My Life as an X-agent: chapter 10

1420593275715

Author’s POV

“Aku tak bisa percaya mataku…”
Youngbae yang berada tepat disamping jiyong bergumam takjub saat melihat Dara yang berdiri tepat ditengah-tengah pintu masuk yang sangat besar dan berkilau. Dara tersipu malu dan tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya.
“coret itu…aku tak bisa dan tak akan percaya mataku…itu..itu dara, ji?”
Jiyong hanya diam dan melepaskan tangannya dari TOP yang saat ini tengah meracau tak karuan. Ia berjalan cepat menuju Dara tanpa melepaskan pandangannya sedetik pun, jantungnya berdetak kuat dan cepat seolah-olah dapat membunuhnya saat itu juga. Ia menyesali segalanya dan walaupun ia tahu ini sudah sangat terlambat tapi ia ingin memiliki kesempatan lebih dengan dara, ia akan menggenggam tangan perempuan di hadapannya ini dengan saat erat dan membawanya lari dari tempat ini tak peduli jika akan terjadi baku tembak dan akan banyak nyawa yang terpaksa hilang akibat dari perbuatan yang akan ia lakukan. Ia hanya akan memikirkan dirinya, Dara dan bayi yang ada di dalam kandungannya.
Jiyong sudah sedekat ini dan satu langkah lagi rencana gilanya bukan lagi akan menjadi gambaran dalam kepalanya. Namun tiba-tiba seseorang menghentikannya. Sanghyun. Dengan berani ia menahan dada jiyong dengan tangannya dan berdiri tegap di depan dara, menjadi sebuah tembok besar antara jiyong dan kakak perempuannya itu. Ia tahu rencana apa yang telah jiyong buat dan tanpa ragu-ragu akan ia lakukan saat itu juga dan ia jelas tak mengindahkannya, yang benar saja sanghyun tak akan mau mati konyol malam ini.
“sanghyun…minggir…” jiyong menatapnya tajam, ia terlihat menahan napasnya dengan susah payah. Sanghyun memejamkan matanya dan berbisik pelan pada jiyong.
“aku akan melindungi noona, hyung…jangan korbankan kita semua malam ini…kumohon tenanglah….” dengan satu gerakan sanghyun mendorong jiyong menjauh dan menggenggam tangan dara erat-erat. Ia mungkin terlihat tenang tapi di dalam sana jantungnya serasa dicengkram oleh sebuah tangan yang tak terlihat hingga berdenyut pedih. Dara melirik pada jiyong yang masih terdiam pada tempatnya, ia bisa melihat tangan suaminya sudah terkepal kuat dan ia berusaha keras untuk menahan amarah.
“sa-sanghyun..lepaskan…”
“tidak noona…”

 

