Ahjumma Next Door [Chapter 14] : Sarangheyo Oppa

Author        : silentapathy
link            : asianfanfics 
Indotrans   : dillatiffa

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sarangheyo Oppa

 

“Yah!”

 

“Wae?”

 

“Menurutmu dia akan menyukainya?”

 

“Aku tidak tahu..”

 

“Sebaiknya dia menerima itu atau…”

 

“Apa?”

 

 

“Aku tidak akan membantumu mendapatkan priamu.”

 

“Aissssht! Kamu selalu bilang seperti itu tapi toh kamu tidak pernah melakukan apapun!”

 

Krystal berjalan menjauhi Sully tapi malah menabrak sesuatu yang keras… dan… hangat???

Dia melihat ke atas dan melihat sepasang mata sipit dengan alis berkerut.

Meskipun agak gelap tapi dia tidak mungkin salah mengenali wajah itu..

“M-m-macho…” hampir saja dia kelepasan bicara.. Dia menggeleng-gelengkan kepala dan menanpar pipinya sendiri seperti sedang berusaha untuk bangun dari tidur.

“Agassi? Apa kamu baik-baik saja?” Yongbae masih memegangi lengan Krystal.

Yongbae sedang terburu-buru saat itu. Dia datang terlambat karena dia harus pergi diam-diam dari ayahnya yang sangat menentangnya menekuni hobi bermusiknya.

“A-a-ku.. Baik.. Baik-baik saja, sungguh.. Maaf.. Aku…” Krystal berkata tanpa mengalihkan pandangan matanya, seolah-olah dia sedang dihipnotis.

“Ani..” Yongbae tersenyum. ”Aku yang seharusnya minta maaf..” katanya, lengkap dengan eye smile-nya yang terkenal itu.

Krystal merasa lengannya ditarik oleh seseorang. “Yah.. Kenalkan dirimu! Ini kesempatanmy, b*tch!” Sully berbisik.

“A-a…” Krystal mencoba mengeluarkan suaranya.

“Maafkan lagi agassi, tapiaku harus segera pergi..” Yongbae membungkuk kepadanya.

Merasa kecewa dan masih lemas karena pertemuannya yang tidak terduga dengan pria machonya, Krystal hanya bisa mengerucutkan bibir dan menarik-narik ujung bajunya.

“Aisht! Kamu menyia-nyiakan kesempatan!” Sully kembali memukul lengannya.

“Agassi!” Yongbae memanggilnya lagi – kembali berjalan menghampirinya.

“N-n-n-eh???” jawabnya – sama sekali tidak mengira hal ini.

“Aku hanya ingin tahu…”

 

“Krystal!!!! Krystal Juuung!!!”” dia buru-buru menyambar tangan Yongbae.

“Oh.. Itu tadi..” Yongbae kaget dengan aksinya yang tiba-tiba.

“… Senang berkenalan denganmu, Krystal-ssi.. Aku Dong Yongbae.” Katanya. Dia lalu menyadari gadis lain yang berdiri di belakang Krystal – sedang menatapnya.

“Sully..” katanya simple.. Yongbae tidak melihat Krystal menatap mereka dengan tatapan ingin memebunuh saat mereka berjabat tangan.

“Senang berkenalan denganmu juga Sully-ssi…”

 

“Tadi kamu mau bilang apa?” tanya Krystal, menyela keduanya.

“Ahh… Soal itu.. Hmm bukan apa-apa… Maaf. Aku akan pergi duluan.” Yongbae berkata sambil membungkukkan badan dan berlalu.

“Yah.” Sully menyenggol Krystal.

Krystal menatap Sully…

“KYAAAAAAAAAAAH!!!”

 

 

 

 

“Mereka bersua aneh. Aku hanya ingin bertanya apa mereka sering datang kemari.”

 

==========

 

 

“Yoboseyo???”

 

 

“BOMMIE-YAH!!!”

 

“Yah! Oppa, telingaku! Aisht!”

 

“Aku bertaruh kamu pasti tahu kenapa aku menelepinmu…”

 

“Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan!”

 

 

“Tentu saja kamu tahu! Apa perlu aku mengingatkanmu?”

 

Bommie berpikir sejenak..

“Sh*t!”

