The WRONG BRIDE : V

author : crisxoriginal
link : asianfanfic
indotrans : JJ_arba_TOP

2 gadis cantik duduk dengan diam di depan laki-laki yang tersenyum kagum pada mereka.

Mereka sekarang ada di ruangan, ruangan interogasi dari Kepolisian Seoul.

Gadis dengan rambut pirang dan dengan mata kucingnya menatap tajam ke laki-laki itu. Gadis di samping gadis pirang itu yang berambut coklat, mempunyai penampilan seperti gadis lugu tanpa dosa.

Gadis berambut pirang terlonjak dan mengumpat ketika laki-laki yang lebih tua itu bergerak sedikit. Dia pikir orang itu akan mengambil pistolnya dan mulai membunuh mereka.

Laki-laki itu tertawa pelan. “Lee Chaerin… putri dari Lee Jonwae…hmmm…si ilmuwan.”

Si gadis pirang menyeringai dan mengangkat dagunya tinggi,”Yeah, si ilmuwan…”

Laki-laki itu tertawa lagi,”Sandara Park…” dia menatap gadis itu, yang kemudian menyunggingkan senyum lugu paling menawan hingga dapat melelehkan semua hati laki-laki. Laki-laki itu tertawa sambil menggelengkan kepalanya. “atau yang sekarang adalah… Kwon Sandara..”

Gadis yang dipanggil Sandara itu tertawa, ”mungkin”

Laki-laki di depan mereka itu berkedip menatapnya, dia mempunyai suara paling halus yang pernah dia dengar! Gadis ini pasti telah menawan hatinya.

Dia membuka mulutnya untuk berbicara tapi tidak ada suara yang keluar, bagaimana seniornya bisa menyuruh untuk menangkap kedua gadis yang seperti malaikat ini? Mereka terlihat sangat…. Lugu. Si pirang terlihat berkelas dan jelas-jelas sangat kaya. Gadis di sampingnya terlihat sangat suci dan lugu dan elegan… Apa yang mereka lakukan hingga harus diperlakukan seperti ini???

“Wooyoung, berhenti menatap menantuku dan temannya seperti itu..” Seorang laki-laki paruh baya masuk dengan senyum ramah di wajahnya.

Laki-laki muda yang dipanggil Wooyoung itu langsung berdiri dan membungkuk, “Jaksa Kwon…”

Jaksa Kwon mengangguk dan melihat kea rah menantunya, dia tersenyum sedikit.

Dara mengumpat dalam hati saat dia mendadak takut tapi rasa itu segera hilang, malah Dara memberi  senyum lemah, agar dia terlihat lemah tak berdaya.

Laki-laki paruh baya itu menghela nafas saat dia merapikan pakaiannya. “Tinggalkan kami..”

Wooyoung membungkuk lalu meninggalkan mereka.

Kesunyian menyelubungi ruangan itu, saat menantunya itu menatapnya dengan pandangan lugu tak bersalah. Dia berjalan menuju kursi dan duduk dengan diam. “Sandara…” mulainya. “Nona Lee..”

“Pak tua… aku lebih suka kau memanggilku CL.. kau menyebutku seolah-olah terdengar seperti aku ini ibunya Dara,” complain CL tanpa basa-basi.

Tuan Kwon tertawa geli, “Baiklah.. Maafkan aku CL.. tapi aku ingin berbicara dengan Sandara.. berdua saja.”

Dara menunduk kea rah pangkuannya dan memainkan jemarinya, tentu saja dia tidak sedang takut atau gugup tapi.. dia harus melakukan itu untuk efek tambahan yang dramatis.

“No way in the hell!!! Kamu mungkin akan melakukan sesuatu pada sahabatku… siapa yang tahu apa yang akan kau lakukan.. khususnya setelah tahu kalau dia menghancurkan pernikahan anakmu. BJNGAN, siapa yang menjamin kau tidak akan membunuhnya saat aku di luar?”

Dara tersenyum dalam hati dan Jaksa Kwon menyeringai, “arraso… mengapa kalian berdua melarikan diri tadi?”

