PERFECT MATCH (Tweet 4.25.13) : Chapter #22

poster

perfect

True Tittle : Tweet 4.25.13
Author      : RuiShi
Link          : Tweet 4.25.13 on AFF
Translator : dillatiffa

LOL sepertinya mood saya emang selalu lebih baik kalo pas ngetik Tweet ketimbang TKA.. ini bisa langsung selese, kalo TKA.. hmmms~ sepertinya kudu sabar sama setting kolosal.. _ _

 ~ Hide Me~

 

Dorm 2NE1

“Unnie, apa kau sudah siap?”

“Chakamanyo, Chaerin-ah!” suara Dara terdengar samar dari balik pintu kamarnya.

“Apa yang membuatmu begitu lama?”

“Bukan apa-apa!” seru Dara keluar dari kamar dan menghadap Chaerin. Mereka akan pergi makan malam ini.

“Apa kau memakai make-up?” tanya Chaerin.

“Waeyo?”

“Apa kau berdandan khusus untuk mala mini?” tanya Chaerin, menggoda. Dara tersipu malu namun tetap mengangguk mengiyakan dengan tangan menutupi mukanya.

“Aku pasti terlihat mengerikan!” ujar Dara pada Chaerin.

“Kalau kau terlihat mengerikan, lalu aku iniapa?” tanya Chaerin penuh nada sarkastik sambil menaikkan sebelah alisnya.

“Kau sangat cantik, Chaerin. Aku punya lingkaran hitam di mataku. Aku tidak bisa menyembunyikannya dan itu membuatku sangat frustasi karena aku ingin terlihat cantik, setidaknya ini hal terdekat yang bisa kukatakan sebagai kencan – tapi aku justru terlihat lelah dan sangat stress!”

“Whoa! Tarik nafas, Dara unnie… tarik nafas dalam-dalam…” sang leader memegangi bahu Dara. “Semuanya akan baik-baik saja dan kau sangat cantik. Kau tidak perlu mengenakan rok mini atau hotpant atau sampai harus memamerkan lekuk tubuhmu, arasso?”

“Tapi kalian punya tamu dan aku yakin, Jiyong akan memperkenalkanku lagi dan aku hanya…”

Dara merasa frustasi. Benar, dia sudah pernah diperkenalkan berpuluh-puluh kali kepada bermacam artis yang datang berkunjung ke YG dan hampir setiap kali hal itu terjadi, dia terlihat seperti anak kecil dengan pakaian kebesaran. Namun kali ini, dia tahu dan dia ingin terlihat – well – sebagai gadis yang dikencani oleh G-Dragon. Chaerin yang bisa merasakan rasa frustasi Dara tahu bahwa unnie-nya itu menghabiskan seharian bersama Xin untuk membantunya berdandan hanya agar terlihat menawan dalam kesempatan ini.

A/N : Hold up! What’s going on today? Aku ngomong apa sih?

 

Flashback (..sehari sebelumnya..)

 

Jiyong menyelinap dibelakang Dara saat di kafetaria saat gadis itu tengah sarapan. Dia kembali menghabiskan malam di studio dan baru akan pulang ke rumah.

 

“Pagi!” Dara tersenyum tapi detik berikutnya ekspresinya berubah jadi khawatir. “Kau tidak sempat tidur lagi.”

 

“Gwenchana, aku sempat tidur.”

 

“Mau makan?” tanya Dara.

 

“Aku akan mengambil makan.” Tapi Dara menarik tangan Jiyong memaksa pria itu kembali ke tempatnya semula duduk.

 

“Aniyo, biar kuambilkan. Kau duduk disini saja.”

 

Dara berdiri dan memesankan makanan untuk Jiyong. Tidak banyak orang di kafetaria saat itu. Hanya ada make-up artis Dara dan beberapa kru yang mengikutinya dan Bommie, membantu acara mereka. Dara mengenakan kaos putih Double Park TV miliknya, jadi Jiyong beranggapan gadisnya itu akan shooting hari ini. Dara kembali dan meletakkan nampan dihadapan Jiyong kemudian duduk disebelahnya. Memang benar apa yang pernah dikatakannya di sebuah acara, bahwa dia suka melayani kekasihnya… dan dia melakukan itu karena gadisnya juga melayaninya dengan sangat baik, seperti sekarang.

 

“Apa ini juga akan di-shoot?”

 

“Aniyo. Segmen kali ini akan jadi kejutan. Aku sudah memposting beberapa petunjuk di Twitter kemana kami akan pergi. Gwenchana, aku akan jadi yang paling pertama mengamuk jika tidak ini tidak diijinkan, neh?” Dara meyakinkan dan Jiyong hanya bisa tersenyum walaupun dalam perutnya serasa ada pesta kembang api. Dia sungguh sangat ingin menari dan berteriak seperti seorang fangirl saat itu… tapi dia harus terlihat cool.

