She’s The One – [Chapter 7] : Kenangan masa lalu

Dara Pov

Tanganku menjadi dingin dan berkeringat. Tenggorokanku menjadi kering. Oh my God! Ruang dingin sekarang serasa seperti ruang uap.

“M-momma? Apakah Kau baik-baik saja?” Dami menyentuhkan tangannya ke wajahku?

“Y-ya tentu saja…. jangan khawatir momma baik-baik saja…” Aku mengambil sebotol air di depan dan meminumnya tanpa bertanya siapa pemiliknya.

“Uhm, Dara itu punya GD……….”

S-P-L-A-A-A-S-H-K! Mendengar namanya air keluar dari tenggorokanku, mengguyur di wajah Vi , orang terdekat di sampingku.

“Omo! ma-maaf!” Mungkinkah lebih buruk dari ini!?

“Momma!” Dami berseru, melompat turun dari pangkuan unclepop nya dan berlari di sampingku.

“Dara, kau tidak apa-apa? Kau terlihat pucat….” Paman Yang sekarang khawatir.

“Aku-aku baik-baik saja…..” Mencoba untuk mengontrol  rasa menggigil didalam diriku.

“M-momma? Kau panik…… “ Dami berbisik padaku.

“Aku tahu…..” aku berbisik kembali kepadanya.

“Pres.Yang, aku pikir Dara butuh istirahat. Dia mungkin tidak enak badan … ” kata YB

“Ya, Kau benar YB . Pergi ke depan dan temani ia ke ruang sebelah kamar kalian dan Dara…… Kau tidak boleh pergi sampai Kau merasa baikan … arasso?”

“T-tapi paman ….” Tidak! Aku tidak bisa tinggal lebih lama lagi di sini. Oh my God! Aku tidak bisa ….!

“Tidak ada tapi-tapian Dara…”

“Aku akan mengantar mereka sebagai gantinya Pres.Yang… “GD menawarkan diri. Aku tidak bisa menatapnya. Tidak lagi. kalungnya… Itu DIA!

Aku terlalu mabuk untuk mengingat wajahnya pada saat itu terjadi. Aku tidak tahu mengapa aku melakukannya tapi ketika aku akhirnya sadar dan terbangun di pagi buta, itu sudah berakhir dan aku melakukannya……… kami melakukan hal yang paling tak terpikirkan. Memori saat kami berbicara di malam sebelumnya begitu jelas. Aku tidak perlu menyalahkannya. Itu bukan salah siapapun.

Dia sedang tidur dengan wajah tersembunyi. Aku mencoba untuk mengambil tampilan yang bagus darinya, untuk mengambil fotonya, tapi ia tiba-tiba bergerak dan yang dapat aku foto hanyalah kalungnya, tergantung di punggungnya….. lalu aku melarikan diri dari tempat itu dan tidak pernah melihat ke belakang lagi.

“M-momma? Paman GD sedang menunggu kita… ” Dami membawaku kembali dari ingatan yang aku ingin hapus.

“O-oh, o-ok ..” Ragu-ragu aku membiarkan diriku digiring Dami ke pintu dimana ia menunggu.

Apakah dia ingat padaku? Omona! Sekarang apa yang akan aku lakukan???!

<<back  next>>

Story by : Truelies

Full credit : asianfanatics