Dara hampir mau menjawab, saat CL memegang tangannya, “Kamu tidak akan menjawab apapun..” lalu dia berpaling pada sang jaksa. “Aku ingin menghubungi pengacaraku.”

Tuan Kwon tersenyum saat dia membuka folder di depan mereka dan berpaling pada Dara. “Aku melakukan pemeriksaan latar belakang… aku tidak tahu apa-apa siapa yang dinikahi anakku ini.. dan untuk meyakinkan saja apa Sandara mengatakan yang sebenarnya,” dia berhenti sebentar, “Sandara Park… kamu mengambil jurusan optometry.” Bacanya dan kemudian menyeringai, “Kamu adalah mahasiswa kehormatan… gadis pintar, membiayai hidup sendiri dengan kata lain mandiri..”

“Aku memang harus melakukannya,” jawab Dara pelan.

“Ya.. dan kau mencuri dompet orang lain.. kamu pencopet.. inikah hidupmu? Masih ada lagi.. kau tidak pernah tertangkan… tangan cepat.. dank au mengelabui orang.. kebanyakan korban adalah laki-laki.. aku mendapat 34 laporan selama 2 tahun ini semuanya mendeskripsikan bahwa seorang gadis cantik yang lugu dan elegan.. memperdaya mereka dan mencuri dari mereka,” Dia berpaling pada CL, “Begitu juga denganmu CL.. kamu kaya dan terlihat jelas kalian berkecukupan..”

Mata Dara melebar, “Hell to the fck no! aku mencuri hanya saat aku bokek! Dan kau salah.. ayah mertua.. aku tidak mengelabui orang.. aku tidak MENIPU! Ya, aku memang pencopet tapi aku selalu jujur.. aku hanya menambahkan sedikit kebohongan agar telihat menarik…! Dan aku tidak pernah membohongimu tentang hutangku pada rentenir!”

Tuan Kwon tersenyum, “Well… jujur saja… aku tidak benar-benar peduli dengan apa yang kau lakukan.. apa yang penting untukku adalah.. jika gadis yang dinikahi putraku mempunyai hati yang baik… aku yakin kamu tidak melakukan hal itu..juga… kau  mandiri, pintar, dank au tahu apa jalan yang sedang kau ambil Sandara…”

Dara menyengir, “Semua itu karena wajah ini.. aku punya wajah cantik yang lugu dan manis.. jadi aku bisa membuat orang melakukan apa yang aku inginkan dengan mudah. Damn, aku harus berterima kasih pada orang tuaku atas wajah ini.”

Tuan Kwon tertawa kecil,”lalu… maukah kau pergi ke rumah bersamaku malam ini Sandara jadi kau bisa bertemu dengan suamimu? Beberapa kerabat kami mulai mengetahui tentang apa yang terjadi di pernikahan dan well… mereka bertanya padaku apa yang terjadi di pernikahan.”

Wajah Dara berkerut, CL menyeringai. “Well, jujur saja… Dara tidak punya tempat tinggal lagi karena dia telat membayar 5 bulan uang sewa. Dia belum membayar biaya kuliahnya juga dan dia sangat amat membutuhkannya karena ujian kami akan dilakukan minggu depan! Bukan hanya itu.. gadis malang ini juga tidak bisa makan 3 kali sehari! Aku benar-benar ingin menolongnya… tapi aku juga bokek!” kata CL dengan sedih.

Tuan Kwon tersentak sedikit.

“Karena kau sekarang sudah menjadi orang tua resmi Dara… dia sekarang tanggung jawabmu!”

Si Pak Tua menyeringai,”Sandara.. kau punya teman yang sangat baik,” lalu dia berpaling pada CL “..jangan khawatir dear.. Alasan mengapa aku mencari Sandara bukan karena kami ingin menuntutnya atau menyerahkan surat perceraian.. tapi karena aku akan membawanya ke rumah.. aku tidak ingin ada skandal dalam keluargaku.. Apa yang terjadi di pernikahan sudah cukup mengejutkan para tamu dan semuanya.. Aku sudah cukup sibuk dengan kasus-kasus yang sedang kutangani… dan karena  Sandara disini, setidaknya untuk 5 bulan beraktinglah.. kau bagus di bidang itu dear.”

