Just Married [Chap. 10]

just maried

Author : Cyscha
Main Cast : Sandara Park (Dara 2NE1), Kwon Jiyong (G Dragon Bigbang)
support cast : 21BANGS

Uhuk-uhuk.. Chap ini tidak begitu membuatku semangat. Karena aku tidak bisa mendapatkan momen manis untuk D dan G. Tapi aku lega bisa menyelesaikan chap ini meskipun sempat mengomel sendiri karena kesal.

…Happy Reading…

Jiyong Pov

Aku merasakan Dara sangat sensitif sekarang. Terkadang dia menjadi uring-uringan karena hal yang tidak jelas. Hidup bersama dan tahu semua kebiasaannya membuatku mengerti jika Dara serapuh itu.
Itu membuatku semakin mencintainya, menjaganya dan tak bisa melukainya.

Aku berdiri diambang pintu dapur memandang Dara yang sibuk menyiapkan makan siangku sebelum kami kekantor. Dia terlihat cantik dalam keadaan apapun. Beruntungkah aku mendapatkannya? Oh tidak. Lebih dari itu. Aku tau dia menyempurnakan hidupku. Dia membuat seorang G Dragon merasakan bahwa cinta itu penuh warna dan hidup itu tidak selalu hitam atau putih. Dia segalanya bagiku.

Aku tertawa pelan saat melihatnya menjerit terkejut ketika panci panas mengenai tangannya. Bagaimana bisa aku membuat visual 2NE1 ini menjadi koki? Maksudku dia bahkan tidak pernah melakukan kegiatan semacam ini ketika dirumahnya. Tapi sekarang? Sebuah status dalam rumah tangga mengubah Sandara Park.
Dia lebih manis dan cantik ketika berada didapur dibanding saat berada distage. Tidak semua orang bisa melihat dia menjalankan kodratnya sebagai seorang wanita.

Kecantikan abadi Sandara Park. Orang-orang selalu mengatakan itu. Banyak hal yang menarik tapi kenapa wajah Dara adalah hal paling menarik yang pernah kulihat. Usianya nyaris 30 tahun tapi Tuhan sepertinya lupa bahwa harus membuat Sandara tua. Dia sama sekali tidak mengalami perubahan bahkan sejak pertama kali aku melihatnya. Cantik! Dan sekarang dia istriku? Aku tersenyum penuh kemenangan mengingat bagaimana diluar sana begitu banyak pria yang menginginkan Dara.

“Hei sayaang..” Sapa Dara ketika dia berbalik dan mendapatkanku. Aku melihatnya menggunakan celemek pink, rambutnya diikat keatas asal-asalan. Tapi Demi Tuhan dia tetap menawan. Tetap cantik dan menggemaskan. Semua orang harus tau inilah istriku.

“Apa yang kau masak?” Aku melangkah mendekatinya. Melihat kearah kompor dia tengah memasak kare rupanya. Aku hanya tersenyum ketika melihat warna kare yang bening dan tak menarik. Dara berusaha menjadi seorang koki? Oh tidak babe.. Kau memang lebih pantas berlenggak lenggok di catwalk.

“Aku sedang mencoba membuat kare.. Tapi…” Dara cemberut dan melirik kebelakangnya. “Sepertinya gagal.” Katanya lesu. Aku tertawa kecil. Meraih pinggangnya dan mencium lembut pipinya yang sekarang sangat chubby. Aku memang merasakan perubahan pada tubuh Dara. Sebagai suami tentu aku bisa melihat jelas tubuhnya yang sedikit lebih bongsor sekarang. Tidak semua bagian hanya pada bagian-bagian tertentu saja.

“Tidak apa-apa. Kau hanya berusaha untuk menjadi istri yang baik bagi G Dragon.” Aku menyeka keringat didahinya.

“No..!” Serunya cepat.

“Apa?” Dahiku berkerut.

“Aku bukan istri G Dragon. Aku istri Kwon Jiyong. ketika kau menjadi G Dragon dipanggung kau milik banyak orang. Tapi ketika dirumah kau adalah Kwon Jiyong suamiku.” Senyum manisnya terukir lalu dengan malu-malu dia membenamkan kepalanya diwajahku.

“Hei bagaimana dengan Dara 2NE1?” Aku mengeratkan pelukanku.

“Dara 2NE1 itu milikmu dimanapun ketika dia berada.” Ucapan Dara membuatku semakin melayang. Dia benar dimanapun dia atau apapun profesinya dia tetap milikku.

“Kalau begitu. Kau rela berbagi dengan VIP dan dragons?” Aku melepaskan pelukanku dan menatapnya jahil. Mencoba membuatnya cemburu sepertinya akan menarik.

