I’M Sorry Chapter 31 ” Epilogue”

FULL Credut : acc AFF BLUDOKKI / Twitterwinglin 

Indo- Trans : Yasinta ana/ @ssintokki

ImSorrycopy

“Kupikir Kau tidak bisa datang …”

Seunghyun menyambut Jiyong dengan senyum lebar di wajahnya … Jiyong berjalan ke arah sahabatnya dan memeluknya.

“Kenapa tidak.? Aku adalah sahabat terbaikmu, apakau kau ingat? Ditambah aku di sini untuk makanan … ”

Seunghyun menatapnya tak percaya . Iapun meninju Bahu Jiyong dengan main-main

“Aisht ..! Aku seharusnya tersentuh dengan apa yang kau katakan … Dasar manusia Oportunis ..! ”

Keduanya tertawa keras sampai terdengar ketukan yang datang dikamar Seunghyun

“Pak … Aku membawa pesanan yang anda inginkan.”

Seunghyun berjalan dengan gembira menuju pelayan tuanya …

“Terima kasih Tuan Kim …”

Dua sedang berbicara sedikit dan Jiyong menyaksikan mereka dimana seunghyun tidak lupa untuk melepas senyum di wajahnya … Jiyong berjalan ke ranjang temannya dan mengambil sebuah kartu undangan yang telah dihiasi.

Kau diundang dengan hormat untuk
merayakan pernikahan

Belle Fuentes

dan

Seunghyun Choi

Siapa sangka … mungkin Dara adalah orang yang telah membuat hati sunghyun broken, tapi dara Jugalah orang yang telah menyembuhkan luka dihatinya dengan tetap hidup.
Sebuah tepukan di bahunya membawa kembali kesadarannya … Jiyong menoleh dan melihat temannya tersenyum padanya …

“Jadi, bagaimana keadaanmu…?”

Jiyong menunduk dan tersenyum sebelum beralih ke wajah Seunghyun … Jiyong  berjalan ke sofa terdekat dan duduk …

“Aku baik-baik saja. Aku selalu mencoba menyesuaikan hidupku dengannya, aku tidak ingin membuatnya menderita terlalu banyak hanya karena keegoisanku”

Seunghyun mengikutinya dan duduk di sampingnya … Seunghyun menghela napas sebelum mengangguk kepala … dia tahu apa kesulitan temannya yang sedang dialaminya sekarang …

“Aku tahu ini sulit … tapi Aku yakin kau bisa melewati kesulitannya semua … hanya selalu ingat Ji, kami selalu ada disisimu jika kau membutuhkan kami.Oke..”

Jiyong menatap Seunghyun dengan senyum di wajahnya … temannya selalu ada untuk dia … terutama saat waktu yang paling sulit dalam hidupnya … dan bahkan jika hari ini adalah hari istimewa temannya … Seunghyun masih menawarkan waktunya untuk membantunya dalam memecahkan masalah hidupnya …

“Terima kasih …”

“Mengapasih mereka keluar terlalu lama…?” Seunghyun berteriak sekali lagi … membuat orang lain disekitarnya melompat sedikit dari kursi mereka … Segera keheningan yang awalnya menyelimuti ruangan sekarang digantikan dengan kepanikan seunghyun yang terus saja mondar-mandir didepan ruang operasi.

Hal itu membuat Jiyong kembali kepikirannya, diapun berdiri dari kursinya dan tanpa pikir panjang, ia berjalan menuju ruang operasi … yang lain mendongak dari kursi mereka dan ketika mereka melihat Jiyong hendak masuk, mereka semua berdiri dan berlari mengejarnya …

“Jiyong …! Kau mau ke mana? ”

Youngbae yang pertama kali menghentikan langkah jiyong menahannya… Jiyong tidak berbicara tetapi sebaliknya, ia terus di jalan … Matanya sudah memerah karena mencoba menahan air mata dan bibirnya mulai gemetar ketakutan … ada sesuatu yang salah terjadi di dalam ruangan itu … dan dia bisa merasakannya …

“Lepaskan …” bisik Jiyong, Napasnya Ngos-ngosan, dia mencoba  mendorong temannya yang menghalangi jalannya.Daesung, yongbae dan sungri masih mencoba menahan Jiyong sedangkan yang lain hanya mengamati.

