DESTINY FOR THE KING [Part. 2]

Destiny for the king part 2

Author : Defta

Cast     : Sandara Park, Kwon Jiyong, Jung il Woo

Genre   : Drama, action (maybe), Kolosal

***

Mian part inilumayan panjang, maaf kalau jadinya bosen… kalau bosen tolong kasih kritikan ya biar defta bisa memperbaikinya di lain part… sorry for Typo

Buat Zhie eonnie… terimakasih banyak masih mau post FF defta ini…

“Mama… silahkan lepas jeogori anda” suara Lady Gong menggema hingga kedalam kamar Jiyong.

Tiba-tiba Jiyong berdiri dari posisi duduknya “Aish ini terlalu lama” keluhnya sambil mulai melepas pakaian kebesarannya.

Dara yang melihat hal tersebut merasa malu dan kemudian memalingkan wajahnya. Ia tak berfikir akan berakhir seperti ini, impiannya adalah melayani seseorang yang sangat ia cintai dan hormati, tapi sekarang ia harus melayani orang yang hanya ia kenal sebatas pangkat “Raja Joseon”

Yeoja itu mendesah, inilah akhirnya pertahanannya runtuh, ia masih memalingkan wajahnya ketika ia merasakan tangannya terangkat. Dara mendongak mencoba mengetahui apa yang terjadi.

“J…jeonha…” matanya melebar melihat penampilan jiyong sekarang, namja itu memakai sudah Durumagi, Baji dan juga Gat.

“Apa kau mau ikut denganku ?” tawar Jiyong.

“Kemana ? lalu bagaimana dengan malam pertamanya ?”

“Kesebuahsurga kecil joseon, persetan dengan malam pertama” Jiyong menatap tepat kemanik mata Dara. “Aku tak akan menyentuhmu sebelum kau benar-benar siap untuk menerimaku sebagai suamimu Dara-ssi”

Jiyong memakaikan sebuah jangot keatas kepala Dara dan merapatkannya sehingga Dangui milik dara tidak terlihat.

“Aku tak punya baju penyamaran untukmu, jadi pakai saja ini dan kau bisa menggantinya nanti ketika sampai disana”

Jiyong berjalan kesudut kamarnya, menggeser sebuah lemari yang berukuran lumayan besar dan terlihatlah sebuah terowongan yang gelap. Namja itu kemudian meraih salah satu lilin yang berada di atas lemari yang sebelumnya ia geser lalu menyalakannya.

Dara hanya terdiam mengamati apa yang dilakukan jiyong, hingga kemudian jiyong mengulurkan tangannya. “kajja” ajaknya. Dengan rasa sedikit ragu Dara menerimanya, jiyong memimpin dara dengan tetap berpegangan tangan, melewati terowongan yang tingginya hanya 1 meter, membuat mereka berdua harus merunduk ketika melewatinya.

Keraguan mulai membesar dalam diri dara, ia tak pernah melanggar aturan sebelumnya, ini pertama kali baginya. Jadi, yeoja itu berhenti di tengah jalan, menyadari keraguan dara, jiyong ikut berhenti dan menatap dara dengan senyuman di wajahnya. “Gwenchana… aku ada disini” Dengan itu jiyong kembali menarik dara dan melewati terowongan itu dengan selamat.

Cahaya-cahaya dari lilin dan obor tersebar dimana-mana sedikit menyilaukan mata dara yang kekurangan cahaya ketika berada di terowongan tadi.

“Ini desa ?” Desis dara yang masih terdengar oleh Jiyong.

“Ne, kau benar”

“Bagaimana bisa…”

“Cha kita sudah sampai…” Jiyong melepas genggamannya dari tangan Dara.

Dara mentap gerbang dari bangunan yang berada di depannya, aura sensual terlihat kental, membuat dara mulai bergidig ngeri.

“Bukankah ini rumah bordir Jeonha ???” Dara menatap Jiyong dengan tatapan penasaran.

“Huh” Jiyong mendesah kesal. “Apa masih terlihat seperti rumah bordir ? aku sudah merubahnya… tapi kenapa semua orang masih mengira bahwa ini rumah bordir !”

“Interiornya memang masih seperti rumah bordir jeonha”

“SSSttttt” Jiyong membekap mulut dara, ia kemudian mendekatkan mulutnya di depan telinga dara. “Jangan panggil aku dengan sebutan itu disini.”