“Tentang perceraian, yah karena kalian tidak saling mencintai satu sama lain… kalian bisa bercerai setelah 5 bulan.. dan setelah perceraian, keluarga kami masih akan tetap membantumu dear,” kata Tuan Kwon dengan penuh perhatian.

Mata Dara melebar,”tapi…tapi…tidak mungkin!” dia mengeleng-gelengkan kepalanya dengan heboh.”TIDAK! aku ingin bercerai sekarang juga!”

“D!  lihat sisi baiknya! Geez! Kamu akan hidup seperti seorang putri selama 5 bulan!”

“tapi…tapi…”

CL menyeringai,”Kamu akan mendapatkan uang saku… benar bukan Tuan Kwon?”

Tuan Kwon ikut menyeringai, “Oh dear… biaya kuliah menjadi tanggunganku dan uang sakunya banyak… ditambah aku akan mengirimmu ke SEOUL UNIVERSITY.”

“Uang…uang saku..” Mata Dara berkilat-kilat, wajahnya menyiratkan kata bisnis. Dia berdeham. “Well… selama aku tidak mati kelaparan dan mendapatkan apa yang aku mau.. dan keberuntungan seperti sedang menampar wajahku.. siapa aku kalau berani menolaknya?” katanya dengan nada bisnis.

CL tersenyum lebar, “Tuan Kwon… untuk jelasnya saja… apakah Ssantokki-ku dan suaminya akan tidur 1 kamar yang sama? Oh please, jawab IYA!”

Bibir Dara menyebik dan memelototi CL yang membuat Tuan Kwon tertawa.

“Hell no! aku tidak mau! Tuhanku… aku lebih baik tidur di dapur daripada tidur dengan seseorang yang tidak aku kenal..”

“Jangan khawatir Sandara… aku telah menyuruh Bom unnie dan Dami unnie-mu untuk menyiapkan kamar buatmu.”

“Manisnya!” seru Dara.

CL memutar bola matanya,”Pfffttt… Tuan Kwon kau benar-benar penghancur kesenangan.. tidakkah kau ingin punya Kwon-Kwon kecil berlarian kesana kemari? Lihat saja temanku ini! Damn, gadis ini  punya gen super! Juga otak yang luar biasa kau tahu..yah… ayolah.. dengan gen Dara digabung dengan gen Kwon, damn!… Generasi Kwon selanjutnya akan dipenuhi dengan anak-anak berwajah rupawan, pencuri licik, dan pembunuh!”

Dara cemberut, “What the fck Lee!?! Kau mencoba untuk menjualku?!”

“Parky… ayo bayangkan saja girl.. kamu menikah dengan barang yang hot!! Apa yang akan kau lakuakn dengan hymen rewelmu itu?! Tuhan.. kau 24 tahun! Sekarang kau mendapatkat suami yang hot dengan dompet tebal di kantongnya.. apa lagi yang kau tunggu?” CL berbicara tepat dihadapannya, benar-benar lupa dengan keberadaan laki-laki yang lebih tua itu di hadapan mereka, benar-benar tidak peduli sedang dimana mereka sekarang.

Wajah Dara memerah. CL memutar bola matanya karena kepolosan temannya itu.

“Rayu dan seruduk sweet little cherry milikmu, girl!” kata CL,

“Apa?! Hell no! mulut kecil kotormu itu butuh dicuci putri kecil.. dan FYI.. jika aku ingin seseorang untuk menyeruduk sweet little cherry milikku.. aku tidak akan melakukannya dengan Kwon Jiyong..damn.. dia mungkin akan pingsan seperti kejadian saat pernikahan!—“ dengan itu Dara terdiam dan balik memandang CL.

“Pingsan..” kata CL

“saat pernikahan..” balas Dara.

Seakan sudah diberi tanda keduanya menyemburkan tawanya, CL memegangi perutnya sedang Dara tertawa sampai muliutnya terbuka lebar saking terbahaknya, tangannya memukul-mukul meja.

“BWAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!! LOLOLOLOLOLOLOL!!!!” CL menyemburkan tawa.

“HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAH!!!! TROLOLOLOLOLOLOL!!!” dara sekarang memegangi dagunya, karena dia meraka dagunya bisa copot kapan saja.

Tuan Kwon hanya terbengong melihat kedua gadis cantik itu.

“Cherry? Cherry apa? Buah cherry atau jus cherry?” Tanya Tuan Kwon dengan dungunya membuat kedua gadis itu berhenti tertawa dan melihatnya seakan dia menumbuhkan dua kepala di lehernya.

:::

Tuan Kwon menghentikan mobil di depan sebuah restaurant berkelas.

“Sandara, aku akan menurunkanmu disini, di dalam ada Dami unnie-mu dan Bom dengan Jiyong. Aku ingin kalian berdua membicarakan tentang pengaturannya.. jadi kamu bisa mengambil keputusan sementara. Bom dan Dami akan membimbing dan membenarkan apapun keputusan kau buat,” dengan lembut dia tersenyum pada Dara. “Aku akan menurunkan CL di rumahnya dan kembali untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan di kantor.”

“Oke…” kata Dara tak peduli.

“Dan please.. putraku mungkin akan bersikap agak kasar padamu… dia mungkin akan mengatakan beberapa kata yang tidak akan kau suka dan akan menyakitimu tapi aku berharap kamu tidak akan berubah pikiran.”

“Yuan Kwon, kupikir alasan kau memintaku untuk setuju dan melakukan ini dan juga bicara dengan putramu adalah karena… kamu punya putra bandel yang tidak bisa kau atasi.” Kata Dara.

Tuan Kwon menghela nafas,”Anak itu adalah satu-satunya putraku dan selalu dimanja… dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan dan dia cerdas dan sangat keras kepala…”

CL yang duduk di kursi belakang mencodongkan tubuhnya ke depan, “Tuan Kwon… biarkan Dara mengatasi ini.. Dara lebih pintar daripada putramu.. di segala aspek yang bisa kau pikirkan.. Gadis di sebelahmu ini … sangat bijaksana.”

Dara tersenyum pada CL,”Thank you, best friend.”

CL mengangkat bahunya,”Burung dengan warna bulu yang sama selalu bersama… jika kau pintar, berarti aku juga pintar…”

Tuan Kwon tersenyum, “Sandara… masuklah mereka sudah menunggumu di dalam… fighing!”

“Rabbit fighting!” CL membuat gerakan sok imut dan membuat Dara tersenyum lebar.

Dara menyeringai,”Yeah, sampai bertemu di rumah Tuan Kwon.” Dia melangkah keluar dari mobil.

==

Di dalam restaurant berkelas itu, di ruangan VIP, di sebuah meja bundar duduk 3 orang berpenampilan luar biasa. Seorang gadis berambut merah panjang duduk di samping gadis cantik berambut cokelat dan seorang cowok ganteng duduk di tengah.

Cowok ganteng di tengah punya aura berbahaya di sekitarnya, matanya yang memincing tajam membuat semua mahluk hidup di ruangan itu mengkerut ketakutan, kepercayaan dirinya dan aura berkuasanya bercampur dengan uara membunuh, dia benar-benar murka.

“Aku sangat bersemangat untuk bertemu lagi dengannya!” gadis  berambut merah di sisi kanannya yang juga kakak perempuannya bernama Bom berkata. “Dia suka jagung dan aku juga suka jagung! Kami pasti akan sangat klik!”

Gadis berambut cokelat yang juga adalah kakak perempuannya bernama Dami cemberut, “kuharap dia suka pengaturan kamarnya. Neh Jiyong?” katanya dengan nada tidak bersalah berpaling menghadap si dewa kemurkaan di tengah itu.

Tangannya yang ada di atas meja mengepal dengan sangat erat hingga buku-buku jarinya memutih. Giginya bergeletuk, “Kemarahanku sedang memuncak.. mengalir keluar.. seseorang tolong pel lantainya..” katanya dengan suara menggeram.