“Aku bilang lepaskan ..!”

Jiyong berteriak dalam kemarahan … dia terengah-engah sambil mencoba menahan diri dari menangis … Seunghyun menganggukkan kepalanya kepada ke tiga orang itu untuk membiarkan Jiyong pergi … dan segera setelah ia bebas dari teman-temannya, Jiyong segera membuka pintu ruang operasi …

“Biarkan dia …”

Seunghyun berbisik kepada semua orang untuk meninggalkan jiyong sendiri..

Saat Jiyong toba diruang operasi, jantung kekasihnya hampir berhenti dan sedang berada ditengah-tengah kematian. seolah-olah dia tidak bisa mendengar apa-apa … seolah-olah ia tidak bisa merasakan perawat yang mencoba mendorongnya kembali ke luar … air matanya mulai jatuh melihat dokter mencoba untuk menyelamatkan kekasihnya … memompa dadanya untuk mendapatkan kembali detak jantungnya …

“Tidak …” Gumam Jiyong, dan mendorong semua orang yang menghalangi jalannya

“Tidak!!! Kau tidak dapat meninggalkanku  Dara …” Ucap Jiyong ditengah isaknya

“Tuan Anda tidak bisa masuk keruang operasi ..!”

Para perawat mencoba untuk menghentikan Jiyong. Tapi tetap saja ia tak peduli, ia terus berjalan kearah kekasihnya. Ia berhasil mendorong pergi para perawat yang mencoba menghentikannya … tatapannya masih terkunci pada sosok kekasihnya …

“Tidak … Kau tidak bisa meninggalkan aku !” teriak Jiyong. Ia berlutut disamping tempat tidurnya, dan meraih tangannya, memegangnya dan mendekatkannya diwajahnya.

ada hening sejenak di dalam ruangan … orang yang berada didalam ruangan merasa kagum setelah mendengar Jiyong Berteriak kepada kekasihnya Para perawatpun akhirnya perlahan-lahan berdiri menjauh dari Jiyong dan dara
“Beb, Kumohon..Kau  tidak bisa meninggalkan aku sekarang….”

Jiyong tidak peduli apakah dia egois … dia tidak peduli jika sekarang Dara menderita saat berjuang antara hidup dan matinya … tapi yang dia tahu dan inginkan adalah Dara tidak boleh meninggalkannya sekarang …

“Tuan silahkan untuk meninggalkan ruangan operasi  …”

Para perawat mencoba menarik Jiyong … dia meremas tangan Dara untuk terakhir kalinya sebelum ia hanya bisa menonton  dan mengawasinya dari jauyang sedang berjuang untuk hidup

“Apakah aku egois?”

Ia menyaksikan tubuh Dara  terpental dari  atas tempat tidur setelah alat  kardiograf  mengenai tubuhnya untuk mencoba menghidupkan dara kembali..
“apakah kau tidak ingin bersamaku Dara …?” Jiyong berlutut  dan melihat jejak air mata di sisi mata Dara.

“Maafkan aku Sayang … tapi aku tidak ingin melepaskanmu sekarang … kau tidak bisa meninggalkan aku dulu … ‘ Jiyong tertunduk dan menangis karena keegoisannya.

“Tolong … jangan ambil dia dariku … tolong kabulkan permohonanku kali ini … ‘

Kedua tangan mengepal di lantai yang dingin … air matanya terus mengalir dari matanya yang  sekarang bengkak … berharap  seseorang bisa mendengar permintaannya … dan memberinya mukjizat yang ia butuhkan saat ini…

Dan hal berikutnya yang jiyong dengar adalah suara samar detak jantung yang berasal dari salah satu mesin di sekelilingnya … suara-suara sukacita terucapan diruangan itu. Jiyong mendongak kearah dara, dia tidak bisa mengungkapkan kebahagian  yang meluap dalam hatinya…

Jiyong tersenyum mengingat kejadian pada waktu itu, Sebanyak ia kehilangan harapan akan doanya, dia dan melihat jejak air mata

“Kau butuh bantuan …?” tanya Jiyong kepada temannya yang sepertinya sedang dalam mengalami kesulitan mengenakan tuksedo.