 

“Sudah cukup lama sejak terakhir kali kita makan bersama.” Ucap Jiyong dan Dara mengangguk. “Normalnya, seorang kekasih akan membawamu keluar untuk makan bersama setiap hari.” Dara tertawa, membuat Jiyong mendelik berpikir bahwa gadis itu mengejek perkataannya sebagai seorang kekasih.

 

Dara menatap makanannya sejenak sebelum berkata, “Siapa yang butuh kekasih normal jika aku sudah punya pria terbaik yang-sangat-tidak-normal? Yang bisa ditebak itu membuatku bosan.” Dia menatap Jiyong. “Jika kau belum sadar juga, aku juga tidak normal.”

 

Jiyong tidak bisa menahan tawanya! Untung saja tidak sedang ada makanan didalam mulutnya. Orang lain yang berada di kafetaria tidak memusingkan mereka. Hari itu seperti hari kerja biasanya, namun bagi kedua orang itu, itu jadi hari yang luar biasa.

 

“Teman-temanmu…” Dara berkata pelan dan Jiyong menatapnya sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya. “Apakah mereka sudah bertanya bagaimana aku bereaksi pada cover Vogue-mu?”

 

“Neh, mereka menanyakan hal itu tapi aku bilang pada mereka semuanya baik-baik saja. Aku bilang kau mengerti.”

 

“Kau tidak perlu berbohong.”

 

“Aniyo, waktu itu, aku belum tahu. Kupikir waktu itu kau benar-benar baik-baik saja.”

 

“Maaf karena aku sudah mengecewakanmu.”

 

“Mwo?!?! Apa yang kau bicarakan?”

 

Dara merasa malu karena sudah merasa cemburu hanya karena cover majalah padahal tahu sepenuhnya itu hanyalah pekerjaan semata. Jika Jiyong bersungguh-sungguh akan selingkuh darinya, dia tidak akan menunjukkannya di majalah. Apakah Jiyong akan berselingkuh darinya? Detak jantungnya bertambah keras hanya memikirkan hal itu. “Tidak, dia tidak akan melakukannya.” Pikirnya. “Dia sudah kerepotan menjalani pekerjaannya dan kodratnya sebagai manusia, Jiyong tidak akan punya waktu untuk selingkuh.”

 

“Tapi mereka tahu. Mereka bilang jika kau tidak marah atau setidaknya sedikit terpengaruh karena hal itu, maka itu bisa jadi alasan kau tidak peduli lagi padaku atau kau selingkuh dariku.”

 

“Apa?!?!” Dara tidak mengerti perkataan Jiyong.

 

“Tapi kau terpengaruh karena itu dan walaupun aku merasa menyesal karena lagi-lagi aku sudah menyakitimu, aku merasa sedikit lega. Kau tidak akan selingkuh dariku, benar kan?”

 

“Hanya jika kau punya alasan untuk tidak membuatku selingkuh.”

 

“Yah! Sandara Park!” Jiyong mendelik pada Dara.

 

“Chincha, Kwon Jiyong, aku berselingkuh darimu? Jumlah pria yang mendekatiku tidak sebanding dengan jumlah wanita cantik yang menyentuhmu dan mengedipkan mata padamu – menginginkanmu. Jadi jika ada salah seorang diantara kita berdua, yang memiliki kesempatan lebih besar untuk berselingkuh, maka itu adalah kau!” Dara menjelaskan kenyataan. “Dari keluarga broken home, aku lebih baik mati daripada membuat seseorang merasakan apa yang kurasakan saat…” Jiyong menggenggam tangan Dara untuk menghentikan gadis itu. Jiyong tahu, Dara sangat membenci mengingat hari dimana ayahnya meninggalkan keluarga mereka. Dara mengatasi hal itu diam-diam sehingga orang lain akan berpikir bahwa dia sudah melupakannya. Dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda apapun hingga membuat orang lain menyadari bahwa sebenarnya dia masih sangat terpengaruh oleh hal itu, dia bukan tipe orang yang akan mengumumkan perasaannya pada dunia atau siapapun. Dara tidak ingin dikasihani atau apapun yang berhubungan dengan perasaan, dan dia pun tidak ingin membebani teman-temannya. Gadis itu menderita dalam diam dan sosok Dara yang dingin bukanlah orang yang paling Jiyong inginkan. Kenyataannya adalah, bahwa pria itu tetaplah ayah Dara dan dia masih sangat mencintai pria itu – jadi dia memilih untuk tidak membicarakan keburukan ayahnya. Dara tidak memiliki kemampuan untuk membenci. Itu yang diketahui oleh seorang Jiyong sebelum dunia mengenalnya sebagai G-Dragon.

