Daragon In Love Part 8 ^Big Bang And 2Ne1^^

2

Cast :

All Of member Big Bang and 2ne1 .

Appa YG

All Of YG Famz

*No Copas and don’t Be Silent Reader please 🙂

yang numpang baca ga di tag, wajib comment juga yaa 🙂

ehh FF ku sekarang di post juga di blog ku loh, numpang promosi ahh XD

visit yo. http://dralyndz.wordpress.com/

heii hoooo hello to the world !

i’m back again lol

hmm, cuman mau bilang part ini aga sedikit kekanak-kanakan,kekeke

jadi mian ya XD hahaha

terus kayanya author nulisnya aga overdosis, makanya jadi panjang *plakk haha XD

CL POV

“omo, seungri ya?! aku tak percaya kalau aku benar-benar ke jepang bersamamu?! Aigooo, kenapa aku selalu terpengaruh ke childishan mu !” aku mendesah frustasi pada namja di sampingku yang terus menggandengku mengikutinya. Kami baru saja selesai makan di sebuah restoran jepang yang direkomendasikan seungri, kami tiba di dorm sekitar pukul jam 5 sore dan mendapati dorm itu kosong hanya ada koper jiyong oppa dan dara unni. Dan bukannya menunggu mereka pulang, seungri malah mengajakku makan di restoran seakan kami ini sedang liburan dan bukannya sedang dalam sebuah ‘misi penyelamatan dara noona’ yang sejak di pesawat terus di katakan seungri dengan semangat yang berlebihan.

“ya! kau terus mengatakan itu semenjak kita di pesawat chaerin ya?! apa kau tak bisa mempercayai oppa mu huh?!”

“percayalah padaku dan kau akan baik-baik saja..” ujar seungri yakin, dia menoleh ke arahku dan tersenyum manis, senyum yang meneduhkan. Kenapa jantungku terasa berdegup saat melihat senyum namja itu.

“jadi kau punya rencana??” ujarku penasaran. Seungri mengangguk cepat.Aku menunggunya berbicara, mungkin rencananya sekarang ini bisa menyelamatkan aku, dia, jiyong oppa dan dara unni dari omelan appa YG nanti. Ku rasa aku harus mulai mengakui seungri sebagai oppa ku.

“ya, beritahu aku rencanamu” tanyaku lagi.

“cukup diam dan berlindung di belakang hyung, kwon leadah selalu memiliki rencana yang tak terduga, lagipula appa YG tak pernah benar-benar marah pada hyung” jelas seungri dengan wajah yang sangat yakin. Omo ?!  Aku terdiam tak bisa berkata apa-apa, entah karena ide ini terlalu brilian di mata seungri atau terlalu bodoh dimataku??

“ya?!!!!!! apa kau bodoh?! Omo aku tak bisa percaya aku benar-benar mengikuti ke childishan mu” pekikku keras seraya menghempaskan tangannya dan pergi meninggalkan seungri.

“tunggu aku ya!”

***

Author POV

“ya?! Kenapa justru kau yang terlihat sangat betah disini seungri ya?! Apa kau ini seorang yeoja?! Sudah satu jam lebih kita disini, cepat kita kembali ke apartemen sebelum mereka pulang!” omel chaerin kepada seungri. awalnya chaerin terpana melihat pemandangan yang terhampar di hadapannya, beratus-ratus lampu menyala terang seperti pelangi, siapa yang tak akan menyukainya??belum lagi sikap seungri sangat baik dan tak meledeknya sama sekali. Namja itu benar-benar manis malam ini terhadap chaerin, tapi yang membuat chaerin kesal karena setelah satu jam disini seungri sama sekali tak menunjukan tanda-tanda akan kembali ke apartemen, dia terus saja seperti seorang yeoja mengagumi dan memandangi tempat ini. Seungri malah sibuk berfoto disana dan memaksanya untuk ikut berfoto juga.

“ya chaerin ! apa kau tak merasa suasana disini romantis huh saat kau bersamaku??” jawab seungri santai. Chaerin hanya mendelik penuh emosi mendengarnya.

“seungri, chaerin?! Apa yang kalian lakukan disini?!” pekik sebuah suara yang familiar tiba-tiba, seungri dan chaerin sontak menoleh ke sumber suara.

“unni??oppa??” chaerin berlari menghampiri dara dan jiyong.

“ya! tunggu aku !” pekik seungri tapi chaerin sama sekali tak mengindahkannya.

“chaerin ya?apa yang kalian lakukan disini??” dara membelalakan matanya kaget. Sedangkan jiyong sontak mendelik ke arah seungri tajam.