Seunghyun gemetar karena kegembiraan dan kecemasan yang bercampur aduk … bahkan mengenakan jas pengantin nya menjadi begitu sulit baginya ..
Jiyong terkekeh … dia mengerti bagaimana perasaan temannya sekarang … itu adalah perasaan yang dia rasakan juga  ketika ia berada di posisi temannya saat itu …

Jiyong dengan lembut membelai wajah Dara saat dia tidur … Ini sudah sebulan setelah operasi tetapi dara masih belum bangun …Jiyong  tersenyum ..akhirnya sekarang Dara bisa tidur nyenyak … Jiyong tidak pernah meninggalkan Dara … seolah-olah hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini. menunggunya untuk bangun … menunggunya untuk menjawab pertanyaannya, Jiyong tahu dia akan tahu segera, oleh karena itu dia menunggu  terus.
“ Beb, cepat sadar, kumohon” bisik Jiyong ke telinganya sebelum menempatkan ciuman lembut di pipinya.

Jiyong akan selalu menceritakan kisah dirinya, ia akan berbisik setiap menit betapa dia mencintainya … teman-teman mereka yang lain akan datang dan mengunjunginya hampir setiap hari. Seunghyun yang aneh akan datang dengan senyum besaryang tidak dapat terbaca diwajahnya. … keluarganya juga akan di sana untuk memeriksa keadaan Dara.

“Terima kasih …”

Mrs Park ingin berbicara kepada Jiyong, jadi saat ada kesempatan untuk berbicara, Mrs Park tidak menyia-nyiakan kesempatan.  Jiyong mendongak ke wanita tua di depannya dengan tatapan bingung di wajahnya …. wanita tua tersenyum padanya  dan bersyukur bahwa setiap hari Jiyong sudah tampak semakin terurus …

Mrs Park meraih tangan Jiyong dan memegangnya di pangkuannya.

“Terima kasih untuk tidak menyerah pada Dara …”

Jiyong terdiam sejenak,  setelah beberapa saat bibirnya melengkung membentuk senyuman …

“Ibu tidak harus berterima kasih kepadaku… aku mencintainya … dan aku tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan bagiku untuk menunggunya … mungkin ini adalah hukuman bagiku untuk menyakiti hatinya “

“jangan berkata seperti itu, itu bukan salahmu. Putriku sangat mencintaimu dan dia tidak ingin melihat kau menderita karebnanya. itu sebabnya aku bersyukur bahwa kau tetap kuat untuknya.karena aku tidak tahu lagi jika tidak kau siapa lagi yang bisa menjadi kekuatannya.

Mrs Park menyeka air matanya … Jiyong menarik tangannya dan memeluknya …

“Tapi sekarang semuanya baik-baik saja bu … Dara akan kembali kepada kita tidak lama lagi …”

“Ya … aku tahu …”

Tangan jiyong menyentuh rambut Dara. sudah berbulan-bulan, tapi Dara masih dalam keadaan Koma. mereka sudah perban dari kepalanya … rambutnya sudah tumbuh panjang lagi … dan pipinya tidak pucat lagi …

“Beb … kapan kau berencana untuk bangun …?”

Jiyong menusuk pipi montok dara, membelai Bibirnya, dan  berpikir apakah dia bisa merasakan bibirnya itu .. pagi ini ia menerima telepon dari Heechul yang mengatakan bahwa Sohee akhirnya menerima pinangan pernikahannya … Jiyong sangat senang mendengarnya … tetapi didalam dirinya tidak dapat menyangkal bahwa ia sedikit iri karena sampai sekarang tidak ada satu katapun yang bisa didengarnya dari kekasihnya …
Jiyong  mendesah … tersenyum sendiri karena telah berfikir konyol… dia berdiri dari kursinya dan membungkuk untuk mencium dahinya …

“Aku akan segera kembali, jaga dirimu baik-baik beb? Aku hanya akan membeli sesuatu untuk di makan … jangan ke mana-mana … ”