“tapi jiyong…”
“apa kau mau kita semua mati, huh? Kumohon sekali ini saja ikuti aku…”
Youngbae dan daesung sudah mendekati jiyong dan mereka berdua tampak berusaha menghibur jiyong yang masih terdiam. Sementara TOP tampak sudah lebih sadar sekarang, ia sudah berdiri kembali dan tidak mengatakan hal-hal konyol seperti saat ia mabuk beberapa saat lalu.
“aaarghhh..kepalaku…sial…” TOP kemudian mengeluarkan obat racikannya dan menenggak 2 butir. “hey…berikan ini padanya…itu bisa membuatnya tenang…” TOP melemparkan botol kaca berisi obat pribadinya pada daesung yang langsung jiyong sambar dan ia telan 3 butir sekaligus.
“ji…dosisnya…dosis…ughh…” TOP menutup wajahnya lagi, ia tiba-tiba merasa pusing “apa-apaan!? Apa mereka menaburkan racun tikus pada anggurnya…ooh, yep…efek samping obat…”
“thanks hyung…aku lebih baik sekarang…” jiyong melemparkan botol kaca pada youngbae da berjalan dengan cepat kembali berbaur pada acara pesta, atau lebih tepatnya ia berusaha menjaga jarak pandanganya pada dara. Ia sungguh mengutuk kelakuan sanghyun yang selalu saja mengikuti kemauan dara, padahal ia telah berjanji untuk tidak melakukannya lagi. Sekarang semua anggota shades akan mengenali wajah dara dan ia sangat yakin, satu kesalahan saja maka tamatlah semua. Jiyong masih terus berjalan cepat berusaha mengejar sanghyun dan dara yang dengan sangat natural bergabung di dalam kerumunan orang-orang.
“sial…kalian dimana…sang-…”
“KYAAAAAAHHHH!!!”
Jiyong langsung menghentikan langkahnya saat ia mendengar sebuah teriakan dan itu bukan teriakan asing. Itu suara dara. Ia berlari menuju asal suara dan menabrak serta mendorong orang-orang yang ada di depannya.
“APA YANG TERJA…di?”
Dihadapannya ia melihat dara yang tengah menampung berbagai macam makanan pada sebuah piring sementara sanghyun berusaha menghentikan noonanya yang gila itu.
“oh tuhan…noona…ingat rencana kita huh? Kita. Mau. Menghancurkan. Bukan berguling-guling seperti babi! Dan apa yang kau lakukan ini tidak ada bedanya dengan itu…kau sedang jadi babi noona! Demi tuhan!!! Kau sudah punya cukup banyak daging pada…” kalimat sanghyun dihentikan oleh sebuah daging gulung yang dara masukkan secara spontan pada mulut adiknya yang sedaritadi berbisik dengan kasar.
“ssshhhh! Aku butuh semua ini…keponakan mu yang lucu di dalam sini…” dara mengelus perutnya yang belum terlalu besar “LAPAAARR…”
Jiyong tak kuasa menahan tawa pada adegan yang baru saja ia saksikan itu, orang-orang nampak mulai tak peduli dengan tingkah dara dan sanghyun dan kembali pada urusan mereka masing-masing. ia lalu menghela nafas lega dan melipat tangannya di depan dada sambil tersenyum, entah mengapa ia lega melihat dara yang sama sekali tidak berubah apapun situasi dan kondisi yang tengah mereka hadapi, ia tetap bisa jadi dirinya sendiri dan itu memberikan angin ketenangan bagi jiyong. Lalu mata mereka berdua pun bertemu, wajah dara memerah dan ia mengedipkan satu matanya pada jiyong sambil terus mengunyah makanan yang ada dipangkuannya, melihat itu jiyong menutup wajah dan berusaha sekuat tenaga untuk menahan tawa dan ringisan. Ia sungguh beruntung memiliki istri yang sangat manis dan lucu seperti dara yang dapat membuat jantungnya berdebar-debar karena bahagia.
“oh dara…dara…apa yang akan aku lakukan tanpamu…”
Terasa menyakitkan memang. Jiyong hanya bisa mengamati orang yang ia cintai dari jauh…melihatnya tertawa dengan wajahnya yang berseri sudah sangat cukup bagi jiyong. Ia hanya ingin dara bahagia…bahagia…dengan ataupun tanpa dirinya. Jiyong hanya terdiam sambil terus mengamati dara, ia lalu tersenyum kecil dan menutup mulutnya dengan telapak tangan berusaha menahan air mata yang hampir saja tumpah.
“tuhan…lindungi dara…cintai dara-ku…jika mungkin suatu hari nanti kau tak mengizinkan aku untuk terus mencintainya…”

 

 