 

“Oh.. Tidak seharusnya seorang lady sepertimu mengumpat seperti itu! Yah. Aku sudah memikirkannya, teman kencan adikku haruslah tipe idealnya. Aku ingin menanyakan seperti apa tipe idealnya…”

 

“Terima kasih sudah bertanya karena aku mengenal adikmu dengan baik, dan sejauh yang aku tahu dia sangat membenci orang yang mencampuri urusannya!”

 

“Oh.. Jadi dia menyukai tipe pria yang cool.. Bukan yang suka menempel kemanapun. Hmmm. Sangat menarik. Beri tahu aku lebih banyak.

 

“OPPA!!!”

 

“Yah, berhentilah berteriak, kamu tidak sopan.. Kamu…”

 

“Tapi kamu tidak mau mendengarkanku!”

 

“Taruhan tetap taruhan! Sekali-kali kamu harus belajar menerima kekalahan! Dan anggap saja sekarang aku sedang meminta hadiahku!!!”

 

“Aishhht. Kututup sekarang!”

 

“Yah… Yoboseyo? Yobosey..???”

 

Teddy menatap teleponnya. Bom benar-benar menutupnya.

“Aisht. Perempuan!” dia sudah kehilangan harapan ketika tiba-tiba dia ingat dengan gadis-gadis yang lain.

“Aiyooo… Kenapa aku tidak memikirkan hal itu sebelumnya?”

 

 

 ===========

 

“Aku bertanya-tanya kenapa Teddy oppa datang mala mini.. Kudengar dari Kiko kalau mereka akan menghadiri acara promosi bersama. Kenapa begitu tiba-tiba..” CL penasaran sambil duduk di samping MInzy. Dia baru saja kembali. Dia tadi mengikuti Teddy untuk mendengar apa yang pria itu bicarakan.

“Oooooh chincha? Aiyooo… Aku pikir itu pasti masalah serius…”

 

CL melirik Minzy. Ekspresinya terlihat kaget.

“Minkky????”

 

“Unnnniieeeee! Cheeers!!!”

 

“YAAAAAAH! APA KAMU TADI MINUM SAAT AKU PERGI?”

 

“Naaaah.. Hanya mencicipiiiI minumaaan enak iniiii! Sudah kubilang aku ingin mencobanya!”

 

“Anak ini.. Aisht! Apa yang sedang kamu pikirkan? Ssabunim pasti akan membunuhku!!!”

 

Memang benar, Hwangssabu pasti akan langsung panik jika tahu hal ini.

Dia mungkin saja hanyalah satu dari kepala keamanan di salah satu gedung apartemen yang diiliki oleh keluarga Gong di Seoul, tapi gadis-gadis ini tumbuh besar dengan melihatnya jauh lebih sering daripada melihat ayah mereka sendiri.

Dulunya dia adalah salah satu supir keluarga Gong. Dia akan mengantar dan menjemput Minzy dari sekolahnya. Dia kadang-kadang juga akan membiarkan gadis-gadia itu menyelinap saat masa-masa SMA. Dalam beberapa hal, CL dan Minzy yang selalu berada jauh dari ayah mereka hampir sepanjang tahun, sementara Bom yang ayahnya telah meninggal sejak dia bayi.. dan Dara yang tidak pernah tahu siapa ayahnya sejak lahir.. mereka semua mengahrapkan Ssabunim agar menjadi ayah mereka. Memang mereka sangat dekat dengan Teddy oppa mereka. Tapi mereka tetap merindukan rasa aman dan terjamin yang hanya bisa diberikan oleh seorang ayah.

Karena itulah mereka sangat menghormati pria itu.

“Kammyuu tidhakk perluuu cemas unnie! Dia tidak akan marah! *hik*” kata Minzy sambil menggerak-gerakkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan.

“Tapi Minzy… Aisht! Teddy oppa datang! Ppalli! Rapikan dirimu. Dan Se7en oppa akan langsung panic jika melihat ini.”

 

“Naaah! Unnie, kamu membosankan!”

 

 

“Mworagooo???”

 

 

“Kamu! Kamu sama sekali nggak asyik! Kupikir Lee Chaerin a.k.a. CL adalah teman yang bisa diajak fun… Dimana imej badass-mu itu?”

 

 

“Kamuuuu!!! Tidak asyik ehh???”

 

 

==========

 

“Minkky-yah…”

 

“Uuuunniee…:

 

“Katakan padaku.. Kenapa khita harus mabhuk???” CL bertanya dengan tidak jelas.