Jiyong mentertawakan dirinya sendiri … sekarang pikirannya sudah keluar dari batas normal karena terlalu lama menunggu

Ketika ia pergi ke luar ia melihat Seunghyun memegang buket bunga di tangannya, berjalan melintasi koridor … alisnya terangkat … berpikir kemana temannya akan pergi…

Jiyong segera mengikuti Seunghyun dan matanya melebar saat melihat ke mana seunghyun pergi dengan bunga-bunga …

“pak …! Saya tidak mungkin menerima bunga-bunga ini ..! ”

Seunghyun menggelengkan kepalanya dan menunjukkan senyum membunuhnya kepada perawat itu … para perawat lain mulai mengerumuni mereka … Perawat muda itu hanya berdiri terdiam dengan pipi yang merona merah …

“Sepertinya tuan muda sudah pulih dari patah hati masa lalunya …”

Jiyong mendengar suara pria tua di belakangnya … dia cepat-cepat berbalik dan menemukan Tuan Kim memegang sekeranjang buah-buahan … ia memberikannya kepada Jiyong dan mengatakan kepadanya itu untuk Dara … ia tidak bisa menepis rasa penasaran dalam dirinya saat ia berpaling lagi kepada temannya … ia mendengar orang tua itu terkekeh …

“Tuan Muda bilang dia harus maju  untuk mendapatkan orang yang disukainya sebelum orang tersebut direbut oleh orang lain. tuan muda bahkan tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya karena terus memikirkan apa yang akan dia berikan untuk gadis itu … mungkin dia lupa tentang dasar-dasar menggoda wanita..
Jiyong akhirnya tersenyum takjub … Seunghyun tidak pernah menceritakan apa-apa … siapa sangka dia akan jatuh cinta dengan perawat Dara … Jiyong  senang karena temannya akhirnya menemukan seseorang yang akan mencintainya.
“Aku senang untuk Seunghyun …”


Jiyong menepuk bahu temannya … Seunghyun menatap Jiyong dengan ekspresi tak terbaca di wajahnya … ekspresinya seperti orang yang terkena sembelit. Jiyong tertawa pada kekonyolan temannya …

“Jangan gugup . Kau adalah raja pada hari ini! Membuat hari ini menjadi berkesan bagi kalian berdua dan tentu saja bagi kita … ”

Jiyong mengedipkan mata pada temannya … yang mendapat seringai lega dari temannya …

“ngomong-ngomong  mana Dara …? Dia bahkan tidak memeriksa ku di sini seperti Kau dan orang lain … ”

“Dara mungkin di kamar pengantinmu … Kau tahu bagaimana dia  gembira tentang pernikahan kalian … seolah-olah dia akan menjadi orang yang akan menikah lagi …”

Jiyong menggelengkan kepalanya mengingat bagaimana istrinya lebih bahagia saat pernikahan Bom … Bom hampir menendangnya keluar dari kamarnya kalau bukan karena Tae mengatakan Bom hanya membiarkan Dara  menjadi  ‘gadis kecil’ … ia hanya terus ikut campur tangan dalam memberi make-up dan gaun sehingga hampir membuat pernikahan tertunda.
“Apakah benar-benar sulit …?” Bisik seunghyun Tiba-tiba. Jiyong mengerutkan bibirnya

“Apa yang sulit …?” Tanyanya dalam kebingungan

“Menjadi ayah …?”

Jiyong tersenyum sambil memiringkan kepalanya ke samping
“Yah … ya … Aku  harus menyesuaikan waktu tidurku  sepanjang waktu … Aku tidak bisa membiarkan Dara mengurus bayi kami setiap malam … ia tidak boleh terlalu lelah … kita bahkan tidak bisa pergi kencan berdua lagi … atau bahkan berpelukan dalam tidur kita, karena salah satu dari kami akan merawat bayi … plus Kau harus mengganti popok bayi setiap menit … dan sialan ..! Bayi hobby sekali muntag .-_- ”

Jiyong  berhenti bercerita ketika melihat wajah temannya terkejut …. ia tertawa keras melihat ekspresi aneh Seunghyun …
“Tapi meskipun banyak hambatan memiliki anak… mengetahui bahwa dia milik kita … melihat dia setiap hari, bermain dengan dia setiap hari, membuat semua kesulitan yang dialami terbayarkan .