“Berbagi? Oke berbagi dalam hal apa dulu?” Dara terkikik.

“Pacaran dengan mereka misalnya atau-”
Belum selesai aku berucap sebuah cubitan melayang kepinggangku. Dara menatapku tajam.

“Pacaran? Itu boleh saja sayang..” Dara tersenyum manis. sementara pelintiran dipinggangku semakin diperketat.

“Appo Babe.. Ya lepaskan!” Aku memohon lalu dengan kecepatan kilat aku mencuri ciuman dibibirnya.

“Hei ganjen!” Gerutunya kesal. Lalu kami berjalan kemeja makan. Dia membawa 2 gelas orange juice dan roti.

“Karenya?” Aku mengernyitkan dahi.

Dara menggedikkan bahunya.” Aku pikir itu gagal. Jadi kita makan roti saja ya..” Katanya sembari mengolesi roti dengan butter.

“Kalau tidak bisa masak jangan dipaksa honey..” Aku tersenyum dan meraih roti yang diberikan.

“Ya! Aku hanya ingin menjadi istri yang sempurna untukmu. Tidak hanya cantik tapi juga bisa memasak.” Bibirnya membentuk kerucutan. Kupandangi wajah mulusnya. Beberapa tahun yang lalu wajah ini hanya sebuah bayangan. Dia sangat jauh dan tak bisa kujangkau. Sekarang dialah milikku. Istriku dan calon ibu dari anak-anakku kelak.

***

Dara Pov

Kyah.. Sekarang apalagi? Dia akan pergi lagi? Oh inilah hal yang paling tidak menyenangkan menjadi istri dari seorang G Dragon. Setelah pulang dari YG kami saling mendiamkan. Gah.. Sepertinya bertengkar adalah aktifitas rutin kami.

Aku cemberut setelah dia menerima banyak schedule untuk kegiatan Bigbang. Inikah rasanya seorang istri yang sering ditinggal-tinggal suami?

Jiyong menghempaskan tubuh kekasur. Sementara aku memilih membersihkan diri terlebih dahulu. Kami baru saja bertemu dan sekarang dia harus pergi lagi? Aku tidak rela…
Aku hanya mengenakan handuk ketika keluar kamar mandi. Dan Jiyong sudah terlelap. Ini semakin membuatku uring-uringan. Gahh kenapa ini? Kenapa aku merasa kesal? Merasa diacuhkan dan.. Haisshh banyak hal berkecamuk dalam pikiranku.

Setelah mengenakan piyama pink aku bergerak menyusulnya ketempat tidur. Merebahkan tubuh disebelahnya sehingga mataku bisa menatap wajah tampannya. Ini suamiku? Pipiku memanas. Aku istri dari seorang G Dragon. Terdengar sangat sempurna. Tapi tidakkah mereka merasakan penderitaanku. Aku menderita sekali saat membayangkan ribuan mata wanita menatapnya. Mungkin beberapa dari para Dragons mengkhayal sesuatu dengannya. Oh tidak! Aku benci itu. Bisakah hanya aku yang boleh menatapnya? YG appa kumohon berikan dia pekerjaan dibelakang layar saja. Baiklah sekarang aku merasa seperti istri posesif dan cemburuan.

“Babe..”

Aku tersentak. Dia terbangun rupanya. Tapi dengan cepat aku membalik tubuh untuk membelakanginya.

“Hei… Kau masih marah?” Dia memeluk tubuhku dari belakang dan mengistirahatkan dagunya dibahuku.

“Hemmm..” Aku mengacuhkannya. Ya aku masih kesal karena jadwalnya yang padat dan membuatku harus tinggal lebih lama. Lalu setiba dirumah dia langsung tidur tanpa peduli padaku! Tidakkah dia mengerti aku sedang ingin bermanja-manja setelah kepergiannya? Kyaahh aku seperti wanita haus kasih sayang.
Chup

Tubuhku merinding saat dia membenamkan wajahnya dileherku. Aku mendengar kecupan kecilnya didaerah sensitifku. Baiklah setelah membuatku marah sekarang dia ingin menggodaku. Tidak akan G Dragon!

“Babe.. Bicara padaku.” Jiyong menciumi lengan serta rahangku hingga bergerak kepipi.
Gah! aku tidak tahan sekarang. “Kyahh.. Hentikan! Kau tidak taukah aku sedang marah?” Semburku bangkit dari tidur.

Dia mengikuti gerakanku. Kami sekarang berhadap-hadapan dikasur.