***
Ia mulai berjalan dengan tidak sabar sementara wanita itu masih terus mengamati jiyong dan TOP yang saat ini telah bersama kembali.
“berapa lama lagi? Berapa lama lagi aku tanya padamu!?”
Wanita itu hanya menatap padanya datar dan memberikan tangannya pada pria itu.
“hai..namaku spring…senang berkenalan denganmu…”
Pria itu menghela nafas marah dan menampar pelan tangan spring.
“hentikan! Itu tidak lucu, nona spring…”
“aku heran kenapa mereka merekrutmu…kau hanya bocah kecil dengan masalah temperamen…seungri…”
Lelaki yang dipanggil seungri itu hanya tersenyum kecut dan mengacak-acak rambut hitamnya yang awalnya disisir dengan rapi.
“kau lihat ini?” seungri menunjukkan sebuah senjata api jenis hand-gun berwarna emas “aku sudah siap untuk menembak….apa lagi yang kita tunggu? Tembak lalu pergi cukup mudah kan?”
“inilah sebabnya mereka mengutusku untuk mengawasimu…dengan temperamen seperti itu keahlianmu hanya akan jadi sia-sia…”
Seungri tertawa pelan namun suara tawanya menyiratkan rasa meremehkan.
“atau jangan-jangan…karena mereka berdua adalah orang yang sangat berarti bagimu, huh? Terutama pria aneh berambut biru itu!”
“dia tidak aneh!” spring membalas cemoohan seungri dengan menodongkan sebuah hand-gun silver tepat ke wajah tampannya.
“sudah kuduga…” seungri memutar bola matanya dan menepis hand-gun spring.
“baiklah baik! Bersiaplah pada tempatmu bocah…”
Dari luar gedung tempat pesta berlangsung, tepatnya dari atap yang terbuat dari kaca. Spring dan seungri mengambil posisi masing-masing. rencana mereka cukup mudah, spring akan menembak TOP dan seungri akan menembak GD. Mereka tertembak tepat di jantung dan mati. Misi selesai.
“ini akan mudah…” seungri bersiap dihadapan senjata sniper paling mematikan M40A3 yang dibuat khusus memiliki jangkauan hingga 1.000 meter jauhnnya untuk membunuh target. Sementara spring juga menggunakan senjata yang sama dan mereka telah siap pada posisi masing-masing. Spring memejamkan mata dan menelan ludahnya.
Suasana di dalam gedung sudah cukup memanas. Pesta yang awalnya terhormat perlahan-lahan berubah menjadi pesta penuh dosa, seperti kata TOP. Mereka tiba-tiba saja mengundang banyak perempuan cantik tanpa busana yang pantas dan beberapa tiang sudah terpasang dengan sangat ajaib. Lampu-lampu yang awalnya berwarna putih dan kuning berubah menjadi merah dan pelangi yang berkedap-kedip dengan sangat liar, para undangan pesta yang awalnya memakai baju kehormatan mulai terlihat tanpa busana dan menggeliat serta berdansa kesana kemari pada lagu-lagu tidak senonoh yang berdentum dengan sangat kuat.
“wow…sekarang ini….ini semua adalah pesta yang sesungguhnya…” TOP memandangi semua yang bergerak di dalam ruangan sambil menyesap air mineral. Ia sudah terlalu banyak minum dan aroma minuman keras yang memenuhi ruangan malah memperburuk kondisi perutnya. Jiyong hanya tersenyum dan sesekali menyesap segelas anggur sambil terus melihat ke arah sanghyun dan dara yang hanya duduk seperti anak kecil menonton pesta penuh dosa di depan mereka. Jiyong terus memandangi dara dan ia tak kuasa menahan gejolak dalam dirinya saat melihat dara yang sangat cantik malam ini.
“hyung…kau pikir bisakah aku dan dara…di suatu tempat…sekarang…kau tahu?” jiyong berbisik pada TOP yang tengah menenggak air mineralnya.
“SEX!? Kau pasti sudah gila!!!”
“hanya sebuah ciuman kecil tak berarti, aku sangat rindu padanya…lagipula kau lihat orang-orang ini, mereka teler dan tak akan sadar sekalipun ada ledakan besar…”
TOP melihat pada jiyong datar dan pria jangkung itu tak punya pilihan selain memberi jalan pada juniornya.
“luar biasa!” jiyong tersenyum lebar dan langsung melangkah dengan cepat dan girang. Ia lalu sampai di tempat sanghyunn dan dara duduk dan benar saja, dara tersenyum dengan lebar saat melihat jiyong datang.
“oh bagus…hyung…kumohon…”