 

“Teman-temanku berpikir kau adalah malaikat dan aku mungkin sudah melakukan sesuatu yang sangat heroik pada kehidupanku sebelumnya sehingga aku layak mendapatkanmu. Mereka sangat peduli padamu, dan takut jika aku menyakitimu. Mereka jauh lebih peduli padamu dibandingkan padaku!” kata Jiyong membuat Dara mengangguk. “Ngomong-ngomong, kami akan kedatangan tamu besok dan aku berpikir bagaimana kalau kita makan malam bersama Chaerin dan Xin sebelum bertemu dengan mereka. Apa kau sibuk besok malam?”

 

“Kami hanya punya satu agenda lalu selesai setelahnya.”

 

“Krom, ikut bersama kami! Kumohon?” Jiyong memasang wajahnya yang paling tidak bisa ditolak, yang bisa membuat ujung kaki Dara merinding. “Aku sudah mengeluarkan senjata terakhirku disini, Darong dan sebaiknya ini sukses. Akan lebih menyenangkan jika ada kau.” Dara tertawa dan mengangguk.

 

“Arasso.”

 

“Chincha?” Dara mengangguk dan kali ini, Jiyong tidak bisa menahannya. Dia berdiri dan menari seperti yang Dara lakukan saat 2NE1 menang di Music Core. Semua orang yang melihatnya tertawa.

 

“Apa yang terjadi disini?” tanya Bommie dari arah belakang Jiyong. “Jangan membuat kami mendapat masalah, Kwon Jiyong.”

 

“Noona, aku tidak membuat masalah.”

 

“Bommie, apa kau sudah sarapan?”

 

“Neh, sudah. Krom, apa rencananya hari ini?” tanya Bom pada Dara tidak memikirkan soal Jiyong yang tengah berbunga-bunga makan disebelah gadisnya. “Apa dia akan ikut dengan kita?”

 

“Mwo?” Dara menatap Jiyong yang hanya tersenyum menikmati makanannya.

 

“Aishh… lihat dia begitu senang seorang diri.” Bom mengamati. Sebenarnya, Bom lebih bereaksi soal majalah itu dibandingkan Dara. Dia sangat setia pada Dara dan jika Jiyong membuat masalah pada temannya, pria itu akan berhadapan dengan dirinya, belum lagi Chaerin dan Minzy.

 

Jiyong mendengarkan apa yang Dara jelaskan pada Bom tentang apa yang akan mereka lakukan. Para staf berkumpul dan kedua gadis itu membereskan barang-barang yang akan mereka bawa.

 

“Apa yang akan kau lakukan hari ini, Ji?” tanya Dara santai, seolah normal saja bagi mereka terlihat bersama, makan bersama, dan ngobrol didalam gedung YG. Jujur sana, memang normal! Gedung YG adalah tempat aman bagi mereka, karena tidak seorang pun yang diijinkan berbicara tentang apa yang terjadi didalam. Hal itu ada didalam kontrak.

 

“Kurasa aku akan tidur.” Katanya sambil memainkan jemari Dara dan Dara sedikit meremas tangannya.

 

“Bagus kalau begitu! Aku akan menemui besok?”

 

“Apa kau akan pulang ke dorm mala mini?” Dara mengangguk mengiyakan dan karenanya Jiyong tersenyum.

 

“Pabo, kau tidak diijinkan datang.” Ucap Bom.

 

“Noona!”

 

“Chincha, aegyo-mu itu hanya berkerja pada Dara.

 

“Kenapa dia sangat membenciku?” bisik Jiyong pada Dara – mengkerut berhadapan dengan Bom, dia memeluk sebelah lengan Dara, seolah tidak membiarkan gadisnya itu pergi. “Aku duluan.” Kata Bom meninggalkan pasangan itu menyusul para staf.

 

“Aku akan bicara padanya. Gwenchana. Aku akan memberitahumu kapan aku pulang. Aku akan sangat sibuk. Cobalah untuk berisitirahat hari ini, aku akan menemui besok, neh?”

 

Jiyong meyandarkan kepalanya di bahu Dara. Menyadari hanya tinggal mereka di kafetaria, Dara menepuk tangan Jiyong sebelum melepaskan pegangan Jiyong padanya, lalu mencium kening pria itu sebelum berdiri. “Bye Ji! Love you!” bisiknya di telinga Jiyong.

 

Lalu Dara berlari ke pintu keluar, menuju kearah para staf dan Bommie yang menunggu mereka.

 

Dan Jiyong…

 

pria itu menyembunyikan wajahnya di lengannya yang terlipat diatas meja – spazzing.