“Kenapa kau menjadi sering marah sekarang?” Keningnya berkerut. Aku melengos. Itu juga yang tidak kumengerti. Aku sangat sensitif. Mudah marah dan tersinggung. Kenapa denganku kenapa?

“Tidak. Hanya sedang kesal!”

“Kesal? Hei bedanya dengan marah apa? Kau bahkan tidak mau berbicara denganku sejak kita pulang tadi.” Protesnya dengan wajah datar.

“Aku hanya tidak mau kau pergi.”

“Kenapa?”

“Aku ingin kau selalu bersamaku.”

“Oke,kau bisa ikut.”

Mataku membulat sempurna. Apa dia bilang? Ikut? Itu terdengar menarik tapi bagaimana dengan 2NE1? Bom akan membakarku hidup-hidup mengingat kami banyak schedule yang belum selesai dikerjakan.

“Tapi…”

“Itulah masalahnya. Hei babe… Kita sama-sama punya pekerjaan. Dan aku tau grupmu sedang sibuk saat ini. Mengertilah. Jika aku tidak pergi itu juga akan percuma karena tetap saja kita akan sulit bertemu karena kesibukanmu.” Dia seolah-olah bisa membaca pikiranku.

Aku menunduk. “Setidaknya aku masih bisa memelukmu saat akan tidur.” Suaraku terdengar sangat pelan. Aku merasa malu untuk mengatakan hal itu.

Jiyong tertawa.”Kenapa kau terdengar seperti seorang bitch sayang? Itu bukan alasan. Kau bisa memelukku kapan saja jika kau mau. Tapi kumohon mengertilah dengan pekerjaanku. Kau akan melakukan world tour dan itu akan meninggalkanku juga kan? Kau menjadi sangat perasa sekarang. Ada apa denganmu?”

Aku hanya menggeleng. Benar yang dikatakan Jiyong. Aku harusnya mengerti inilah profesi kami.

“Mianhae Ji.. ” Aku memaksakan diriku untuk tidak egois, tidak keras kepala ketika menginginkan sesuatu.

“Kajja kita tidur..” Jiyong meraih tubuhku dan berbaring. Kubiarkan tangannya menyusup kepinggangku lalu perlahan dia menarik selimut menutupi tubuh kami. Inilah yang selalu kunantikan saat kami tidur bersama. Tidur dalam dekapan hangat Kwon leadeh.

***

Bom pov

Ahh sialien itu akhirnya akan pergi. Aku senang? Kyaahh tentu saja. Dia membuatku nyaris mati karena kelakuannya yang menyebalkan tapi.. Aku mencintainya. Sangat!

CL menghilang entah kemana dan si Maknae Minzy sepertinya memilih untuk beristirahat seharian setelah kami mendapatkan libur. baiklah aku sendirian sekarang. Itu membosankan. Aku harus mencari hiburan. Sesuatu yang menyenangkan tentu saja.

Tiba-tiba terlintas Dara diotakku. Aigo.. Aku masih dendam pada si kelinci itu. Aku akan kerumahnya dan menghabiskan seharian penuh dengan mengganggunya. Mumpung naganya sedang tidak berada dinegara ini. Baiklah kelinci jahil sambutlah kedatanganku. Aku tersenyum jahat. Meraih tasku dengan cepat dan syuuuutt… Aku menuju apartemen mewah G Dragon.

***

Author Pov

“Kau sendiri?” Bom bertanya sesaat setelah aku membukakan pintu untuknya.

“Tidak.”

Bom melongok kedalam ruangan dan dia merasa tidak menemukan siapa-siapa selain aku. Tentu saja. Aku jelas sendirian setelah keberangkatan Jiyong. Dan kedatangan alien itu membawa firasat tidak enak.

“Kenapa kemari?” Aku berbalik masuk kedalam diikuti oleh Bom. Bom tidak berniat mengacaukan hari bersantaiku kan?

“Emmm.. Kau tau D, Seungri memfavoritekan foto Sadako.”

“What?” Aku menoleh kearah Bom. Dan simonster jagung itu hanya meringis melihat perubahan raut wajahku.

“Kau Bohong! Akan ku cek twitter Seungri..” Dengan segera jemariku bergerak lincah menyusuri akun Seungri diponselku. Tidak ada perubahan yang kutemukan. Haisshh Bom mengerjaiku rupanya.

“Tidak ada.” Aku menunjukkan layar ponselku. “Kau mengerjaiku!” Tudingku cemberut. Rasanya jantungku seperti hendak melompat dari tempatnya.