Dia melotot saat melihat wajah yang sangat familiar, wajah yang sangat dia benci… wajah cantik yang menghancurkan pernikahannya, impiannya, hidupnya.

“Panggil polisi… Aku akan membunuh seseorang mala mini..” katanya saat dia melihat gadis itu menyeringai.

“Sandara!” Bom berteriak sambil melambaikan tangannya kepada gadis yang sedang berjalan mendekat itu.

Gadis itu memakai dress bermotif bunga yang cantik membungkus badannya yang indah, rambut panjangnya yang kecoklatan bergelombang, bergerak tiap dia melangkah. Matanya memancarkan sinar campuran antara kagum, kelicikan dan kesenangan, seperti dia tidak melakukan hal salah sama sekali. Dia tersenyum dengan hangat, senyum yang selalu dia pakai setiap dia menyukai apa yang dia lakukan.

Kwon Jiyong memelototinya lagi, matanya hampir saja melompat keluar, dia sangat ingin menghapus seringaian di wajah Dara… selamanya. Dia langsung berdiri saat gadis itu ada di depan mereka.

Mata Dara melebar sambil tersenyum, seperti dia sangat bersemangat saat melihat Jiyong.

“Hi sayang..” dia mengedipkan matanya pada Jiyong.

“Fck you…!” kata Jiyong dengan marah.

“Jiyong!” baik Bom maupun Dami terkesiap, terkejut dengan bagaimana tidak sopannya sikap Jiyong.. pertama kalinya dia mengumpat pada seorang gadis.

Dara menyeringai, “hmmm…bitchy…” dia terkikik saat duduk di kursi yang ada di samping Jiyong. “Tapi tidak Sayang, I won’t fck you.”

“Scum.” Bentak Jiyong.

Dara mendongak menatapnya dan berkedip, “Apa itu tadi? Cum?” tanyanya sok lugu dan memiringkan kepalanya sedikit. “Sayang… you gonna cum?” dia pura-pura terkesiap sambil melebarkan matanya, “Sayang tidak.. jangan disini… tidak dengan adanya kakak-kakakmu di sekitar kita..” Dara mengelengkan kepalanya.

Dara mengucapkan ‘TIDAK’ dengan mulutnya tanpa suara.Wajah Jiyong memerah sedangkan Bom dan Dami memandang satu sama lain dan kemudian terkikik geli.

Jiyong mengepalkan tangannya sangat erat dan seolah sedang membuat lubang di kepala Dara. Dia maju sampai persis di depan Dara. “You little—“

“Jiyong cukup..” kata Dami dengan tegas.

Jiyong berbalik memandang kedua kakaknya yang sedang memelototinya. Dia cemberut dan kembali duduk di kursinya.

“Tck.. kenapa sih kamu seperti nenek-nenek pemarah huh?” Dara bertanya sambil bersandar di kursinya, bertemu dengan pandangan membunuh Jiyong.

Bom berdeham, “Sandara, aku minta maaf untuk—“

“Tolong panggil aku Dara…” dia tersenyum sambil memandang Bom.

Dia memandang wajah Bom dan berpikir bagaimana bisa ada gadis secantik gadis berambut merah ini? Dara langsung memutuskan bahwa dia akan menyukai Bom.

Bom berteriak senang, “Oke Dara! Jadi aku bilang, aku ingin meminta maaf-“

“Mengapa kau meminta maaf padanya noona?” Tanya Jiyong dengan penuh rasa dendam. “Dia yang seharusnya meminta maaf karena telah menghancurkan hidupku. Dia tidak seharusnya ada disini tapi di penjara.. menghitung harinya sampai dia membusuk di dalamnya.”

“Jiyong!” kata Dami hampir berteriak.

Dara cemberut dan balik menatapnya. “Nenek-nenek pemarah.”

Jiyong melotot padanya, lagi.. ya.. Kwon Jiyong selalu melotot pada Dara.

