Love You To Death [Oneshoot]

Love You To Death

Author : DEFTA

Cast     : SanDara Park, Kwon Jiyong

         

“Ayo berangkat, pesawat kita akan segera berangkat” Ajak seorang namja berwajah pucat kepada seorang yeoja yang terlihat sedang kesal.

“Emmm…. Aku mau tinggal…”

“Kemarin kau yang memaksa ikut, aku sudah mensetting semuanya, tak bisa dibatalkan lagi…. Lagi pula setelah dipikir memang sebaiknya kau ikut dengan ku” Ucap sang namja dengan percaya diri.

“Tapi hmpt…..” Si Yeoja mencoba membantah tapi kalah cepat namjanya telah mencium bibir pinknya dengan lembut.

“Tak ada waktu lagi sayang ayo pergi…” namja itu menarik yeojanya setelah selesai berciuman.

###

“Minuman anda Tuan” Seorang pramugari sexy dengan rok mini yang hanya 10 cm dibawah pangkal paha membuat kesan semakin sexy menyerahkan segelas cairan berwarna merah kental kepada seorang penumpangnya.

“Terimakasih…. Kapan kita akan sampai?” Tanya penumpang itu sambil menegk minumannya.

“3-4 jam lagi Jiyong-ssi” Pramugari itu tersenyum manis. “Dara-ssi apa anda ingin meminum sesuatu ?” Tanya sang pramugari kepada seorang yeoja yang duduk disamping namja yang diketahui bernama Jiyong.

“Terimakasih Sulli-ssi…. Aku akan mengambilnya sendiri jika aku ingin” balas yeoja yang dipastikan bernama Dara itu tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandangan di luar pesawat.

“Baiklah.. kalau begitu saya permisi” pramugari itu meninggalkan kedua penumpangnya, karena memang yang berstatus sebagai penumpang di pesawat itu hanya 2 orang, Dara dan Jiyong.

“Aku ingin tidur” Dara melepas sabuk pengamannya dan mulai bangkit dari duduknya, kemudian melewati Jiyong begitu saja untuk pergi ke ruang lain dari pesawat pribadi itu –Kamar Tidur-

Dara langsung merebahkan badannya di kasur kesayangnnya, kasur yang memiliki luas 2m², Dara memang sering naik pesawat itu, itulah sebabnya dia kenal dengan pramugari tadi. Yeoja itu memejamkan matanya sambil mengambil nafas dalam, tubuhnya serasa ringgan tidur diatas ranjangnya itu sampai ia merasa kasur sempit itu bergoyang yang menandakan ada seorang yang ikut tidur diatas kasur sempit itu, yang kalian pasti tau siapa dia.

“Kau kenapa ?.. Kau terlihat gerlisah” Tanya Jiyong sesaat setelah ia tidur seranjang dengan Dara.

“Jiyong.. menyingkirlah kasur ini terlalu sempit untuk kita.” Dara memposisokan dirinya tidur menyamping, berusaha keras menghindari tatapan Jiyong.

“Kau biasanya cerwet dan selalu memintaku mengambil gambarmu saat disini.. tapi kali ini kau diam… ada masalah ?” Jiyong memeluk pinggang Dara dan mencium leher yeoja itu.

“…”diam tak ada jawaban dari yeoja itu sedang Jiyong masih tetap mengecup leher Dara.

“Katakan apa yang mengganggumu atau aku akan menggigitmu…”

“Gigit saja buat aku sepertimu hingga tak akan ada yang mengolokku manusia lemah lagi”

‘BINGGO’ batin Jiyong berteriak, itulah masalah yeojanya, Jiyong selalu menggunakan kata ‘gigit’ agar Dara mau berbicara jujur dengannya karena Dara selalu ingin berubah menjadi seorang vampire seperti dirinya. Dan kali ini masalah yeojanya adalah seorang vampire lain mengoloknya dan mengatakan kalau yeoja itu lemah.

“Palli Jiyong-ah gigit aku… buat aku seperti dirimu…” Dara menutup matanya sambil mendesah dengan keras karena ia tau namjanya tak akan melakukan hal yang sangat ia inginkan itu.