“diamlah sanghyun…kau lihat pesta ini? Mereka terlalu teler untuk menyadari apapun…” jiyong lalu mendorong sanghyun dan tersenyum pada dara.
“hai cantik…” jiyong meraih tangan dara dan menciumnya.
“hai tampan…” dara tertawa kecil dan menutup wajahnya karena malu.
“kalian membuatku ingin muntah…cepat selesaikan! Aku akan berjaga…” sanghyun melipat tangannya di depan dada dan memutar bola mata saat jiyong menarik dara ke belakang sebuah meja bar. Sementara sanghyun duduk di depan meja bar itu dan kembali menyaksikan para wanita liar yang tengah menggeliat naik dan turun pada tiang-tiang.
Jiyong menjebak tubuh mungil dara pada pelukannya dan mendorongnya pada dinding yang dingin lalu menutupi diri mereka dengan sebuah tirai berwarna hitam. Ia lalu menyentuh bibir dara dengan ibu jarinya dan mulai bernapas dengan berat sementara dara sudah memejamkan matanya sambil berusaha mengatur napasnya yang sudah memburu.
“kau cantik sekali…” jiyong berbisik dengan suaranya yang serak lalu mulai memberikan ciuman yang lembut dan dalam pada telinga dan pipi dara. Bibir jiyong yang basah membuat dara sekuat tenaga menahan suara desahannya.
“oh ji…kumohon…” dara mulai mencengkram punggung dan leher jiyong sementara pria itu mulai menciumi lehernya yang lembut. “ji-jiyong…ah…mmhh…”
Mendengar desahan lembut dari dara jiyong langsung melumatkan bibirnya yang basah dengan bibir dara yang sama basahnya. Nafas dan suara desahan yang tertahan bercampur menjadi satu sementara tangan mereka sudah saling menyentuh disana dan disini dengan sangat cepat dan liar seolah-olah hidup mereka bergantung pada sentuhan berharga itu. Jiyong menggigit lembut bibir bawah dara sementara dara kembali mengeluarkan suara desahan yang membuat seluruh tubuh jiyong menegang. Lidah mereka lalu bertemu dan saling melumat satu sama lain yang membawa mereka pada sebuah sensasi yang sungguh menyenangkan. Mereka merindukan ini…kegilaan ini…sentuhan yang dipenuhi adrenalin, mengingatkan mereka akan hal-hal di masa lalu yang menjadi alasan utama mereka untuk selalu bersama.
Tangan jiyong mulai menyentuh dada dara ditengah-tengah ciuman mereka yang dalam dan intim namun dara langsung menghentikan tangan suaminya itu sekaligus menghentikan ciuman mereka, namun jiyong tak berhenti dan kembali menciumi leher dara.
“ji…tidak…ini…ah..berbahaya…ji…ti-tidak…”dara mendorong pelan pundak jiyong dan akhirnya ia pun berhenti. Wajah mereka sudah sama merahnya dan bibir mereka masih sangat basah sehabis ciuman yang sungguh gila barusan.
“ini membuatku gila…” jiyong memejamkan matanya dan memeluk pinggang dara erat-erat hingga wanita mungil itu terangkat dari tempatnya berdiri.
“oohh katakan itu padaku…aku sungguh merindukanmu…” dara membenamkan wajahnya pada pundak jiyong dan memeluk leher pria itu erat-erat. “bisakah waktu berhenti dan kau bisa bersama denganku selamanya?” dara memejamkan matanya dan ia merasakan air matanya akan keluar.
“aku selalu bersamamu dara….aku tak pernah berhenti memikirkan dan memimpikanmu…aku juga berharap waktu akan berhenti selamanya untuk kita…ini sungguh tidak adil dan menyakitkan…” jiyong mempererat pelukannya dan dara mulai merasakan sesak tetapi itu yang ia butuhkan sekarang ia dapat merasakan bagaimana putus asanya jiyong demi menjaga dirinya.
“ssshh…it’s okay…it’s okay…i’m here…i love you…it’s okay…” air mata dara akhirnya menetes dan ia tertawa pelan “oohh…akhirnya keluar juga…hahaha…”
Jiyong melepaskan pelukannya dan menatap pada wajah dara ia lalu menghapus air mata istrinya itu dan mengecup dalam-dalam mata dan dahinya.
“aku bersumpah….aku akan mengakhiri ini dan aku pasti akan membuatmu tersenyum lagi, dee…”
“aku percaya padamu…aku percaya…”
Jiyong tersenyum pada dara dan mereka pun dengan sangat berat melepaskan pelukan dari satu sama lain. Hati keduanya perlahan-lahan hancur. Padahal sungguh dekat tapi tak bisa bersama.