“YOU’RE FILTHY LITTLE CON ARTIS! A SCUM, A FCKING LIAR! KAMU ADALAH SALAH SATU GADIS YANG MEMAKAI WAJAH UNTUK  MENDAPATKA APA YANG KAU INGINKAN!” teriak Jiyong pada Dara. “Kamu memakai wajah kecil cantikmu itu untuk merayu laki-laki, membuat mereka jatuh cinta padamu .. dank au memanfaatkan mereka untuk keuntunganmu sendiri!”

Untungnya para Kwon menyewa seluruh ruangan VIP jadi hanya ada mereka di dalamnya dengan beberapa pelayan.

“Kwon Jiyong!” Dami melotot ke arahnya.

“Yah!” Bom memukul tangannya. Tapi Jiyong tetap bergeming.

“Dari cara kau melihat dan bagaimana kau bersikap dan hal yang kau lakukan di pernikahanku, kubilang kau adalah pelacur kecil yang membuka kakinya dengan imbalan uang,” katanya dingin.

Selama Jiyong bicara, matanya dan mata Dara terkunci satu sama lain. Dan selama dia bicara, Dara tetap tersenyum lebar seakan tidak terpengaruh sekali dengan ucapan Jiyong.

“Kamu sudah selesai?” tanyanya tenang.

“Fck no! aku ingin kau menghilang dari hidupku karena keluargaku dan hal yang kau katakana. Pernahkan kau berpikir bahwa kau telah merusak hidup seseorang dan menghancurkan segalanya… kau menyakiti orang lain dengan tindakan bodohmu itu.. kau egois.. kau hanya memikirkan dirimu sendiri.. sekarang lihat apa yang telah kau sebabkan,” katanya dengan penuh amarah dan dingin.

“Kamu berlebihan Kwon Jiyong..” kata Dara sambil menyilangkan tangan di dadanya.

Bom dan Dami hanya bisa memandang mereka berdua. Tidak mampu berkata apa-apa.

“I don’t give a fck if you think I’m overreacting! Kamu harus segera keluar dari hidupku!” teriaknya membuat kakak-kakaknya dan para pelayan tersentak, kecuali Dara yang tetap mendongak menatapnya. “Dan kamu punya hak apa untuk menatapku seperti itu?! Seolah kau tidak melakukan hal yang salah?!”

Dara mendesah, matanya masih menatap Jiyong, “Tuhanku.. aku menikahi nenek-nenek pengomel.

Wajah Jiyong semakin memerah.

Dara mendecakkan lidahnya. “and bitchy too.. aku menikahi laki-laki yang mengomel seperti nenek-nenek .”

“Jiyong hentikan ini. Kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sandarac punya alasan mengapa dia melakukannya.. itu adalah kesalahpahaman besar dari sisinya.” Kata Dami.

Jiyong menggerutu, “yeah terserah… aku tidak peduli.. dia menghancurkan pernikahanku, dia alasan mengapa Sohee tidak muncul. Dia alasan mengapa aku menderita saat ini.”

Dara memutar matanya, “Yeah jika saja kau tidak pingsan saat pernikahan kamu pasti sudah mendengar penjelasanku—“ dia berhenti dan menatap Jiyong dengan pandangan menggoda.

“YAH! Mengapa kau memandangku seperti itu huh?!”

Dara tersenyum. “hehehehe… bukan apa-apa saying.”

“BERHENTI MEMANGGILKU SEPERTI ITU!”

Bom terkikik, “Yeah.. Jiyong pingsan BWAHAHAHAHAHAHAHAHAH!! Ji.. itu sangat lucu kau tahu!”

Wajah Jiyong  sekarang sudah sangat merah, kenapa dia bisa-bisanya pingsan saat itu?! Fck. Sekarang dia jadi bahan tertawaan.

“Oke..berhenti!” perintah Dami, dia tidak melihat kea rah Jiyong karena takut tidak bisa menahan tawa juga. “Dara.. aku yakin Ayah sudah berbicara denganmu.. dan kamu disini karena kamu setuju?”

Dara berbalik meandangnya, “Ya.. Ini memang salahku jadi aku akan membayarnya.”

Jiyong memutar matanya. Dami dan Bom tersenyum.