“semua butuh proses Dara-ah” Jiyong mengeratkan pelukannya.

“Selalu itu yang kau katakana apa 3 tahun masih kurang untuk sebuah proses merubahku ?” Dara mencoba mengendorkan pelukan Jiyong walau hasilnya pasti mustahil, tangan dingin itu tak akan bisa ia gerakkan.

“Aku hanya ingin bersamamu Jiyong-ah… hanya itu hiks hiks” Dara mulai menangis membuat hati Jiyong juga ikut teriris.

“uljima Dara-ah… Aku akan merubahmu aku berjanji, tapi aku masih butuh waktu Dara-ah”

“Kau kedinginan ?” Tanya Jiyong, mereka tengah berada di paris, di korea sedang menglami musim panas sehingga Jiyong harus hijrah ke Prancis yang sedang dalam musim dingin.

“Gwenchana…hachu…” Dara tiba-tiba bersin.

“Tapi tubuhmu bilang hal yang berlawanan dengan bibirmu sayang” Jiyong memeluk tubuh Dara, walau hasilnya Dara akan tambah kedinginan.

Dara mendongak untuk menatap wajah Jiyong, mereka tengah duduk di sebuah sofa panjang saat ini. Jiyong yang mengetahui Dara sedang menatapnya baik menatap kedua bola mata Dara.

Entah apa yang merasuki keduanya, hingga memiliki sebuah pemikiran yang sama, keduanya saling mendekatkan wajah mereka satu sama lain hingga terbentuklah sebuah ciuman yang lembut tanpa sebuah paksaan yang 2 menit kemudian berubah menjadi ciuman panas yang saling menuntut satu sama lain, hingga keduanya kehabisan oksigen untuk bernafas.

“huh…huh…huh…” Tarikan nafas Dara yang panjang dan cepat terdengar sangat sexy di kepala Jiyong.

Setelah cukup dengan pasokan oksigen dalam paru-parunya Jiyong dan Dara kembali berciuman dengan panas, Jiyong mendorong wajah Dara hingga dapat tertidur diatas sofa.

Dengan perlahan Dara membuka satu persatu kancing kemeja yang dikenakan Jiyong lalu membuangnya sembarang arah hingga Jiyong topless sekarang.

Bosan dengan bibir Jiyong menurunkan ciumannya menjadi di leher dara, mencium menghisab dan menggigit kecil leher Dara menciptakan sebuah kiss mark disana. Jiyong memanglah sorang vampire yang luar biasa, jarang sekali seorang vampire dapat menciptakan sebuah kiss mark di leher seorang manusia, yang ada mungkin bekas gigitan atau cakaran yang dapat mereka buatdi bagian itu.

Dara mengangkat dagunya memberikan akses yang lebih luas pada Jiyong untuk menjelajah lehernya, selain itu Dara juga membuka kancing bajunya sendiri karena dengan posisi seperti ini Jiyong lebih memilih menggunakan tanggannya sebagai tumpuan agar tidak menindih Dara dari pada ia gunakan untuk melepas kancing baju Dara atau meremas payuDara yeojanya itu.

Tubuh dingin Jiyong menyentuh permukaan kulit Dara yang sama-sama nekat,jika seperti ini bukan dingin yang dirsakan Dara tapi sebuah kehangatan yang menjalar keseluruh tubunya, bagaikan listrik 1000 volt.

Beberapa hari kemudian.

Jiyong mengambil sekantong darah dan menuangnya kedalam gelas kemudian menegaknya seperti minum segelas bir, nafanya masih memburu setelah melakukan 2 ronde bersama dara, ia merasa sangat haus.

Namja itu mengingat perkataan ayah angkatnya “Kau bisa menyentuhnya sepuasmu, kau bisa bercinta dengannya setiap saat, kau bisa menciumnya kapanpun kau mau tapi kau tak akan pernah bisa memilikinya dalam hidupmu”

“TIDAK” geram Jiyong hingga membuat gelas dalam genggamannya pecah berkeping-keping hingga darah dalam gelas itu muncrat kemana-mana.

