Half Tone – Part010

Half Tone cover 2
PERINGATAN : fanfiction ini mengandung muatan dewasa! Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

Half Tone

Author : Defta

Cast     : Sandara Park and Kwon Jiyong

Genre   : Fantacy, Rate M

Jiyong kembali melangkahkan kakinya menuju ke Perpustkaan. Entah bagaimana orang menyebutnya, Jiyong memutuskan bahwa tempat itu akan ia namai dengan perpustakaan.

“Kenapa cepat sekali kembalinya ?”

“Kau mengejutkanku” Ucap Jiyong setengah berteriak sambil memegangi dadanya, karna baru 2 langkah dia melewati pintu perpustakaan Park Bom sudah mengejutkannya dengan suara super bassnya itu. “Apa yang kau lakukan disana ?” tanyanya sambil masih memegangi dadanya yang terasa akan meledak.

Park Bom mengangkat bahunya acuh.

Jiyong menghela nafasnya kasar, ditatapnya puluhan rak yang berjejer rapi. “Noona…” Jiyong memanggil Park Bom tanpa menoleh dan Wanita itu hanya menjawab dengan deheman singkat. “Kau semua yang menata buku-buku ini  bukan ?” Tanyanya kemudian.

“Begitulah” Jawab Park Bom singkat sambil mengaggukkan kepalanya beberapa kali. “Kenapa ?”

Pandangan Jiyong langsung beralih menatap Park Bom tajam. “Apa ada buku tentang sejarah Half Tone disini ?”

Park bom menerawang mencoba mengingat-ingat untuk memberi jawaban yang tapat pada Jiyong. Kakinya kemudian beranjak menuju kesat-satunya lemari kaca yang ada disana (Bisa bedain kan antara rak dan lemari #Defta mah ngece bgt) Park bom kemudian mengambil sebuah kunci berwarna perak dan memasukkannya kelubang kunci lalu memutarnya berlawanan arah jarum jam.

Wanita  itu kemudian berbalik dan menatap Jiyong. “Semuanya ada di dalam lemari ini”

Jiyong kemudian menggeser tubuh Park bom, membuka pintu lemari itu dan melihat isinya. Lemari itu terdiri atas 5 baris dan berisi sekitar 15 buku disetiap barisnya, Jiyong menatap takjub semua buku itu. Dia kemudian mengambil satu buku yang paling tebal yang berada di baris pertama (Diitung dari atas)

“Jiyong-ah…”

“Hem…”

“Kau tau kenapa kau menjadi raja tapi tidak memimpin pemerintahan Half Tone ?”

“Karna aku tidak memiliki Darah keturunan Half Tone, Hanya keturunan Half Tone-lah yang bisa memimpin pemerintahan” Jawab Jiyong santai. “Seunghyun memberitahuku”

“Lalu kenapa kau mau menjadi Raja kalau tidak memimpin pemerintahan ?”

Park Bom kembali melontarkan pertanyaan membuat Jiyong memutar matanya karna jengah. Dia menatap Park Bom dengan tatapan tajam, “Demi menyelamatkan kedua adikku, Puas kau sekarang” Jiyong membuka buku yang sudah dia ambil, membacanya sampai beberapa kalimat hingga menimbulkan kebisuan diantara mereka. Hingga Park Bom kembali bersuara.

“Seungri dan Daesung ?”

Jiyong langsung menoleh kearah Park Bom.

“Sudahlah…” Park Bom mengambil salah satu tangan Jiyong, menempatkan kunci perak tdi ketangan Pria itu. “Sebenarnya ini adalah lemari rahasia, tapi karna kau adalah Raja jadi aku akan memberikannya padamu” setelahnya Park Bom meninggalkan Jiyong disana sendirian.

Selepas kepergian Park Bom, Jiyong mulai membaca buku-buku yang berada di lemari itu.

Park bom melewati salah satu lorong yang berada dilantai pertama, dia akan pergi ke sebuah ruangan ketika tangannya ditarik dan membuat tubuhnya ikut tertarik kedalam sebuah ruangan yang redup. Park bom akan berteriak tapi bibirnya dibekap.

“ssssttttt…” suara desutan dari pria yang Park Bom kenal membuat dirinya tenang dan dia berhenti memberontak. Pria yang berada didepan Park Bom itu menyalakan saklar lampu yang tempatnya berada di atas kepala Park Bom. “Ini aku”

Begitu lampu terbuka dan cahaya terang menyinari tempat itu Park Bom berhambur untuk memeluk pria didepannya. “Kau membuatku takut”

“Maafkan aku Bomie-ah” Ucapnya sambil mengelus rambut panjang Park Bom, kemudian beralih untuk mengelus pipi Park bom dan mencubitnya pelan. “Terimakasih”

“Seunghyun-ah…”

“Terimakasih karna mau menemani Jiyong”

Tanpa harus diulang lagi, Pria itu adalah Seunghyun. “Dia pria yang baik” Komentar Park Bom tentang Jiyong. Park bom lalu menyandarkan kepalanya didada bidang Seunghyun. “Kau pasti sangat kehilangan dia, kalian tinggal bersama cukup lama”

Seunghyun mengagguk dan mulai memeluk Park Bom. “Mungkin aku pantas mendapatkannya” Mendengar ucapan Seunghyun Parkbom mengangkat wajahnya dan menatap Seunghyun kemudian menggeleng pelan.

