Ma Beautiful Ghost [Oneshoot]

ma Beautiful G

Title                 : Ma Beautiful Ghost
Author            : G-ntan
Length            : One Shoot
Genre              : Paranormal-Romance
Main Cast        : Kwon Jiyong and Sandara Park

 

Annyeonghaseyo ^^ ini aku bawa ff baru lagi. Ff abal-abal yang absurd, keke~

Mian jika ga dapet feelnya.

Happy reading

 

[Breaking News]

The Master of Ghost Hunter  

Dibalik penampilan keren dan wajah tampannya siapa yang menyangka kalau dia adalah “The Master of Ghost Hunter”. Yah dia adalah Kwon Jiyong seorang ghost hunter ternama di Korea Selatan yang telah berhasil memburu hampir 1000 arwah di seluruh penjuru Seoul. Ini adalah rekor yang tidak pernah dipegang oleh semua ghost hunter di Korea Selatan bahkan di dunia.

“Kau sudah baca berita hari ini hyung?” tanya seorang namja bermata panda kepada namja yang lebih tua disampingnya.

“tentu saja, kau bisa lihat betapa popularnya dan hebatnya aku sekarang. Aku Kwon Jiyong seorang the master of ghost hunter” jawab namja bernama Kwon Jiyong ini dengan bangga.

“tsk..siapa bilang hyung hebat dalam menaklukkan arwah-arwah tembus pandang itu tapi arwah-arwah itu malas melihat wajah pervert hyung” dengus namja bermata panda itu dengan kesal.

“YAA! Seungri kau ingin aku mengirimmu kepemakamanmu” teriak Jiyong yang bergema di apartement mewahnya. Sedangkan namja bermata panda yang dipanggil Seungri itu hanya mencibir tanpa suara.

Kwon Jiyong adalah seorang master pemburuh arwah yang sudah sangat terkenal. Dia adalah ghost hunter terbaik yang dimiliki Korea Selatan. Dia berbedah dengan ghost hunter lainnya. kalau biasanya para ghost hunter akan berpenampilan seram lain halnya dengan Jiyong dia mempunyai penampilan yang menarik dan wajah yang tampan. Siapa yang akan mengira kalau dia adalah seorang ghost hunter. Bahkan ketampanannya setara dengan G-Dragon leader boyband papan atas Korea “Big Bang”.

Sedangkan Seungri adalah assistant Jiyong dalam menjalankan tugas untuk memburu arwah-arwah tembus pandang yang berkeliaran. Meskipun dia terlihat bodoh seperti seekor panda tetapi dia cukup dapat diandalkan dalam berbagai hal.

*kring..kring..

“yeoboseyo dengan Ghost Hunter Department of Mystical” kata Seungri yang mengangkat telepon.

“…”

“ne tuan kami akan menuju apartement tuan secepatnya” Seungri terlihat serius menjawab teleponnya. Tak lama kemudian Seungri menaruh ganggang telepon dan berjalan kearah Jiyong yang sedang asyik melihat kearah laptop hitamnya.

“hyung sedang apa kau?” tanya Seungri yang penasaran melihat ekspresi bosnya yang tersenyum sendiri seperti orang konyol. Merasa tidak ada tanda-tanda Jiyong akan menjawab, Seungri yang memang tidak bisa diam langsung mengeluarkan kata-kata bodohnya. “jangan bilang hyung lagi melihat video yadong atau baca fanfiction NC-21”.

“YAA!! memang aku panda mesum sepertimu. Kau lihat aku menjadi trending topics dan banyak sekali foto-fotoku yang beredar di internet. Ternyata aku sangat tampan mungkin aku bisa berhenti menjadi ghost hunter dan beralih profesi menjadi artis” Jiyong menjawab pertanyaan Seungri dengan sangat percaya diri. “ada tugas apa lagi kali ini? siapa yang menelepon barusan?” tanya Jiyong yang kini memasang wajah serius.

“pemilik apartement termewah Galleria Foret yang terletak di kawasan Seoul Forest dan Sungai Hangang menyuruh kita ke apartementnya sekarang katanya dia menemui hal-hal yang ganjil sepekan ini” jelas Seungri yang ditanggapi Jiyong dengan anggukkan.

Mereka berdua segera melaju menuju kawasan Seongsu-dong. Dilihatnya apartement dengan tinggi yang melibihi rata-rata yang berdiri kokoh yang dikelilingi pemandangan yang dapat membuat mata berhenti untuk berkedip. Tidak heran kalau orang-orang rela mengeluarkan 5 miliar won untuk mendapatkan apartement ini. Seungri segera memparkirkan mobil sport mewah putih yang mereka tumpangi di area parkir apartement yang terletak di basement apartement mewah ini. Seungri dan Jiyong tak berhenti-hentinya mengagumi apartement mewah ini. mulut mereka menganga dengan mata membelalak sempurna saat melihat kedalam apartement mewah ini.

“hyung sepertinya kau harus pindah ke apartement ini” gumam Seungri yang masih terlihat seperti idiot dari planet panda. Sedangkan Jiyong tak kalah nampak idiotnya dengan Seungri, dia juga memasang wajah idiotnya dan mengangguk-angguk menyetujui perkataan Seungri.