Jiyong mengelap mukanya kasar kemudian memijit pelipisnya.

“Oppa waegeurae ?” Tanya Dara yang tiba-tida datang, nafasnya tersenggal membuktikan kalau ia habis berlari.

“….” Jiyong hanya diam sambil menatap Dara yang berjalan mendekat kearahnya.

Dara terus berjalan sambil menyobek kaos putih yang ia pakai membuat kaos yang ia kenakan itu hanya tersisa untuk menutupi dadanya.

“Kau selalu seperti itu” Dara meraih tangan kanan Jiyong yang berlumuran darah kemudian menyekanya dengan sobekan kaosnya, Dara tau kalau kemampuan seorang vampire adalah dapat menyembuhkan luka mereka sendiri kecuali saat mereka terkena senjata dari perak yang berusia 1000 tahun, senjata itu akan membuat luka permanen dan tak akan bisa tertutup hingga vampire yang tertusuk senjata itu akan mati karena kehabisan darah.

“Aku akan memanggil Bong untuk membersihkan kekacauan ini” Yeoja itu berbalik dan akan melangkah pergi saat tangannya digapai Jiyong.

Jiyongpun bangkit dari posisi duduknya kemudian memeluk Dara dari belakang.

“Mianhae” bisik Jiyong ditelinga Dara. “Saranghae”

Dara kemudian membalikkan badanya dan langsung mencium bibir Jiyong, tak butuh waktu lama untuk Jiyong membalasnya dan merekapun berciuman dengan sangat lembut, tapi hanya bertahan 1 menit selanjutnya menjadi sebuah ciuman yang panas dan menggairahkan.

Dara merasa lurutnya lemas dan tak sanggup lagi menahan berat tubuhnya sendiri dan merekapun terjatuh diatas sofa yang sebelumnya diduduki Jiyong.

Keduanya melepaskan ciuman saat butuh oksigen untuk bernafas.

“Dara-ah ada yang ingin ku katakana padamu” ucap Jiyong dengan nada tersengal-sengal.

“Waeyo” balas Dara.

Jiyong kemudian memeluk Dara dengan erat. “Aku tak bisa merubahmu”

“Jangan bercanda oppa”

“Aku tak bercanda” Dara mentap mata Jiyong mencari sebuah kebohongan di mata coklat itu tapi tidak ia temukan.

“…” yeoja itu tetap diam sambil menatap mata namjanya.

Jiyong menghela nafas, ia tau yeojanya kecewa karenanya. Jiyong kemudian mendekatkan wajanhya ke leher Dara mengecupnya pelan lalu mengeluarkan taringnya membuat kedua pupilnya berwarna merah, dengan keberanian Jiyong menancapkan taringnya ke leher dara, tapat mengenai pembuluh darah yeojanya.

Jiyong kemudian mengisap darah Dara membuat Dara memekik dengan keras. Serasa cukup Jiyong melepaskan gigitannya kemudian menangkup wajah Dara yang terlihat memerah menahan sakit.

Tanpa ragu Jiyong mencium bibir Dara, hingga perlahan taringnya menghilang dan pupilnya kembali menjadi coklat. Darapun membalas ciuman Jiyong, berusaha menahan sakit di lehernya.

Ciuman mereka kembali terlepas saat hal penting yang mereka butuhkan untuk bernafas harus terpenuhi.

“Lihat lehermu” perintah Jiyong, Darapun menurut dan menyentuh lehernya sendiri, tapi anehnya bekas gigitan Jiyong menghilang begitu saja.

“Oppa”

“Itulah.. kenapa aku tak bisa merubahmu, setengah dari darahmu adalah darah vampire, kau adalah keturunan vampire”

“Tapi bagaimana mungkin ??”

“Aku tidak tau pasti, yang aku ketahui adalah kau keturunan vampire, kau memiliki kemampuan untuk menetralisir racun dari vampire manapun, termasuk racun dariku” Jiyong menunduk lemas.

“Bagaimana oppa tau”

“Aku sudah mencobanya beberapa kali saat kau tertidur, dan hasilnya tetap nihi”

“Apa tidak ada cara lain ?” Tanya Dara resah.