“Aissssht! Ak-hu sudaaah memberri tahumu uhnniiee.. Kithaa harhus melakukann inhii.. Kharrena.. Akhu akan pe’gii ke Jepangg.. Sebentaaaaar lagiiiii.” Minzy bersemangat menjelaskan.

“Aisssht. Jjadhi begithuu? Aiiihhoooo… Hhall ithuu sanghaatt tidhak mungkhiiin! Akhu tahu khamuu tidhaak mungkin bisssa meninggalkaaan kithaa… Pscht!”

 

 

 

Di salah satu sudut yang tidak begitu jauh dari sana..

 

 

 

“Hyung, apa kamu yakin kita hanya diam saja dan menonton mereka? Kenapa kita tidak mengantarkan mereka pulang?” Yongbae bertanya pada TOP.

“Kemana??? Kamu tahu dimana mereka tinggal?” TOP balik bertanya.

“Guys, aku cemas.. Minky-ku mabuk.. Aku harus membawanya pulang!” kata Daesung.

“Yah! Menjijikkan! Kalian bahkan belum berkencan!” TOP memukul Daesung.

“T-ta-pi…”

 

“Apa? Kamu mau dibunuh oleh Teddy hyung? Kamu tidak boleh menyentuh mereka!” Seungri memperingatkan.

“Sejak kapan kamu memanggil Teddy Park dengan sebutan hyung, huh?” tanya Jiyong.

“Kami ini dekat! Tidak ada yang bisa menolak pesonaku!”

 

Jiyong baru akan memukul maknae ketika mereka mendengar Se7en membuka pintu kantornya.

“Jiyong…” panggilnya – memintanya mengikutinya melalui tatapan matanya.

==========

Malam itu berjalan dengan sangat baik untuk mereka. Mreka menampilkan tiga buah lagu dan bahkan kembali ke panggung karena penonton terus meneriakkan lagi.

Ketika akhirnya mereka selesai tampil, mereka pergi ke ruang ganti mereka. Tapi di tengah jalan, mereka melihat dua orang gadis minum sambil mencurahkan isi hati mereka – itulah kenapa mereka berlima merasa cemas.

Jiyong kemudian mengikuti Se7en masuk ke kantornya ketika dia dipanggil. Dia masih berdiri di dekat pintu, seperti sedang memikirkan sesuatu.

“Yah, anggap saja rumah sendiri. Duduklah. Kamu melamun.”

 

“Nah.. Hanya.. Merasa sedikit cemas dengan kedua gadis itu.”

 

“Biarkan mereka menikmati mala mini. Aku yang menjadi jaminannya. Tidak ada yang mau berurusan dengan keluarga Park, khususnya dengan Teddy. Dia sangat menyayangi keempat gadis itu..” Se7en mengatakannya dengan nada bercanda.

Dia mengambil amplop dari lacinya dan meletakkannya di depan Jiyong.

“Bukalah…”

 

Jiyong mengambil amplop itu dan membukanya.

“Itu honormu.. Hmm. Yang lain sudah menerima honor mereka… Barusan…”

 

“H-h-yung…” Jiyong mengerutkan alisnya.

“Hmm?”

 

 

“Kurasa ini terlalu banyak.. Ini akan cukup untuk semuanya. Apa kamu yakin tidak salah menghitung?”

 

“Yah! Kamu pantas mendapatkannya.. Maksudku kalian pantas mendapatkannya…”

 

Jiyong melihat ke lembaran cek yang dia pegang.

Itu terlalu banyak.

Jiyong merasa tidak yakin, dan hal itu tidak luput dari penglihatan Se7en.

“Dengar Jiyong, kemarin malam, pengunjungku bertambah dua kali lipat. Malam ini, benar-benar jam sibuk, aku bahkan harus menolak beberapa pengunjung karena tempat ini sudah penuh. Beberapa bahkan sudah memesan tempat untuk malam-malam selanjutnya. Apa kamu mengerti apa yang aku bicarakan?” Se7en menjelaskan.

 

JIyong mengangguk.. “Tapi ini baru dua malam..”

 

“.. Dan dalam dua malam yang kamu bicarakan itu aku memperoleh keuntungan yang sama dengan keuntunganku dalam dua minggu. Aisssht… Lain kali aku transfer saja ke rekeningmu! Sudah cukup, Jiyong. Kamu pantas mendapatkannya.

 

 

Jiyong mengangguk dan memandang Se7en.. “Terima kasih hyung.. Ini berarti banyak untukku.”

