The Magic of Love~Stay With Me #13

123456

Author : @astarinur
Main Cast: Sandara park , kwon jiyoung , Yg, IU.
Support Cast : 2ne1 , bigbang, Billy
Rate: T ( tapi dikit – dikit ada rate M nya)

Jiyong pov

“Ya , kau ini membuat peraturan seolah olah aku ini seorang penjahat dan orang asing ! APA KAU GILA . SEKARANG KAU RUBAH PERATURANMU INI DAN JANGAN ANEH ANEH! Aku bahkan hanya menuliskan 1 sedangkan kau , lihat kau membuat berapa peraturan yang bahkan aku takkan pernah melakukannya.!”… Aku terdiam sebentar mengambil nafas sebelum melanjutkan perkataanku.

“dan satu hal lagi jangan kau tulis tak boleh ada kontak fisik atau apapun karena skinship bagiku sangat penting. Kau tahu jika kita tak melakukan itu orang orang akan tak percaya dengan sandiwara kita! Persiapkan dirimu karena “mian” mungkin aku akan menciummu , memelukmu ya seperti yang dilakukan selayaknya sepasang kekasih!” selesai aku menyelesaikan perkataanku dan dia hanya terdiam melihatku dengan wajah yang terkejut.

“WHAT?” dia berteriak kepadaku dengan nada tingginya. Dia menghampiriku dan menunujuk wajahku. “apa?” balasku pelan “Kau gila! Dengan mudahnya kau katakan itu . Aku tak mau melakukan hal itu , kau bahkan bukan pacar asliku. Lihat aku menuliskan hal itu paling pertama dari seratus peraturanku. Kau hanya bercanda bukan!” balasnya dengan mulut komat kamit tak karuan. ” Ya kau pabo! Siapa juga yang ingin melakukan hal itu dengan orang sepertimu. Aku ini G-Dragon mana mungkin melakukan hal itu dengan sembarang orang. Aku juga takkan melakukannya saat hanya kita berdua. Aku memberitahumu sekarang karena paman Yg menyuruhku untuk membawamu kesebuah interview dan itu dilakukan secara live jadi jangan membantah aku takkan berlebihan melakukannya!” jelasku dan beranjak pergi