“Aku pernah mendengar bahwa, kau akan bisa menjadi vampire sepertiku saat kita bercinta, tapi pada kenyataanya kita sudah bercinta beberapa kali dan lihat, tak ada perubahan, Mianhae” Jiyong menatap Dara dengan wajah bersalah.

“Ani… ini tidak mungkin, oppa katakana kau berbohong kan” Dara bangkit dari posisi duduknya. “Aku tak mau menjadi tua dan mati, aku ingin bersamamu aku hanya ingin berada di sisimu, Tidak ini tidak mungkin”

“Dara berhenti, aku juga menginginkan hal yang sama,tapi tak ada cara merubahmu Dara.”

“Omong kosong, kau berbohong padaku oppa” #TES setitik air maya jatuh dari kelopak mata Dara.

“Katakan kau berbohong oppa iya kan hiks hiks” tetes-teses air mata lainnya mulai berjatuhan, dan selanjutnya menjadi aliran. Dara kemudian berlari meninggalkan Jiyong.

“Dara-ah… dara” panggil Jiyong tapi yeoja itu tak menggubrisnya dan tetap berlari.

###

Sudah 2 minggu sejak hari itu, Dara dan Jiyong sangat jarang berkomunikasi satu sama lain, Jiyong selalu bertanya keadaan Dara, tapi Dara hanya diam dan mengurung diri di kamar.

Jiyongpun memaklumi Yeojanya yang masih amat kecewa, jadi ia memutuskan untuk menyibukkan diri dengan pekerjaannya selama 2 minggu ini.

“Kau sudah berkemas ?” Tanya Jiyong saat sampai dikamar Dara.

“Sudah” balas Dara ketus.

“Biar aku bawakan” Jiyong mengambil koper Dara dan menyeretnya keluar, ya mereka akan pulng ke seoul hari ini, cuaca disana sudah lumayan stabil, jadi matahari sudah tidak terlalu menyengat lagi.

—-

Selama di dalam pesawat, Jiyong dan Dara sama sekali tidak berbicra, Dara berada di tuangan khusus untuk tidur sedang Jiyong menyibukkan dirinya dengan tumpukan kertas berisi nominal-nominal angka yang sembuat semua orang yang melihantnya bisa pusing.

Jiyong mulai gerah dengan semua suasana ini, jadi ia memutuskan untuk berbicara dengan Dara.

“Dara-ah” Namja itu duduk di samping ranjang Dara, Dara tengah memejamkan matanya, tapi ia tau kalau yeojanya itu tidak tengah tertidur.

“Aku meminta maaf, aku tak tau harus berbuat apa lagi, aku juga sudah mengerahkan beberapa orang untuk mencari buku tentang manusia setengah vampire, tapi sampai sekarang belum ada informasi lagi, maaf karena tidak memberitahumu dari awal karna aku tau akan terjadi seperti ini” #HAP tiba-tiba Dara memeluk Jiyong dari belakang.

“Anieyo oppa, aku yang seharusnya meminta maaf, aku yang terlalu egois dan serakah, mianhae hiks hiks” suara isakan terdengar yang artinya Dara tengah menangis di punggung bidang Jiyong.

Jiyong melepaskan pelukan Dara kemudian menatap Dara dengan intens.

“Dengar, aku akan melakukan segala cara untuk meru….hmpt” Jiyong tak bisa menyelesaikan kata-katanya karena dengan cepat Dara menciumnya.

“Jangan terlalu memaksakan, jika memang takdirku bersamamu kita akan selelu bersama bagaimanapun caranya” ucap Dara setelah melepas ciumannya.

Jiyong benar-benar tertegun melihat Dara yang tiba-tiba menjadi dewasa. Jiyong benar-benar mersa bahagia, ia memeluk Dara dengan erat.

Tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama, tiba-tiba pusing menyerangnya, dan semuanya gelap.

***

Sulli memasukkan darah kedalam mulut Jiyong dengan bantuan selang kecil. Sedang Dara hanya menatap Jiyong dengan wajah cemas.

