24 Hour’s With You – [Chapter 6] : The Heart Speaks Louder

24h
Author : Truelies / neja
Link : Daragon Hideout
Indotrans : Chichan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seunghyun POV

Kami duduk diam dicafe yang tidak begitu ramai. Perlahan-lahan meneguk secangkir kopi kami masing-masing.

“Jadi..”

“Jadi..” Kami tertawa ketika Bom dan aku mengatakan hal yang sama.. “Kau dulu ..” Kataku.

“Tidak, kau duluan..” Ia bersikeras.

“Jadi, bagaimana kabarmu?”

“Baik-baik saja Seunghyun. Bagaimana denganmu?”

“baik juga..”

“Ah, senang mendengarnya” Ia tersenyum kemudian meminum kopinya. Bom selalu membuatku tersenyum dengan ekspresi polosnya sejak kami masih remaja. Aku berteman dengan saudara laki-lakinya Youngbae. Yah, sebenarnya pada awalnya aku berteman dengannya  karena aku naksir dengan saudaranya…Bom, tapi kemudian kami benar-benar menjadi teman baik. Aku meninggalkan kampung halaman kami dan memutuskan untuk mencari keberuntunganku di kota ini. Saat itu setelah, ayah Bom melarangku menjalin hubungan dengan putrinya. Ia mengatakan, aku tidak pantas untuk menjadi pasangan putrinya. Itu membuatku sedikit sakit hati. Bom menangis hari itu, tapi kami masih terlalu muda untuk memperjuangkan apa yang kami rasakan, bahkan Youngbae tidak bisa berbuat apa-apa. Dan sekarang melihatnya setelah 10 tahun, membawa kembali perasaan lama itu.

“Bagaimana Youngbae?”

“ia di rumah sekarang, err .. melakukan sesuatu..”

“sesuatu?” itu membuatku penasaran.

“U-untuk pertunanganku..” Katanya.

“A-apa?” Pikiranku tak mau menerima apa yang kudengar. Sepuluh tahun lamanya aku bekerja sangat keras agar ketika aku akhirnya kembali ke kampung halamanku, ayah Bom tidak akan memandangku rendah lagi. Aku sebenarnya terkejut saat aku melihat Bom berjalan ke mobilnya beberapa saat yang lalu. Dan sekarang, aku mendengar darinya kalau ia akan tunangan? Aku tidak bisa menerimanya!

CL POV

“Terima kasih untuk makanannya Roo…” Aku mendengar Sungie berkata.

“Nah! itu bukan apa-apa.. keke”

“Pacarmu beruntung memilikimu. Kau sangat manis dan bijaksana dan..”

“STOP!”

“H-huh?” Mata kecilnya melebar ketika aku berteriak.

“Aku tidak punya pacar! Got it?!”

“Ne.. ne tenangkan dirimu Roo! Kau membuatku takut!” Aku tak tahan untuk tak tertawa ketika ia bertingkah seolah ia benar-benar takut.

“Baboon!” Aku berkata padanya.

“Hahaha!” Dan kami tertawa.

“Aku kangen Dara..” Kataku setelah itu.

“Ya, aku juga. ini tidak sama tanpanya” Ia setuju.

“Aku harap ia baik-baik saja..” Aku sangat khawatir dengan teman kami.

“Kau membantunya melarikan diri, ingat?”

“Yeah! Aku tidak lupa tentang hal itu.. “

“Jadi, mengapa aku merasakan kalau Kau menyesal?”

“Ini bukan seperti itu Sungie, aku tidak bisa tidak mengkhawatirkannya, itu saja.”

“Ya, aku terus memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi dari kepergiannya atau mungkin bencana yang akan ia alami, tapi aku tidak tertarik fokus kesana sekarang. Aku sadar kalau ia harus menemukan kekuatannya sendiri. Dan aku percaya ia bisa bertahan.”

“kupikir juga begitu Sungie, kupikir begitu.. “

Dara POV

“Hei Ara, mengapa sangat pendiam sekarang?” Jiyong menyenggolku lembut. Kami hanya melewati sebuah rumah, tapi tak ada seorang pun di sana jadi kami terus berjalan.

“Uhm, tidak apa-apa.” Sebenarnya aku khawatir karena seseorang mungkin akan mengenaliku di sini. Untung saja kaos Jiyong punya penutup kepala.

“Kau lelah?”

“Tidak, jangan khawatir.” tolong jangan terlalu manis Jiyong, aku mungkin akan merasa sulit melepaskanmu.

“Apa Kau yakin?”

“Yeah..” Aku tersenyum padanya tapi ia hanya menatapku seolah sedang mempelajari kedalam pikiranku lewat mataku.

“Tunggu di sini..” Katanya.

“Hah?” Tapi ia sudah mengetuk ke rumah seseorang, kali ini ada ahjussi keluar dan Jiyong tampaknya meminta sesuatu dari sang paman. Setelah beberapa menit ia kembali kepadaku sambil tersenyum. Senyum yang memikatku dari awal.

“Paman itu setuju kalau kita boleh menghabiskan malam di sini Ara.. ini hampir jam 9 malam, dan aku bisa melihat kalau kau benar-benar lelah, jadi kita harus beristirahat di sini .. “

“Ha?”

“Kenapa? kenapa wajahmu begitu?”

“Bagaimana dengan pestanya? K-Kau harus berada di sana malam ini kan?”

“Yah! sudah terlambat untuk itu Ara, mungkin itu sudah selesai sekarang …”

“T-tapi, ini, err.. rumah yang kecil Jiyong. Apa kita tidak mengganggu keluarga yang tinggal di sini?” Aku mencoba untuk membuat alasan tapi tampaknya aku tidak bisa menang darinya.

“Tidak, ia memiliki sebuah kamar kosong di belakang”

“sebuah kamar? maksudmu kita akan tidur dalam satu kamar?”

“Yeah ..”

“Eh, errr” Aku tak mengerti apa yang kurasakan saat ini. Aku merasa senang dan takut. Senang karena menghabiskan malam bersamanya, tapi takut kalau ia mungkin akan menemukan alasan mengapa aku di sini.

“Hei! Aku tidak berbahaya. Kau bisa percaya padaku.. “ Ia terkekeh.

“Tidak, bukan itu, hanya saja..”

“Aish! Ayolah Ara, Kau tidak bisa menyembunyikan padaku kalau kau sangat lelah. Jadi ayo kita pergi ke sana sekarang sebelum paman itu berubah pikiran, oke?”

“Tapi..”

“Ayo kita pergi..” ia sudah lima langkah di depanku menungguku untuk mengikutinya. Baiklah! perlahan aku mengikutinya. Dan menutup mataku saat aku berkata kepada diriku sendiri.. apa lagi yang mungkin bisa terjadi Dara!.

To be continued….

<<back   next>>

47 thoughts on “24 Hour’s With You – [Chapter 6] : The Heart Speaks Louder

Leave a comment