 

 

Se7en tersenyum puas. “Terima kasih juga. Dan aku juga senang melihat kalian lagi..”

 

 

===========

 

“Yah… CL… Mingky… Yah…” Teddy mencoba memangunkan mereka tapi keduanya terlalu mabuk.

Teddy menutup mukanya dengan telapak tangan..

“Ketika penampilan BIGBANG selesai, mereka berdua sudah benar-benar mabuk.” Kata Se7en. “Tapi mereka tetap memaksa untuk minum.”

 

“Aku bisa melihatnya!” Teddy menunjuk botol-botol yang berserakan di meja.

“Man, kenapa kamu membiarkan mereka minum?” tanyanya pada Se7en.

“Yah, kupikir mereka hanya ingin bersenang-senang. Aku tidak mengira mereka benar-benar ingin mabuk!”

 

“F*ck…” Teddy mengumpat.

Lima orang pemuda hanya bisa tersentak mundeur melihat kedua hyung mereka.

 

“YAHHH!!! GONG MINZY!!! LEE CHAERIN!!!” Teddy berteriak. Dia benar-benar marah sekarang.

“Ooopppa! Aishhht. Dhiemmlahhh! Khamhu terlaluuuu berisyiiik…”

 

“Siapa yang menyuruhmu mabuk, huh? Apa yang kalian pikirkan?”

 

CL duduk dan melihat sekelilinganya. Pandangan matanya kabur, tapi lama kelamaan dia bisa melihat wajah marah Teddy.

“O-o-ppa..” Dia tersenyum nakal.

“Jelaskan apa yang terjadi, kelian berdua!”

 

“Omo.. Mingkky.. Mingkkky-yahh!” CL mengguncang tubuh Minzy.

“Unnnie! Aku sedang mencoba untuk tidur!”

 

“Yah! Ada Teddy oppa disini!”

 

“Chincha?” dia langsung duduk tegak. “Oh… oppa! Hahahahahaha! Apa yang membuatmu sangat lama?”

 

 

 

“Mereka benar-benar mabuk.” Kata Seungri.

“Besok mereka pasti mati.” TOP menambahkan.

“Apa yang membawamu kemari oppa?” tanya CL.

“Kamu serius bertanya seperti itu? Huhhh???”

 

“Ehh? Kenapa kamu jadi marah begitu oppa?” Minzy mengerucutkan bibirnya.

“Ini tidak ada gunanya! Aku akan mengantar kalian pulang!”

 

“Tidak mauuuuu… Aku mau tetap disini di tempat Se7en oppa.” Minzy berkata sambil kembali meletakkan kepalanya di meja, menggunakan lengannya sebagai bantal.

“Aisht.. Kalau kamu mau mengantarkanku pulang, bawa aku ke tempat Dara-unnie.. Aku punya beberapa urusan dengannya.. Aku sedang tidak ingin pulang ke rumah..” kata CL sebelum akhirnya kembali tertidur.

==========

“Hyuuuuung!”

 

Sengri berkata sambil berjalan keluar dari lift.

“Yah! Berisik, bisa-bisa nanti dia bangun.”

 

“Katakan kepadaku kenapa aku yang harus membawanya ke apartemen Dara-ahjumma!”

 

Jiyong menghentikan langkahnya dan melihat maknae yang sedang menggendong CL di punggungnya.

“KARENA KAMU DEKAT DENGAN TEDDY-HYUNG-MU ITU DAN KARENA TIDAK ADA YANG BISA MENOLAH PESONAMU???”

 

“Hyung! Dia berat… Tolong aku!”

 

“Pscht!” Jiyong mendengus dan berjalan lebih cepat menuju ke unit mereka.

“Aisht, pemabuk ini! Punggungku benar-benar sakit! Bukannya dia itu model? Harusnya dia itu seksi! Bagaimana dia bisa menjadi model terkenal? Ya Tuhan!” Seungri terus saja komplain.

“Aku mendengar itu, panda boy…” gumam CL.

“Oh benarkah? LEBI…” kalimat Seungri terputus ketika dia melihat ke arahnya. Wajah mereka terlalu dekat. Matanya masih terpejam. Napasnya, teratur. Dia masih bisa mencium aroma pahit dari cairan yang tadi dia minum tapi masih ada bau manis.