“ya! seungri ah! apa kau mengikuti kami kesini huh?!” jiyong memekik ke arah seungri, seungri masih terus bersembunyi di belakang chaerin.

“hyung ah, aku hanya mengkhawatirkan noona, aku hanya ingin menyelamatkannya darimu. Apa kau benar-benar memaksanya kawin lari denganmu hyung??” ringis seungri. dara membelalakan matanya dan menatap jiyong kaget,apa benar jiyong akan melakukan seperti yang seungri katakan??

“dara ya, kenapa kau melihatku seperti itu??aishh, bocah ini. Ya ! seungri! aku benar-benar akan membunuhmu sekarang” desis jiyong, chaerin yang melihatnya langsung bergerak kebelakang seungri. dia dengan cepat mendorong seungri ke arah jiyong.

“omo, omo, chaerin ya! apa yang kau lakukan pada oppa mu??apa kau mendorong oppa mu ke mulut macan??omo, hyung ah mianee” ringis seungri saat jiyong sudah menerkamnya dan sibuk menganiaya dirinya dengan mencubit dan menggetok kepalanya

“jiyong ah, sudahlah lebih baik kita kembali ke apartemen”dara menarik tangan jiyong untuk berhenti.

“jiyong ya…” panggil dara lagi karena jiyong masih saja menjitaki seungri. dara lalu buru-buru mengamit lengan jiyong untuk mengikutinya. jiyong melepaskan seungri yang kini sudah terlihat sangat berantakan. Seungri tiba-tiba menegakan tubuhnya dan memegang kedua tangan dara.

“noona, gomawo, kau memang malaikat penjagaku dari amukan evil hyung” pekik seungri seraya mempererat genggamannya ditangan dara.

“lepaskan tanganmu” desis jiyong dengan suara bergetar, seungri tersentak dan buru-buru bersembunyi dibelakang chaerin lagi.

“ppali kita kembali ke apartemen” dara mengamit lengan jiyong dan menariknya untuk kembali ke mobil sebelum namja itu menerkam seungri lagi. Akhirnya mereka berempat kembali ke mobil jiyong yang diparkir tak jauh dari sana. Seungri dan chaerin tadi memang kesana dengan naik taksi. Dara melepas lengan jiyong setelah mereka sampai, jiyong membuka pintu kemudi dan bersiap masuk tapi dia berhenti dan melihat kearah dara yang hendak membuka pintu belakang.

“ya?! apa yang kau lakukan?!”

Dara menoleh ke arah jiyong tak mengerti maksud pertanyaannya.

“masuk ke dalam mobil?memangnya apa yang aku lakukan??”ucap dara.

Jiyong mendesah tak sabar, dia berjalan ke arah dara dan membuka pintu depan menyuruh dara masuk.

“tetaplah disampingku” ujarnya cepat. Dara terpaku beberapa saat sampai tangan jiyong mendorongnya masuk. Saat pintu depan di tutup oleh jiyong, dara masih tak mengerti kenapa jiyong bersikeras menyuruhnya duduk di depan, padahal dia tadi baru saja akan duduk di belakang bersama chaerin.

“noona ah, itu tandanya hyung tak ingin jauh darimu, aigoo, kenapa seorang g-dragon bisa bertindak sangat manis seperti ini” ujar seungri asal. Chaerin menyikut perut seungri membuat seungri meringis, tapi ringisan itu ditahannya karena tatapan jiyong dari spion mobil. Seungri hanya memanyunkan bibirnya seraya membuat tanda ‘v’ dengan jarinya.

***

“hyung ah hyung ah !! stop ! kita ke taman itu” seungri berkata lantang dari kursi belakang mebuat jiyong kaget dan sontak menginjak pedal rem nya keras.

“aishh, ya! kau mengagetkanku!” omel jiyong. tapi seungri tak mendengarkannya dan malah membuka pintu mobil dan menarik chaerin keluar bersamanya.

“seungri ya?! mau kemana kita??” tanya chaerin kaget. Jiyong hanya mendesah pelan.

“bocah itu masih saja kekanakan, dia selalu ke taman ini setiap big bang memiliki jadwal di jepang” desah jiyong pelan, sekilas senyum tipis terbentuk di bibirnya saat membayangkan kelakuan maknae satu itu. dara yang melihatnya tak bisa menyembunyikan senyumannya. Dia menarik jiyong untuk ikut turun.

“dara??bukankah kau lelah seharian ini?kau tunggu saja di mobil, aku akan menyeret seungri kembali”

Dara menggeleng pelan.

“kita ikut bermain kesana,ppali” seru dara bersemangat. Alhasil jiyong mengikutinya menuju taman.

