Someone like HER #12

hhhhhh

Author :: xxxredyaxxx
Source :: AFF
Indotrans :: Brigita

She changes him.. No one has ever seen this side of him.. There is new hope for him.. All he needs is Someone like Her..

~ Punish ~


GEURIWOHAEYO GEURIWOHEYO GEURIWOHEYO GEURIWOHEYO GEURIWOHEYO – – –

JIYONG CALLING

“Yeoboseyo Ji?” Dara menjawab dengan semangat.

“Hai babe? Merindukanku?” tanya GD, tersenyum.

“Errrr…Mungkin….” jawab Dara, tersipu.

“KEKEKEKEKE!! MUNGKIN HUH… Apakah kau menyukai ponsel barumu?” tanya GD lagi.

“I love it. Terima kasih Ji untuk ponselnya.” Kata Dara sambil bermain dengan ujung gaunnya.

CL dan Minzy mengawasinya, menyeringai.

CL membentuk mulut pada Dara, “NYALAKAN SPEAKERNYA!”

Dara tersenyum dan melakukan apa yang diminta CL.

“Bom noona dan para lelaki membawa Hayi ke Busan. Mereka akan kembali dalam 2 minggu lagi.” GD memberitahu Dara.

“Chincha? Aku pasti akan merindukan mereka. Terutama my baby” kata Dara, cemberut.

“Tapi your baby sedang berbicara denganmu sekarang!” kata GD merengek menggoda.

Dara tersipu.

CL dan Minzy melompat dan menyeringai sambil berpelukan satu sama lain.

Rasanya seperti memenangkan jackpot.

Tidak pernah dalam sejuta tahun akan mereka bayangkan GD merengek.

“Maksudku baby yang lain” jawab Dara, memerah.

“Aku akan menjemputmu ok. Tunggu aku di tempat tunggu Uni. Jangan bermain-main dengan laki-laki arrasseo!” GD mengancam dengan bercanda.

Dara tersentak dengan menggoda.

“Aku tidak akan berani.”

“Sampai  nanti babe!”

“Oke… menyetir dengan hati-hati. Aku akan menunggu.”

Dara masih menatap ponselnya.

“Jadi Unnie, akan ada little Kwon dalam waktu 9 bulan?” tanya CL santai.

“YAH!!” Dara mengejar CL sambil melemparkan tatapan lucu.

“Mingki!! Bantu aku!! Ada kupu-kupu gila berkeliaran” teriak CL main-main.

Minzy sibuk menertawakan unnienya.

Mereka bersenang-senang berbicara tentang pacar mereka masing-masing dan yang mereka tidak lihat Jaejoong menguping di balik pilar dekat tempat mereka duduk.

“Hmmmmmm… Aku mendoakanmu sebuah pernikahan yang sengsara, suram dan menyedihkan Tokki. Mari kita lihat… apa yang harus kulakukan untuk membuat pernikahannya sengsara?” Jaejoong berpikir sambil menyeringai seperti orang gila.

“Apakah kau yakin kau akan baik-baik saja unnie?” tanya Minzy.

“Yup Mingki-ah.. Pergi.. itu pasti benar-benar penting karena telepon tidak berhenti berbunyi.” Kata Dara tenang.

Ada sebuah masalah dii butik CL dan Minzy dan mereka harus sesegera mungkin berada di sana.

“Telepon kami jika ada sesuatu, OK! Jaga diri Unnie.” Kata Minzy  memeluk Dara.

“Tunggu oppa di sini arrasseo. Jangan pergi ke mana-mana. Duduklah di sana. Ini akan gelap dan kebanyakan siswa sudah pulang” CL memanggilnya dari mobil.

“Aigoo!! Aku akan baik-baik saja dongsaeng-ah. Tidak ada orang yang akan berkeinginan menculikku.” Jawab Dara menggoda.

Dara melihat mobil CL melaju cepat.

“Aigoo gadis itu. Aku harus mengingatkannya untuk menyetir dengan hati-hati.” Dara bergumam pada diri sendiri.

“Halo Tokki” Jae berbisik dengan menggoda di telinga kiri Dara.

Saat Dara berbalik, mulut Jaejoong datang turun dengan brutal keras di bibirnya. Jae sudah memegang leher dan pinggangnya untuk mencegah Dara mendorongnya pergi.

Dara terus mendorong bahunya. Dia menolaknya dengan segenap  kekuatannya, tapi Jaejoong tidak bergeming.

Tiba-tiba Jaejoong ditarik oleh GD.

GD mendorong Jae ke arah dinding dan terus meninju rusuknya. Jae kemudian jatuh ke bawah, terlalu lemah untuk membalas.