Bom mencibir lalu duduk disofa depan Tv. “Tentu saja tidak ada. Sudah dihapus dari list. Kupikir Jiyong sudah habis-habisan menjitak kepala siember bocor itu.” Katany cuek

Aigo Bom benar-benar merusak moodku. Kali ini dia membuatku seperti hendak mati rasa karena cemburu. Aku tertunduk lesu merebahkan tubuhku disebelah Bom.

“Bom.. Kau sedang tidak memanas-manasiku kan?” Mataku menyipit. Ini tidak lucu jika sebuah lelucon.

“Hei aku serius. Itu hanya foto lama sih. Tapi kelakuan iseng maknae ember tersebut seolah-olah membuat sebuah skandal Jiko itu benar adanya.”

Hancur lebur perasaanku. Tapi haruskah aku menjadikan ini bahan untuk bertengkar dengan Jiyong lagi? Itu terlalu melelahkan.

“Dan kau tau.. Berbagai reaksi muncul dari kalangan BJ dan VIP. Aigo.. Mengerikan jika itu adalah Top.” Bom meringis. Aku memainkan ujung bajuku. Kyaahh membayangkan spekulasi berbagai kalangan membuatku nyeri. Tidaaaakk.. Aku benar-benar perlu jiwa baru sekarang. Jiwaku seolah sudah mati dan melayang meninggalkan tubuhku.

“Bomie.. Kau sebenarnya Jiko shipper kan?” Mataku menatap tajam. Kenapa dia selalu memberikan informasi menyakitkan.

“Mwo? Tentu saja bukan.” Bom menjerit.

“Tapi kau provokator.” Tudingku kesal. Sebenarnya dia memihak aku atau wanita itu sih?

“Aku hanya mau membuatmu melabrak wanita genit itu. Apa bagusnya dia sih? Dara aku sangat gemas ingin membuat wajahnya rusak parah dengan cakaranku.” Geram Bom. Tangannya membentuk kepalan dan siap menghantam apapun.

“Buat apa? Bomie-ah.. Aku sudah menanyakan itu berulang-ulang pada Jiyong dan-“

“Dan kau tidak mendapat jawaban pasti? Dara-ah, mereka mungkin tidak berkencan tapi tidak menutup kemungkinan mereka untuk bertemu. Kau terlalu baik! Aku pastikan kau akan kehilangan suamimu jika kau bersikap sesantai itu.” Bom memotong ucapanku dan memaksa telingaku untuk mendengar semua ucapannya. Semua yang dia katakan seperti membakar jiwaku. Membuatku sangat bernafsu untuk menelan wanita itu hidup-hidup.

Aku menghela nafasku. Mengerjapkan kelopak mataku untuk menahan airmata yang mendesak disudut mataku.

“Aku hanya tidak ingin terlihat seperti istri yang posesif. Biar bagaimanapun mereka berteman dan aku tidak mungkin mengekang Jiyong.”Kataku lemah. Aku mengerti profesi Jiyong, dia memiliki pergaulan luas sampai kemancanegara. Tapi kenapa harus juga menjalin hubungan teman dengan wanita itu?

“Kalau begitu lebih baik tidak usah menikah. Hei kau berhak atas Jiyong dan jika aku jadi kau, akan kupastikan sadako itu sudah tinggal nama. Aku sangat ingin memutilasinya lalu memberikannya pada gaho. Ouch kupikir gaho juga tidak akan mau memakan dagingnya.” Bom mengerikan. Dia terlihat lebih menakutkan dari segala jenis hantu yang ada didunia.

“Aku berpikir kau berbakat menjadi pembunuh bayaran. Lumayan untuk jadi sampingan ketika 2NE1 hiatus.” Komentarku dengan ringisan. Dia benar-benar seperti monster cantik.

“Hei.. Akan kupikirkan itu. Tapi aku perlu latihan. Bisa memulai dengan membunuhmu sekarang.” Bom mendelik kearahku.

“Apa masalahmu? Aku bukan musuhmu.” Aku melempar bantalan sofa kearahnya.

“Kau? Heii.. Apa kau lupa dengan kejadian kemarin?” Matanya menyipit.

“Apa?” Aku pura-pura untuk lupa.

“Kau meninggalkanku diapartemen sendirian! SENDIRIAN!! Kau jahat.” Bom berteriak. Aku menutup telingaku karena lengkingannya.

“Astaga.. Kau membuat rumahku gempa.” Aku sekali lagi memukulnya dengan bantalan sofa. Wanita gila. dasar sinting! Aku beranjak dari duduk meninggalkannya sebelum kami saling menjambak.

***

Jiyong Pov

PRANG

Benda itu berserakan secara acak.
Aku marah. Dan belum puas ketika belum ada benda yang menjadi sasaran kekesalanku.

