GAMMA [Chap. 3]

gamma

Gamma : FInd A DEstination

Author : Defta

Cast     : Sandara Park, Kwon Jiyong, Kim Jaejoong

Genre   : School Life

___

Hay….Namaku Sandara Park siswi kelas XII. Aku hanya seorang siswi biasa bahkan sangat biasa, aku hanya menjadi pemimpin di sebuah ekskul di bidang jurnalis, aku wanita yang sering gagal dalam sebuah cerita percintaan. Aku menyukai beberapa pria, tapi ya mereka semua menolakku, aku akui aku memang tidak cantik sama sekali, aku bukan tipe wanita yang bisa diajak hangout dengan mudah, aku hanya mengandalakan sedikit otakku saja.

Itu sebabnya aku mulai sulit untuk mencintai seseorang, karna aku takut untuk patah hati. Tapi sekarang aku menjalin sebuah tali percintaan lagi. Dengan pacarku Jaejoong. Bukan perkara mudah unutuk merajut tali ini, perjalanan yang panjang harus kami tempuh hingga sampai pada titik ini.

Aku mengenal Chaerin, Jiyong dan Jaejoong ketika masih duduk di kelas XI, mereka adik kelasku dan mereka mengikuti kegiatan Ekskul yang aku pimpin. Awalnya aku hanya dekat dengan Chaerin, kami memiliki kesukaan yang sama itulah sebabnya kena kami menjadi dekat, terlebih kami juga sama sama wanita yang memiliki banyak masalah, entah masalah rumah atau sekolah.

Selanjutnya aku mengenal Jaejoong, tapi karna pria ku ini pediam, kami tidak terlalu dekat saat itu. Tapi perlahan dia mulai terbuka padaku, dia mulai menceritakan tentang dirinya, dan ternyata kami juga memiliki beberapa kemiripan.

Yang terakhir adalah Jiyong, Sama seperti Chaerin, kami dekat karna kami sangat mirip, Pembuat desain Grafis, Berjiwa Pemimpin dan Mudah bergaul, tiga hal itu yang mendekatkan kami. Terlebih dia juga sangat ramah kepada semua orang.

Itulah awal kedekatan kami berempat, empat orang yang memiliki masalah yang hampir sama, empat orang yang selalu merasa tertekan baik di sekolah maupun di rumah, empat orang yang memiliki tanggung jawab besar dalam menjalani sebuah tugas, empat orang yang tidak bisa mengambil keputusannya sendiri. Bagaimana menurut kalian ? kami benar benar menarik bukan, tapi karna Chaerin memiliki waktunya sendiri tinggallah aku, Jiyong dan Jaejoong.

Chaerin, Jiyong dan Jaejoong dalah tiga orang yang sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Kami memiliki kesulitan yang hampir sama, jadi apa salahnya jika kami saling membagi beban ? aku juga tau mereka bertiga membutuhkan sosok seorang kakak yang membimbing mereka. Chaerin dan Jiyong merupakan anak pertama dikeluarga mereka, tidak salah jika mereka butuh sosok seorang kakak yang menyayangi mereka bukan. Dan untuk Jaejoong, dia sebenarnya anak kedua dari tiga bersaudara, tapi karna dia diadopsi, dia menjadi anak tunggal disini, kakak perempuannya seumuran denganku, jadi aku hanya ingin dia merasakan kasih sayang seorang kakak.

Di camp akhir tahun, aku, Jiyong dan Jaejoong mulai dekat, bahkan seingat ku, itu pertama kalinya kami bertiga mengobrol bersama, bahkan mereka bersekongkol dan membuatku terkena hukuman, tapi itu tetap membuatku bahagia.

Sifat Jaejoong yang pemalu membuatnya sedikit tertutup, berbeda dengan Jiyong yang sangat welcome kepada siapapun, jadi awalnya aku memang dekat dengan Jiyong. Bahkan sempat satu hari ketika pemilihan ketua osis yang baru, Jiyong mengirimiku sebuah foto yang bertuliskan “I Love You Sandara Park” Hello wanita mana yang tidak akan tersentuh dengan hal hal semacam itu bukan, aku mengira bahwa itu adalah ungkapan perasaannya, tapi ternyata dia hanya menanyakan apakan foto yang merupakan hasil editannya itu bagus atau tidak.

Patah hati ? tentu saja. tapi aku bisa berbuat apa jika kenyataannya dia tidak menyukaiku. Apa aku menyukainya ? Pertanyaan itu akan aku balik kepada kalian…Jika kalian dekat dengan seorang pria, bahkan pria yang akan langsung datang ketika kalian bilang kalian lapar dan membutuhkan teman untuk makan siang bersama, seorang pria yang memiliki pemikiran yang sama dengan kalian. Ya aku menyukainya.

Tapi entahlah, Jiyong perlahan mulai jauh dari jangkauanku, aku tau dia sibuk ya dia ketua osis, ketua osis mana yang tidak sibuk bukan. Tinggallah aku dan Jaejoong, hanya dia yang selalu ada ketika aku membutuhkan sandaran, bahkan aku lebih sering menangis dengannya, dia yang tau semua sisi gelapku. Karna aku sudah menganggapnya adikku sendiri.