Mereka berjalan menuju salah satu kamar yang terletak di lantai paling atas dari apartement ini. mereka memencet bel dan tanpa menunggu lama seorang lelaki berpawakan athletis dan berwibawa berdiri ditengah pintu dan menyambut kedatangan Jiyong dan Seungri. Saat masuk kedalam apartement wajah idiot mereka kembali terpasang. Ibarat seekor anjing yang sedang menganga dan mengibas-ngibaskan ekornya saat melihat sebongkah tulang yang super besar. Seperti itulah ekspresi Jiyong dan Seungri saat melihat isi apartement yang dipenuhi dengan barang-barang mahal dan interior yang terlihat begitu mewah dan elegant.

“perkenalkan saya Choi Seunghyun pemilik apartement ini dan ini istri saya Choi Bom” kata lelaki yang tadi membukakan pintu untuk kedua manusia norak yang kini sedang duduk di sofa beludru yang lembut dan empuk.

“saya Kwon Jiyong master of ghost hunter dan ini assistant saya Lee Seungri” jawab Jiyong dengan sopan.

“tak kusangka anda lebih mudah dari saya tuan Kwon dan anda memiliki penampilan yang fashionable untuk ukuran seorang ghost hunter” puji tuan Choi yang membuat Jiyong semakin besar kepala sedangkan Seungri merasa perutnya mual dan ingin muntah dimuka Jiyong saat mendengar pujian dari tuan Choi.

“maksud saya memanggil anda adalah untuk mengatasi arwah yang mengganggu para penghuni apartement saya. Sudah hampir sepekan ini banyak keluhan-keluhan dari para penghuni yang saya terima kalau mereka melihat sesosok arwah perempuan setiap malam” tuan Choi meminta agar Jiyong dapat menaklukan arwah penasaran itu sehingga apartementnya kembali aman dan sahamnya tidak akan anjlok seperti beberapa hari yang lalu semenjak berita mengenai apartementnya yang berhantu mencuat di masyarakat.

“serahkan semua itu kepada kami saya yakin saya dapat mengatasi masalah ini dengan cepat” ucap Jiyong yang membuat tuan Choi menyunggingkan senyum puasnya.

“untuk masalah harga anda tak perlu khawatir tuan Kwon saya pastikan biaya yang saya berikan setimpal dengan kerja anda dan sebaiknya anda menempati salah satu kamar apartement disini sampai tugas anda selesai anggap saja sebagai fasilitas dalam kelancaran kerja anda” ucap tuan Choi dengan mengulurkan tangan sebagai tanda kesepakatan. Jiyong menjabat tangan tuan Choi dan tersenyum puas.

Jiyong dan Seungri pergi menuju apartement mereka untuk berkemas karena mulai saat ini mereka akan pindah untuk sementara waktu ke apartement mewah milik tuan Choi. Di dalam mobil tak henti-hentinya mereka berdua bersiul dan menyanyikan lagu-lagu yang mereka putar melalui ipod Jiyong. Mereka terlihat begitu senang dan antusias.

#skip

Mereka berdua telah kembali ke apartement mewah Galleria Foret dengan satu koper besar ditangan mereka masing-masing. Mereka memilih kamar nomor 888 di lantai 20. Mereka segera menata barang-barang bawaan mereka kedalam almari. Setelah mereka menata semua barang bawaan mereka, mereka berdua merebahkan tubuh mereka keatas tempat tidur king size yang dibalut selimut yang hangat dan lembut. Mereka memilih untuk memejamkan mata mereka sebelum memulai ritual untuk nanti malam.

Tepat pada puku 23.30 pm KST Jiyong dan Seungri memulai menyiapkan bahan-bahan untuk ritual yang akan mereka laksanakan setengah jam lagi. Jiyong mulai menyalakan lilin disepanjang koridor lantai 20. Dia mulai membaca mantra-mantra dan mengambil bubuk suci untuk ditaburkan di sepanjang koridor. Tak lama setelah proses penaburan bubuk suci Jiyong mengambil sebuah patung porselen yang berukuran sedang. Seungri mengikuti dibelakang Jiyong. Jiyong mulai menelusuri sepanjang koridor dan berhenti diujung koridor didepan kamar nomor 890. Dan benar saja sesosok bayangan keluar dari kamar nomor 890. Jiyong kembali merampalkan mantra dan bertingkah seperti berusaha memasukkan sesuatu kedalam boneka yang kini dipegang oleh Seungri. Setelah arwah berhasil ditaklukkan seketika itu juga semua lilin yang berada disepanjang koridor mati dengan sendirinya.

Jiyong dan Seungri kembali kekamar mereka dengan membawa boneka berisi arwah. Jiyong menaruh boneka itu diatas meja. Boneka itu bergerak dengan sendirinya seperti berusaha melepaskan diri dari tali yang menyegelnya.

“hyung kenapa arwah kali ini begitu mudah ditaklukkan?” tanya Seungri yang penasaran karena baru kali ini bosnya dapat menangkap arwah semudah dan secepat ini.

“molla sepertinya arwah ini masih baru dan belum berpengalaman dalam menghindari mantra-mantra pengikat arwah” jawab Jiyong yang juga penasaran dan belum yakin dengan jawabannya sendiri.

Jiyong kembali merampalkan mantra dan menarik sesuatu dari dalam boneka porselan yang berada diatas mejanya. Dan seketika itu juga sesosok arwah wanita yang menggunakan pakaian serbah putih dengan rambut panjang gelombang keluar dari dalam boneka porselen itu. Jiyong sempat menganga takjub dengan apa yang dilihatnya. Baru kali ini dia melihat sesosok arwah secantik ini. sedangkan Seungri hanya bingung melihat perubahan mimic bosnya.