Karena adanya anak kami berdua benar-benar merasa bersyukur … ditambah … anakku  terlihat seperti daddynya … jadi daddynya perlu lebih sabar menghadapi bayi … ” Ucap Jiyong dengan senyum bangganya. Seunghyun mengejek dan memutar matanya. selalu membual tentang anaknya yang memiliki penampilannya …

“Ya … ya aku mengerti … tunggu saja sampai aku memiliki “seunghyun” kecil.

Ruangan itu diisi dengan tawa mereka … akhirnya merasa merasa puas akan happy ending bersama…

Jiyong kembali ke kamar Dara dengan membawa keranjang buah-buahan yang dibawa Seunghyun untuknya…

“Apel.. Favorite Dara” Pikir Jiyong.

tiba-tiba Langkah jiyong berhenti setelah mencapai kamar Dara … matanya mengamati du dalam kamarnya … bahkan Jiyong  tidak bisa berkedip dari apa yang dia ihat. bibirnya terbuka … … Hatinya lega begitu banyak … perlahan-lahan … Jiyong lupa bahwa dia memegang sesuatu, dia melepaskan keranjang yang di pegangnya … buah berguling-guling di lantai … itu cukup menimbulkan kebisingan yang mendapat perhatian wanita di dalam didalam kamar yang sedang menatapnya.
Itu dia … menatap Jiyong dengan wajah malaikatnya … Sinar matahari mengenai wajahnya saat ia berdiri didepan jendela. bibir merah mudanya  yang beberapa bulan tidak pernah bergerak sekarang melengkung tersenyum hangat indah …

alisnya melengkung untuk menekan air mata yang mengancam untuk melarikan diri dari matanya.. takut bahwa hal yang dilihatnya itu hanya akan mencuci khayalan Jiyong karena sudah melihatnya …

Dara melangkah pertama kali.. pandangannya masih terkunci pada sosok di depannya …

“Jiyong …”

Oh Tuhan … bagaimana dia merindukan suara lembut miliknya …

Dan tanpa berpikir dua kali … tidak mengurus apakah dia berhalusinasi … Jiyong berlari kencang kearah Dara … siapa sangka kamar Rumah sakit begitu besar baginya untuk berlari kearah kekasihnya…

Tanpa mengucapkan sepatah katapun … Jiyong memeluknya … meringkukkan wajahnya di leher Dara … mencium aroma alami yang harum dan mengatakan ia mencintai … air mata akhirnya meledak keluar dari matanya … Dara benar-benar menjadi kelemahannya … Jiyong memeluk erat-erat mencoba untuk merasakannya kehangatan … mencoba untuk merasa bahwa itu semua nyata … sampai setelah beberapa saat , dia merasa lengan Dara memeluk memeluknya kembali. Yang menunjukkan bahwa dia benar-benar ada dan sudah terjaga dan akhirnya kembali dalam pelukannya …

Mereka tetap seperti itu untuk sementara waktu … tidak memperhatikan keluarga dan teman-teman yang berada tepat di luar kamarnya menonton mereka dengan air mata di mata mereka …

Jiyong merebahkan kepala di bahu Dara dengan mata terpejam  dan mengingat semua kata-kata cinta yang ia bicarakan saat Dara Koma … mengingat kehangatan setiap kali dia akan memeluknya , dan rasany sama seperti sekarang …

“Terima kasih untuk datang kembali … aku sangat merindukanmu Dara-ah …” Ucap Jiyong diantara isaknya, meringkung dilehernya untuk meredam suaranya. membelai belakang kepalanya .  Jiyong tersenyum dan mencium bahunya …

“Aku juga merindukanmu …” Dara menarik diri dari pelukan jiyong, yang menyebabkan jiyong  sedikit bingung … Dara memegang wajah Jiyong di tangannya … dan air mata mengalir di atas pipinya karena ia merindukan wajah kekasihnya sangat banyak, hal ini rasanya lebih buruk dari   tiga tahun mereka terpisah .pikir Dara