 

 

*************************************************************************
“hmmm…menarik…” seungri tiba-tiba menggumam puas.
“apanya?”
“kurasa salah satu rekan masa lalu mu itu yaang berambut pirang sudah memiliki pasangan…”
Spring langsung mengamati dari teropong sniper dan melihat jiyong keluar dari balik tirai bersama dara. Ia mengeratkan genggamannya pada senjata sniper dan memejamkan mata.
“sialan…ternyata dia sudah sejauh itu…”
“hapus semua perasaan masa lalu itu, spring….fokus pada perintah…kasih sayang hanya akan membuatmu lemah…ingat itu…” seungri kembali melihat pada teropong sniper dan kali ini ia memfokuskan target pada jiyong yang telah kembali berdiri di samping TOP.

 

“baiklah tepaat di kepala…”
Namun seolah tahu sedang di awasi jiyong terus saja bergerak dengan waspada membuat seungri menjadi sulit memfokuskan target bidikkannya. Emosi seungri pun kembali memuncak dan dengan tidak sabar ia menarik pelatuknya kuat-kuat.

 

 

***
Diantara semua ketakutan yang ia rasakan malam ini, ada satu yang sangat mengganggu jiyong tapi ia tak tahu apa seolah-olah instingnya mengatakan kalau seseorang tengah mengawasinya entah darimana.
“kau merasakan apa yang aku rasakan, hyung?” jiyong berbisik pada TOP.
“kalau yang kau maksud adalah birahi, maka…ya! aku merasakan apa yang kau rasakan…”
Jiyong lalu memukul kepala TOP dengan pelan.
“gunakan insting analis mu, choi! Aku merasa tak tenang…sepertinya ada orang lain yang mengincar bukan hanya aku tapi kau juga, hyung…”
TOP akhirnya mulai merasa waspada karena insting jiyong tak bisa dianggap sebagai lelucon.
“maksudmu seperti…ada sniper yang akan meledakkan kepala kita dan mereka tengah berada diatas gedung ini seka….”
*DHUARRR!!!*
Belum sempat TOP menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba sebuah peluru telah meluncur dengan cepat dari langit-langit. Peluru itu menuju arah jiyong tapi beruntung, karena instingnya yang cepat peluru itu hanya menggores telinganya dan malah mengenai salah satu anggota shades yang tengah berpesta.
“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH! APA YANG TERJADIIIII!?”
Teriakkan terdengar dari seorang wanita yang teman lelakinya telah mati tertembak tepat di kepala. Darah pria itu tersebar kemana-mana dan mengenai wajah si wanita. Seraya suara teriakkan makin ramai suara tembakkan pun mulai meramaikan ruangan itu. Shades sungguh mudah terprovokasi dan saling membunuh tak akan segan-segan mereka lakukan jika sesuatu telah mengganggu kedamaian mereka. Sanghyun langsung melindungi dara dan membawanya berlindung di belakang meja bar sementara baku tembak sudah terjadi dengan hebatnya.
“APA YANG KAU LAKUKAN, BODOH!? TIDAK BISAKAH KAU KENDALIKAN KEPALA BUSUKMU ITU!?”