“Jangan katakan hal itu”

“Aku yang membuat sahabatnya mati”

“Seunghyun-ah…”

“Aku yang membunuh sahabatnya”

“Seunghyun-ah…”

“Aku yang membunuh sahabatnya dan aku juga mengancamnya deng…” Perkataan Seungyun langsung terhenti seketika karna Parkbom menutup mulutnya dengan sepasang bibirnya, mengecupnya beberapa kali dan kemudian melepaskannya. Ditatapnya kedua mata Seunghyun yang tertutup, tapi perlahan kedua kelopak mata itu terangkat, menampakkan kedua bola mata Seunghyun yang indah. “Ak….” Pria itu akan kembali mengucapkan kata-kata tapi Parkbom kembali menutupnya dengan bibirnya.

Kali ini bukan hanya kecupan, Park Bom mencium penuh bibir Seunghyun dan melumatnya. Kedua tangannya sudah melingkar dengan indah di leher Seunghyun. Seunghyun ? Jika kalian bertanya tentangnya, dia membalas semua perlakuan Park Bom padanya. Kedua tangannya sudah menjelajah kesisi tubuh wanita itu, menyusuri lekuknya dengan jari-jarinya yang panjang. Kemudian menyingkap rok span yang dipakai Park Bom.

Keduanya terlarut satu sama lain, lenguhan Seunghyun membuktikan bagaimana dia menikmati hal itu. Park bom menggigit pelan cuping telinga Seunghyun dan meniupkan sedikit uDara kedalam rongga telinganya. “Jika kau mengatakan hal itu lagi aku akan membunuh mu”ucap Park Bom disela-sela kegiatannya. “Aku sangat ingin bertemu dengan Yongbae”

“Untuk apa ?” Tanya Seunghyun dengan sangat kesulitan karna diam diam Park bom meremas penisnya tanpa aba-aba.

“Berterimakasih karna masih membuatmu berada disisiku”

Seunghyun mengambil alih dan dia langsung mencium bibir Parkbom, melumatnya dengan rakus hingga tanpa sadar meluki kulit bibir wanita itu. Menjelajah rongga mulut ParkBom dengan lidah yang saling bertaut, tak menghiraukan tetes demi tetes saliva yang keluar dari mulut mereka.

Tangan Parkbom masuk kedalam kemeja Seunghyun dan mengelus 8 kotak otot di perut pria itu, tapi langsung beranjak ke pinggang pria itu untuk mencengkramnya mencari sebuah pegangan, karna Seunghyun mulai meremas payuDaranya dengan tidak sabaran, membuat tubuhnya dipenuhi gejolak nafsu yang hampir membuatnya jatuh kebawah, itu sebabnya dirinya mencari pegangan di pinggang Sunghyun.

*

*

Hampir 40 jam  Jiyong duduk disana dengan setumpuk buku yang menguning di depannya. Berterimakasih kepada penyakit susah tidurnya sehingga dirinya bisa membaca semua buku-buku itu tanpa harus merasa mengantuk.

Tapi biar bagaimanapun mata Jiyong memerlukan istirahat, kedua bola matanya itu sudah memerah karna kekurangan oksigen. Jiyong mulai meregangkan tubuhnya untuk memperbaiki posisi tulang belakangnya. “Noona…” Dia memanggil ParkBom untuk mencari keberadaan wanita itu. Dirinya beranjak dan mulai berkeliling lagi di ruangan itu.

Jiyong berdiri di depan lemari yang kuncinya sekarang berada di tangannya. Dibukanya lemari kaca itu dan mengambil lagi sebuah buku yang berada di baris ketiga, dia sudah menyelesaikan lebih dari 5 buku dalam 40 jam ini. Setelah mengambil buku yang dirinya inginkan, Jiyong baru akan menutup pintu lemari lagi saat dilihatnya sebuah gagang pintu yang berada di dalam lemari.

Satu-persatu buku yang menutupi gagang pintu itu dirinya singkirkan. Dan benar saja dugaannya, itu bukan hanya sekedar gagang pintu, tapi itu memang pintu yang tersembunyi didalam lemari itu. Semua buku yang berada di dalam lemari itu langsung dibuang Jiyong kelantai, menyingkirkan kaca-kaca yang menjadi pembatas antar baris, tak perduli bahwa sekarang tangannya tergores oleh kaca yang tajam itu hingga menimbulkan sebuah luka.

Dan pintu itu benar-benar dilihatnya sekarang.