“seungri ya! pelankan sedikit, aku takut! Seungri ya!!” chaerin berteriak panik karena seungri menambah kecepatan ayunan yang dia naiki.

“unni, oppa! Tolong aku dari siksaan namja childish ini!” rengek chaerin.

“mohonlah hanya pada oppa mu ini!” pekik seungri tertawa puas. Chaerin memelototinya penuh emosi. Seungri tiba-tiba memberhentikan ayunan chaerin. Dan saat berhenti itulah chaerin langsung melompat ke arah seungri dan menjewer telinga seungri, sampai seungri menjerit kesakitan. Seungri menarik chaerin untuk menaiki ayunan putar, seungri juga mengamit lengan dara untuk ikut naik bersama chaerin.

“omo, omo apa yang akan kau lakukan huh?!” chaerin memiliki firasat tak enak tentang namja ini. Seungri hanya tersenyum innocent kepada chaerin, lalu tatapannya beralih ke arah jiyong, seungri menaik-naikan alisnya memberi kode kepada jiyong. jiyong tersenyum dan mengerti ide usil yang seungri pikirkan. Kedua namja itu dengan cepat mendorong ayunan itu hingga berputar cepat, dara dan chaerin tersentak dan berpegangan erat pada besi ditengah. Keduanya memekik kaget.

“seungri ya!! hentikan! Atau kau akan menerima balasan dariku!” maki chaerin.

“jiyong ah! omo ! hentikan !ya! kwon jiyong !akan ku bunuh kau!” dara juga memekik keras. Jiyong dan seungri tertawa berbarengan karena berhasil mengerjai yeoja-yeoja itu.

“ya! kepala kami pusing! Hentikann !” teriak dara lagi.

“oppa! Hentikan!” chaerin juga memekik ke arah jiyong.

“unni ya! kepalaku pusing” rengek chaerin. Dara mengangguk dan menatap jiyong dengan puppy eyes nya. Begitupun chaerin yang mengeluarkan puppy eyesnya kepada seungri. kedua namja itu tertawa keras penuh kemenangan lalu mereka melompat naik ke ayunan berputar itu. seungri melompat ke arah chaerin, chaerin sontak mencubit pinggang seungri keras setelah namja itu naik membuat namja itu menjerit kesakitan. Akhirnya keduanya sibuk berperang satu sama lain, saling mencubit pipi dan pinggang.

Sedang jiyong?namja itu malah melompat ke arah dara dan memeluk tubuh yeoja itu erat seraya tertawa lepas. Dara membenamkan wajahnya di dada jiyong karena pusing, jiyong tertawa seraya mengusap rambut dara. tapi setelah pusingnya agak sedikit hilang yeoja itu langsung melepaskan pelukan jiyong dan menjewer telinga jiyong keras. Saat ayunan itu mulai berhenti, jiyong dan seungri melompat turun.

“ya!! terima pembalasan kami!” pekik dara dan chaerin berbarengan lalu mengejar kedua namja itu. akhirnya mereka sibuk saling mengejar satu sama lain, saling tertawa dan mengejek. Seungri dan jiyong tadi naik ke ayunan sedangkan dara dan chaerin mendorong mereka di belakang dengan wajah cemberut dan manyun. Lalu seungri juga tadi mendorong dara dan chaerin untuk naik ke sebuah perosotan. Awalnya mereka menolak tapi seungri tak lelah untuk memaksanya. Alhasil dara dan chaerin persis seorang anak TK saat naik perosotan itu. ditambah jiyong menunggu mereka di ujung perosotan dengan tangan terbuka dan terus berkata ‘come to appa’ membuat dara dan chaerin benar-benar malu.

“seungri ya!! kesini kau ! aku benar-benar akan membunuhmu sekarang!” chaerin berteriak lagi dan mengejar seungri.

“omo, aku benar-benar merasa kembali ke umur 5tahun” ucap dara pelan seraya tertawa geli melihat chaerin dan seungri, dia memilih duduk di ayunan lelah.

“kau bersenang-senang??” tanya jiyong, namja itu berdiri di hadapan dara. Dara mengangguk dengan semangat. Jiyong tersenyum lagi, tapi dia tiba-tiba tersentak.

“wajahmu pucat?!apa kau kedinginan?!” jiyong tiba-tiba membuka sarung tangannya cepat lalu menggosok-gosokan kedua telapak tangannya, lalu jiyong menempelkan tangannya di pipi dara. Dara tersentak karena kehangatan yang membelai pipinya itu.