 

melihat apa yang telah di lakukan seungri spring langsung naik pitam dan menendang snipernya.

 

“SEKARANG SEMUA HANCUR BERANTAKAN!!!”
“SIALAN! DIAM ATAU KAU YANG AKAN KUBUNUH DULUAN!!! AKU BISA MENANGANINYA! BANTU AKU!!!”
Seungri langsung memecahkan atap yang terbuat dari kaca dan turun dengan menggunakan tali untuk memasuki gedung.
“jika tak bisa kita bunuh dari jarak jauh maka pilihan berikutnya adalah dari jarak dekat!”
“oh yang benar saja!!! Kau mau membunuh dirimu sendiri terjun bebas ke dalam peperangan yang saat ini tengah terjadi di bawah sana!?”
Namun perkataan spring tak dipusingkan oleh seungri dan pria itu sudah berhasil sampai di dalam gedung dengan mulus. Ia lalu mengendap-endap dan mulai menuruni tangga yang sangat banyak menuju lantai dasar.
“son of a bitch!!!” spring pun tak punya pilihan lain selain mengikuti seungri. “jika aku mati karena ini, lee sunghyun! Kau akan ikut denganku ke neraka!!!” spring bergumam marah dibawah nafasnya yang memburu.

 

 

***
Jiyong dan TOP masih merangkak dan berlindung di bawah meja bar. Mereka berusaha mendekati tempat dara dan sanghyun bersembunyi namun baku hantam dan baku tembak yang terjadi di hadapan mereka sungguh sangat tidak mungkin untuk ditembus. Mereka yakin, sedikit saja kepala mereka keluar dari persembunyian maka akan ada 4 peluru yang akan mengenai kepala mereka.
“sial..apa-apaan ini!? Fuck!!!” TOP menggeram marah dan mencengkram tirai erat-erat. “permainan apalagi ini!?”
“aku rasa ini diluar kendali shades, hyung…aku tahu shades itu kejam…tapi kau lihat tumpukan mayat di tengah ruangan ini? Mereka tak akan melakukan ini jika tidak dalam kondisi terpaksa…semua orang dicurigai saat ini…sial!”
“dan itu tak menutup kemungkinan kita juga akan dicurigai, bagus sekali!”
“baiklah, tenang…sekarang mari kita keluar dari situasi menyebalkan ini…”
Jiyong dan TOP kembali merangkak dengan sangat hati-hati dan sangat bersyukur ketika rambut merah muda sanghyun hanya 3 langkah lagi dari tempat mereka. Jiyong menghela nafas lega saat melihat dara berlindung di bawah sanghyun.
“h-hyung!” sanghyun berseru bahagia pada jiyong dan TOP yang sudah berhasil mencapai tempat perlindungan mereka. “apa yang terjadi disini!?”
“kami juga tidak tahu, ini diluar kendali pihak manapun…”TOP membalas seruan sanghyun dan menjejalkan tubuhnya dibawah meja bar.
“dee…kau baik-baik saja?” jiyong langsung merangkul tubuh dara erat-erat dan menyeka keringat dari dahinya yang lembut.
“j-ji….apakah semua ini terjadi ka-karena kita…berciuman?” jiyong dapat merasakan tubuh dara menggigil dan bergetar hebat karena shock.
“sshh…tidak babe…tidak…kita akan keluar dari sini…”

 

Tiba-tiba saja TOP melepaskan sepatu hak tinggi yang dara pakai dan dengan itu ia memecahkan jendela dibelakang mereka hingga hancur berantakan dalam satu pukulan.

