Rabbit vs dragon part 3

rg1

zhie eonni gomawo ^_^

Author : FB>> Nur Destiana Twitter >> nurdestianaa
Main cast : Kwon Jiyong and Sandara park

-Penginapan pukul 08.00 malam KST-

Hari yang begitu melelahkan apalagi setelah bertengkar dengan laki-laki aneh itu. Aku menatap kearah luar, memandang bintang-bintang yang terlihat jelas dari jendela kaca. Aku merindukan keluargaku, kapan mereka akan kembali ke Korea. Aku mengambil ponselku yang kusimpan disaku kemejaku. Saat aku lihat

MWO!

Aku mengedipkan mataku berkali-kali seakan tidak percaya. Kenapa ada wajah pria brengsek itu di layar ponselku. Apa aku sedang bermimpi? Rasanya aliran darahku mengalami pause. Aku menarik nafas sambil menampar kedua pipiku. Rasanya sakit, ternyata aku tidak sedang bermimpi. Aku memberanikan diri melihat ponselku lagi, dan… YA! Masih dengan foto yang sama. Kenapa bisa ada foto pria itu… Shit! Apa-apaan ini.

~ lalalala hei everybody get hem high ~ ponsel berdering.

What!

Ponselnya berdering dengan ringtone yang berbeda. Lagu apa ini? Apa aku pernah mendengarnya. Seingatku aku menjadikan lagu ‘in or out’ ku sebagai ringtone di ponselku kenapa tiba-tiba berubah. Apa jangan-jangan ini ponsel milik pria itu dan aku salah mengambil ponsel. Oh TIDAK! mengapa bisa seperti ini. Lagipula kenapa aku dan dia mempunyai ponsel dengan merek dan warna yang sama. Ponsel ini terus berdering, aku rasa pria itu yang menelpon.

“Hallo” sahutku.

“KEMBALIKAN PONSELKU NENEK TUA!” bentaknya membuat telingaku bergetar hebat.

“apa kamu tidak bisa bersifat lebih lembut!” balasku.

“kembalikan ponselku Sandara” sahutnya dengan nada ‘sok lembut’ yang terdengar menjijikan!

“apa ponsel kita tertukar?” tanyaku.

“iya ponselmu ada ditanganku! Aku menelponmu menggunakan ponselmu” balasnya.

“YA! Nanti pulsaku habis!”

“biar saja” sahutnya membuatku ingin membanting ponselnya sekarang juga. Seandainya ponselku tidak ada ditanganya mungkin sekarang aku sudah mencelupkan ponsel miliknya kedalam toilet lalu aku tenggelamkan di mesin air.

“kenapa ponsel kita bisa tertukar? Aish ini sungguh menyebalkan!” kataku.

“mungkin pada saat di toko ramen tadi, bukankah kita sama-sama mengeluarkan ponsel hingga akhirnya kita salah mengambil ponsel kita”

“jadi bagaimana? besok pagi saja saat di YG office kita tukar kembali ponsel kita”

“AKU BUTUH PONSELKU SEKARANG NENEK TUA!” teriaknya membuat kupingku kembali bergetar! Aish pria ini membuatku hampir gila!

“tidak usah berteriak brengsek!”

“dimana kamu sekarang? Aku akan kesana lalu mengambil ponselku!” katanya dengan tegas.

“aku sedang dipenginapan hanbooki dekat YG office”

“aku kesana sekarang! Jangan kemana-mana”

“tapi Ji—“

tut tut tut tut tut *sambungan terputus*

Lelaki itu benar-benar menyebalkan! Aku duduk terdiam lalu memainkan kedua telunjukku. Ini benar-benar membuatku geram. Kenapa bisa ‘kebetulan’ ponselku tertukar denganya. Kenapa harus ponsel dengan merek dan warna yang sama.

-beberapa menit kemudian-

~ lalalalala everybody get hem high ~ ponsel berdering

“hallo”

“kamu ada di kamar nomor berapa?”

“tujuh”

“hmmm berarti benar, cepat buka pintumu sekarang aku ada di depan pintu” balasnya.