“hyung hentikan wajah mesummu itu? Kau melihat arwah itu seperti melihat wanita cantik sedang telanjang” celetuk Seungri yang membuat kesadaran Jiyong kembali dan menatap Seungri dengan tatapan lasernya.

“memang aku sedang melihat arwah yang begitu cantik, aku kira aku salah menangkap arwah. Sepertinya kali ini aku menangkap malaikat cantik” ucap Jiyong yang membuat Seungri penasaran dan merajuk kepada Jiyong agar dibukakan mata batinnya.

“shireo! Kau belum cukup umur untuk melihatnya” jawab Jiyong yang membuat Seungri menekuk wajah tampannya.

“bahkan aku sudah mendapat ijin untuk menonton video yadong dan membaca fanfiction NC-21” gumam Seungri dengan pelan.

Saat kedua insane manusia itu sedang beradu argument, sang arwah mencoba melepaskan diri dari segel pengikat arwah. Dia menggeliatkan tubuhnya dan pemandangan itu membuat Jiyong menghentikan adu mulutnya dengan Seungri.

“so sexy” gumam Jiyong dengan wajah pervertnya. “percuma kau mencoba melarikan diri karena kau tidak akan bisa lepas dari mantra pengikat seorang Kwon Jiyong” kata Jiyong yang membuat sang arwah memandang kearahnya dengan tajam.

“holyshit!! Lepaskan aku pemburu mesum” kata sang arwah dengan kilatan marah dimatanya.

“seorang arwah yang baik tidak boleh mengumpat atau tuhan akan mengirimmu ke neraka lebih cepat” Jiyong sangat menikmati pemandangan didepannya.

“aku akan mengirimmu ketempat kau seharusnya berada tapi sebelumnya jawab dulu semua pertanyaanku” ucap Jiyong dengan mendekat kearah sang arwah.

“mana mungkin aku menjawab pertanyaanmu dengan keadaan tersegel seperti ini” ucap sang arwah.

“berjanjilah demi nama nenek moyang arwah kalau kau tidak akan melarikan diri” kata Jiyong yang berusaha mengikat arwah itu dalam sebuah janji. Karena arwah tidak akan bisa mengingkari janji setelah mereka mengucapkan janjinya.

“yakso. Sekarang lepaskan aku pervert” ucap sang arwah dengan geram. Jiyong merampalkan mantra pelepas segel.

“hyung lebih baik aku pergi tidur dulu aku tak mau berubah menjadi fosil karena kau abaikan” ucap Seungri yang masih menekuk wajahnya.

“ne itu lebih baik bagi kantung matamu agar tak menghitam” kata Jiyong dengan terkekeh yang membuat Seungri semakin kesal.

“oke arwah, pertama sebutkan siapa namamu? Kau tak mau kan jika aku memanggilmu dengan sebutan arwah” ucap Jiyong dengan tersenyum geli.

“Sandara Park” sang arwah menjawab dengan tajam.

“nama yang cantik secantik arwahnya” Jiyong terkekeh saat melihat arwah bernama Dara itu melotot kearahnya. “kenapa kau menghantui penghuni apartement sini? Apa kau ingin tinggal di apartement mewah ini dengan gratis” lagi-lagi pertanyaan konyol keluar dari mulut Jiyong.

“pabo aku memang tinggal disini dan siapa yang menakuti penghuni disini eoh” jawab Dara dengan bergerak mendekat kearah Jiyong. Dia menjitak kepala Jiyong dengan keras. Jiyong meringis saat merasakan sakit dikepalanya.

“aww..jadi arwah dapat memukul manusia dengan keras” Jiyong bergumam dengan menahan rasa sakit dikepalanya.

“hanya berlaku untuk manusia menyebalkan dan pervert sepertimu” ucap Dara dengan senyum geli saat melihat mimic muka Jiyong.

“aish..jinja” gumam Jiyong. “apa maksutmu tinggal disini? Kalau menurut penglihatanku kau belum sepenuhnya menjadi arwah. Apa yang sebenarnya terjadi kepadamu?” tanya Jiyong dengan serius.

Dara bergidik ngeri melihat wajah serius Jiyong. Dia lebih suka melihat wajah idiot dan mesum Jiyong dari pada melihat tampang Jiyong yang seram melebihi arwah manapun. “aku tinggal di apartement ini tepat di kamar di ujung koridor ini kamar nomor 890” ucap Dara. Dia mengambil jedah sebelum meneruskan ceritanya. Kali ini wajahnya terlihat sedih dan ketakutan.

“satu minggu yang lalu tepat ketika aku pulang dari rumah orang tuaku di Busan aku mengalami kecelakaan. Malam itu jalanan begitu sepi jadi aku melajukan mobilku dengan begitu cepat tapi sayang ketika di tikungan sebuah truk besar sedang melaju dengan cepat menuju kearahku, aku tak dapat menghindari truk itu jadi mobilku tertabrak truk besar itu dan hal terakhir yang aku dengar sebelum aku menjadi arwah adalah suara sirine ambulance” Dara menceritakan kronologis kecelakaan yang dia alami.

“apakah kau mati atau sedang mengalami koma?” tanya Jiyong. Dia merasa iba mendengar cerita Dara.

“molla aku sendiri tak tahu tiba-tiba saja aku sudah menjadi arwah. Saat pertama kali aku menjadi arwah aku berada di tempat kejadian kecelakaan naas itu. Aku takut dengan keadaanku, dengan diriku waktu itu. Aku menangis dan meminta tolong kepada setiap orang yang kutemui tapi mereka ketakutan dan berlari saat melihatku” terlihat jelas kesedihan diraut muka Dara.