 

 

“ciptaan baruku…cukup keren kan? Ini besi murni…sengaja aku ciptakan untukmu, kecil…lihat haknya bisa menjadi pisau besi penuh racun…” TOP mendengus bangga.
“ta-tapi..tidak berat sama sekali…” dara merseru takjub.
“ jadikan itu alasan untuk memujaku, neh? Ayo kita segera keluar dari neraka ini!!!”
Satu persatu TOP, sanghyun, Jiyong dan dara berhasil keluar dari gedung melalui jendela dan udara yang dingin diluar gedung menyambut mereka.
“kalian tak akan bisa lari sekarang, tikus-tikus kecil…”
Jiyong melihat pada arah kanan dan sebuah hand-gun emas telah tertodong pada mereka. Seungri telah berdiri disana dengan nafas yang terengah-engah ia tersenyum jahat sementara rambut dan tuxedonya sudah sangat berantakan.
“kau yang melepaskan tembakkan itu…” jiyong bergumam dingin.
“yeah…aku melakukan kesalahan…tapi aku disini untuk membuatnya benar kambali. Nona spring!!! Bantu aku dan kepung mereka!!!”
Dengan satu langkah gemulai spring keluar dari semak-semak. Rambut coklatnya tergerai mencapai pinggang dan gaunnya yang mengepas pada tubuh indahnya terlihat telah robek disana-sini akibat menembus peperangan shades di dalam sana. Ia memasang ekspresi wajah sedatar-datarnya walaupun mata hitamnya telah bertemu pandang dengan mata jiyong dan TOP. Terutama TOP ia memandang pada mata indah lelaki itu cukup lama sebelum memalingkan pandangannya pada jiyong sementara handgun silver masih tersembunyi di balik gaunnya. Ia berusaha kuat namun tangannya gemetar hebat.
“noona…”
“bommie…”
Jantung spring berdetak kuat saat suara dari dua orang yang sangat ia kasihi itu terdengar oleh telinganya. Suara mereka terdengar lemah dan shock membuat dirinya semakin lemah saja.
“nona spring…kau ingat kata-kataku tadi? Hmmm? Kasih sayang hanya akan membuatmu lemah! Sekarang kepung merekaa!!!” seungri berteriak seperti orang gila seraya mendekatkan diri dan senjatanya pada jiyong.
Spring menunduk dan perlahan ia mengeluarkan hand-gun silvernya dari balik gaun untuk kemudian ia arahkan pada TOP. Mata mereka kembali bertemu. Choi seunghyun, pria yang pernah ia cinta dan mencintainya dengan sepenuh hati….ia masih mencintainya hingga saat ini namun takdir berkata lain, ia pun merasakan pria itu masih mencintainya sampai saat ini. Hanya saja….ia yang menghancurkan hubungan mereka…yang menghancurkan cinta mereka dan pergi begitu saja. Sekarang saat ia kira akan dengan mudah melakukan ini pada pria itu…ia salah. Ini tidak mudah sama sekali. TOP menatap spring dengan tatapan tak percaya dan ia seolah tak memperdulikan kalau sebuah senjata api tengah tertodong tepat pada jantungnya, ia hanya melihat pada mata spring.
“bagus sekarang mari kita bunuh mereka semua!”
Seungri kemudian menarik platuk handgunnya siap untuk meledakkan kepala jiyong. Peluru itu sudah berhasil ia lepaskan namun tiba-tiba saja spring melepaskan tembakan dan tepat mengenai kaki seungri sehingga membuat peluru yang pria itu lepaskan menjadi meleset.
“AAAAARGGGHHHHHHHH!!!!!” seungri terjatuh dan tanpa pikir panjang langsung melepaskan tembakan dengan brutal sehingga peluru melayang ke segala arah.
“LARI!!!”