“Dia tidak meminum darah selama 2 minggu” ucap Sulli membuat Dara dengan cepat menatapnya. “Bong bilang dia mendengar kalian bertengkar, setelah itu ia tak meminum darah barang setetespun”

Dara menunduk merasa malu karena ialah yang menyebabkan Jiyong dalam keadaan seperti ini.

###

Hari demi hari, Minggu demi Minggu dan Bulan demi bulan dilalui Jiyong dan Dara bersama, hubungan mereka kembali seperti sebelumnya, darapun juga tidak pernah lagi mengungkit tentang keinginannya menjadi sebangsa dengan Jiyong, walau sebenarnya dalam hati kecilnya itu masih menjadi sebuah harapan baginya.

***

“Kenapa kamu menyembunyikannya dari kami” suara berat seorang pria paruh baya terdengar sangat berwibawa.

Seorang Yeoja tengah di interogasi disebuah ruangan khusus, Ia berlutut di depan pria paruh baya yang baru saja berbicara padanya, disebelah kanan pria itu terdapat 5 namja dan disisi lainnya ada 3 yeoja.

“Mianhae Appa… Mianhaeyo… aku mohon ampuni aku.” Yeoja itu memohon.

“Chaerin-ah, bagaimana buku itu ada padamu” seorang yeoja bertanya padanya, sedang yang ditanya masih diam. “Chaerin-ah….” Panggil yeoja itu lagi.

“Hyorin-ah hentikan…”

“Tapi yongbae oppa….” Yeoja bernama lengkap MinHyorin iru berusaha membantah, tapi tatapan membunuh dari pasangannnya membuatnya tak dapat melanjutkan kata-katanya.

“Jelaskan pada kami Chaerin” Suara berat pria yang dipanggil Appa kembali terdengar.

“Aku sama seperti Dara, Manusia setengah Vampir, dan aku mencintai seorang vampire juga, vampire yang aku cintai mengerahkan segala cara untuk dapat berubahku, dan kemudian ia mendapatkan buku itu, dia memintaku menyimpannnya saat dia pergi berperang, aku berhasil di operasi dan menjadi seorang vampire, tapi saat keinginanku terpenuhi dia sudah terbunuh dalam perang” setetes air mata jatuh dari kelopak mata Chaerin.

“KETIKA ALIRAN DARAH BERUBAH MENJADI SAMA, MEREKA AKAN BERADA DALAM SATU DUNIA YANG SAMA PULA” Seorang yeoja membacakan isi dari buku yang berada di tangannya.

“Aliran darah ?” desis Jiyong.

“Kenpa kau menyembunikannya dari kami, apa untungnya bagimu ?” Seorang Namja tinggi semampai ikut mengintrogasi.

“Karna aku mencintai Jiyong oppa”

Semua orang dalam ruangan itu tersentak mendengar pengkuan Chaerin.

“Aku ingin menyembunikan buku itu selamanya, dengan begitu Dara-ssi tak akan bisa menjadi seorang vampire, karena aku ingin Jiyong oppa hanya menjadi milikku”

“Bom Noona, apa maksud dari buku itu ?” Sela Jiyong

“Entah, Chaerin-ah tolong beritau kami apa maksud dari buku ini” Bom mendesak Chaerin untuk berbicara.

“Aliran darah, bukankah itu jantung ? jantung pusat peredaran darah bukan, jadi yang mungkin dimaksud dari aliran darah adalah peredaran darah” Namja bermata sipit menimbali.

“Transplatasi Jantung ?” pasangan dari Namja sipit itu melanjutkan.

“Mungkin itu benar, tapi pertanyaannya jantung siapa yang akan di transplatasi ? dan apakah nantinya jantung itu cocok untuk Dara ?” Park Bom yang notabennya adalah seorang doctor menjelaskan.