 

Pada hari yang sama, Dara masih memikirkan apa tantangan yang diberikan oleh Sungmin padanya… “Buktikan itu!” kata temannya itu. Bagaimana caranya dia bisa membuktikan bahwa dia tidak mempermasalahkan soal cover itu? Dara memeriksa copy dari majalah itu di studio lalu tersenyum.

 

Tweet 7.25.13

@krungy21 Apa ada yang punya Vogue issue bulan Agustus?!? Apa staf 2NE1 muncul? +_+

 

Saat membaca Tweet-nya, Sungmun tersenyum. “Gadis ini memang kuat.” Katanya.

 

Hari berikutnya, damage control sudah dilakukan. Dia hanya bisa blak-blakan untuk sehari dan itu sudah cukup. “Maaf karena sudah menghancurkan imajinasi kalian…” pikir gadis cantik itu.

 

Tweet 7.26.13

@krungy21 Ketemu!!! Tim make-up 2NE1!!! ^_^ Bertransformasi menjadi 2NE1 dan mengenakan kostum kami! Bom = Doolgi & CL = Guru Seong-Eun & Dara = Min sayangnya Joo Tory yang harusnya berperan sebagai Minzy tidak bisa ikut karena jadwal yang bertabrakan.

 

Flashback End

 

“Ayo minta bantuan pada Yanggeng oppa?” usul Chaerin.

“Kalau kita melakukan itu, kita bisa terlambat.” Kata Dara. “Aku percaya pada penilaianmu.”

“Arasso, ayo, coba kita periksa lemari pakaianmu. Gayamu itu lebih santai jadi sebaiknya kita tidak berlebihan. Ingat, jadi diri sendiri.” Chaerin meringis pada unnie-nya, karena dia baru saja mengutip perkataan dari sang kekasih – menirukan suara G-Dragon di salah satu wawancaranya dengan MTV.

Sementara itu, di kantor, Yanggeng menuju ke studio Jiyong.

“Sudah waktunya, Jiyong!” panggilnya, mengingatkan tentang makan malam mereka.

“Neh!” Jiyong membereskan barang-barangnya, siap untuk keluar, tepat pada saat itu Sajangnim masuk.

“Oh, apa kau sudah selesai?” tanyanya.

“Neh! Hyung, aku akan makan malam dulu dengan Chaerin, Xin, dan Dara. Kami akan segera kembali dengan tamu kita.” Jawab Jiyong tanpa ragu. Sang presiden berpikir sejenak sebelum mengangguk.

“Baiklah, kalian bersenang-senang dan coba jangan menarik terlalu bangak perhatian.”

“Kami amanm hyung.” Jiyong tersenyum, meyakinkan CEO.

“Aku sungguh-sungguh, aku tidak ingin ada masalah apapun, Jiyong.”

“Neh, aigesumida. Sebaiknya kami pergi sekarang. Aku janji tamu kita akan bersenang-senang malam ini.”

Begitu sudah diluar jarak dengar, Yanggeng meringis pada Jiyong. “Bagus sekali, G-Dragon. Dia sama sekali tidak bisa menghentikanmu, iya kan?”

“Dia mengerti. Dia sama sekali tidak buruk.” Bela Jiyong. “Aku sangat berterima kasih pada peringatannya. Setidaknya dia bisa melindungi kami sekarang.”

“Haruskah Chaerin dan aku pergi ke lain tempat jadi malam kalian bisa sempurna?”

“Sangat menggoda…” Jiyong memulai. “tapi Dara tahu kalian akan datang, jadi sebaiknya tidak. Dia akan curiga dan mengira bahwa aku yang meminta kalian makan di lain tempat dan dia akan jadi bad mood. Itu tidak akan menyenangkan. Tidak ada yang bisa merusak mood-ku.”

Yanggeng tertawa pada keoptimisan temannya itu. “Kupikir dia jelas-jelas mempromosikanmu di Twitter. Bayangkan kami tertawa keras saat dia benar-benar menemukan make-up artis 2NE1 di majalahmu! Dia benar-benar cerdas.”

“Kau tahu aku…” kata Jiyong, bangga. “High quality.”

*

Xin dan Jiyong menunggu kedua gadis itu di restoran dan makan malam mereka sempurna. Yanggeng dan Chaerin hanya serasa pendamping tapi meskipun begitu, mereka menikmatinya. Jiyong dan Dara sadar sepenuhnya sudah cukup lama sejak terakhir kali mereka mendapat kebebasan seperti itu. Karena tamu mereka belum tiba, mereka bermain-main dan mengambil beberapa foto. Tapi dimana Dara dalam foto-foto itu? Sorry guys, kita tidak bisa terlalu menunjukkannya, arasso?