“Bagus, jadi selama proses perceraian kalian diproses, aku bisa bilang akan memakan waktu setidaknya 5 bulan sebelum permintaan itu dikabulkan pengadilan.. appa dan omma kami tidak ingin hal ini menyebabkan skandal.. jadi Dara…Jiyong..  kalian berdua setidaknya harus berakting.. beberapa kerabat kita yang datang ke pernikahan benar-benar percaya bahwa kalian  berdua adalah pasangan.. mereka belum pernah bertemu So.. Mantan—“

“MANTAN?! Noona, Sohee dan aku masih bersama.” Kata Jiyong tegas.

Dami ingin memutar matanya, “terserahlah.. sebenarnya hanya keluarga dan beberapa teman Jiyong dan Sohee yang tahu kebenarannya..” tambah Bom.

“aku sepenuhnya mengerti,” kata Dara sambil berdiri dan membungkuk, “dan aku minta maaf untuk semuanya,” katanya tulus.

Wae? Kalian pikir dia tidak peduli? Kalian pikir dia tidak tahu apa yang dia lakukan? Dia tahu dan tahu ini akan terjadi, dia tahu dia telah menghancurkan hati seseorang, menghancurkan sebuah hubungan, sebuah kehidupan.. dia tidak punya pilihan! Terkadang.. menjadi egois baik untukmu.

Jiyong tetap cemberut. Bom dan Dami tersenyum. “duduklah kembali.”

Dara tersenyum dan kembali duduk ke kursinya.

“jangan berharap aku akan bersikap baik padamu. Aku akan bersikap semauku saat kita di rumah,” kata jiyong tenang.

“dan oh.. Dara akan pindah ke kampusmu Ji.” Tambah Bom.

“APA?!!!”

“Yeah.. ayah bilang hal itu akan membuat semuanya lebih mudah..”

Mata jiyong menyipit menjadi satu garis kecil dan seakan menembakkan laser pada wajah Dara.

Dara mengangkat bahunya, “Itu yang ayahmu bilang..”

“Aku akan bersikap semauku meskipun kita di kampus..disana.. aku tidak perlu berakting, semua orang disana tahu kebenarannya.”

“Kwon Jiyong jika kau mem-bully Dara disana aku akan mengulitimu hidup-hidup,” ancam Bom.

“Tidak apa-apa Bom.. aku bisa mengatasinya.. biarkan dia melakukan apa pun yang dia mau. Dia punya hak untuk emmbenciku dan menghukumku..” Dara pura-pura terisak, dia menggigit bibir bawahnya dan menunduk seakan kakinya adalah hal paling memukau di dunia.

“Lihat Jiyong! Kau menakutinya!” Bom melotot pada adiknya.

Jiyong menggeelengkan kepalanya, menatap tak percaya pada kakaknya.

“Kamu memihaknya?! Dia hanya acting! Jangan percaya padanya! Dia menghancurkan pernikahanku! Dia menyakiti perasaanku noona! Aku adikmu mengapa kau memihaknya?!”

“Jiyong, ini bukan karena kami memihak Dara.. hanya saja.. kami mengenalmu dank u bisa mengatasi dirimu sendiri.”

“Sekarang…sekarang..guys.. ayo makan dulu sebelum melanjutkan ini. Jiyong membuatku lapar,” bom menghela nafas.

“Ya.. maafkan aku Dara,” Dami tersenyum pada gadis yang kelihatannya lugu itu.

Dara tersenyum hangat pada mereka, sekarang dia memutuskan untuk menyukai Dami juga. Dalam hati dia tertawa terbahak-bahak. Kwon sisters sepertinya menyukainya. Dia melirik Jiyong yang masih saja berusaha membunuhnya dengan pelototannya. Dara tersenyum dengan manis padanya. Mulut Jiyong berkedut, tangannya gatal untuk memukul wajah canting wrong bride-nya itu.

“AKU MEMBENCIMU.” Gumamnya.

Dara menangkat bahu dan balik bergumam, “gigit aku,” kemudian mengedipkan matanya.

37 thoughts on “The WRONG BRIDE : V

Leave a comment