 

spring berteriak pada TOP dan mendorong tubuhnya menjauh sementara ia menodongkan senjatanya pada seungri. Jiyong menggunakan kesempatan itu untuk menggenggam tangan dara dan berlari sekuat-kuatnya, sanghyun langsung bergegas duduk di kemudi mobil audi yang terparkir tepat di depan gedung sehingga dara dan jiyong bisa langsung masuk ke dalam mobil.
“HYUNG!!!” jiyong berteriak kuat dan menyadarkan TOP dari lamunannya. Ia masih menatap pada spring yang ternyata balas menatapnya dengan tatapan sedih dan kecewa. Semua terasa aneh baginya, ia yakin suatu hari pasti ia akan bertemu lagi dengan bommie, wanita yang sungguh-sungguh ia cintai…ia ingat bagaimana mereka berencana akan menikah dulu sampai pada suatu pagi bom meninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Kini mereka bertemu lagi tapi ia sungguh tak siap harus bertemu dengan cara seperti ini. Jiyong berlari kuat dan menarik tubuh TOP untuk masuk ke dalam mobil. Tubuhnya seperti dipaksa untuk bergerak menjauh sementara mata, hati dan otaknya ingin mendekat pada wanita yang sekali lagi membuatnya jatuh cinta itu.

 

 

***
NOTES:

HALOOO…TES 123 HAHHAHAHA!
Apaakaabsss??? Kangen ga ama akohhh author gila yang hobi apdet FF tengah malem hahhahahah!
Yahh akhirnya bisa loh update dalam satu malam aja…kalau dipikir-pikir ini FF udah lama bangeet yaa ga kelar-kelar hahahhaha yaudahlah apa mau dikata begitulah adanya….

Yah jadi ga banyak dulu deh dari saya….temen-temen pembaca silahkaan dibacaaa dulu yaa xD makasih looh masih ada yang setia menanti dan ngikutin alurnya ampe gajelas gini sih tapi yaudahlah lanjutin aja ya nggak???

Dan kayanya baca komen-komen terdahulu masih ada aja yang minta pass. Chap 4
Yasudaah karena saya rasa disini udah pada dewasa semua nih tak kasi pass chap 4 gratisss tiss
Password chap 4 : daragon

Okee? Maknyosss?
Thank you so much for reading this guyss
Salam maknyosss

27 thoughts on “My Life as an X-agent: chapter 10

  1. Echh ada ff yang baru aku tau nih, LAGI? Aigoo aku ini orang yg males ubek2 DGI ternyata okelah walau sedikit enggak ngerti tapi ceritanya keren…tumben aja seungri karakternya jadi jahat, tapi yang enggak yangka itu rekannya Bommie, biasanya kan CL..haha
    Y’udahlah next part dtunggu

  2. Aku gregeet banget sama cerita ini,, pengen rasanya ngebunuh semua anggota shades apa lagi si ikan itu,,, semoga mereka semua selamat ya…
    lagian jangan2 semua itu jebakan doang lagi,, kenapa bom bisa gabung lagi sma mreka? kenapa jg seungri jahat,, terus tadi youngbaenya kemana?? aaahhh kepengi dara ma jiyong happy lagiii…
    fightiing buat next2nya…

  3. Whooaaa bener ternyata Bom,, tapi apa lasan bom gabung ama kelompok.y seungri,,,oh god Bom dia bakal balik k.TOP atau gk???
    Seru nih Bom.y udah muncul,,tapi klo jiyong nd TOP yg d.kira ngerusuh gmn,,,

  4. Knpa bom uni ninggalin tabi oppa ???
    Trus gbung ma seungri mau ngbnuh gdtop ???
    Smoga mreka balikan lagii .aqu juga ikut sedh buat alien couple .😭
    Insting assasin ji ppa emng gga pernah d.raguin ..daebak..👏👏

  5. Gak bisa comment apa2
    tiba2 Otak aku mengalami lumpuh otak gara2 adegan yang mendebarkan
    Waahhh…daebaakkk…author bner2 bisa buat jantung aku berdetak cepat
    Semoga semua baik2 aja

Leave a comment