Namun dia hanya terdiam ditempat tak bergerak sedikitpun. Aku menoleh kearahnya dan saat aku dapat melihat wajahnya dengan jelas sontak aku terkejut. Apa aku terlalu kasar dan berlebihan megapa dia menangis seperti itu? Aku menghampirinya kembali . “ya mengapa kau menangis , kau pabo !” tanyaku namun dia tetap menangis dan kali ini tangisannya semakin membesar lalu tiba tiba dia melihatku dan menghapus air matanya itu. ” aku menangis karena aku tak tahu caranya bagaimana. Aku ini seorang pemula dalam acting seperti ini , aku juga tak mau dibilang amatir dalam melakukan hal itu denganmu lagian ini adalah hal pertama bagiku!” dia mengatakannya dengan tenang lalu tersenyum kepadaku. What? Aku kira dia menangis karena tak mau melakukannya tapi ini sebaliknya. Aku terkejut mendengar perkataanya yang sangat polos itu. Dia mendekatkan wajahku dengan wajahnya. ” oh iya kau kan sudah profesional, bagaimana jika kau mengajarkan hal itu padaku. Bagaimana jika kita latihan dulu aku tak mau saat interview atau hal hal lainnya orang orang ragu terhadapku . Ah aku memang jenius ! Oh iya mulai saat ini aku akan memanggilmu “oppa” !” jelasnya dan tersenyum, eh apa aku tak salah lihat? Apa tadi dia mengedipkan matanya padaku. Ohmaigat wanita ini memang gila , mengapa dia berubah menjadi agresif seperti ini. Padahal aku hanya bercanda, maksudku untuk menakut nakutinya malah berbalik sekarang aku yang ketakutan. Gah, aku harus jaga jarak dengannya.

~~~~~~~~~

Dara pov

Hah memang aku takut , aku terima tantanganmu itu Kwon Jiyong. Tapi mengapa aku menangis tadi ? Mungkin karena kupikir aku selalu berharap aku akan melakukan ciuman pertamaku dengan seseorang yang aku sayang tapi ini lah yang terjadi aku harus melakukan ini semua dengannya yang jauh dari kata romantis. Eh ! Tunggu ! Bukankan aku pernah berciuman dengannya saat itu , ahhhh aku lupa ciuman pertamaku telah diambil paksa oleh dia. Aku hanya menghembuskan nafasku dalam dan menjatuhkan tubuhku ke bawah ranjang. Aku menutup mataku sejenak mencoba melupakan semuanya yang sangat melelahkan.

Lalu tiba tiba , jiyong masuk dengan tanpa izin kedalam kamarku ini. Dia menerobos pintu kamarku , aku yang masih dalam posisi merebahkan tubuhku belum dapat memproses kejadian ini dan masih terdiam pada posisi awal. Aku mulai mengangkat tubuhku untuk berdiri namun sebuah tangan menahanku dan mendorongku untuk jatuh pada ranjang lagi. Dia mencengkram pundakku dengan erat sehingga aku tak dapat bergerak sedikitpun. Lalu salah satu tangannya melepaskan cengkramannya pada pundakku lalu meraih pinggangku menahanku diatas dan diabawah . Tak sadar kakinya sudah menahan kakiku dengan erat. Aku melihatnya bingung apa yang ingin dia lakukan padaku?

” oppa , apa yang ingin kau lakukan padaku?” tanyaku lembut namun tatapan matanya itu seperti sedang berapi api. “jangan panggil aku “oppa” itu sangat menjijikan!” jawabnya tegas masih dengan tatapan mata itu. Aku berusaha untuk beronjak namun dia semakin mengeratkan cengkramannya. Aku tersiap saat dia memasukan tangannya kedalam kaosku dan membelai perutku dengan lembut mengengelilingi perutku. Spontan nafasku semakin berat oleh perlakuannya aku hanya melihatnya dengan mata terbuka lebar. Namun saat tangannya itu melaju keatas dadaku sontak aku menjerit. “ahhhhh… Berhenti ! Apa yang ingin kau lakukan padaku!” teriakku padanya namun dia hanya tersenyum nakal kepadaku. “jiyong aku mohon jangan lakukan itu ! Jiyong aku mohon !” teriakanku ini berubah menjadi isakan tangis . Dia melihatku ragu lalu tangannya berhenti menyentuh tubuhku. Tak kusangka dia menyentuh kedua pipiku lalu menghapus air mataku dan mencium kedua mataku. Aku hanya menutup mataku takut membayangkan dan melihat apa yang akan dia lakukan setelah ini. Namun aku tak merasakan apapun sehingga aku membuka mataku dan saat itulah aku melihat senyum manisnya terpancar dari wajahnya. Lalu dia melepaskanku seutuhnya , dia membantuku untuk berdiri. Aku masih menangis saat ini dan dia hanya melihatku dengan tenang seolah olah bahagia melihatku seperti ini.