“Tentu ada, dan pasti akan cocok karena jantung disini ada yang berdarah sama seperti Dara.” Jiyong berjalan dengan sebuah senyum kepuasan, ia terus berjalan menuju Chaerin dan berlutut kemudian menyamakan tinggi wajahnya dengan yeoja itu. “Benarkan Chaerin-ah.. Kau akan menyumbangkan jantungmu iya kan”

Semua orang tercengang dengan perkataan santai yang meluncur dari bibir Jiyong.

“O…op….pa”

“ANDWAE !!!!” seorang namja yang sedari tadi diam muali bersuara.

“Aku tak akan rela jika Chaerin harus mengorbankan dirinya demi Dara”

“Sengri-ah ini untuk Dara, Dan Dara adalah kekasih Jiyong kau lupa ?” Appa Yang membuka suaranya lagi.

“Jiyong Jiyong Jiyong, yang kalian pirikan hanya Jiyong hyung” dengan cepat Seungri berlari kearah Chaerin dan membantu yeoja itu berdiri.

“Aku tau aku ini hanya seorang maknae disini, aku selalu menjadi bahan bullyan kalian, aku yang selalu bertingkah konyol demi membuat kalian tertawa, tapi kenapa kalian tak pernah memperdulikan aku, kenapa kalian tak pernah mengerti perasaanku ? kalian tau kan kalau aku mencintai Chaerin bahkan sejak ia datang kerumah ini, aku juga tau kalau Chaerin mencintai Jiyong hyung, tapi tak bisakah kalian membiarkannya hidup agar aku juga hidup”

“SEUNGRI-AH…”

“Anyeonghaseyo!!” suara terikan Jiyong terdengar bersamaan dengan suara Dara yang tiba-tiba datang.

“Dara-ah” Desis Jiyong saat melihat Dara berdiri di ambang pintu dengan sebuket bunga di tangannya.

“Oh kau datang” Yang Appa berdiri dari singgahsnananya.

“Hem, Jiyong Oppa bilang anda baru saja pulang dari jepang untuk berobat, aku datang untuk melihat keadaan anda” Dengan wajah polosnya Dara berjalan melewati Jiyong, Seungri dan Chaerin untuk mendekat dan memberikan bunga yang ia bawa kepada YG Appa.

“Sejauh apa yang kau dengar Dara-ah ?” Tanya YG appa saat meneima buket bunga dari Dara.

“emmm ku kira semua hehehe” Dara terkekeh membuat semua orang terdiam. “Hya waeyo kenapa kalian diam” Dara bertanya sambil tersenyum riang.

“Ikut aku” Suara tegas Jiyong ia tujukan pada Dara.

“Ahjussi kami akan segera kembali” Yeoja itu membungkuk kemudian berlari kecil menyusul Jiyong.

***

Jiyong hanya duduk sambil menyenderkan punggungnya, sambil sesekali memijit pelipisnya saat Dara datang, Yeoja itu sangat paham kalau namjanya sedang marah kepadanya.

“Waeyo Dara-ah ???” tanyanya sambil mendongakkan kepalanya berusaha menghindari kontak mata dengan Dara.

“Mwo ? aku hanya tak mau ada orang yang tersakiti karena aku” Dara duduk di samping Jiyong.

“Tapi ini satu-satunya jalan”

Dara menangkup wajah Jiyong, membuat mata Jiyong menatap kedua bola mata miliknya.

“Sudah kubilang sebelumnya bukan, jika kita memang berjodoh, pasti ada cara lain agar kita bersama tanpa menyakiti orang lain”

“Bagaimana kalau tidak ada cara lain ?” suara Jiyong terdengar melemah dan sedih.

“Pasti ada, kalaupun tidak ada aku akan terlahir kembali dan akan mencintaimu lagi” Dara memberi semangat sambil tersenyum, sedang yang ada di wajah Jiyong hanya terlihat sebuah ekspresi resah.

“mianhae” Jiyong menunduk.

Dara mengangkat wajah Jiyong, menatapnya sebentar kemudian mencium kening, kelopak mata, hidung dan berakhir di bibir.

“Tak ada kata maaf dalam sebuah hubungan Jiyong oppa”

***

“Kita tak bisa melangsungkan operasi dalam waktu dekat”

“Waeyo sulli-ssi apa kau berubah pikiran sekarrang ?”

