafas pasrah.

Araesso.” ucap Seunghyun pada akhirnya- bersiap menyalakan mobilnya… namun Dara tiba-tiba menahannya.

“Ayo kita kembali membuat perjanjian, Oppa.”

Seunghyun menautkan alisnya- bingung, “Mwo?” tanyanya akhirnya.

Dara tersenyum, “Jangan lagi menggodaku tentang pangeran impianku.”

Untuk sesaat Seunghyun terdiam saat Dara mengatakan itu dengan serius, namun kemudian ia tak tahan untuk tak terkekeh karenanya.

Ya! Oppaaaa.” rengek Dara lagi karena Seunghyun kembali menertawakannya.

Araesso… araesso. Aku tidak akan menyinggungnya… menyinggung mimpimu itu dan pangeran impianmu pastinya.” jawab Seunghyun akhirnya.

Dara mengangguk puas, tapi… “Satu lagi, Oppa.”

Mwo? Kenapa ada lebih dari satu, hah? Satu perjanjian hanya terbayarkan dengan satu perjanjian.”

“Anio. Bukan perjanjian tapi aku butuh bantuan Oppa kali ini.”

“Bantuan?”

Ne.”

“Apa? Katakanlah.”

“Ehm… bantu aku, bantu aku untuk merayu Appa dan Eomma agar aku diperbolehkan pergi liburan musim panas ini ke… ehm… ke…”

“Ke mana? Katakanlah. Apa ke desa seperti tahun lalu? Kau bahkan pergi hanya berdua saja saat itu bersama Donghae dan Appa Eomma memperbolehkanmu, jadi tanpa bantuanku pun itu bukanlah masalah… mereka telah sangat mempercayai Donghae untuk menjagamu.”

Anio. Bukan ke desa, Oppa… dan tidak bersama Donghae.”

“Lalu?”

Dara terlihat berpikir sejenak untuk mengatakannya, karena ia yakin… itu pasti akan membuat Kakak laki-lakinya itu terkejut.

“Perancis.” jawab Dara akhirnya.

Mwo?”

“Aku ingin pergi liburan ke Perancis.”

What? Apa kau bercanda, hah?” pekik Seunghyun tetap berusaha menahan diri akan keterkejutannya. Perancis? Ini gila.

“Aku tidak bercanda, Oppa. Aku serius kali ini… Chaerin, sahabatku… sahabatku saat di sekolah menengah pertama dulu. Ia kembali menghubungiku dan memintaku untuk berlibur mengunjunginya, dan ia akan menanggung semuanya, Oppa… ia juga mengatakan… ingin menunjukkan sesuatu padaku karena itu ia benar-benar ingin aku datang.”

“Chaerin? Chaerin yang berambut pirang dan dulu selalu datang ke rumah kita?” tanya Seunghyun berusaha mengingat.

Ne. Chaerin yang juga menjadi salah satu incaranmu dulu, Oppa… tapi sayangnya ia meninggalkanmu begitu saja.”

Seunghyun mendengus, “Cih. Bukan meninggalkan, tapi memang ia harus pergi.” ralat Seunghyun cepat kali ini.

“Jadi… bagaimana? Kau akan membantuku, kan?” tanya Dara penuh harap, karena ia yakin Ayah dan Ibu tak akan mengijinkannya bila hanya dirinya yang memelas seorang diri.

Seunghyun terlihat berpikir, “Sepertinya sangat sulit meminta ijin kepada Ayah dan Ibu, walaupun kau sangat ahli dalam bahasa inggris dan perancis tapi Ayah dan Ibu pasti tetap akan sangat mencemaskanmu. Perancis bukan Negara kecil dan tidak dekat.”

Dara mengangguk- membenarkan, “Araesso.” ucapnya lirih, sangat mengerti kali ini.

“Tapi-” Seunghyun menggantung ucapannya membuat Dara mau tak mau kembali melihatnya, “Aku akan coba… untuk meyakinkan Appa dan Eomma agar kau bisa pergi ke sana.” lanjutnya membuat mata Dara berbinar.