“aku baik-baik saja”

“kau ‘tidak’ baik-baik saja dara, sejak tadi pagi kau terus saja berada di luar bersamaku, padahal udara begitu dingin.” Rutuk jiyong seperti menyalahkan dirinya.

“ya! tapi ini hari yang benar-benar sempurna, sudah lama aku tak seperti ini” dara tersenyum menenangkan.

“lebih baik kita kembali ke apartemen sekarang” jiyong bangkit berdiri, tapi dara menahan tangannya dan menggeleng. Dara lalu menggerling ke arah chaerin dan seungri yang masih sibuk berkejar-kejaran. Jiyong menarik napasnya pelan.

“baiklah, aku akan mencari kopi hangat untukmu” desah jiyong.

“ya!! apa kalian ingin kopi?!”jiyong berteriak ke arah seungri dan chaerin, kedua orang itu langsung berlari ke arah jiyong.

“ne coffelate hangat” ujar seungri bersemangat.

“aku akan menemanimu” ujar dara bangkit dari duduknya. Jiyong menggeleng cepat.

“kau pucat, jadi sebaiknya kau tunggu disini selagi aku mencari sesuatu yang hangat untukmu” ujar jiyong tegas, dara diam tak membantahnya.

“baiklah, aku yang akan menemanimu oppa, dan lagi aku sepertinya ingin ke toilet” ujar chaerin cepat. Jiyong setuju dan mengangguk.

“kau jaga dara okei??” ujar jiyong.

“percayakan noona padaku” ujar seungri percaya diri. Akhirnya mereka meninggalkan seungri dan dara di taman.

“noona ya! apa kau benar-benar ke jepang karena di paksa menikah oleh hyung??” tanya seungri tiba-tiba. Dara sontak melompat dari ayunannya karena kaget.

“aishh, seungri ya! kalau jiyong mendengarnya, dia pasti akan menjitakmu lagi. bagaimana mungkin kau bertanya seperti itu??”

“jadi kalian tidak menikah??” tanya seungri lagi dengan wajah innocent. Dara memegang dahinya tak mengerti jalan pikiran seungri.

“tentu saja tidak!, aigooo ..”

“apa kau mencintai hyung??” tanya seungri lagi.

“ya!” pekik dara. Dara lalu memilih duduk di ujung jungkat jungkit untuk menjauhi seungri. tapi namja itu malah duduk di seberang jungkat-jungkit dara membuat jungkat-jungkit itu naik turun. Alhasil keduanya jadi bermain jungkat jungkit.

“jadi jawabannya ya atau tidak??” tanya seungri lagi setelah beberapa saat mereka bermain. Dara terdiam tak bisa menjawab seungri.

“ya! kenapa kau menanyakan itu padaku??”

“anii, hanya saja aku melihat hyung sangat menyayangimu, jadi aku hanya penasaran bagaimana perasaan noona padanya” jawab seungri santai. Seungri tiba-tiba menahan jungkat jungkit dengan tangannya membuat dara tergantung di ujung jungkat-jungkit satunya.

“ya! apa yang kau lakukan?!” pekik dara kaget. Dara tak bisa turun sekarang.

“jawab pertanyaanku noona, maka aku akan menurunkanmu,haha. Aku hanya ingin mengetahui perasaanmu pada hyung ku itu” ledek seungri lagi lalu memeletkan lidahnya menggoda dara.

“baiklah aku menyayanginya!” ujar dara cepat tanpa sempat berpikir dulu. Seungri menggelengkan kepalanya pelan.

“bukan itu jawabannya, mencintainya atau tidak??”

“ya! turunkan aku, atau aku akan mengadukan ini pada jiyong” ancam dara. Seungri menggeleng lagi.

“kenapa saat ini tak ada bom unni yang melindungiku dari mu!” rengek dara lagi.

“noona, hanya jawab pertanyaanku maka aku akan melepaskanmu” seungri tertawa lagi. dia memang hobi sekali menjahili dara, karena mungkin dara adalah satu-satunya orang di YG yang hanya bisa pasrah setiap seungri meledek atau menjahilinya. Yah, meskipun bom dan jiyong selalu melindunginya.

“jiyong ah! tolong aku” pekik dara keras, seungri tertawa lebih keras.

“noona, kenapa sulit sekali untuk mengakui perasaanmu pada hyung,hahaha” Dara memelototinya dari atas jungkat jungkit.

“ya! seungri ah?! apa yang kau lakukan pada dara?!” suara jiyong mengagetkan seungri. seungri yang keget sontak melepaskan pegangannya pada jungkat jungkitnya.