Mereka saling memandang mata orang lain pada awalnya … sebelum tersenyum malu merayap di bibirnya …

“Jiyong-ah …. ya … aku akan menikah denganmu … ”

Jiyong masih  dalam keadaan shock pada awalnya . dia masih belum lupa tentang itu . air matanya mengalir terus menerus sambi ia tertawa .. menutupi mulutnya dengan tangannya karena ia tidak tahu apa yang harus dikatakan selanjutnya … Jiyong memeluk Dara, kemudian mendapatkan sepasang cincin yang akrab dalam sakunya … Jiyong meraih tangannya … Dara berbalik membelakangi Jiyong sehingga Jiyong bisa  memeluknya dari belakang … Dara melihat ketika ia terpeleset memasang  cincin di jari mereka dan memegang tangannya dengan nya …

“Saranghae … jagiya …”

Meskipun suaranya gemetar. meskipun cincin tidak yang mahal. dan meskipun itu bukan tempat paling romantis untuk merayakan pertunangan mereka . Tetap saja itu masih salah satu hal yang paling membahagiakan yang terjadi di didalam hidup mereka … mimpi yang menjadi kenyataan … satu lagi keajaiban yang terjadi … hari ini akan menandai awal baru cinta abadi mereka satu sama lain …


“Sekarang Anda dapat mencium mempelai wanita” ucap imam itu kepada pengantin pria …

Seunghyun memandang tamu pertama mereka … ia mengedipkan mata pada Jiyong . kemuadian tiba-tiba menarik istrinya dalam pelukannya menyebabkan orang terkesiap …

“Saranghae Belle …!” Teriak Seunghyun yang bergema di dalam katedral, menyebabkan pengantin dan tamu yang hadir kaget dikursi kursi mereka … ibu Seunghyun berhenti dari menangis karena rahangnya turun … sementara ayahnya bersorak untuk dia …

Seunghyun mencibir sebelum mencium bibir istrinya..
Jiyong mencemooh dan cemberut … yang mendapat tawa dari istrinya yang ada disampingnya …

“Apa ada yang salah?” Sikut Dara kearah Jiyong

“Dia mengcopy tindakanku ..! Aisht …! Tidak ada orisinalitas ..! ” ucap Jiyong dimana dia mengingat bagaimana Jiyong melakukan hal yang sama selama pernikahanny dengan Dara … Jiyong menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil.

“Hah ..! Untung aku tidak kuno seperti kalian berdua …! ” Ucap Taeyang yang membual mengingat pernikahannya sendiri yang antik bersama bom. Tae bermain piano sambil bernyanyi di hari pernikahannya.

“Semuanya keren … tidak sampai suara mu sumbang”

Bom menggodanya sedikit … membelai tonjolan besar di perutnya …

“Aisht ..! Berapa kali aku harus memberitahum, itu semua karena aku berlatih sepanjang malam … ”

Yongbae cemberut seperti anak kecil … bergabung  dengan Jiyong yang merajuk di sudut …

“Jangan khawatir Chaerin-ah … aku tidak akan cheesy dan gagal seperti hyung-hyung …”

Seungri mengatakan dengan penuh kebanggaan … menarik CL lebih dekat kepadanya yang membuat gadis itu menyikut perutnya …

“Siapa bilang aku akan menikah …?”

“Yah! Kupikir kau sudah setuju untuk menikah …?! ” Seungri membelalakkan matanya tak percaya. CL hanya memutar matanya kesal …

“Jika Anda Teddy Oppa aku akan menikah denganmu …”

“Apa? Pria murahan Itu? Yang selalu mengenakan hoodie dan topi ? Apakah dia memiliki beberapa penyakit kulit atau sesuatu yang ia selalu ingin disembunyikannya.Tssk …! ”

Seungri terus mengumpat sementara Cl membalas kembali . Daesung dan Minji hanya menonton mereka dengan takjub dua orang yang memiliki hubungan paling canggung tapi normal pada waktu yang sama …

“Mari kita tidak seperti mereka arasso .?”