Dara yang mulai kehabisan nafas memukul tangan jiyong yang membekap mulutnya. “Lalu saya harus memanggil anda dengan panggilan apa ?” ucapnya setelah berhasil lepas dari cengkraman jiyong.

“Oraboni ??” tawar Jiyong

“O..ora…oraboni …?” Dara sedikit canggung mengatakannya, dia tak terbiasa memanggil orang dengan sebutan itu, ya kecali pada namja yang ia suka.

“Kau harus banyak berlatih…Ayo masuk” Jiyong kembali meraih tangan dara dan menyeretnya masuk ke dalam bangunan itu.

Kesan pertama yang dara lihat adalah keceriaan dan kebahagiaan. Anak-anak kecil berlairan kesana kemari, beberapa ada yang terlihat sibuk dengan buku di tangan masing-masing dan yang lain tengah membicarakan tentangsesuatu hal.

“Naikkan jangot mu….” perintah jiyong yang langsung dituruti dara, sehingga wajah dara benar-benar tidak terlihat.

“ORABONI DATANG”Sebuah teriakan membuat semua anak-anak yang berada disitu berhenti dari kegiatannya dan mencari sosok seseorang.

1

2

3

Suara larian dari anak-anak yang semuanya yeoja mengarah ke 1 tempat yaitu tempat jiyong berdiri saat ini.

“BERHENTI !!!” semua anak-anak itu dengan sigap menuruti perintah jiyong. “Aku harus menemui kepala sekolah terlebih dahulu beri aku waktu 15 menit, jika dalam waktu 15 menit aku belum kembali kalian bisa menjemputku di ruang kepala sekolah mengerti !!!”

“MENGERTI” jawab anak-anak itu dengan semangat.

“Anak pandai” Jiyong kemudian meninggalkan semua anak-anak itu yang satu persatu mulai membubarkan diri.

Mereka sampai di depan ruangan… “Lady Kim….”

“Yeah…” Pintupun bergeser terbuka, menampakkan seorang wanita paruh baya. “Anda datang jeonha ?”

“Sudah ku bilang jangan panggil aku seperti itu saat disini”

“Jusonghamnida Nari..” Wanita itu membungkuk. “Anda juga datang Mama…”

“Panggil saja dia agassi” perintah Jiyong.

Dara menyenggol lengan jiyong “Dia mengenalku ?” tanyanya sambil setengah berbisik. Jiyong mengangguk menjawab pertanyaannya.

“Lady Kim, tolong berikan Dara sebuah pakaian yang nyaman untuk ia pakai…”

“Mari ikut saya Agassi”

*

*

Dara duduk di samping jiyong dengan ragu, dia telah berganti pakaian tadi, dan sekarang dia memakai baju bak bansawan biasa, tak akan ada yang mengetahui bahwa dialah ratu dari joseon.

“Cantik” komentar Jiyong sambil menyesap tehnya.

“Jadi ini sebuah sekolah” Dara bertanya

“Seperti yang kau lihat”

“Siapa itu Lady Kim, kenapa dia tau status kita ?”

Jiyong meletakkan tehnya di atas meja. “Dia pelayan pribadi eomma mama, dia juga yang merwatku sampai aku dinobatkan menjadi putra mahkota. Setelah itu dia mengundurkan diri, dia bilang dia bilang adiknya semakin tersesat dengan menjadi seorang gisaeng dan dia ingin adiknya kembali ke jalan yang benar. Jadi aku membeli rumah bordir ini dan membuatnya menjadi rumah bagi LadyKim dan adik-adiknya”

“Lalu kenapa rumah bordir ini menjadi sebuah sekolah” Dara mulai antusias dengan cerita Jiyong, namja itu terlihat misterius dan berkarisma dalam satu saat.

“Aku sendiri tidak tau, Lady Kim bilang dia kesepian, lalu beberapa anak-anak kecil datang padanya dan memintanya untuk mengajari mereka membaca dan menulis tentu dengan senang hati dia menyetujuinya, dan aku juga menyetujuinya, aku sedikit membantu disini”

“Anda terlalu merendah Nari” Suara lady Kim menengahi Dara dan Jiyong. “Bagaimana mungkin dengan mendanai semua isi sekolah ini dianggap sedikit ?”

Dara terkekeh sambil melirik jiyong yang terlihat malu.