Keluarga Yang tengah berkumpul bersama didalam sebuah ruang. Bersama Dara dan seorang donor jantung untuk Dara, ya kalian benar, orang itu adalah sulli, siapa sangka pramugari salah satu maskapai terkenal di korea itu adalah seorang vampire yang berdarah manusia. Beda dari Chaerin yang menjadi vampire karena transplatasi jantung, Sulli adalah seorang menusia abadi yang sangat mirip dengan vampire yang lahir dari rahim seorang manusia, tentu.. ayahnya adalah vampire juga.

“Sulli-ssi lebih baik kau tidak bermain-main”

“Aku dengan sukarela akan mendonorkan jantungku jika Dara sudah melahirkan nanti”

“MWO???” seisi tuangan berteriak.

“Kalian itu berisik sekali, iya Dara memang sedang mengandung, kya Kwon Jiyong apa yang ada dipikiranmu eoh ?? kenapa Dara bisa hamil” Bominator mulai menaikkan suaranya.

“Apa aku benar-benar hamil ?” Dara bertanya dengan gugub.

“Ne, masalahnya kami masih belum tau fase kehamilan mu” Bom melirik Sulli.

“Dara-ssi, ibuku hanya mengandungku selama 2 bulan, tapi dari yang kulihat, janin dalam rahimmu itu membelah dengan cepat, bahkan sangat cepat”

“Lalu apa artinya itu Sulli-ssi ?”

“Mungkin kau akan melahirkan sebelum 2 bulan, atau lebih parah sebelum 1 bulan.”

***

“Hey kau masih menolak untuk minum darah hem… ini sudah 1 bulan” Jiyong membelai rambut Dara dengan sayang.

“Hehe” Dara terkekeh pelan.

“lihatlah, kau semakin pucat, kau membuatku sangat khawatir dan menyesal.”

Dara menakup wajah Jiyong “Hey, apa yang kau katakana… jangan pernah menyesali apa yang telah terjadi, eoh”

“Tapi melihatmu seperti ini benar-benar membuatku menyesal”

“oppa…”

“Kumohon….” Dara mendesah keras, Jiyong memulainya lagi, ini semua terjadi sejak 1 minggu setelah diketahui Dara hamil, wajah Dara mulai pucat pasi dan terus sampai kehamilannya memasuki 1 bulan, Bom menyarankan agar Dara meminum darah, tapi Dara bersi keras menolaknya.

Jiyong meraih tengkuk Dara dan kemuidan mencium bibir dara, untuk memberikan Dara beberapa tetes darah, Darah yang disalurkan Jiyong masuk ke kerongkongan Dara terus mengalir hingga mencapai rahimnya.

“Uhk uhk uhk” Dara terbatuk-batuk membuat beberapa darah menetes membasahi baju keduanya.

“Dara-ah… kau kenapa ?” Jiyong menepuk punggung Dara.

“Aghh…” erang Dara yang merasakan satit yang amat sangat di perutnya.

“Dara-ah…” ucap Jiyong khawair.

#Wuuussss tiba-tiba Bom dan Sulli datang dan tiba disisi Dara.

Sulli mengamati dengan seksama tubuh dara. “Gawat, kontrksi berlebihan, babynya telah meminum darah, setelahnya dia akan menghisab darah di tubuh Dara” diagnosis sementara sulli.

“Aku tidak mengira jika hasilnya akan seperti ini, kalau begitu kita lakukan operasi sekarang”

Beberapa anggota keluaraga yang lain mulai berdatangan dan lansung mengerti keadaan dara, jadi mereka langsung berinisiatif untuk membawa Dara ke ruangan khusus di rumah mereka, Jiyong akan mengikuti yang lain saat bom menarik tangannya.

“Ingat Jiyong, jika bayimu adalah vampire berdarah manusia aku akan langsung membunuhnya, jika dia manusia abadi seperti sulli, aku akan membiarkannya”

Jiyong terdiam dan tak berani menjawab.

“Apa kau ingin seperti Appa yang harus membunuh bayi abadinya ? ingatlah bayi abadi sama sekali tak bisa di kntrol dan jika….”