“!!!” bunyi berdebam keras terdengar, dara terjatuh dengan cepat karena beban jungkat jungkitnya. Dara mengerang kesakitan karena perbuatan seungri. tapi yeoja itu malah menegakkan tubuhnya dan menunjuk ke arah seungri.

“ya!!” dara baru akan mengejar seungri tapi tiba-tiba jiyong memegang pinggang dara erat.

“jiyong ah?! biarkan aku menjewer telinganya!” pekik dara penuh dendam.

“aku akan yang melakukannya nanti, lebih baik kita kembali ke apartemen, kakimu berdarah” dara menoleh ke arah kakinya dan melihat dengkulnya mengeluarkan darah cukup banyak, dan saat melihat darah itulah dia baru merasakan sakit di lututnya.

“aku harus membalasnya dulu,ya!” pekik dara keras kepala.

“dara, kita kembali ke apartemen! Arra ?!” ucap jiyong lagi, kali ini suaranya tajam tak ingin dibantah. Jiyong menarik dara masuk ke dalam mobil ,lalu memberikan kopi hangat padanya.

“noona, miane! Aigoo, noona! hyung pasti akan membunuhku nanti” seungri memelas. Chaerin mendorongnya masuk ke dalam mobil dan memberikannya kopi.

“noona ah, miane” rengek seungri lagi dan berakting cute seperti yang biasa ia lakukan di depan kamernya. Tapi dara hanya menoleh sekilas dan mengerutkan wajahnya. Pandangan dara menyiratkan kata-kata ‘selamat bersenang-senang dengan jiyong nanti’. Seungri menundukan wajahnya saat mobil di jalankan, diikuti chaerin yang berusaha menahan tawanya melihat ekspresi seungri. Dara melirik sekilas ke arah jiyong, wajah namja itu terlihat tegas dan dingin. Kenapa dia??

***

Dara POV

“dara~, tidak bisakah kau berhenti membuatku khawatir??” suara jiyong terdengar di belakangku.

“mwo??” aku menautkan alisku bingung. Jiyong mendesah pelan, dia lalu mengangkat tubuhku, membopong tubuhku ke pundaknya. Lalu jiyong meletakkanku dengan lembut di sofa di dekat kaca balkon.

“aku hanya melihat langit malam” aku membela diri. Jiyong tak menjawab, dia hanya menarik napas lalu menutup pintu kaca balkon, tapi dia tak menutup tirainya membuatku tersenyum karena masih bisa melihat langit. Jiyong mengambil kotak p3k yang tadi dibawanya. Dia mengambil kapas dan obat merah untuk mengobati lukaku.

“jiyong.. aku bisa melakukannya sendiri..” gumamku, tapi jiyong tak menjawab. Wajahnya serius mengobati lukaku. Aku berjengit karena rasa sakit di dengkulku. Tadi saat mandi dan terkena air pun luka itu masih terasa perih.

“apakah chaerin dan seungri sudah tidur??” tanyaku lagi.

“ne” jawab jiyong singkat, dia masih serius dengan lukaku, mengobatiku perlahan dan meniup lukaku setiap aku berjengit karena sakit.

“ya! jangan kau mengerjai seungri. dia tak sengaja menggodaku dan membuatku terluka” ujarku lagi. sekali lagi jiyong tak menjawab, dia menempelkan perban dan plester cepat lalu bangkit berdiri.

“lebih baik kau tidur sekarang” ucapnya. Aku menggeleng cepat.

“aku masih ingin disini, menatap langit” aku merajuk.

“dara, kau lelah dan aku juga lelah, jadi mari kita tidur, masuklah ke kamarmu dan aku akan masuk ke kamarku”ujarnya tegas. Aku menggeleng lagi, mungkin terkesan keras kepala. Tapi aku masih nyaman disini. Jiyong menatapku tajam dan menarik napasnya sekali lagi. dia kemudian berlalu dari pandanganku. Apa dia marah??tapi kenapa??memang sejak tiba di rumah tadi jiyong seperti mendiamiku, dia hanya berbicara singkat saat menyuruhku segera mandi. Tapi apa salahku??tiba-tiba aku merasakan sesuatu menyelimutiku. Jiyong menyelimutiku dengan selimut yang dibawanya.

“setidaknya hangatkan dirimu kalau kau masih ingin disini, baiklah aku ke kamar dulu, masuklah ke kamar bila kau mengantuk” peringatnya, nadanya masih dingin. Aku merasa tidak nyaman. Dengan refleks aku meraih tangannya yang hendak berbalik pergi.

“jiyong ah, kau tidak menemaniku sebentar disini??” tanyaku padanya. Dia menggeleng.