Aku tak tau apa alasannya, tapi dia mengatakan perasaannya padaku, walau lewat pesan singkat tapi cukup membuatku kesal. Aku tau dipesan itu dia menulis bahwa dia meminta maaf karna dia mencintai kakaknya sendiri, tapi entahlah aku tidak suka. Aku menganggapnya adik dan tidak lebih. Aku bahkan bilang padanya bahwa aku merasa tidak menerima pesan itu.

Sebenarnya aku tipikal wanita individualis, tapi aku masih memiliki beberapa sahabat, aku menceritkan tantang situasiku dengan Jaejoong padanya, dan kalian tau mereka semua memarahiku, termasuk Chaerin juga.

Mereka semua mengatakan bahwa aku keterlaluan, “Oh ayolah Dara, dia pria pendiam dan tertutup, dia mengungkapkan perasaannya merupakan hal yang luar biasa dan kamu bilang kamu tidak menerima SMS itu ? Kau benar benar keterlaluan” itulah kesimpulan jawaban dari semua sahabatku dan Chaerin. Dengan penuh pertimbangan akhirnya aku memberi Jaejoong kesempatan.

Aku tau dia pasti mengambil kesempatan ini, jadi aku memberinya sebuah persyaratan yang sulit dengan harapan dia menyerah, tapi Nihil dia benar benar melakukannya.

Semua usahanya membuatku tertegun, semua ucapannya benar benar membuatku percaya. Dan aku menerimanya tanpa berfikir lagi, aku bahkan lupa jika sahabatku Park Bom menyukai Jaejoong. Park Bom memang tidak pernah mengatakannya langsung, tapi aku tau dari semua sikapnya, dia perhatian pada Jaejoong, aku memang sering melarang Jaejoong untuk memakan makanan tertentu karna penyakitnya, tapi Park Bom memarahiku dan mengatakan “Tak apa jika sekali kali Dara, Biarkan saja”. selalu seperti itu dan aku menyimpulkan bahwa dia menyukai Jaejoong.

Yang membuatku tertekan adalah, Jaejoong terlebih dahulu mengenal Park Bom, mereka berada dalam satu ekskul dan aku tau mereka sudah akrab. Park Bom yang terlebih dahulu masuk ke dalam dunia Jaejoong, sedang aku orang sekian tapi pada akhirnya justru aku yang mendapatkan hati Jaejoong.

Dan sekarang Park Bom menjauhiku, aku tidak tau alasan sebenarnya, tapi aku berharap dia tidak menjauhiku karna aku berpacaran dengan Jaejoong.

Keadaan semakin di perburuk ketika aku mengetahui fakta bahwa Jiyong juga menyukaiku, Editan Foto yang Jiyong kirimkan padaku adalah perasaannya, dia benar benar menyukaiku, tapi semuanya terlambat aku mengetahui fakta itu 2 minggu setelah aku resmi berpacaran dengan Jaejoong.

Jujur saja sampai saat ini aku belum benar benar mencintai Jaejoong, aku hatiku mengatakan bahwa aku menyayanginya, hanya sayang.

Bagiku Kagum, Sayang dan Cinta hanya terpisah oleh satu kertas yang tipis. Aku akan menganggap bahwa Jiyong hanya mengagumiku sebagai Kakak perempuannya, sebagai seorang kakak yang perhatian dan selalu menjaga adiknya.

Jadi untuk kalian semua, kenalilah perasaan kalian. kalian hanya kagum, sekedar Sayang atau benar benar cinta. Jangan katakan bahwa kalian mencintainya jika kalian tidak yakin, karna Cinta adalah tahap terakhir dimana tahap puncak hati kalian merasaan perasaan kepada seseorang.

Jangan mudah menyerah hanya karna ada beberapa batu sandungan didepan kalian, jangan pernah goyah hanya karna kalian melihat jalan lain yang lebih bagus, jangan pernah putus asa hanya karna kalian pernah terjatuh.

Hal yang terpenting adalah tetapkan hati dan percaya. Karna sebuah keteguhan hati dan saling percaya merupakan kunci yang paling kuat dalam membangun sebuah hubungan.

-TBC-

12 thoughts on “GAMMA [Chap. 3]

  1. Jujur, aku suka banget dengan gaya penulisan kak defta. Dengan chapter satu sampe chapter tiga itu diisi dengan pengenalan tokoh secara mendalam. Jadi di tengah tengah cerita nggak perlu bingung lagi karena udh tau kepribadian dan perasaan masing masing pemain. Good Job, unnie😁😂

  2. Jadii chpter awal2 ini kayak ngejelasin isi msing2 persaan pemerannya ya?
    sukaaa bgt kata2 trkhrnya ituu:))) emang kita harus bisa bedain prsaan kita ke seseorg biar gak salahhh kedepannya

Leave a comment