“dan kau memutuskan untuk kembali ke apartementmu” sahut Jiyong menyimpulkan alasan kenapa Dara berkeliaran di apartement ini. Dara menganggukkan kepalanya lemah.

“bisakah kau membantuku menemukan ragaku dan mencari informasi tentang diriku yang sudah meninggal atau masih koma?” pinta Dara memohon kepada Jiyong. Jiyong merasa iba dan menerima permintaan Dara.

“oke aku akan membantumu tapi berjanjilah jangan menampakan wujudmu dihadapan manusia lagi” pinta Jiyong yang ditanggapi Dara dengan senyum manisnya.

Setelah Jiyong dan Dara mencapai kesepakatan, Jiyong merebahkan tubuhnya disamping Seungri. Sedangkan Dara masih mengelilingi kamar apartement yang ditinggali Jiyong.

**

Silau mentari mulai merembet masuk kedalam kamar apartement Jiyong membuat dua anak manusia yang masih tertidur pulas mengerjapkan mata mereka. Jiyong membuka matanya saat merasakan telapak tangannya basah dan dia berteriak saat melihat telapak tangannya basah oleh air liur Seungri. Teriakan Jiyong membuat Seungri membuka matanya dan melihat aneh kearah Jiyong yang berdiri disamping tempat tidur.

“hyung kau merusak tidur tampanku” ucap Seungri dengan mata masih setengah terpejam.

“sialan kau panda! Aku tak akan tidur satu ranjang denganmu lagi. Aku tak mau tanganku ternodai dengan air liur sialanmu itu. Sebaiknya kau mulai mencari cara untuk menghentikan kebiasaan ngilermu itu panda” ucap Jiyong dengan memandang jijik telapak tangan kanannya.

“keke~ mianhae hyung” Seungri tertawa melihat hyungnya yang bergidik jijik.

Jiyong masuk kedalam kamar mandi dan membasuh tangannya di westafel. Setelah mencuci tangan Jiyong menggosok gigi dan mencuci mukanya dengan sabun muka. Saat Jiyong sedang menggosok mukanya dari arah luar Dara masuk kedalam kamar mandi.

“awwwwwww….” Dara berteriak dengan keras. Jiyong yang mendengar teriakan Dara segera mencuci mukanya.

“aigoo kenapa kau berteriak seperti melihat hantu eoh” ucap Jiyong dengan mendecakkan lidah.

“kau menakutiku” ucap Dara jujur yang ditanggapi Jiyong dengan tawa yang membahana.

“buwahaha..bagaimana bisa arwah takut melihat hantu. Bukankah kalian satu spesies” Jiyong masih menertawakan Dara. muka Dara kini bertambah pucat karena malu. Dara segera pergi meninggalkan Jiyong.

Setelah Jiyong dan Seungri membersihkan diri mereka. Mereka menuju dapur. Seungri memasakkan sup rumput laut kesukaan Jiyong. Sedangkan Jiyong menunggu sup buatan Seungri matang dengan mengobrol dengan Dara.

“bukankah arwah takut dengan sinar matahari?” tanya Jiyong kepada Dara saat melihat Dara berdiri tepat diantara sinar matahari yang ada di dapur.

“pabo kau kira aku vampire yang takut dengan sinar matahari” cibir Dara menanggapi pertanyaan bodoh Jiyong. “ arwah tak akan terpengaruh oleh apapun. Secara logika mana ada arwah yang sudah mati akan mati untuk kedua kalinya, aku meragukan kemampuanmu sebagai ghost hunter” ucap Dara meremehkan.

“YAA!! aku ini ghost hunter jadi tugasku hanya memburu dan menaklukan hantu atau arwah-arwah yang berkeliaran” Jiyong mencoba mengelak ucapan Dara. Dia menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu telah menanyakan hal bodoh yang membuat dirinya dipermalukan oleh sesosok arwah pucat yang cantik di depannya.

“hyung jangan berbicara dengan arwah seperti ini, itu sama saja membuatku mati secara perlahan karena penasaran” kata Seungri dengan mempoutkan bibirnya.

“sudah aku bilang kau belum cukup umur untuk melihat arwah” ucap Jiyong dengan kesal yang melihat Seungri terus merajuk mulai tadi malam.

Tiba-tiba ide jahil terlintas dipikirannya Dara. Dia ingin menampakan wujudnya didepan Seungri. Dia ingin membuat Jiyong menjadi semakin jengkel. Hitung-hitung sebagai balas dendam karena kemarin telah menyegel dirinya. Dara kini berdiri didepan Seungri. Sedetik kemudian Dara menampakkan wujudnya yang membuat Seungri menjatuhkan sendok yang dia guakan untuk mengaduk supnya. Jiyong yang mendengar sesuatu terjatuh membalikkan badannya dan melihat Dara berdiri menampakkan wujudnya didepan Seungri dan didetik selanjutnya Dara telah menghilang dari hadapan Seungri.

“YAA!! nona Park ternyata kau nakal juga berani menampakkan wujudmu didepan namja mesum seperti dia” teriak Jiyong. Sedangkan Dara hanya menjulurkan lidahnya sebagai tanda mengejek.

“hyung ternyata arwahnya sangat cantik pantas jika hyung terpesona olehnya” ucap Seungri yang masih tak berkedip. Jiyong menjitak kepala Seungri sehingga membuat Seungri mengelus kepalanya.