“Ah benar, Dara-ssi” Panggil Jiyong, dan darapun menoleh “Jika terjadi sesuatu padaku, hanya ada satu tempat yang akan aku datangi, yaitu tempat ini. Ku beri tau tak ada satupun orang istana yang tau tempat ini kecuali kau”

“Termasuk eunuch Kang ?”

“Dia hanya tau aku sering kesini, tapi dia tidak pernah tau dimana tempatnya, jadi jaga rahasia eoh” Dara mengangguk pelan membuat senyuman lebar terukir di wajah Jiyong. “Lady Gong apa penilaian bulanan sudah di siapkan ?”

“neh Na…..”

“ORABONI…ORABONI…” teriakan teriakan marah dan tidak sabar mulai terdengar di seluruh penjuru ruangan.

Jiyong menutup matanya dan mendesah “Aku melupakan mereka…” desisnya “AKU DATANG!!!” ia kemudian bangkit dan membuka pintu rungan yang ia tempati dan seketika itu dia diserang oleh ±10 anak-anak perempuan membuat ia jatuh terjungkal.

“oraboni ayo ajari aku…”

“oraboni kau bilang kau ingin menceritakan kisah di raja dan permaisuri..”

“Oraboni beri aku nilai yang bagus aku sudah belajar”

“Oraboni…”

“Oraboni…”

Beberapa permintaan lainpun mulai terdengar satu persatu membuat jiyong hanya bisa menjawab dengan satu kata “Baiklah”

“Oraboni siapa dia ?” seorang yeoja kecil bertanyasambil menunjuk kearah dara, membuat teman-temannya yang lain diam dan mengikuti arah yang di tunjukkan yeoja kecil itu.

Dan yang terjadi selanjutnya adalah tatapan mengintimnidasi dari anak-anak itu kepada Dara.

“Jenny-ah coba kau tanya sendiri padanya” Jiyong mengelus kepala yeoja kecil yang tadi menunjuk dara.

“Apa dia istrimu oraboni ??” Jiyong terdiam sambil melirik Dara. “Kau bilang kau akan menikah denganku ketika aku pintar dan besar nanti…”

“Arraseo, lebih baik sekarang kau tanya padanya sendiri eoh?” kemudian jiyong mendorong anak kecil bernama jenny itu mendekat kearah dara.

Sedang dara hanya menatap jenny dengan was-was, dan selanjurnya menatap jiyong meminta pertolongan, tapi namja itu hanya menyengir kuda seperti orang bodoh.

“Kau siapa ?” Tanya Jenny to the point. “Kau eonni atau Agassi ?”

“Eonni…” Dara menjawab dengan ragu.

“Siapa namamu ?”

“Sandara park, kau bisa memanggilku Dara eonnie”

“Eonnie ? apa kau akan belajar bersama kami juga” Anak lain berteriak bertanya kepada Dara.

“Yoo jin… kalau kau ingin bertanya mendekatlah” nasihat Lady Kim kepada anak itu.

“Ne… aku a..kan be…lajar ber…sama kalian” jawab Dara sambil terbata-bata seperti anak kecil yang sednag meng-eja.

Hening terjadi beberapa saat, anak-anak kecil itu menatap dara penuh dengan selidik, tapi kamudian “YEYEYEYYEYE” teriakan kebahagian mulai terbit dari bibir-bibir kecil itu.

“Eonnie… ayo…” anak-anak yang sebelumnya mengerubung jiyong, smeuanya beralih kepada Dara dan menarik Dara menuju ruangan belajar mereka.

“Hya kenapa kalian melupakan aku !!” Protes Jiyong. Dara melihatnya hanya tersenyum geli.

“Kajja Oraboni” Ajak Dara dengan senyuman yang tak lepas dari wajah cantiknya.

Bukannya membalas, Jiyong justru terdiam di tempatnya, ini pertama kalianya dia melihat dara tertawa dengan sangat bahagia, dan itu membuat jantungnya beregub sangat kencang.

“Oraboni…” Panggil Dara kembali tanpa canggung dan tetap dengan senyuman yang sangat menawan. Jiyong tersadar dari lamunannya dan akhirnya berjalan menuju tempat Dara  berada.