 

@chaelin_cl Instagram Update

 

@xxxibgdrgn Instagram Update

Chaerin mengenal Sky Ferreira melalui Jeremy Scott. Sky Ferreira adalah penyanyi, penulis lagi, model, dan aktris asal Amerika yang dinyatakan oleh Jeremy sebagai salah satu sumber inspirasinya, sama seperti Chaerin. Dia datang bersama DIIV, sebuah band yang bermarkas di Brooklyn, bersama dengan kekasih Sky – Zachery Cole Smith, pencipta musik dan juga model yang pernah membawakan salah satu brand favorit G-Dragon, Yves Saint Laurent. Mereka kini berada di Korea dan Sky menghubungi Chaerin mengajak bertemu.

@chaelin_cl / @skyferreira Instagram Update

Setelah perkenalah, Chaerin membawa teman-temannya ke studio dimana mereka akan lebih saling mengenal dan menunjukkan kehidupan mereka di Korea. Mereka merasa terpesona dan kagum saat mereka diajak berkeliling disana. Yongbae, yang kini mulai menjadi penghuni baru gedung YG karena tidak bisa pulang disebabkan oleh proses penggarapan album barunya, bergabung bersama mereka, membawa anak barunya, Homie.

“Dia sangat imut!” Colby, sang drummer berkata mengambil Homie dari Yongbae.

@moldy_boy Instagram Update aku and Homie kecilku; Jatuh cinta pada Korea; Devin: “Aku dan G-Dragon di studio NO BIG DEAL”

Choice 37 berada pada dunianya, berbicara dengan bahasa Inggris tentang musik dengan anggota band yang lain. Sky, Chaerin, dan Dara duduk berkelompok dan memiliki percakapan mereka sendiri.  Seseorang menyarankan mereka berfoto bersama dan Dara dengan cepat menawarkan diri untuk menjadi fotografer dan langsung mengeluarkan ponselnya. Mereka semua tersenyum dan Dara menghitung sampai tiga. Setelah berfoto, Sky mengamati si gadis cantik pirang itu.

Instagram Update

@moldy_boy KPOP ROYALTY BITCH!

“Dara, kenapa kau tidak ikut bersama kami? Devin, tolong ambil foto kami! Aku ingin Dara ikut berfoto!:

Dara tidak bisa bilang tidak jadi dia bergabung dengan mereka dan tersenyum pada kamera.

Sky dan Cole terlihat sangat nyaman di sofa dan Jiyong mencoba mengamati keduanya tanpa ketahuan.

“Chae!” panggil Sky tiba-tiba dan Chaerin menoleh pada mereka.

Dara baru saja kembali dari kamar kecil dan duduk di kursi beroda yang ditawarkan oleh Jiyong. Begitu mendengar apa yang dibisikkan oleh Sky, Chaerin tertawa keras lalu duduk tegak. Hanya tinggal Yongbae, Jiyong, Dara, Chaerin, Cole, dan Sky di studio – sementara yang lain keluar untuk merokok.

“Jiyong oppa! Dia baru saja bertanya kenapa kau terus menatap mereka.” Kata Chaerin pada Jiyong, yang langsung sadar diri.

“Aku hanya ingin tahu. Mungkin dia menyukaiku? Atau mungkin Cole?” goda Sky membuat yang lain tertawa.

“Tidak, hanya saja…” Jiyong mencoba menjelaskan. “Aku hanya mengagumi bagaimana kalian bebas saja memamerkan kemesraan didepan umum.”

“Oh, apa itu mengganggumu?” tanya Cole.

“Tidak, bukan begitu.” Jiyong merasa mulai akan mengeluarkan keringat dingin. Dia jelas-jelas tertangkap basah dan dia merasa malu.

“Dia juga punya kekasih.” Yongbae bersuka-rela menjelaskan, semua mata beralih padanya. “Dan dia cemburu karena tidak bisa bermesraan didepan umum seperti kalian. Dia itu tukang peluk.”

“Mwo?!?” Jiyong keberatan dengan sebutan terakhir dari Yongbae, membuat Chaerin dan Dara tertawa.

“Benarkah?” Sky beralih menatap Jiyong. “Bagaimana bisa?”

“Kami tidak bisa keluar ke tempat publik, jadi aku tidak bisa mengajaknya pergi berkencan atau hanya sekedar menggenggam tangannya dihadapan orang-orang. Pada dasarnya, kami tidak bisa mengumumkan bahwa kami berkencan.” Jiyong memberitahu mereka dan Dara langsung tersipu, gadis itu mencoba untuk menyembunyikan Dara. Pasangan dari Amerika itu berpikir sejenak.