“cepat selesaikan masakanmu aku sudah lapar” perintah Jiyong dengan melenggang menuju meja makan.

Seungri menghidangkan sup rumput laut lengkap dengan nasinya di meja makan. Seungri dan Jiyong memakannya dengan lahap. Sedangkan Dara hanya melihat mereka berdua dengan air liur yang hampir menetes.

“apa arwah juga bisa meneteskan air liur?” sindir Jiyong saat melihat air liur Dara disudut bibir mungilnya. Dara segera menyeka air liurnya dan memalingkan wajahnya.

“hyung apa arwah juga merasa lapar?” tanya Seungri kepada Jiyong.

“molla tapi memang dia arwah yang aneh” jawab Jiyong yang segera mendapat tatapan laser Dara.

Setelah selesai makan Jiyong menemui tuan Choi. Tapi sebelumnya dia mengemas seluruh barangnya. Jiyong menyuruh Seungri untuk membawa semua barang bawaan kedalam mobil tak lupa dia menyuruh Dara untuk menunggu di mobil. Saat menemui tuan Choi, Jiyong disambut dengan senyuman oleh tuan Choi dan istrinya. Tuan Choi mengucapkan terima kasih kepada Jiyong dan memberi Jiyong sebuah koper yang berisi uang jutaan won.

#skip

Jiyong dan Seungri kini berada di apartement Jiyong yang cukup mewah walaupun tak semewah apartement Galleria Foret. Tentu saja bersama Dara. kini Jiyong menceritakan semua tentang Dara kepada Seungri. Dia juga meminta bantuan kepada Seungri untuk mencari kejelasan keadaan Dara sesungguhnya.

“hyung lebih baik kita langsung menemui orang tua Dara” usul Seungri. Terkadang dia juga sangat berguna.

“kau panda yang genius” puji Jiyong yang membuat Seungri tersenyum malu. “kalau begitu besok pagi kita langsung berangkat menuju Busan” kata Jiyong bersemangat. Jiyong menoleh kearah Dara. Dara membalas tatapan Jiyong dengan semangat.

“hyung aku akan istirahat dulu” Seungri berpamitan kepada Jiyong. Dia pergi menuju kamarnya.

“aku ingin menonton film” kata Dara yang membuat Jiyong terbelalak.

“memang arwah juga hobby menonton film eoh? Kau ini sebenarnya arwah tipe apa hem? Aneh” ucap Jiyong kesal.

“jangan banyak tanya cepat putarkan aku sebuah film” perintah Dara yang membuat Jiyong makin kesal.

Pikiran jahil Jiyong kembali berfungsi. Kali ini dia ingin mengerjai Dara. Dia memutar sebuah film yang pasti akan membuat arwah cantik jadia-jadian itu benar-benar menjadi arwah. Dia menyunggingkan smirknya. Jiyong duduk disebelah Dara. Awalnya Dara masih biasa-biasa saja tapi saat mencapai pertengahan dia mulai gemetar tak kalah ketika sesosok hantu yang menyeramkan tiba-tiba muncul. Dara sangat ketakutan sampai-sampai kini dia benar-benar menjadi transparan dan berteriak sangat keras. Dia menyembunyikan wajahnya di bahu Jiyong.

Jiyong tertawa menyaksikan wajah ketakutan Dara. dia semakin menakut-nakuti Dara. Dara semakin menenggelamkan wajahnya. Selama menonton film Dara tak berani bergerak satu inchi dari Jiyong. Dia masih menyembunyikan wajahnya di bahu Jiyong tanpa terasa dia terlelap.

“dasar arwah aneh. Mana ada arwah bisa tidur” gumam Jiyong sambil tersenyum saat mendengar suara dengkuran halus Dara.

Jiyong menidurkan Dara diatas sofa dengan kepala yang dia taruh di pangkuannya. Dia terus memandang wajah cantik Dara.

“kau telah menyegelku dalam lingkaran cintamu nona Park” gumam Jiyong sambil membelai lembut pipi Dara.

“mungkin aku sudah gila telah mencintai seorang arwah. Meski kau arwah atau manusia aku tak perduli, apapun wujudmu aku akan selalu mencintaimu. Kuharap kita akan berjodoh Dara-ah. Kalau di dunia kita tak bisa bersama kuharap di surga kita akan bersama, saranghae” Jiyong mengungkapkan isi hatinya. Tanpa dia sadari setitik air matanya jatuh membasahi pipinya dan turun hingga menetes membasahi pipi Dara.

Dara mendengar semua ungkapan isi hati Jiyong. Dia sangat terharu mendengar ungkapan Jiyong. Ingin rasanya dia menangis. Andai saja dia masih bisa menangis dia akan menangis saat itu juga.

Jiyong mematikan dvd dan memejamkan matanya. Dia tertidur di sofa bersama Dara.

**

Keesokan harinya Jiyong, Seungri dan Dara telah bersiap menuju Busan. Mereka menikmati pemandangan-pemandangan yang menyegarkan mata disepanjang perjalanan menuju Busan. Perjalanan mereka cukup melelahkan dikarenakan perjalanan yang cukup jauh. Mereka kini telah sampai dikediaman orang tua Dara. mereka memasuki halaman yang luas. Dilihatnya sebuah rumah besar berdesain klasik khas rumah Korea. Sungguh suasana rumah yang nyaman dan hangat. Jiyong dan Seungri memencet bel rumah secara bergantian tapi tak ada jawaban.