Tiba tiba aku menabrak sebuah bidang dada dan sebuah tangan merangkul tubuhku mengeratkan tubuh hangatnya padaku . Aku sontak terkejut dan mendongak melihat wajahnya . Dia sekali lagi menghapus air mataku. “mian jangan menangis!” kata kata itu mampu menenangkanku karena saat ini isakan tangisku sudah berhenti. ” aku takkan melakukan hal seperti tadi jika kau tak mau melakukannya. Kau boleh menulis peraturan ” TAK BOLEH ADA SKINSHIP” jika kau mau dara!” jelasnya masih memeluku , aku masih dalam keadaan bingung seharusnya aku marah atas perlakuannya tadi. Seharusnya aku menampar memukulnya dengan sepuas hatiku. Tapi apa yang kulakukan? Aku malah memeluk kembali pelukannya. ” mengapa kau melakukan itu tadi!” tanyaku tanpa basa basi ” tadinya aku ingin mengetesmu. Aku ingin melakukan latihan seperti yang kau katakan tadi padaku bahwa kau hanya perlu latihan melakukan itu namun saat aku melihatmu menangis aku semakin yakin jika kau hanya berbohong dan tak mungkin melakukannya denganku. Sepertinya aku harus membatalkan semua acara yang ditujukan untuk kita berdua!”jelasnya melihatku dengan tatapan maafnya itu.

Aku melepaskan pelukannya . Oh jadi karena itu dia melakukannya tadi . Aku sekarang bingung apa aku harus berkata padanya jika aku tak mau melakukan hal itu dengannya atau aku harus melakukannya karena ini adalah tugasku sebagai pacar sewaannya.

” aku punya satu syarat untukmu jika aku harus melakukan itu denganmu!” aku menjawabnya dengan yakin dia melihatku bingung dan ragu. “maksudmu! syarat apa?” balasnya singkat ” aku ingin saat latihan yang melakukan hal itu adalah aku. Kau hanya harus mengatakan padaku apa apa yang harus aku lakukan langkah selanjutnya!” jelasku dan dia langsung tertawa mendengar ucapanku tadi. ” apa yang lucu?” tanyaku kesal lalu dia menunjukku “kau! Aku tak habis pikir bagaimana cara otakmu itu bekerja mengapa kau sangat aneh. Dengar dara aku hanya bercanda kita takkan melakukan hal seperti tadi paling kita hanya berpegang tangan dan berpelukan , takkan lebih dari itu. Mengapa kau sangat polos seperti itu!” jawabnya masih tertawa. Jadi selama ini dia hanya mempermainkanku, tidak! Aku harus balas dendam kepadanya. Aku melihatnya kedalam matanya. Meraih pipinya lalu bergerak kebawah lehernya dan berhenti didadanya aku membuka kancing kemejanya itu. Jiyong hanya diam seperti menantangku untuk melakukan lebih. Aku hanya mengikuti ingatanku pada film yang pernah kutonton saat melakukan hal ini. Aku membuka kancing kemejanya dengan pelan sampai batas akhir kemejanya aku membuka kemeja itu lalu menyentuh tubuhnya yang tanpa apa apa ini. Terasa dadanya naik turun dan detak jantungnya semakin cepat atas sentuhanku. Aku masih menjelajahi tubuhnya itu karena jiyongpun tak melakukan protes apapun. Aku mendongak melihat wajahnya yang saat ini sedang berusaha menahan sesuatu. Aku bingung dan berhenti lalu tanganku bergerak menyentuh wajahnya. Aku menjelajahi wajahnya berawal dari alisnya lalu pada kedua matanya, berlanjut pada hidungnya dan berakhir pada bibirnya saat aku akan menggerakan tanganku pada bibirnya jiyong memegang tanganku seolah olah berkata “jangan kau teruskan” namun aku masih penasaran dan melanjutkannya.

Tiba tiba jiyong berteriak dengan sangat kencang. ” ahhhh….” dia pergi meninggalkanku yang terdiam membisu. Hah ternyata melakukan hal tadi sangat menyenangkan aku bahkan sangat menyukainya , sungguh aku dapat melakukan hal tadi seharian penuh.

Ahhhh dara otakmu mengapa menjadi seperti ini. Ayo sadar ! Sadar dara!