“Kau pasti sangat hebat di ranjang jika gadismu itu belum juga memutuskanmu!” ucap Cole tiba-tiba membuat semua orang tertawa, Dara dan Jiyong jelas kaget. “Gadis suka mendapat pergatian.” Sky memukul lengannya tertawa. “Apa dia tidak merasa kau malu tentangnya sehingga kau harus menyembunyikannya seperti itu?”

“Tidak, kami masih bersama. Kami tidak ada rencana untuk putus dalam waktu dekat.” Jiyong sangat yakin pada dirinya, melirik Dara melalui sudut matanya. Gadis itu menundukkan kepalanya dalam.

“Siapa gadis itu? Aku ingin memberinya award!” Sky ikut-ikutan; Chaerin dan Yongbae tertawa sambil saling ber-high five. “Siapa dia, Jiyong? Aku sangat penasaran! Jika kau tidak mengatakan bahwa kau sudah punya kekasih, aku akan berpikir kau menyukai Cole tadi!”

Sky dan Cole berciuman, Jiyong menggaruk kepalanya dan Dara sudah mendelik pada pria itu sementara Chaerin dan Yongbae tetawa terbahak-bahak.

“Itu Dara, benar kan?” tebak Sky. Sky sempat melirik kearah Dara dan Jiyong disela-sela ciumannya. “Wajahnya sangat merah sekarang. Apa Jiyong benar-benar hebat di ranjang?” mulut Dara terbuka lebar, seluruh badannya merinding saat itu.

“Tidak…”

“Tidak?!?!?!” teriak semua orang, termasuk Jiyong.

“Maksudku bukan begitu! Itu…” Dara kehilangan kata-kata dan semua orang tertawa.

“Tsk tsk tsk…” Cole mulai menggoda, menggeleng-gelengkan kepalanya. “Jiyong, dia akan segera memutuskanmu jika kau tidak berusaha lebih baik.”

“Apa…” bahkan Jiyong kehilangan kata-kata dan wajah keduanya sudah sangat merah.

“Oh my God…” Sky tiba-tiba berdiri. “Apa itu artinya… kalian…” dia mununjuk Dara lalu Jiyong. Melihat keduanya diam dengan wajah memerah, dia tersenyum dan menggigit bibirnya. “Kalian berdua mengagumkan! Sungguh? Masih ada orang seperti kalian, Cole!” Cole juga tertawa. “Mereka bahkan malu saat kita bicara masalah sex!”

“Aku tidak mengerti kenapa kau harus menyembunyikannya, Jiyong.” Kata Cole kepada produser muda itu. “Dara sangat cantik. Saat Sky dan aku mulai bersama, foto-foto kami bertebaran dimana-mana!”

“Kami bahkan memposting sebuah morning-after-photo, jika kalian mengerti apa yang kumaksud?” mereka semua mengangguk pada pertanyaan Sky. “Aku tidak takut dan aku tidak malu pada apa yang mungkin orang lain pikirkan. Aku mencintai priaku dan aku ingin meneriakkannya pada seluruh dunia.” Ucap Sky lalu menghampiri Dara dan menarik gadis itu beridri, lalu dia juga menarik tanyan Jiyong. “Sekarang berdiri disini, Dara.” dia membuat Dara berdiri didepan Jiyong lalu menarik tangan Jiyong melingkari pinggang gadis itu. “Kau bukan anak sekolahan jadi lakukan saja! Dara bersandar pada Jiyong. Santai saja! Nikmati perasaan itu. Apa kau tidak ingin priamu memelukmu?”

“Tentu saja aku mau.” Terang Dara yang mendapat sambutan tepuk tangan dari Yongbae dan Chaerin. “Dia mungkin tidak…”

“Tidak boleh protes!” ucap Jiyong lalu mempererat pelukannya pada Dara. Mereka hampir seperti berpelukan.

Dara meletakkan tangannya diatas tangan Jiyong lalu menyandarkan punggungnya di dada Jiyong. Jiyong yang tentu saja menikmati momen itu, mendaratkan sebuah kecupan di kepala Dara. Sky kembali pada Cole dan pria itu langsung melingkarkan lengan di bahunya. Yongbae dan Chaerin hanya bisa tersenyum. Yongbae melirik kearah CCTV dan dia sangat yakin, punggung Jiyong mengharap kesana. Dara cukup kecil dan tetap tersembunyi oleh Jiyong.

“Sejujurnya, jika semuanya berbeda, seperti di Amerika, aku bisa saja terbiasa dengan hal ini.” Dara berkata, mengejutkan JIyong, Chaerin, dan Yongbae. Sky dan Cole tersenyum padanya. “Tapi kami hidup di Korea, hubungan diantara idol bukan sesuatu yang popular.”