“aku lelah dan ingin ke kamar” ujarnya datar. Aku menunduk, tak seperti biasanya jiyong menolak menemaniku seperti ini.

“apa kau marah padaku??miane, aku benar-benar minta maaf padamu” ujarku cepat. Jiyong menatapku, kali ini pandangannya melembut.

“aku tak marah padamu, kau tak melakukan kesalahan apapun” ucapnya.

“tapi kenapa kau mendiamiku seperti ini??kau biasanya begitu kalau kau marah padaku??”

Jiyong menatapku dalam diam.

“aku tak marah padamu, aku hanya merasa sedikit kesal pada diriku saat melihat wajahmu memucat, aku kesal karena kau kelelahan dan aku kesal pada diriku karena melihat kau terluka” ujar jiyong lagi, tangan kanan jiyong menekan dahinya seraya memejamkan matanya. Entah kenapa dadaku terasa sakit mendengar dia mengkhawatirkanku dan menyalahkan dirinya untuk sesuatu yang bukan kesalahannya.

“sudahlah tidurlah..” jiyong tiba-tiba duduk di sampingku, dia menyuruhku bersandar di pahanya. Aku menggeleng cepat kepadanya.

“kau juga kedinginan” desahku. Jiyong tersenyum lalu menarikku lagi untuk berbaring di pahanya. Tapi sekali lagi aku menggeleng. Dia baru akan mengucapkan sesuatu lagi, tapi aku lebih dulu menariknya untuk lebih mendekat ke arahku. Aku menutupi tubuhnya juga dengan selimut, untungnya selimut ini memang besar. Lalu aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Aku sempat merasakan tubuh jiyong sedikit tersentak, lalu tiba-tiba jiyong bergerak, dia menarikku lebih dekat. Dia menarik tubuhku kepelukannya, menyandarkan kepalaku di dadanya. Bau tubuhnya terasa di hidungku. Bahkan degup jantungnya terdengar beraturan di telingaku. Aku tersenyum kecil seperti sudah terbiasa dengan itu semua.

“ya, kenapa kau tersenyum??apa ada yang lucu??” ucap jiyong pelan sepertinya menyadari senyumanku, wajahku terasa memanas saat aku merasakan napasnya dahiku saat dia berbicara.

“anii…” jawabku pelan.

“tidurlahh..” Jiyong menarik selimut lebih dekat untuk menutupi tubuhku. Tangannya mengelus rambutku, dagunya seperti di sandarkan di kepalaku karena aku dapat merasakan hembusan nafasnya di dahiku lagi.

“everytime i come close to you… la la la la..” jiyong mendendangkan sebuah nada yang kembali akrab di telingaku. Aku mencoba sekuat tenaga untuk menahan mataku tetap terjaga, tapi sia-sia. Untaian nada yang di dendangkan jiyong seperti mantera ampuh untuk membuatku tertidur. Perlahan mataku tertutup, aku selalu menyukai untaian nada itu.

***

Author POV

“aigoo! Kenapa kau ini terus melempariku dengan bola salju?! Ya!” chaerin memaki ke arah seungri. Sejak tiba di ski resort, dia dan seungri sibuk berkelahi satu sama lain. Tadi mereka bertanding bermain ski, dan sekarang mereka berperang bola salju seperti anak-anak.

“ya! Kita cari dara unni dan jiyong oppa saja seungrii” desah chaerin lelah. Seungri tertawa lalu melempari bola salju yang lebih besar lagi ke arah wajah chaerin.

“!!!” bola salju itu tepat mengenai wajah chaerin. Seungri tertawa tebahak-bahak. Sedangkan wajah chaerin memerah, entah karena marah atau karena kedinginan terkena salju.

“aishh, ya!!” seungri bangkit berdiri dan hendak mengejar seungri. Tapi sayang sepatunya tersangkut dengan papan ski miliknya hingga chaerin terjatuh telungkup ke salju. Sontak seungri tertawa lebih keras melihatnya. Tapi tawa seungri berhenti saat melihat wajah chaerin yang terdiam saat ia bangkit untuk duduk di salju. Chaerin memanyunkan bibirnya dan menatap seungri dalam diam seperti ingin menangis. Seungri tak pernah melihat chaerin seperti ini sebelumnya. Tangan chaerin terlihat sedikit bengkak.

“ya! Kau terluka!” seungri memekik kaget dan sontak berjongkok di depan chaerin tapi chaerin mendorong seungri marah.

“miane, apa ini sakit??”

chaerin tak menjawab perkataan seungri. Seungri mencubit pipi chaerin gemas.

“ya!” pekik chaerin kesal. Seungri berbalik dan memberikan punggungnya menghadap chaerin.