~~~~~~~~

Jiyong pov

Aku menampar nampar pipiku aku harus sadar. Apa yang telah kulakukan tadi sungguh berbahaya. Gah jiyong hampir saja kau kehilangan kesadaranmu. Jika tadi aku tak berlari pergi meninggalkannya mungkin aku sudah tak dapat menahan untuk menariknya dan melakukan sesuatu yang pasti aku akan menyesali nantinya. Dasar hormon sialan!

Bagaimana wanita sepolos dia dapat membuatku kelabakan seperti ini seharusnya aku yang membuatnya seperti ini bukan sebaliknya. Ohmaigat aku masih ingat saat dia membuka kemejaku lalu menyentuh tubuhku. Ahhh aku gila ! Jujur saja ini adalah hal pertama aku merasakan ini. Memang dulu aku dan Jin~ah pernah hampir melakukannya jika aku tak berhenti mungkin saat itu aku sudah melakukannya dengan Jin~ah. Saat itu aku mengurungkan niatku melakukannya walaupun Jin~ah menginginkannya tetap aku tak bisa melakukannya dengannya. Tapi mengapa dengan satu sentuhan dari wanita itu aku sudah gila dibuatnya. Bagaimana bisa aku hampir kehilangan kesadaranku padahal dia hanya menyentuhku dengan tangannya. Ini gila ! Perasaan apa ini ? Perasaan apapun ini aku harus cepat membuangnya.

Tiba tiba ponselku berdering saat itu juga aku tersadar dari lamunanku.

” hallo paman ! Ada apa ?”

“kau dimana jiyong?”

“aku ada di apartmentku !”

“oh baguslah! Jangan lupa besok kau dan gadis itu akan melakukan interview secara live. Oh iya aku lupa memberitahumu. Konser kalian aku batalkan , kau hanya perlu menguruskan masalah ini dan persiapan album baru . Satu lagi! Ingat jangan memberikanku lagu yang tak bermutu seperti kemarin kemarin. Ya sudah aku harus pergi dulu !”

Tittttt… Telpon itu pun telah mati namun saat ini aku hanya terdiam membisu.

BATAL? Dengan semudah itu ! Aku hampir mati karena mempersiapkan konser itu . Tapi …. Mengapa?

Apa paman hanya ingin mengerjaiku saja? Ini tidak mungkin. Aku harus menghubungi memberku yang lain. Segera aku menghubungi mereka satu persatu namun merekapun menjawab iya jika konser kita dibatalkan. Dan hanya aku saja yang tak tahu apa apa. Mereka anggap apa aku ini?

Ahhhhh… Amarahku memuncak! Mengapa semua kesialan ini terjadi padaku. Tak sadar aku telah melemparkan ponselku kedinding sehingga rusak berkeping keping. Aku tak habis pikir mengapa mereka tak memberitahuku sedikitpun . Aku sangat kecewa pada paman Yg terutama pada memberku. Bagaimana mungkin aku bisa membuat lagu baru jika perasaanku tak karuan seperti ini.