Jiyong memutuskan untuk bertanya kepada tetangga terdekat. Jiyong memencet bel rumah yang berada tak jauh dari kediaman rumah orang tua Dara.

“nuguseyo?” tanya seorang wanita paruh baya saat melihat Jiyong.

“saya Kwon Jiyong” jawab Jiyong dengan ramah.

“omo~ kau Kwon Jiyong si pemburu arwah yang terkenal itu” wanita paruh baya itu terlihat excited ketika melihat Jiyong. Jiyong hanya tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapi dan putih.

“saya mencari keluarga Park yang tinggal diujung jalan sini tapi saya tak menemui satu orang pun di kediamannya” kata Jiyong sesopan mungkin.

“terakhir kali mereka pergi ke Seoul karena putrinya mengalami kecelakaan dan semenjak itu mereka tak pernah datang kesini lagi mungkin mereka menunggu anaknya yang dirawat dirumah sakit di Seoul” ucap wanita paruh baya itu dengan senyuman yang ramah. Jiyong mengucapkan terima kasih dan berpamitan kepada wanita paruh baya didepannya.

Jiyong, Seungri dan Dara kembali ke Seoul. Mereka dalam perjalanan menuju Seoul International Houspital.

“disinilah aku mengalami kecelakaan” gumam Dara ketika melewati tikungan tajam. Jiyong menatap Dara dengan lembut. Tatapan yang membuat hati menjadi hangat. Dia mengenggam lembut tangan Dara.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan mereka kini sampai di Seoul International Houspital. Mereka segera menuju ke lobby rumah sakit.

“annyeonghaseyo apa disini ada pasien bernama Sandara Park?” tanya Jiyong kepada seorang suster.

“maaf disini tidak ada pasien bernama Sandara Park” jawab suster tersebut dengan ramah.

Jiyong, Seungri dan tentunya Dara melanjutkan pencarian menuju rumah sakit kedua di Seoul yaitu D-Lite International Houspital. Saat sesampainya disana Seungri bertanya kepada suster dan jawaban yang diberikan suster itu pun sama seperti jawaban yang diberikan suster sebelumnya. Mereka terus melakukan pencarian ke rumah sakit yang ada di Seoul tapi hasilnya tetap nihil.

Hari semakin sore, mereka pun memutuskan untuk melanjutkan pencariannya besok pagi. Mereka kembali ke apartement Jiyong. Sesampainya disana Jiyong dan Seungri segera menyambar orange juice dingin yang tersedia didalam kulkas.

*ting..tong..

*ting..tong..

Terdengar suara bel apartement Jiyong terus berbunyi. Dengan malas Jiyong membuka pintu dan alangkah kagetnya Jiyong ketika sang tamu tiba-tiba memeluk Jiyong dengan erat.

“oppa jeongmal boggoshipo” ucap yeoja berambut panjang itu dengan manja.

“yaa Krystal-ah kenapa tak bilang jika akan datang” kata Jiyong sambil melepas pelukan yeoja manis itu.

“aku sudah menghubungi oppa, tapi oppa tak menjawab teleponku” Krystal mempoutkan bibirnya menjadikannya semakin lucu.

Krystal adalah teman kecil Jiyong yang pindah ke Jepang. Dia sudah menganggap Krystal seperti dongsaengnya sendiri. Jiyong mengajak Krystal masuk. Seungri yang melihat kedatangan Krystal tak menutupi rasa ketidak sukaannya. Seungri memang tak suka melihat Krystal karena gadis itu terlampau manja dan selalu mencoba memonopoli Jiyong.

“kami sedang sibuk jadi kami harap kau segera kembali ke Jepang atau hyung yang akan mengantarkanmu” kata Seungri tanpa basa-basi.

“jinja oppa mau mengantarkanku pulang” ucap Krystal dengan melirik kearah Jiyong.

“dia akan mengantarmu kepemakamanmu, buwahaha..” ucap Seungri dengan tawa yang memecah keheningan. Tanpa mereka sadari Dara yang dari tadi merasa tak nyaman akan kehadiran Krystal ikut tertawa mendengar jawaban Seungri.

“oppa-“ rajuk Krystal kepada Jiyong.

“panda yang baik berhentilah menggoda princess Krystal” tegur Jiyong yang membuat Seungri tak bisa membantah. Kata-kata Jiyong yang membela Krystal dengan penuh perhatian membuat Dara merasa sakit.

“tuhan apakah arwah juga bisa merasakan patah hati” gumam Dara dalam diam.

Jiyong melihat Dara berdiri dalam diam dan memandang lurus kearahnya. Dia menatap Dara heran. Sedangkan Krystal masih saja menempel kepada Jiyong.

**

Malam ini Krystal meminta Jiyong untuk menemaninya menonton dvd yang baru dia beli. Dia memutar dvd itu dan duduk disamping Jiyong. Tanpa Krystal tahu Dara terus memperhatikan setiap gerak-geriknya. Krystal dan Jiyong menonton film tersebut dalam diam.

“oppa bukankah film ini sangat romantic?” tanya Krystal sambil menyenderkan kepalanya di pundak Jiyong. Jelas pemandangan ini membuat Dara geram. Dia ingin sekali menyeret Krystal keluar dan menendangnya jauh-jauh. Amarah Dara kepada Krystal membuat temperature diruangan tersebut menjadi panas. karena takut kehilangan control Dara memilih untuk meninggalkan ruangan tersebut.

“ah kenapa mendadak begitu panas, aku merasa aneh dan bulu kudukku merinding” gumam Krystal sambil memegang tengkuknya. Jiyong yang menyadari kalau semua ini disebabkan oleh Dara segera mencari keberadaan Dara.