“kkaja, naik ke punggungku, aku akan menggendongmu dan mengobati lukamu”

“apa kau gila??” desis chaerin. Seungri menatap chaerin tak sabar, dia akhirnya menarik tangan chaerin untuk naik ke punggungnya. Dan seungri langsung berdiri menggendong chaerin di belakangnya.

“seungri ah! Aku terluka di tangan tapi kenapa kau menggendongku?!ya!!” chaerin memekik dan berusaha melepaskan gendongan seungri. Tapi seungri terus saja menggendong chaerin dan berjalan menuju pondok.

“aishh kau ini, tidak bisakah sekali saja kau tenang saat bersamaku??”tanya seungri pelan, pandangan namja itu menerawang. Chaerin baru akan menjawab sampai sesuatu mengalihkan pandangan mereka.

“kalian??” pekik seungri dan chaerin kompak.

***

Dara sibuk memegangi papan ski nya sementara matanya menjelajah ke sekeliling area ski resort, dia baru saja kembali dari toilet tapi dia sama sekali tak melihat teman-temannya disana. Kemana mereka??dara merutuk dalam hati karena papan ski yang dia bawa sangat berat, papan ski itu bahkan hampir menyamai tinggi tubuhnya. Saat ini mereka ada di sebuah ski resort. Awalnya jiyong menolak saat seungri mengusulkan untuk ke tempat ini, jiyong bahkan berkeras kalau siang ini mereka akan pulang ke korea, jiyong sepertinya mengkhawatirkan kalau dirinya akan kedinginan lagi. tapi akhirnya setelah dara memohon, jiyong menyetujui juga untuk membawanya ke ski resort. Tiba-tiba dara merasakan ada yang menarik tangannya dan mengambil papan ski miliknya, setelah melihat kalau orang itu adalah jiyong, dara tersenyum lega.

“aku pikir kau meninggalkanku” ujar dara pelan. jiyong tersenyum, genggamannya di tangan dara di pererat.

“anii, aku sedang mencari seungri dan chaerin, sepertinya kita harus pulang sekarang untuk mengejar pesawat sore nanti, aku tak ingin kalian mendapat masalah dengan YG”

“kau tak harus menghadapi appa YG sendiri kan??kita bersama-sama” ujar dara bijak. Jiyong tiba-tiba tertawa lebar.

“apa yang membuatmu tertawa??aku tak melakukan sesuatu yang lucu??”

“hanya sedikit kaget, ingat saat di bandara aku menyeretmu untuk ke jepang?? kau sangat ketakutan dengan apa yang akan YG lakukan kepadamu” jelas jiyong. dara mengerucutkan bibirnya.

“sekarang pun aku masih takut, hanya saja kau memberikan hari yang menyenangkan saat kita di jepang, gomawo!” dara tersenyum senang. Jiyong tiba-tiba menghentikan langkahnya, namja itu menatap dara dalam diam, tak mengeluarkan sepatah kata pun. Jiyong tiba-tiba tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada dara, dara tersentak kaget dipandangi jiyong sedekat itu. jiyong lalu mencium kening dara lembut. Cukup lama dia mencium kening dara.

“ya! kwon jiyong ! apa yang kau lakukan pada dara!!” suara seorang yeoja nyaring terdengar. Jiyong dan dara menoleh ke sumber suara, mereka tiba-tiba membeku di tempat tak bisa mengatakan apa-apa. Yeoja itu adalah park bom. tapi bukan bom yang membuat mereka membeku, melainkan orang-orang di samping bom. TOP, taeyang, daesung, seungri dan minzy?! Bom berlari menghampiri jiyong dan dara lalu dia menarik dara ke sampingnya seperti menyelamatkan dara dari jangkauan jiyong.

“jiyong ah! apa kau pikir aku akan membiarkanmu bersenang-senang disini sendirian??” top membuka suaranya dengan pandangan evilnya.

“ya!! apa yang kalian lakukan disini?! dari mana kalian bisa tau kalau kami ada disini?!” jiyong menjerit kaget.

“dan lagi kalian… ya!! kenapa tak sekalian saja semua anggota YG family berkumpul disini?!kenapa kalian tak mengajak se7en dan go hye sun kesini?!” jiyong menjerit sekali lagi. dara sontak memegangi tangan jiyong untuk menenangkannya.

“kami sudah mengajaknya hyung, tapi sayang se7en memiliki kencan dengan hanbyul unni, sedangkan go hye sun sedang sibuk dengan fan meet drama barunya” daesung menjawab polos karena memang mereka tadi berniat mengajak yang lainnya untuk ke jepang, termasuk gummy dan yoon in na.