Dara harus menghubungi keamanan untuk meminta bantuan.

Mereka berhasil memisahkan GD dari Jae.

“Kau bermain-main dengan orang yang salah!” GD meludah pada Jae.

Dia menatap Dara dan kemudian langsung pergi..

“JI!!!!” Dara terisak.

Dara berlari ke pinggir jalan dan naik taksi.

Ketika dia sampai di rumah, keadaannya gelap gulita.

“Ji… Tolong mari kita bicara” Dara memanggil tetappi tidak ada tanggapan.

Dara kemudian pergi ke kamar tidur mereka untuk mandi, hanya untuk menenangkan diri.

Mandi tidak berbuat banyak.

Dia masih mengkhawatirkan GD.

Dia meraih ponsel dan terus menghubungi dan mengirim pesan pada GD.

“Ji…kau di mana? Kembalilah..” Dara berbisik dengan sakit hati. Dia jatuuh ke bawah dinding menangis.

BANG !!!!!

Dara terbangun karena suara pintu utama.

Dara bergegas menuruni tangga untuk melihat apa yang sedang terjadi.

“DARAAAA!!!!!!!!!!” GD berteriak.

Dia mabuk.

“DARAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! JANGAN BERANI KAU SEMBUNYI DARIKU!!!” GD sangat marah.

Alkohol dan marah bukan kombinasi yang paling baik.

“Ji….Ji…. Hentikan… Kau jangan menakutiku….” Dara tergagap.

“KAU DI SANA! DATANG KE KASUR!” GD meraih pergelangan Dara dan menariknya ke atas naik ke kamar tidur mereka.

Setelah mencapai kamar tidur mereka, GD mendorong Dara dengan kasar ke tempat tidur dan mengunci pintu.

“Ji….Ji…Hentikan..kau butuh istirahat. Aku akan… aku akan menyiapkanmu mandi air hangat dan… dan… setelah itu aku akan membantumu untuk tiduuuurrrrr…dann..kau bisa tidur…Ji berhenti…mari bicara..tolong…” kata Dara memegang kedua tangannya, berusaha menghentikan GD yang maju ke arahnya.

Dara tak berdaya dan gugup.

“SIALAN DIA MENCIUMMU” GD menunjuk jarinya ke arah Dara, “DAN KAU, PENGKHIANAT SIALAN, BAHKAN TIDAK MENGHENTIKANNYA!! DAN DI SINI AKU MENCOBA UNTUK BERSABAR DENGANMU. MENCOBA MENGONTROL DIRIKU DENGAN ISTRIKU SENDIRI!!! KAU TIDAK ADA BEDANYA DENGAN DIA!!” Dara melihat kesedihan di mata GD, “SEMUA WANITA SAMA SAJA!!” GD meraung marah.

“Ji tolong hentikan…dengar…aku tidak akan pernah mengkhianatimu. Kau suamiku. Tolong percaya padaku. Dia menyerangku. Aku tidak akan pernah melakukannya padamu.. Aku mencoba mendorongnya. Tetapi dia terlalu kuat.” Dara menangis dengan kondisi yang mengenaskan.

“DIAM!!!!!!!!! SUDAH BERAPA KALI DIA MENIDURIMU! AKU TIDAK BODOH DARA! AKU TAHU DIA MANTAN PACARMU!! BERITAHU AKU BERAPA KALI!!” GD meraih dagu Dara dengan kasar.

Dara bahkan tidak akan heran jika kulitnya akan memar.

“Ji….Ini sakit… Aku belum pernah tidur dengannya sebelumnya… Dan… itu alasan mengapa dia memutuskanku. Ji tolong…percaya padaku…” Dara memohon, memegang tangan GD yang meraih dagunya.

“Aku tidak percaya padamu sialan!” GD meluangkan.

GD melihatnya, menyeringai.

“Mungkin aku perlu bukti…..”

Tangan GD bergerak dari dagunya ke lehernya.

“Tidak seperti ini Ji…Tolong… kamu perlu menenangkan diri…” Dara mendorong tangan GD dan mundur menjauh dari GD.

“Tidak ada jalan di neraka yang akan menghentikanku untuk menidurimu malam ini.” GD memojokkannya dan menciumnya keras.

Dara mencoba melepaskan diri darinya.

GD menyakitinya…

Ini bukan ciuman manis di pagi hari, tapi lebih pada hukuman untuk mendisiplinkannya.


~ to be continue ~

<< Back  Next >>

 

55 thoughts on “Someone like HER #12

Leave a comment