“oppa kau mau kemana? Aku takut” ucap Krystal. Dia memegangi telapak tangan Jiyong.

“aku mau ke toilet sebentar tenang saja tidak ada apa-apa” ucap Jiyong yang lalu pergi menuju balkon kamarnya.

“Dara” tegur Jiyong saat melihat Dara sedang berdiri di pinggiran balkon. Dara membalikan tubuhnya dan memandang kearah Jiyong.

“ne. bagaimana kau bisa menemukanku? Apa filmnya sudah selesai?” tanya Dara basa-basi.

“kau ingat aku ini ghost hunter jadi aku dapat merasakan arwah hanya dari baunya” ucap Jiyong yang membuat Dara tersenyum.

“sebaiknya kau temani princessmu bukankah dia merasa ketakutan” sindir Dara yang membuat Jiyong menyunggingkan senyuman.

“jadi kau cemburu melihat kedekatan kita?” tanya Jiyong dengan nada menggoda.

“aniya mana mungkin arwah bisa cemburu bukankah hati mereka sudah berhenti berfungsi” Dara berusaha bersikap biasa saja.

“tapi kau berbedah nona Park” Jiyong semakin mendekat kearah Dara.

“tahukah kau kalau sebenarnya kau telah menyegel hatiku dari awal pertemuan kita. Secantik apapun dia, senyata apapun dia, dia tak akan bisa menggoyahkan perasaanku kepadamu nona Park. Sarangahae” ucap Jiyong dengan tulus dan penuh perasaan.

“tapi kita berbedah kita tak mungkin bisa bersama, kau nyata tapi aku? Lihat aku hanya arwah yang tembus pandang dan pucat” saat Dara mengucapkan kata-kata itu, setiap katanya terasa begitu menyakitkan hati Dara bagai diiris dengan sebilah pisau tajam. Jiyong menaruh telunjuknya diatas bibir dingin Dara.

“stop jangan bicara seperti itu. Aku tak peduli siapapun kau atau apapun kau aku akan tetap mencintaimu. Apa perlu aku loncat dari gedung ini agar aku dapat menjadi arwah dan bersama denganmu” Jiyong menggenggam tangan Dara. Dia mencoba meyakinkan Dara kalau semua ucapannya bukanlah rayuan semata.

Dara memeluk Jiyong. Dia percaya akan semua kata-kata Jiyong. Dia percaya akan ketulusan cinta Jiyong. Dia beruntung dicintai oleh namja seperti Jiyong.

“tuhan apabilah aku sudah tidak hidup dimuka bumi ini dan tak bisa bersatu dengan namja yang kucintai ini didunia persatukanlah kami di surga dan apabila kalau ternyata aku masih hidup dimuka bumi ini persatukanlah aku dan Jiyong di dunia dan di surga kelak” Dara berdoa dalam diam. Dia mengucapkan doanya dengan tulus.

Jiyong kembali ke ruang tengah dengan tangan yang menggenggam tangan Dara. Krystal yang melihat Jiyong segera menggapai tangan Jiyong yang bebas. Dia menarik Jiyong sehingga membuat jiyong terduduk. Jiyong duduk diantara Krystal dan Dara. Jiyong merasa bosan dengan film yang dia tonton tanpa sadar dia tertidur di sofa.

“oppa aku harap kau adalah pangeranku” ucap Krystal dengan muka yang sangat berharap.

“oppa kenapa kau diam saja, apa kau tak mau menjadi pangeranku?” tanya Krystal lagi. Krystal menoleh kearah Jiyong. Dia mendengus kesal karena ditinggal tidur oleh Jiyong.

“oppa aku harap kelak kau akan menjadi pangeranku dan kita akan menikah dan mempunyai anak yang lucu” ucap Krystal dengan membelai pipi Jiyong. Dia menelusuri setiap detail muka Jiyong dengan jarinya yang lentik.

Dara terlihat menahan amarahnya saat melihat Krystal dengan beraninya menyentuh Jiyong. Bahkan sekarang Krystal dengan berani mencoba mencium Jiyong. Dara sudah tak dapat mentolerir sikap Krystal yang main cium Jiyong seperti ini. Dara menampakan dirinya di depan Krystal. Dia menakut-nakuti Krystal dan berhasil membuat Krystal berteriak dan jatuh pingsan. Jiyong dan Seungri terbangun dan menggendong tubuh Krystal kedalam kamar.

Keesokan harinya Krystal telah sadar dan dia memaksa Jiyong untuk menggantarnya ke bandara. Jiyong menyuruh Seungri untuk mengantar Krystal tapi ditolak mentah-mentah oleh Krystal.

“oppa apartementmu berhantu aku takut aku ingin pulang sekarang tapi aku minta oppa yang mengantarku ke bandara bukan panda idiot ini” rengek Krystal yang membuat Jiyong dengan terpaksa mengantarkannya.

**

Malam ini terasa begitu tenang. Dara dan Jiyong sedang berdiri di balkon kamar Jiyong sambil menikmati bulan dan bintang-bintang yang cantik.

“teruslah disampingku dan jangan pernah mencoba meninggalkanku” ucap Jiyong sambil merengkuh Dara kepelukannya.

“ne aku akan selalu disampingmu” janji Dara yang membuat Jiyong tersenyum manis.

Tiba-tiba saja tubuh Dara menjadi semakin pucat dan tembus pandang. Sedikit demi sedikit warnanya memudar. Seperti debu yang disapu oleh angin.