“Aku punya fans sendiri dan dia juga punya fans sendiri, kami harus mendapat restu dari mereka seperti itu adalah sebuah keharusan, jika kalian mengerti apa yang kumaksud.” Tambah Jiyong. “Kadang-kadang, hal itu juga membebani pasangan, khususnya bagi sang gadis. Aku tidak ingin Dara mendapat masalah, jadi semua orang disekeliling kami, membantu kami melindungi apa yang kami miliki.”

“Hal ini memang sangat berbeda.” Chaerin menunjukkan dukungan kepada pasangan itu. “Bahkan dalam grup kami, kami mencoba menyembunyikan fakta-fakta yang menghubungkan Dara pada Jiyong. Aku bahkan pernah sekali membelikan cincin yang teramat sangat mahal untuk kami semua hanya untuk menyembunyikan cincin yang Dara kenakan. Cincin yang diberikan Jiyong padanya.”

“Kami juga melakukannya di grup kami.” Tambah Yongbae. “Kami menjadi saksi bagaimana mereka berdua saling mencintai.”

“Jadi aku sama sekali tidak keberatan untuk disembunyikan.” Beritahu Dara pada Cole dan Sky yang tersenyum kepada mereka. “Jika aku harus kehilangan Jiyong, sebaiknya aku tetap menjadi rahasia.”

“Kalian berdua terlihat sangat cocok.” Ujar Sky.

“Gadismu layak mendapatkan sebuah ciuman setelah apa yang dia katakan pada kita semua, Jiyong.” Cole kembali menggoda. “Mari kita demonstrasikan bagaimana melakukan hal itu, oke Sky?”

Tanpa ragu, Sky menerima ciuman dari kekasihnya dan dari sudut penglihatannya, mereka melihat Jiyong memutar tubuh Dara.

“Apa mereka akan melakukannya?” pikir Chaerin.

“Apakah aku harus menutupi mereka sekarang?” pikir Yongbae. “Atau aku hanya bisa berdoa agar Hyunsuk hyung sedang membelakangi CCTV?” dia diam-diam berdiri mencari tempat untuk bisa menutupi pasangan itu dari kamera.

Jiyong memutar tubuh Dara, dia sepenuhnya setuju dengan Cole. Dia tidak bisa untuk tidak merasa bangga kepada baby girl-nya dan apa yang telah gadis itu katakan pada mereka. Gadis itu mulai tegas dan berani akhir-aknir ini seolah Jiyong menggenggam bungkusan kejutan di tangannya. Dia jelas tidak akan pernah bosan pada Sandara Park.

Saat Dara menatap Jiyong, gadis itu menutupi mulutnya dan matanya… tunggu… tatapan ini…. Jiyong pernah melihatnya sebelumnya… apakah mungkin gadis itu juga menginginkan hal yang sama?

Kemudian Dara meletakkan tangannya di bahu Jiyong, menautkan jemarinya di tengkuk pria itu. Tanpa ragu, Jiyong menatap kearah bibir Dara dan menundukkan kepalanya, sedangkan gadis itu sedikit berjinjit menerima ciuman dari Jiyong.

Sebuah sapaan pada awalnya, saat bibir mereka bersentuhan… tapi Dara, yang memiliki keberanian seperti yang baru saja Sky tunjukkan padanya, menjilat bibir bawah Jiyong dengan lidahnya, membuat pria itu mempererat pelukannya dan lidahnya menyelinap kedalam mulut Dara – merasakan gadisnya. Bibir dengan bibir, lidah dengan lidah. Sky dan Cole saling tersenyum lalu mengabadikan sebuah gambar dari pasangan itu sebelum kembali pada urusan mereka.

Chaerin berdiri dan menuju kearah pintu dan menguncinya. Dia tersenyum pada Yongbae, merasa pipinya merona. Yongbae menunjukkan jempolnya dan saat gadis itu melewatinya, Chaerin sempat menangkap apa yang dia bisikkan.

“Jika kau ingin bergabung dengan mereka, aku siap.” Goda Yongbae.

“Oh, kau tidak akan bisa mengatasi hal itu, oppa.” Chaerin balas menggodanya. “Kau bisa jatuh cinta padaku dan sekarang kita masih punya masalah yang harus kita urus.”

Yongbae dan Chaerin saling tatap dan tertawa.

Saat akhirnya Dara dan Jiyong saling menjauh karena butuh udara, Dara merasa sedikit kehilangan pada ciuman mereka jadi dia menyandarkan kepalanya di dada dan menyembunyikan wajahnya di leher pria itu, sementara tangan Jiyong bergerak mengelus punggung Dara dan tangan yang satunya lagi masih memeluk gadis itu.