“Arraseo lakukanlah” Jawab Jiyong tiab-tiba dengan mata yang memerah dan berair.

Mereka tengah berkumpul di dalam sebuah rungan dengan perlengkapan doctor yang sangat lengkap layaknya di sebuah ruang operasi di rumahsakit ternama.

“Apa anestesinya sudah kau berikan ?” Tanya Bom pada Hyorin, Dalam ruangan itu terdapat Bom, Sulli, Yongbae dan Hyorin karena hanya mereka yang memeiliki pengalaman medis.

“Sudah” balas Hyorin mantap.

“Kita mulai, Scalpel” perintah Bom, kemudian Yongbae memberikan sebuah pisau bedah ke tangan Bom.

Park bom membuat sayatan vertical di perut Dara.

“Retractor”

Operasi berjalan selama 30 menit sampai bayi yang ada di perut Dara dapat di keluarkan.

“Noona detak jangtung Dara melemah” Yongbae berseru.

“Tekanan darahnya tidak stabil” imbuh Hyorin.

“Tranplatsi Jantung, kita lakukan sekarang” usul Sulli.

“Sulli-ssi kau siap ?”

“Kapanpun”

“Yongbae, kau siapkan alat untuk transplatasi jantung dan jangan lupa pisau khususnya, dan Hyorin kau bawa bayinya ke incubator dan cek, jika bayi itu vampire berdarah manusia langsung bunuh dia, mengerti”

Perintah Bom yang langsung di beri anggukan oleh Yongbae dan Hyorin.

###

Ketika kehidupan yang kau impikan tidak sesuai dengan keinginanmu, jika semua rencana indah yang kau susun semuanya gagal, bahkan jika dunia ini seolah menghindarimu, atau semua orang yang kau cintai telah tiada, sadar dan bangunlah jika kau masih punya satu hal yaitu nyawamu.

“Hey Putri Tidur” Sebuah suara masuk kegendang telinga seorang yeoja saat ia membuka matanya dengan perlahan.

“Eugh…” Yeoja itu hanya mengerang saat merasakan beberapa tubuhnya yang sedikit kaku, ia mengerjapkan matanya beberapa kali sampai benar-benar   terbuka dengan sempurna.

“Welcome…..” Suara 10 orang menyambutnya.

Yeoja itu kemudian tersenyum manis tapi kemudian terbatuk.

“Dara-ah waeyo ? Apa yang kau rasakan ? apa kau haus eoh ?” Tanya Jiyong dengan sangat khawatir.

“Kau berlebihan ji” sahut Bom yang membuat seisi ruangan tertawa kecuali Jiyong tentunya.

Jiyong kemudian meraih tengkuk Dara dan mandekatkan wajahnya saat…

“Dimana bayiku uhk uhk” Tanya Dara sambil terbatuk kecil.

“Disebelah kananmu” Bom kembali bersuara. “Dan untungnya dia seorang manusia abadi, dia akan tumbuh sampai usia 17 tahun dan setelah itu dia akan abadi bersama kalian”

=END=

Huhhhhhhhh mianhae, maaf banget karena saya meninggalkan ff Chapter saya yang berjudul Alphabet, sebenarnya ff itu udah jadi cuma saya males untuk ngetik ff yang lumayan bayak itu, jadi saya buat ff ini untuk hiburan singkat.

Sekali lagi maaf dan mohon RCL.nya……

Terimakasih

Salam from DEFTA

13 thoughts on “Love You To Death [Oneshoot]

  1. Wahhhh baguss bgt ffnya thorrr akhrnya dara bsa jd vampire dan anknya juga bsa hduppp huaaa sneng bcanya kkkkk di tggu karyanya yg lain

  2. Apaan sihhh… Hahahahaha bikin deg deg an sj.Wkekeekke… Dan chaerin hmm heol ga pantas bgt mnyukai gd. Gd oppa hnya untuk dara. Hahahahaha kasian sulli. Tp biar deh. Hehe yg pnting daragon happy ending 😁😘😜

Leave a comment