Jinjja?” tanya Dara memastikan, Seunghyun pun menangguk, “Kyaaaaaaaaaaaaa!!! Kau yang terbaik, Oppagomawo, jeongmal gomawo.” pekik Dara akhirnya memeluk Seunghyun cepat- membuat Seunghyun pun mau tak mau tersenyum… karena bagaimana pun tak bisa dipungkiri- walaupun ia terkadang bersikap menyebalkan, ia tetaplah salah satu orang yang begitu menyayangi Park Dara.

~~~

Bel istirahat di SMU Hannyang telah berbunyi, Dara kini tengah berada di bawah salah satu pohon yang ada di taman Sekolah- menikmati angin sepoi-sepoi yang menyapu wajahnya… dan tak lama Donghae- sahabatnya, datang membawa minuman dingin kesukaannya.

Gomawo.” ucap Dara setelah ini menerima minuman yang dibawakan sahabat laki-lakinya itu.

Donghae pun mengangguk menanggapinya dan ikut duduk di sampingnya.

“Dara-yah, bagaimana dengan rencana liburan musim panas kita kali ini?” tanya Donghae membuka pembicaraan.

“Ah. Mengenai itu… sepertinya kita tak akan pergi liburan bersama kali ini.”

Mwo? Wae?

“Aku akan pergi liburan ke suatu tempat.”

“Ke mana?”

“Kau akan terkejut bila aku mengatakannya.” jawab Dara dengan tersenyum.

Jinjja?

Ne.”

“Kalau begitu beritahu aku, kemana kau akan pergi?” tanya Donghae lagi menatap Dara kali ini.

Dara memutar matanya- seolah berpikir, tapi kemudian… “Perancis.” jawab Dara setengah berteriak- bersemangat, “Aku akan pergi berlibur ke Perancis.” ulangnya, Donghae yang mendengar dengan jelas pun turut tersenyum- melihat bagaimana bahagianya Dara sekarang.

“Dengan siapa?” tanyanya akhirnya.

“Sendiri. Chaerin menghubungiku dan ia menawariku untuk datang berlibur ke tempat ia tinggal sekarang, jujur… aku juga sangat ingin pergi ke sana.”

“Ah. Araesso. Lalu… Appa dan Eommamu, sudah mengijinkan?”

Anio. Aku belum meminta ijin pada mereka, ehm… tapi Donghae-yah bagaimana menurutmu… apa mereka akan mengijinkan?”

Donghae pun tak langsung menjawab, ia beralih menatap langit luas sekarang…

“Keahlianmu yang benar-benar ku akui adalah kau bisa dengan mudah menguasai beberapa bahasa, dan itu menjadi bukan masalah… karena bahasa perancis adalah salah satunya, tapi bukan berarti kau dapat menguasai orang-orang di sana dengan mudah.”

“Menguasai? Anio. Bahasamu terlalu berat, tentu saja itu tidak mungkinkan? Tapi paling tidak aku dapat mengerti dan memahami apa yang mereka katakan dan entah kenapa… hati ini benar-benar berdetak cepat begitu aku membayangkan, aku dapat menginjakkan kakiku di Perancis… itu seperti aku telah berada dekat dengan mimpiku… dan juga, sangat mungkin bila aku dapat mendapatkan atau bertemu dengan seorang pangeran di sana. Kyaaaa! Aku benar-benar akan mati hanya dengan membayangkannya, kau tahukan… selama ini hanya itu yang menghiasi di mimpiku. Bertemu seorang pangeran, menikah dengan pangeran dan sebuah keyakinan yang kuat bahwa aku akan menemukannya.” ucap Dara benar-benar tak bisa mengendalikan diri bila itu berhubungan dengan pangeran yang berada dimimpinya, dan tanpa Dara sadari… raut wajah Donghae telah berubah.

“Dari dulu yang ada dibenakmu hanya seorang pangeran yang jelas-jelas ia hanya ada di dunia maya, sedangkan kau-? Kau bukankah ada di dunia nyata? Apa mungkin kau akan menemukannya? Jangan sampai kau menyesal, Dara-yah.” ucap Donghae kemudian mengingatkan.

Dara pun memaksa senyumnya, karena jujur ia tak suka bila ada yang beranggapan apa yang selama ini ia impikan itu hanya lelucon… karena itu nyata baginya, dan terlihat jelas disetiap mimpinya.

“Kau- kenapa kau berkata begitu, hah? Seharusnya kau menyemangatiku, kau tahu apa semua tentangku Donghae-ah… aku menceritakan semuanya padamu karena aku yakin hanya kau yang dapat mengerti,”… “atau kau sebenarnya tidak ingin aku menemukannya?”

“TIDAK!”

“Mwo?” tanya Dara terkejut kali ini, membuat Donghae membalas tatapan tak percaya Dara padanya.

Lama Donghae diam- tak membuka suara, sampai akhirnya ia pun meraih pundak Dara dan memposisikan dirinya tepat berada di hadapannya.

“Maksudku adalah… tidak seperti itu Dara, tentu aku ingin kau agar bisa menemukannya… hanya saja aku takut melihatmu kecewa, aku takut jika kau tidak menemukannya… kau akan-“

“Kau akan akan menjadi pangeranku, Donghae.” potong Dara tiba-tiba, membuat Donghae seketika tersentak dan melepaskan genggamannya di bahu Dara… sementara Dara pun kembali menyunggingkan senyumnya, “Mianhe… mianhe, karena aku sempat kesal tadi… tapi aku sadar itu karena dirimu mengkhawatirkanku… tapi kau tenang saja. Aku akan baik-baik saja, bila pun aku tidak menemukannya… maka bisakah aku berharap? Kaulah yang akan menjadi pangeranku.” lanjut Dara lagi dan saat itu tepat bel masuk berbunyi, “Ah. Ayo kita kembali ke kelas, kajja.” seru Dara kemudian beranjak pergi.

“Semoga kau tidak menemukannya, ya.” gumam Donghae lirih.

Mwo? Kau mengatakan sesuatu?” tanya Dara yang tak begitu jelas mendengar.

A- anio. Ayo ke kelas.” jawab Donghae cepat- melewati Dara.

Ya! Donghae-yah… apa tadi yang kau katakan, eoh?” tanya Dara seraya menyusul Donghae yang telah berjalan menjauh.

~~~

Sementara itu di belahan Negara yang lain…

Tok… tok… tok…

“Tuan Muda.”

“Masuklah. Ada apa?”

“Tuan Muda Arthur dan Nona Liz, tengah menunggu anda di meja makan.”

“Ah. Katakan pada mereka… tak usah menungguku.”

“Tapi-“

“Aku akan pergi sekarang.” jawabnya tak dapat lagi diganggu gugat- ia tak pernah ingin mendengarkan dan juga tak berharap didengarkan… ia hanya berusaha menjalani hidup yang tak lagi terasa menarik baginya. Hidup? Pangeran? Itu membosankan.

~to be continued~

21 thoughts on “[FESTIVAL_PARADE] You! My Prince… #1

  1. Tokoh tokohnya aja udah keren kerwn dan menarik pula apalagi sama ceritanya yang unik. Keren deh pokoknya. Part satu aja udh bikin senyum senyum sendiri. Good Job, Zhie unnie😂😄

Leave a comment