Ciuman mereka lembut, seperti yang sebelum-sebelumnya, sebuah ucapan terima kasih, namun entah kenapa, rasanya seperti sebuah tanda dan menunjukkan sebuah hasrat kerinduan. Seolah Jiyong tengah menyatakan bahwa Dara adalah miliknya, bahwa dia bersyukur akan gadis itu dan bahwa dia mencintainya – dan sudah sangat ingin melakukannya sejak sangat lama.

Ciuman mereka tidak mengindikasikan adanya nafsu. Sepenuhnya itu adalah cinta… cinta JIyong untuk Dara dan cinta Dara untuk Jiyong.

Chaerin, Yongbae, Sky, dan Cole memberikan tepuk tangan kepada mereka. Dara dan JIyong menoleh kepada mereka, keduanya tampak seperti tomat.

“Itu lebih baik.” Sky berdiri dan memeluk Dara. “Ini, lihat ini. Aku akan mengirimkannya padamu dan Jiyong. Jangan cemas, aku akan menghapusnya dari ponselku begitu kalian menerimanya.”

“Aku sudah menerimanya.” Kata Jiyong sambil melihat ponselnya dan tersenyum memandang foto itu. Dara juga menganggukkan kepalanya saat menerima pesan foto itu.

“Kalau begitu aku tinggal menghapus yang ini.” Sky menunjukkan pada mereka bahwa dia benar-benar menghapus foto itu. “Simpan itu. Kalian mungkin belum siap untuk menatap dunia, namun jadikan ini sebagai permulaan.”

Sky melingkarkan kedua langannya pada pasangan itu. “Aku akan menunggu sampai kalian akhirnya mengumumkan keseluruh dunia. Dara, jangan menyerah pada pria ini. Dia mungkin terlihat seperti seorang playboy tapi aku bisa melihat hatinya jujur.” Dara tertawa pada pengamatan Sky. “Aku hanya bisa berharap kalian berdua bahagia. Aku tahu kalian layak mendapatkan itu! Kita sebaiknya tidak memposting foto Dara bersama kita.” Katanya kepada Cole. “Tapi aku akan tetap menyimpannya di komputer, kumohon?” pintanya pada Dara dengan tangan terkatup seperti sedang berdoa, dan Dara mengangguk.

“Aku tidak bisa menunjukkan rasa terima kasihku sepenuhnya padamu, Sky. Kau juga, Cole. Terima kasih.” Cole mengangguk pada Dara lalu Jiyong mengajaknya ber-high five.

Chaerin membuka kunci pintu, Yongbae kembali ke tempat duduknya semula – tepat ketika yang lain kembali dan mereka mulai ber-jam di studio.

@xxxibgdrgn Instagram Update

“Jangan pernah mempermalukan @skyferreira dia mencintai #복분자”

Choice37 : @chaelin_cl membawa beberapa teman semalam; juga diposting oleh colin_cauldield: bersantai beberapa para pemain Korea yang sesungguhnya di studio impian.

A/N : Lihat bayangan di atas Yongbae?? hmmmm…

*

Credits: @krungy21, @IBGDRGN, @YGInstagramUpdates, @skyferreira, @moldy_boy, @colin_caulfield, @choice37 – photos
Subs: Oh Dara, YG ladies, Bigbang Updates
 

Hmmms, ada yang berpendapat Rui delusional? Well, kalo saya pribadi sih dengan senang hati bakal ikutan gabung dalam delusi2 Rui.. LOL
Hmmms~ can you guys please make a longer comment, juseyo~ *insert puppy eyes here* soalnya agak gimana gitu saya baca komen yang cuman “berasa real, next!” o__o /moody time alert/
Aniwe, sampe ketemu di chapter depan yang entah kapan saya ketik.. :3 semuanya tergantung mood yang tergantung sama komen2 yang (mungkin akan) diterima.. >.< bubbye.. >.</

<< Back Next >>

53 thoughts on “PERFECT MATCH (Tweet 4.25.13) : Chapter #22

  1. Berasa real banget
    Sampe terharu sama cinta mereka,
    Entah kenapa saat dara bilang ” jika aku harus kehilangan Jiyong, sebaiknya aku tetap menjadi rahasia.” aku ngerasa seneng dan sedih diwaktu yang bersamaan
    Yang kuat dara,badai pasti berlalu

  2. Jadi mallu sendiri pas youngbae oppa ngajakin chae eonii kissing. Hahaaa…
    Ahh. Smoga ji oppa sma Dara eonii reall D.khdupn nyata.
    Klo di liat dri moment” daragon maupn yg agi barng atw yg gga.
    Pastti adda ajja deh. Klo itu brkaitan 1 sma lain.
    Smga aja appa’yg mau brbaik hati. Konfirmasi hbngan daragon.
    Amiiieennn……..

Leave a comment