“oh my god !!” jiyong memekik.

“calm down brother, kami tidak akan merusak bulan madumu dengan dara” top berkata tenang seraya menepuk tubuh jiyong pelan.

“aishh, hyung ah!! bagaimana mungkin seorang yang paling tua disini bisa bertindak paling kekanak-kanakan” pekik jiyong lagi.

“ku pikir bom yang paling tua disini” jawab top asal. Tapi top segera menutup mulutnya rapat-rapat begitu melihat kilatan mata setan dari jiyong dan bom.

“ya! kwon jiyong! aku hanya mengkhawatirkan dara! Park sister tak pernah terpisah, aku harus selalu di dekat dara untuk melindunginya dari kau tentu saja, kau membawanya kabur dan memaksanya menikah di jepang kan!” bom tiba-tiba meledak. Jiyong menggeleng lemah, memegang kepalanya yang sepertinya terasa sakit itu.

“unni ah, aku tidak .. itu tak seperti yang unni bayangkan. Dari mana unni mendapatkan informasi itu??” dara balik bertanya. Bom mendelik bingung.

“ya!! seungri ya! kemari kau! Jadi yang kau bilang di telepon itu hanya bualanmu saja huh?!” bom berteriak keras. Seungri keluar dari belakang tubuh taeyang dan minzy. Jiyong tiba-tiba menatap seungri tajam.

“apa kau yang memberitahu mereka kalau aku ada di jepang?!” desis jiyong tajam.

“hyung ah aku tidak, bom noona aku tidakk… ya!! kalian jangan menyalahkan aku! Aku menerima telepon dari top hyung semalam! Saat itu aku setengah tidur! Dia menanyaiku berbagai macam pertanyaan! Saat aku tak ingin menjawab dia mengancam akan membuat pemakaman untuk chow-chow saat aku pulang nanti” seungri meringis lagi.

“sudahlah jiyong, anggap saja kita sedang dalam acara liburan bersama, sudah lama kita tak berlibur seperti ini” taeyang membuka suaranya, jiyong menarik napas berat, dia kemudian mengangguk setuju.

“jadi apa YG tau kalau kalian pergi menyusulku??” jiyong bertanya pelan. sedikit berharap kalau mereka meminta ijin YG dulu.

“ku rasa sampai saat ini dia belum tau, karena dia belum menelponku” top membuka suaranya. Jiyong hanya membelalakan matanya ke arah top tanpa bisa mengeluarkan ‘makian’ yang sudah terangkai di kepalanya.

Tiba-tiba telepon di saku top berbunyi, semuanya melompat kaget saat mendengar suara telepon itu. top mengeluarkan handphone di sakunya, dia melempar telepon itu kaget ke arah seungri saat melihat tulisan nama YG ada di screen HP nya. Seungri yang melihat juga kaget dan melemparkan itu kembali pada top. Top baru saja akan melemparkan kembali sampai jiyong mengambil ponsel itu dari tangannya.

“bicaralah hyung” ujar jiyong tegas. Top mengangguk pelan. jiyong meloudspeaker handphone itu dan menekan tombol jawab cepat.

“annyeong ha…”

“YA!! CHOI SEUNGHYUN !! DIMANA KAU SEKARANG?! BUKANKAH AKU MENYURUHMU MENCARI JIYONG?! YA!! KAU HARUS MENJELASKAN PADAKU KEMANA SEMUA MEMBER BIG BANG DAN 2NE1 PERGI SEKARANG! TERMASUK KAU! OMO, APA KAU INGIN MEMBUATKU MATI MUDA HUH?!?!” suara YG terdengar menggelegar dari speaker handphone itu. tanpa sadar tangan top gemetar karena kaget sehingga handphone yang di pegangnya terjatuh ke salju.

“we are in big trouble” desis top.

***

TBC …

Credit : https://twitter.com/mhelyndzVIP

8 thoughts on “Daragon In Love Part 8 ^Big Bang And 2Ne1^^

  1. aku pernahliat foto dara, jiyong, dan yang lain mau main sky. Dara pakai jaket pinkny, dan jiyong kuning. mereka serasi LOL

  2. Waahhhh serruu bgt liburan ala Ji,dara,seungri dn chaerin….dtambh lgi dgn smua member,,,pasti tmbah seruuuu nih…….wow apa yg akn trjadi slanjutnya ya!! Neexxxttt

  3. Haha….poor jiyong…his honeymoon been spoiled by seungri….haha…can imagine how his face look like.thx dear writer.😂😂😂

Leave a comment