*

*

Dara dan jiyong sedang dalam perjalanan pulang dengan jiyong membaca sekotak pakaian milik dara. Ya Dara memilih memakai pakaian pemberian Lady Kim dari pada kembali memakai dangui. Awalnya dara ingin membawanya sendiri, tapi jiyong merebutnya dan membawakannya untuk yeoja itu. Kecanggungan kembali melanda keduanya.

“Ini sudah malam, kenpa anak-anak masih berada di sekolah” Dara membuka percakapan diantara mereka.

“Saat pagi mereka harus bekerja membantu orang tua mereka dan mereka hanya punya waktu belajar saat malam hari, jadi sekolah memang masih buka saat malam hari” Jelas jiyong.

Angin dingin mulai menghembus di joseon, beberapa debu di di jalan berlari-larian karnanya, dan dedaunan berlomba untuk tidak jatuh ke tanah terlebih dahulu.

“Lalu trowongan itu ?”

“Oh itu” Jiyong menengadah menatap langit malam,sedikit mengenang masa lalunya. “Saat baru diangkat menjadi putra mahkota, ada yang berniat membunuhku”

“Neh ??”Dara menatap jiyong dengan khawatir.

“Mereka hampir saja berhasil membunuhku, tapi appa mama menyelamatkanku, beliau memerintahkan untuk menutup towongann itu, tapi sedikit terkendala tetang para pekerjanya, karna hanya beberapa orang saja yang diizinkan masuk ke kamar putra mahkota. Karna terlalu lama menunggu membuatku penasaran dengan ujung terowongan itu, dan tak kusangka terowongan itu sampai di luar istana. Jadi aku membiarkan terowongan itu tetap ada agar aku bisa masuk dan keluar istana dengan mudah dan tidak harus berurusan dengan para orang tua itu” (buat yang masih gak nyantol, maksud jiyong orang tua disini adalah para mentri istana)

Dara menatap tanah tempat ia berpijak “Terimakasih”

“Untuk ?”

“memberitahuku surga kecil di joseon”

Keduanya berhenti sambil menatap satu sama lain, menikmati hawa dingin yang mulai menembus kulit keduanya.

Senyuman pertamanya untukku mebuat hatiku bergetar, sejak pertama kali mengenalnya aku memang mencintainya, tapi hari ini dia tersenyum untukku bukan untuk pria lain yang sampai sekarang aku tak pernah tau identitasnya. –Kwon Jiyong

=TBC=

Next>>

Terjawab sudah misteri dari prolog. Masih ingatkah dengan Jiyong yang meminta izin pada Daesung untuk pergi ? nah dia minta izin untuk pergi ke sekolah itu.

Trus buat istilah-ustilah di atas…

    Durumagi

Pakaian terluar yang digunakan pada waktu-waktu tertentu. Dipakai setelah  Sokgui. Durumagi digunakan untuk menghangatkan tubuh selama musim dingin dan dipakai diatas pakaian biasa.

    Baji

Celana yang digunakan oleh pria.

    Gat (topi untuk pria)

Gat adalah topi tradisional Korea yang digunakan oleh pria pada saat keluar rumah atau menghadiri acara-acara penting. Gat, ada terbuat dari anyaman rambut kuda atau juga dari jaring. Gat memiliki variasi model dan bentuk sesuai dengan status atau kelas pemakainya.

Dangui yang dikenakan ratu dalam sehari-harinya memiliki berbagai pilihan warna dan model.

Jangot  baju semacam jubah yang digunakan untuk menutupi wajah #Lihat cover

27 thoughts on “DESTINY FOR THE KING [Part. 2]

  1. Jiyong terpana liat senyumnya dara ciyeeee, tapi penasaran kaya apa sih pria yg dara suka
    Ko malam pertamanya ga jadi? Yahhh 😦 *wkwkwk
    Semangat thorrrr ditunggu bgt cerita selanjutnya! 🙂

  2. weeeh semoga dara mau memmbuka hatinya untuk ji sedikit demi sedikit,,, aaku pikir tadi dara mau di serang kekeke…
    ngomong2 thor itu lady gong kerja ri situ juga apa cuma typo? kekeke…
    sebenernya siapa cowok yg di maksud jiyong?
    nextnya thoor fightiiing….. ^^

  3. Sepertinnya pria yg di makdud jiyong mungkin jung ill woo hahha . hanya menebak saja kekek 😁😁 apa dara akan jatuh pada cinta jiyong , di tunggu kisah selanjutnnya

Leave a comment