“Hyung…” Seungri mendesah saat melihatku melempar ponsel kelantai. Dara tidak mengangkat pilihan panggilanku. Dan itu membuatku gila sekarang.

“Apa kau sudah membuangnya dari listmu?” Aku menatapnya dingin. Seungri benar-benar membuatku ingin membunuh orang sekarang.

“I-iya sudah hilang. Dan Dara noona tidak akan melihatnya. Ma-maksudku noona sedang tidak online.” Seungri terbata-bata. Akibat ulah isengnya aku berubah jadi naga marah yang siap membunuh siapa saja termasuk dirinya.

“Lalu kenapa Dara tidak mengangkat telponku sekarang?” Aku memandangnya dengan seluruh perasaan yang bercampur aduk.

“Itu mungkin karena noona sedang tidak memegang ponselnya. Atau noona sedang sibuk.” Seungri membuat alasan untuk menyelamatkan dirinya. Dia tidak ingin pulang dengan kaki hilang sebelah rupanya.

“Jika sampai Dara marah! Kupastikan kau akan pulang tanpa kaki.” Ancamku. Aku sebenarnya tidak menjadi begitu panik tadi. Tapi saat Dara tidak mengangkat 1 pun panggilanku. Aku yakin dia sudah tau tentang ulah Seungri.

“Hyung.. Mianhae..” Bocah itu memasang tampang melas. Tapi aku tidak akan iba melihatnya. Dia orang yang selalu berusaha mengungkit seluruh privacyku kepublik. Tapi sekarang tidak harus tentang kiko. Dara sensitif jika menyangkut kiko.

“Kau kelewatan jika menjadikan ini lelucon. Dan sekarang Dara tidak mengangkat telponku. Aku yakin dia akan tetap mendiamkanku selamanya.” Aku menggeram.

“Mianhae hyung.. Aku akan menjelaskan pada noona.” Suara seungri bergetar. Dia ketakutan sekarang.

“Tidak perlu.. Kau hanya akan membuatnya semakin berpikir buruk. Sekarang tinggalkan aku sendiri.” Bentakku diluar kendali. Seungri cepat-cepat menuju pintu dan segera menghilang dari hadapanku.

Sekarang apa yang akan kulakukanku. Aku meraih lagi ponsel yang berserakan. Mencoba untuk kembali menghubungi Dara dan kali ini justru mailbox. Aku mengacak rambutku frustasi. Dara sedang marah sekarang. Aku tau itu. Aku mencoba menjelajahi akunnya dan dia kembali seolah menghilang dari dunia ini.

Dara.

Aku mendesis menyebut namanya. Tapi dia benar-benar alasan membuatku gila. Aku gila jika melihatnya marah. Emosiku menjadi tidak terkontrol. aku tidak bisa fokus dan aku akan segera menjadi penghuni RSJ karena Dara.

***

Dara Pov

Aku menangis puas setelah kepulangan Bom. Beberapa orang berspekulasi bahwa itu bentuk klarifikasi Seungri tentang hubungan real mereka. Kenapa selalu dia? Kenapa skandal ini tidak juga mereda? Tidak taukah mereka aku tertekan dengan seluruh pemberitaan yang ada. Aku mencoba mengacuhkannya. Tapi tetap saja itu menyakitiku.

Ponselku berdering dan aku mengabaikan benda tersebut. Aku tau Jiyong berusaha membuat alasan untuk menenangkanku. Tapi tidak Jiyong. Tidak sekarang. Aku belum bisa menyembuhkan sakitku sendiri. Kupikir yang diketahui Seungri itu benar. Mereka tentu berhubungan. Mungkin sejak dulu dan lama sekali. Kenapa selalu dia ji? Bantahan tegaspun tidak membuat wanita itu jera mendekatimu. Haruskah aku melakukan saran Bom untuk melabraknya? Atau aku harus menggunakan jasa Bom untuk membunuh wanita itu?

Tbc…

Annyeong, dengan Zhie disini…password telah dibuka mulai dari sekarang. So silahkan melanjutkan membaca tapi tetap tak lupa meninggalkan jejak. Ok^^.

<<back next>>

466 thoughts on “Just Married [Chap. 10]

  1. emang sebaiknya dara menggunakan jasa bom untuk menbunuh wanita itu
    rasanya kepala aku mau pecah karena kasian sama dara yang terus sedih dan menangis stiap ada skandal jiko

  2. Berantem nya ga kelar” ,, haha
    Lgian jidi segala pke temenan ama kikok brokokok aih,, 😒😒 dara sensitif bngt ap dia lg hamil 😁😁

Leave a comment