Kali ini aku harus berdoa ‘Aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk’ karena sebentar lagi aku akan menjumpai setan menyebalkan yang merasuk dalam tubuhnya.

Ceklek *pintu terbuka*

Aku menatap wajahnya, dia ada di hadapanku saat ini. Keningku berkerut dia hanya diam. Seakan kami sama-sama terpaku dengan pandangan yang saling bertemu. Matanya dan mataku kita saling bertatapan. Hingga akhirnya ocehan dalam mulutnya tiba-tiba keluar.

“mana ponselku?” tanyanya.

“ini” kataku lalu memberikanya ponsel putih. Dia pun memberikan aku ponsel putih yang berbentuk sama. Kita saling bertukar ponsel. Ini sungguh lucu, bagaimana bisa ponsel sampai tertukar dan tidak pernah disadari sebelumnya. Aku dan dia saling mengecek ponsel masing-masing. Aku takut jika saja tangan jahil pria ini berusaha melakukan sesuatu yang aneh dengan ponselku. Aku bernafas lega, tidak terjadi perubahan dengan ponselku. Kini aku melirik kearahnya, apa dia akan terus berdiri di depan pintu.

“eheeeemmm” aku berdehem sekeras yang kubisa. Dia tersadar lalu menatap kearahku.

“apa?” tanyanya.

“kita sudah bertukar ponsel jadi untuk apa kamu masih berdiri diam disana?”

“jadi kamu langsung mengusirku tanpa menyuruhku masuk terlebih dahulu atau sekedar mengajakku minum teh?”

Minum teh? Menyuruhnya masuk? Bisakah aku mencerna semua kata-katanya. Bukankah tadi dia sangat terburu-buru ingin segera ponselnya kembali seperti seorang yang sedang dikejar-kejar babi hutan. Lalu setelah ponselnya kembali dia ingin bertamu di penginapanku. Dasar laki-laki aneh!

“bukan kah kamu penyanyi yang banyak urusan?” tanyaku.

“iya aku mengerti, memang aku banyak urusan, terimakasih telah mengingatkanku. Sampai jumpa” dia melangkah pergi, aku bisa melihat siluet punggungnya. Aku benar-benar tidak enak mengusirnya begitu saja. Biar bagaimana pun dia tetap seniorku di YG. Dia telah mengajarkan banyak hal untuk 2ne1. Apa mungkin ada baiknya aku menahanya untuk tidak pergi.

“Jiyong…” panggilku, dia menghentikan langkahnya. Dia menoleh kearahku, aku berlari kecil mendekat kearahnya.

“mainlah dulu kedalam untuk minum teh, maaf tadi aku terlalu kasar” kataku.

“aku terlalu sibuk, aku harus pergi”
APA! Aku ingin menarik semua katak-kataku tadi. Rasanya ingin kujambak bibirnya. ‘aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk’. Aku harus mohon ampunan kepada Sang Maha Pencipta. Ini sungguh menyebalkan sungguh benar-benar MENYEBALKAN! Dia melangkah pergi dan aku disini masih geram, aku ingin membunuhnya sekarang juga. Mengapa aku tawarkan dia masuk kedalam! Mengapa mengapa mengapa!!!!

Aku pun berbalik kembali ke kamarku. Hingga beberapa detik berlalu aku merasakan ada suatu kehangatan dibelakang tubuhku. Seperti ada manusia di belakangku dan ketika aku menoleh

“hai” sahutnya membuat jantungku ingin lompat dari tempatnya. Dia berada dibelakangku sejak tadi dan mengikutiku hingga kini jarak kami begitu dekat. Apa yang dalam pikiranya!

“apa yang kamu lakukan? Bukankah kamu SIBUK DAN HARUS PERGI?”

“aku hanya ingin membuat fan ku senang dengan kehadiranku disisinya”

“apa bisa kamu ulangi? Siapa yang kamu maksud dengan fan?!” tanyaku.

“ayolah kita minum teh dulu, kamu fan yang sangat beruntung bisa bersama denganku saat ini”

“Aishhh kata-katamu membuatku mual!”