Tanpa ragu Jiyong menarik kebawah gagang pintu itu. Sebuah ruangan yang penuh akan cahaya putih adalah ruangan yang berada dibalik lemari itu. Dirinya melangkahkan kakinya masuk kedalam. Disusurinya lorong yang penuh dengan layar di dinding-dindingnya, yah itu adalah layar yang menampilkan rekaman cctv diberbagai tempat di half tone.

“Kau sudah datang Hyun-ah” Suara Dara terdengar oleh telinga Jiyong. Otaknya berkata bahwa ia harus langsung pergi dari tempat itu, tapi tubuhnya berkata lain. Kakinya malah mendekat kearah sumber suara itu, langkahnya terus mendekat hingga dirinya menemukanDara tengah berdiri diantatara 2 buah monitor. “Daesung sepertinya sudah kembali mendapatkan ingatan masa lalunya” Jiyong langsung melihat monitor yang sedang Dara lihat. Ya disana ada Daesung yang tengah berada dirumah sakit bersama seorang laki-laki dan perempuan yang bisa dijamin mereka adalah orang tua Daesung. “Dan Seungri sudah berada dirumah bersama dengan adiknya.” Di monitor yang satunya menampakkan Seungri tengah bercanda dan bertawa dengan seorang wanita, yah kalian tau dengan pasti bahwa dia adalah adiknya.

Desahan nafas Dara terdengar lembut. “Kau tau aku mulai mengandai-andai” Ucap Dara masih dengan menatap kedua layar itu secara bergantian. “Kalau saja dulu nenek moyang ku tidak membelah dunia ini menjadi 3 bagian, kalau saja aku tidak dilahirkan di Half Tone, kalau saja aku bukan putri dari raja Half Tone, kalau saja Sanghyun tidak ingin menghancurkan Half Tone dan meleburnya ke dunia terang”

Dahi Jiyong mulai berkerut dan dia masih mencerna semua ucapan Dara, tapi belum selesai ia berfikir, Dara kembali membuka suaranya. “Kita tidak mungkin memasukkan Jiyong dan teman-temannya dalam urusan kita.” Jiyong membuka mulutnya hendak bersuaranya tapi kemudian langsung menutupnya lagi, dia berfikir Dara harus menjelaskan semua yang terjadi padanya. “Fakta bahwa dia adalah keturunan presiden bagian gelap, fakta bahwa dia bisa menyelamatkan Half Tone karna Presiden bagian gelap tidak mungkin menerima Half Tone melebur dengan bagian gelap”

Jiyong menarik nafasnya dengan hati-hati, seolah dengan tarikan nafasnya saja Dara bisa mendengarnya. “Tapi fakta bahwa kita membuhuh Yongbae membuat beban tersendiri. Jika rencana kita berjalan sesuai dengan yang kita bayangkan mungkin kita tidak akan bertemu lagi”

Merasa tidak ada jawaban dari Seunghyun, Dara membalikkan tubuhnya. Matanya melebar, yah tentu saja yang dilihatnya bukan Seunghyun tapi Jiyong.

JIYONG. Pria itu berdiri disana dengan wajah tegang. “J…Ji…Jiyong”  Panggilnya dengan sangat gugup.

“Kumohon biarkan aku tidur”

Dara merasa de ja vu dengan kata itu (Baca Part 5 kalau perlu) itu adalah kalimat yang Jiyong ucapkan pada Dara ketika mereka bertemu.

*

*

Jiyong mulai membuka matanya yang terasa amat berat. Di depannya berada wajah tertidur Dara, kantung mata hitam yang berada dibawah matanya tak menutupi sedikitpun kecantikan wajahnya. Pandangan Jiyong turun ke leher dan bahu Dara. Luka bekas gigitannya membekas kehitaman dan sisa kiss marknya masih berwarna ungu dibeberapa tempat.

Sejenak Jiyong merasa bahwa dirinya benar-benar jahat melakukan semua itu. Emosinya membuat dirinya menyakiti tubuh wanita itu.

“Maafkan aku”

==TBC==

Menurut kalian jiyong udah maafin Dara belum ???? Ayo tebak… kekekeke

WAJIB BACA

Jadi alasan kenapa Park Bom bisa langsung akrab dengan Jiyong, itu semua adalah perintah Seunghyun, dan yah kalian tau lah mereka sepasang kekasih disini.

Terus sebenernya yang seharusnya meminum cacing-cacing itu bukan Yongbae tapi Seunghyun. Alasan Seunghyun gabung kedalam rumah Jiyong ya sebagai itu, sebenernya tumbal buat orang yang mati itu dia dan bukan Yongbae.

Rencana Dara and Seunghyun adalah memancing Jiyong dkk masuk ke half tone. Dan itu berhasil kecuali rencana yang pembunuhan dengan cacing itu.

Ngerti maksud Defta gak ? Kalau enggak tinggalin komentar gak ngertinya dibagian apa, ntar Defta bales kok…. see you,… Defta mian ngirimnya telat, ada ulangan MTK jadi Defta belajar dulu MTK baru lanjutin FF ini… mian….

32 thoughts on “Half Tone – Part010

Leave a comment