Ya … ya .. Aku setuju …”

Jiyong terus merajuk … memasang plototan yang mematikan pada temannya yang di altar … Iapun berhenti melotot saat mendengar putranya tertawa

“Aigoo … Ayah seperti anak bayi ne-.?”

Dara menunjuk Jiyong sementara ia membawa putra mereka di lengan yang lain … bayi laki-lakinya hanya tertawa lagi saat ia melambaikan tangan kecilnya ke atas, berpegangan pada sebuah mainan berwarna ungu..

Jiyong akhirnya menenangkan dirinya.  anaknya tidak pernah gagal membuat dia bahagia … dan terutama istrinya … Ia mendekati dua malaikatnya dan memeluknya dari belakang, ia tersenyum dan mengistirahatkan dagunya di atas kepala Dara

“Akan lebih baik jika Sohee dan Heechul di sini …” Bisik Dara.

Dara tersenyum sekali lagi sambil bermain dengan anaknya dengan tangannya yang lain dalam keadaan dipeluk.
“Aku kira mereka masih menikmati bulan madu mereka … jangan khawatir mereka berjanji untuk mengunjungi kita setelah mereka bulan madu”

Jiyong mengangguk dan membelai pipi putra mereka yang gemuk …Menikmati bermain dengan seorang bayi dan seorang suami yang berada dalam pelukannya membuat Dara bersyukur untuk akhirnya memiliki kesempatan untuk bersama dengan Jiyong … Kemungkinan dia dan Jiyong selamanya akan hidup bersama membuat hari-hari terbaik dalam dirinya.

Sambil memeluk badan Mereka bergoyang sambil menyaksikan teman-teman mereka … akhirnya … setelah air mata dan sakit hati …sekarang yang ada hanyalah menikmati kebahagian.  Mungkin tidak semua dari mereka bahagia untuk saat ini…

“Yah … Menikahlah denganku!” teriak  seungri,  tapi Cl mengabaikannya .

“Chaerin-ah …” matanya mulai berlinang …sementara yang lain mengamati mereka dan menertawakan pertengkaran mereka.

THE END

AKHIRNYA…Kelar juga ngetranslate ini Fanfic, hufttt Yeee…

terimakasih buat para readers DGI yang setia menanti dan membaca hasil translatetannya, meskipun kadang-kadang hasilnya kurang mememuaskan. Hhe… Untuk Yang silent readers ayo donk berhubung ini epilogue, ikutan komen, mau tau siapa aja yang baca ini FF, dan pengen tau apakah masih setia menunggu translatetan yang lain-lainnya… kk~

Terimakasih juga yang pastinya buat penulis aslinya bludokki yang udah kasih izin kita bwd share ini fanfic, ayo applers DGI ucapin makasih sama Bludokkinya udah bikin cerita sekeren ini, kalian biasa ucapin makasih di akun AFF, Blog atau twitternya, pasti dia senang. siapa tau entar kita dikasih izin bwd ngetrans FF nya yg lain kan..:)

Terakhir, admin mw ngucapin makasih sama team translator FF i’m Sorry. They are the best!! 🙂 Jangan bosan-bosan buat bantuin ngetrans ya, tenaga kalian sangat dibutuhkan buat bikin Applers indo maju.. #cieeellaaahh… admin melebarkan tangan untuk para applers berpartisipasi dalam membantu ngetranslate, meskipun hanya 1 chapter. Okeee…

kamsahamida…Pyong :))

16 thoughts on “I’M Sorry Chapter 31 ” Epilogue”

  1. happy ending thor.
    bani joha jinjja joha neomu neomu joha
    dara eonni jiyongie oppa orae orae haebokkhae
    i’m happy for TOP hyung, yg langgeng yaa hyung.
    well done thor gomawo

  2. happy ending thor.
    bani joha jinjja joha neomu neomu joha
    dara eonni jiyongie oppa orae orae haengbokkhae
    i’m happy for TOP hyung, yg langgeng yaa hyung.
    well done thor gomawo

  3. Thx so much dear author for ur beautiful and amazing story, really make my day.im so happy.thx,u’d granted my wish!cheers!😍😍😍👏👏👏👍👍👍💕💕💕

Leave a comment