 

“Kamu harus tidur lebih sering..” dia terkekeh. “Kamu terlihat lebih cantik saat kamu tenang seperti ini.”

 

 

 ==========

“Tolong, jaga dia.” Teddy membungkukkan badan ke pembantu ahjumma di rumah Minzy lalu pergi.

“Gadis-gadis itu sedang mengalami masa suliy. Kudengar Daesung bilang Minzy terus berkata pada CL bahwa dia akan pergi ke Jepang.” Se7en memberi tahu Teddy setelah dia masuk ke dalam mobil.

“Gadis yang malang.. Aku harap aku bisa membantunya.” Teddy tahu siatuasi yang sedang dihadapi Minzy. Hal ini telah berkali-kali terjadi sebelumnya. Dan setiap kali mendengar masalah mereka, pikirannya langsung tertuju ke Dara dan perkataan orang-orang tenatangnya.

“Apa kamu memikirkan tentang Dara?” Se7en bertanya tanpa basa-basi sambil menjalankan mobilnya.

“Neh.. Dara dan Bom.” Dia mengaku.

“Sekarang, ada apa dengan Bom?”

 

“Aku harus mencarikannya teman kencan.. Aku mengatur sebuah blind date untuknya.”

 

“Oh… Sepertinya menarik. Oh well, gadis-gadis itu semuanya cantik-cantik, tapi dengan sikap mereka, kebanyakan pria akan merasa terintimidasi.”

 

“Jadi kamu ingin bilang?”

 

“Kubilang, Bom perlu untuk menurunkan aura bossy-nya. Meskipun diantara mereka berempat, mereka berdua – Bom dan CL – selalu saja yang mengambil peran sebagai bos. Siapa yang berani berkencan dengan gadis seperti itu?”

 

“Jangan ucapanmu. Yang kamu bicarakan itu adikku.”

 

“Oh… sorry man.. Tapi! Aisht!”

 

“Beri saran.. Ada masukan atau punya rekomendasi?”

 

“Aku menyarankanmu untuk mencari pria yang bisa menjinakkannya.. Seseorang yang tidak akan merasa terintimidasi karenanya. Seseorang yang sama keras kepalanya dengannya. Seseorang yang tidak akan lari hanya karena satu bentakan kecil darinya. Karena, menurutku, mencari yang memiliki sifat bertentangan dengannya hanya akan membuatnya bosan. Apa kamu mengerti apa yang kukatakan?”

 

“Man.. Itu tadi…”

 

“Huh?”

 

“Kamu yang terbaik man! Kurasa aku sudah tahu harus menjodohkannya dengan siapa.”

 

 

==========

 

Jiyong menjatuhkan tubuhnya ke sofa. Ini adalah hari yang melelahkan tapi mereka menikmatinya. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari melakukan apa yang kamu cintai.

Dia bangun dan mengambil segelas air untuknya sendiri – dan melihat sebuah kotak menarik perhatiannya.

“D*mn! Kenapa kamu melakukan hal ini?” katanya sambil menghampiri kotak itu. Dia mengambil kotak itu dan membuka tutupnya sekali lagi dan melihat isi di dalamnya.

Itu sebuah kue, benar..

Berbentuk gitas..

Dan.. ada sebuah pesan tertulis disana.

Tulisan itu berkata…

——————————

SARANGHAE, OPPA..

——————————

 

 

Jiyong tertawa dan mengembalikan tutupnya ke tempat semula. Dia teringat pertama kali dia mengirim makanan tanda damai ke Seungri.

Dan dia teringat kejadian kemarin malam.

“Mungkin dia sadar aku menghindarinya.. Atau dia tahu aku merasa tersinggung..”

 

 

“Mungkin ini hanya sebuah tanda damai… Tapi…” dia menggaruk tengkuknya dan menggigit bibirnya – mencoba menahan tawanya.

“Kamu benar-benar aneh ahjumma…”

 

 

==========

 

Catatan Author:

 

…..

 

Segera hadir è TOPBOM MOMENT!

 

Dan kyahhh!!! Jiyong menggingit bibir karena kegirangan??? Dia pikir itu dari Dara. LOL

Kupikir dia tidak pernah mau peduli dengan yang namanya ‘cewek’.. kamu licik…

 

Hehehe… Ppyong! ^_^

……………………………………………………….

~TBC~

<<back   next>>

45 thoughts on “Ahjumma Next Door [Chapter 14] : Sarangheyo Oppa

Leave a comment