***

Aku menatapnya, dia masih sibuk dengan kertas dan juga pensilnya. Aku menjambak rambutku dengan erat! Ini sudah pukul 00.00 malam dan dia masih belum pulang juga. YA! Aku ingin tidur! Aku telah membuatkanya teh, daging goreng dan juga manisan kini dia menyiksaku dengan masih berada disini. Kapan dia mau pulang???

“Ji, apa sudah selesai menciptakan lagunya? Hmmm bisakah kamu melakukan hal itu dirumahmu saja? Besok pagi aku sudah harus berada di YG office” kataku.

“jika ingin tidur, tidurlah saja” katanya.

“YA! Ini penginapanku, aku tidak bisa tidur jika masih ada orang asing disini!”

Dia menatapku begitu dekat dan begitu dalam. Jantungku berdegup keras, aku takut dia akan melakukan hal ‘aneh’ disini. Ini sudah larut. malam dan kita hanya bedua? Aigoooo TIDAK! Dia semakin mendekat kearahku seakan-akan dia mengunci pergerakanku. Aishhhhhh bagaimana ini, aku menutup mataku dan tak ingin melihat apa pun saat ini. Tak lama kemudian dia tertawa keras melihatku.

“kekekeke wajahmu merah, tenanglah aku tidak akan melakukan apa pun” sahutnya tertawa geli sambil memegangi perutnya.

“SHIT! Kamu pikir itu lucu?”

“sangat lucu kekekeke, bisakah aku berada disini sebentar saja. Aku akan menyelesaikan lirik laguku sebentar lagi” katanya lalu kembali melanjutkan kesibukanya dengan pensil dan kertas. Dia terlihat seperti penulis handal jika sedang seperti ini. 

“tapi bisa kamu lakukan itu di tempat lain. Aku sungguh mengantuk Ji” kataku sambil menunjukkan kantung hitam dibawah mataku. Aku memasang wajah terngantuk yang aku bisa, jujur saja aku benar-benar mengantuk. Dia melirikku dan aku rasa dia mulai mengerti. Semoga saja dia cepat-cepat pulang.

“kamu adalah inspirasi untuk laguku ini, mana mungkin aku bisa melanjutkan liriknya tanpa melihat kamu”

“memang lagunya berjudul apa?” tanyaku, aku jadi terkesima menjadi inspirasi dalam lagunya.

“nenek tua”

Kata-katanya membuatku kesal setengah mati. Aku heran kenapa tuan YG bisa menerima dia sebagai artisnya. Apa tuan YG tidak pernah merasa aliran darah nya terhenti karena kesal. Mahluk seperti Jiyong harusnya berada dalam museum diabadikan sebagai mahluk menyebalkan sedunia.

“YA! Apa mungkin itu yang menjadikanku inspirasi bagimu! Ish kenapa harus nenek tua judulnya?!” tanyaku kesal.

“hahaha bukan kok aku hanya bercanda, judulnya kupu-kupu

Dia terlihat begitu serius dengan tulisanya. Aku pun mengalah dan memilih diam. Aku menopang kepalaku diatas telapak tanganku. Menunggunya selesai menulis lirik lagu. Aku memandangi wajahnya, dia tampan juga. Seandainya saja dia tidak menyebalkan mungkin aku menyukainya.

“tidurlah, maafkan aku membuatmu jadi kurang nyaman. Aku tidak akan menganggumu sungguh. Tidurlah saja sana” katanya.

“aku kan sudah bilang, aku tidak bisa tidur jika masih ada orang asing di dalam penginapanku”

“hei bagaimana kalau kita bertaruh, siapa diantara kita yang jatuh cinta duluan maka dia yang kalah” sahutnya menyadarkan lamunanku.

MWO!



next >>

<<back

prolog

1

2

coba tulis wish kalian untuk pasangan di komen ini, siapa tahu akan ada kejutan di hari kalian selanjutnya

53 thoughts on “Rabbit vs dragon part 3

Leave a comment