Tiba tiba sebuah suara menyadarkanku. “jiyong !” aku mendongak melihatnya , dia tak bisa melanjutkan perkataannya saat melihat tatapan mataku. “mian tadi aku hanya ingin memeriksa kamarmu ! Aku pikir ada sesuatu yang terjatuh tapi aku akan pergi sekarang juga jika aku mengganggumu!” dia melanjutkan perkataannya lalu pergi dengan gugup. “tunggu!” aku menahannya. Dia berbalik melihatku . “iya?” jawabnya pelan seperti berbisik tapi cukup terdengar jelas bagiku. ” kau benar benar ingin menolongku ?” tanyaku melihatkan wajahku yang saat ini seperti hancur “apa yang bisa aku bantu untukmu jiyong! Jika aku mampu aku pasti akan membantumu!” balasnya setengah yakin ” Tetap bersamaku , disampingku. Jangan tinggalkan aku sampai saatnya kita harus berpisah !” dia sejenak terdiam lalu tersenyum kepadaku ” aku pasti akan melakukannya!” balasnya yakin

~~~~~~~~

Dara pov

” Tetap bersamaku , disampingku. Jangan tinggalkan aku sampai saatnya kita harus berpisah !”

Perkataannya itu terngiang ngiang dikepalaku. Saat ini otakku tak dapat memproses appun yang terproses hanya kata kata jiyong tadi dan tatapannya.

Tapi yang terpenting adalah bahwa aku sudah berjanji padanya untuk tak meninggalkannya. Seharusnya perkataannya tadi mampu melelehkan setiap hati wanita tapi bagiku itu seperti sesuatu yang berbeda. Bukan hanya sekedar ungkapan belaka tapi adalah sebuah janji. Hari ini banyak sekali peristiwa yang sangat melelahkan. Saat ini sudah pukul 0:02 tapi aku bahkan tak ada rasa kantuk sedikitpun. Aku yang selalu menyukai tidur dibanding dengan apapun terkejut karena saat ini aku belum tidur. Lebih baik aku keluar mencari angin dulu. Aku berjalan keluar dari kamarku , kutengok sebentar kamar jiyong. Lampu kamarnya sudah padam mungkin dia sudah terlelap tidur.

Aku mengeratkan sweaterku saat udara malam masuk menusuk kulit tubuhku. Aku duduk diatas teras menangkup wajahku diantara kakiku. Beberapa menit aku terdiam disana menikmati hembusan angin malam dan pemandangannya. Kukira sudah cukup dan bermaksud untuk kembali kekamarku namun sebuah suara menahanku. Aku mencoba mendengarkan sumber suara itu dan berjalan mengikutinya. Dan suara itu berhenti pada sebuah taman belakang. Aku perhatikan tempat itu sejenak . Aku terkejut saat melihat jiyong ada disana.

Aku mengedipkan mataku berulang kali dan sesekali menelan ludahku . Disana jiyong tanpa pakaian atasnya sedang berolahraga push up lebih tepatnya.

25..26..27..28..28..30….. Dia menghitung setiap gerakannya. Aku hanya melihatnya tak mau mengganggunya serta tak mau melewatkan pemandangan yang langka seperti ini. Aku tak mengetahui jika jiyong mempunyai tato sebanyak itu dibadannya. Ototnya mengencang dalam setiap gerakan. Ohmaigat aku gila sekarang jika tak pergi dari sini! Aku berusaha melangkahkan kakiku sepelan mungkin berusaha tak mengeluarkan suara sedikitpun.

” mau pergi kemana kau!” aishhtt ternyata aku ketahuan mengintipnya. Eh tunggu ini bukan kesengajaan bukan? Ini hanya kebetulan saja. Aku berbalik melihatnya yang saat ini sedang melihatku menaikan alisnya melipat tangannya didadanya. Ohmaigat tubuhnya terexpose saat ini. Mengapa wajahku memanas saat ini ? Apa sudah memerah pipiku ini? Aku mohon jangan karena jika iya dia akan meledekku.

Dia memperhatikan gerak gerikku dari atas sampai bawah. Akupun masih melihatnya dengan terpana. Aisht bukan terpana maksudku itu adalah..ahhhh Aku bahkan tak mampu menyelesaikan pernyataanku ?

“apa kau sudah puas memperhatikanku seperti itu?” tanyanya yang membuatku terkejut dan tentunya malu. ” s.s.s.siapa yang memperhatikanmu . Tadi aku hanya tak sengaja datang kemari dan melihatmu sedang berolahraga. Aku bahkan akan pergi jika kau tak menahannya!” bantahku namun dia hanya mentertawakanku.

Lalu dia terduduk dibawah tanah yang berlapiskan rumput hijau lebat itu. Dia menepuk tempat disampinya menyuruhku untuk duduk bersamanya akupun tak menolak dan segera melakukannya. Aku tersiap saat jiyong mendekatiku dan menaruh kepalanya pada pundaku.

” stay with me!” bisiknya pada telingaku . Aku pun membiarkan jiyong memberikan ruang untuknya beristirahat. Tak lama dia terbangun lalu menarikku untuk berdiri dibelakangnya. “peluk aku dara !” pintanya menarik tanganku dan menyimpannya dipinggangnya aku hanya mengikuti apapun keinginnanya. Aku pikir hari ini dia memiliki hari yabg sangat berat dan sangat melelahkan lebih dariku.

Akupun mengeratkan pelukanku karena kukira dan kuyakin dia sangat kedinginan karena tak memakai pakaian atas apapun. Aku menghirup tubuhnya dan menyimpan kepalaku pada punggung belakang jiyong.

Tbc….

Waaaa…. Mian updatenya kelamaan. Wah aku gak tahu jika ini mirip Full house setelah aku baca komenannya. Tapi niatnya ga ngikutin kok ini real my imagination. Pyong!!!!

Hengshoo..

<<back  next>>

49 thoughts on “The Magic of Love~Stay With Me #13

Leave a comment