“Ji apa yang terjadi denganku? Apa waktuku sudah habis di dunia ini?” ucap Dara dengan panic.

“molla tapi awah tak akan bisa kembali sendiri tanpa ada yang mengembalikan mereka kealam mereka” jawab Jiyong yang tak kalah paniknya.

“bukankah katamu aku ini arwah yang aneh jadi mungkin saja caraku kembali juga aneh” ucap Dara sambil tersenyum miris.

“Dara bukankah baru saja kau berjanji tak akan meninggalkanku” kata Jiyong dengan meneteskan air matanya.

“Ji aku tak akan pernah meninggalkanmu. Aku akan selalu berada disini, di hatimu” Dara menunjuk tepat kearah hati Jiyong. Kini Dara benar-benar menghilang bersama kata terakhirnya. “saranghae Ji”.

Jiyong terus menangis dia masih tak percaya harus kehilangan sesosok yang sangat dia cintai. Dia menganggap dunia ini sangat tidak adil. Sudah berhari-hari Jiyong terus bertingkah seperti orang gila. Keadaannya benar-benar kacau. Tubuhnya makin kurus, lingkaran hitam dimatanya semakin hitam. Seungri yang melihat keadaan Jiyong seperti ini merasakan kepedihan yang sangat mendalam. Dia dapat merasakan betapa sakitnya perasaan Jiyong.

**

One month later..

Sudah satu bulan semenjak kepergian Dara. Jiyong kini kembali bangkit dari keterpurukannya. Dia mulai melakukan aktivitas seperti biasanya.

*kring..kring..

“yeoboseyo” ucap Seungri saat menerima telepon.

“..”

“maaf tapi kami sudah pensiun bekerja sebagai ghost hunter” ucap Seungri dengan sopan.

“…”

“tapi kami sudah tidak melayani perburuan arwah semenjak satu bulan yang lalu”

“..”

“ne baiklah kita akan kesana” Seungri menutup teleponnya.

“siapa barusan?” tanya Jiyong kepada Seungri.

“molla tapi dia sangat ingin kita menemuinya” kata Seungri. Jiyong menatap Seungri heran.

“sudahlah hyung lebih baik kita temui saja siapa tahu dia memang sangat membutuhkan bantuan kita” bujuk Seungri.

Mereka berdua melaju menuju Namsan Tower. Si penelepon meminta agar mereka menemuinya di Namsan Tower.

“sangat aneh kenapa dia menyuruh menemui kita di tempat seperti ini” ucap Jiyong heran. Seungri hanya mengangkat bahunya tanda tak mengerti.

“annyeonghaseyo” tegur seorang wanita dengan menepuk punggung Jiyong. Jiyong dan Seungri membalikan badan mereka. Mereka terlihat sangat terkejut dan melebarkan mata mereka.

“D-D-Da-Dara” ucap jiyong dengan terbatah.

“lama tak berjumpa” sapa Dara dengan ramah.

“bagaimana mungkin seorang arwah menjadi manusia?” tanya Seungri penasaran.

“ceritanya panjang. Sebenarnya aku belum meninggal aku hanya mengalami koma dan diwaktu aku menghilang sebenarnya arwahku sedang kembali keragaku” Dara menjelaskannya dengan sangat detail.

“apa kau hanya membuka mulutmu dan melebarkan matamu seperti ini Mr.Kwon. apa kau tidak merindukanku dan ingin memelukku?” tawar Dara. Dara tertawa melihat tampang idiot Jiyong.

Tanpa membuang waktu Jiyong segera memeluk Dara dengan erat seolah tak ingin Dara pergi meninggalkan dirinya lagi.

“pabo kau memelukku sangat erat, apa kau ingin membunuhku dan menjadikanku arwah lagi eoh” runtuk Dara sambil mempoutkan bibirnya.

Jiyong gemas dengan muka lucu Dara. dia mencubit pipi chubby Dara. Jiyong kembali memeluk Dara dengan pelukan yang lebih lembut. Jiyong menangkup dagu Dara dan mendekatkan bibirnya dengan bibir tipis Dara. Jiyong melumat bibir Dara dengan lembut dan peniuh perasaan seakan menyalurkan semua kerinduan yang selama ini dia pendam.

“ehm” Seungri berdehem dan membuat Dara dan Jiyong melepas tautan bibir mereka.

“kalian membuatku iri, lebih baik aku tinggal saja kalian berdua. Aku akan mencari gadis untuk aku cium” ucap Seungri sambil melenggang pergi.

Jiyong dan Dara kembali menautkan bibir mereka. Seakan tak ingin untuk melepasnya. Lewat sebuah ciuman mereka menyalurkan semua kerinduan mereka.

Cinta tidaklah memandang perbedahan. Apapun dia, siapapun dia kalau memang cinta pasti akan terus diperjuangkan.- Ma Beautiful Ghost

 -END-

Mian jika ceritanya garing dan ga menghibur. Maaf juga kalau tidak ada seram-seramnya karena aku memang ga suka sesuatu yang berbau horror lebih tepatnya sih kurang berpengalaman masih abal-abal 😀

Gomawo udah mau baca. Jangan lupa tinggalkan komentar ^^ luv yah

 

43 thoughts on “Ma Beautiful Ghost [Oneshoot]

  1. Udah deh seungri oppa sama krystal unnie ajaa😄 dara unnie ternyata koma nihh, jadi kan jiyong oppa masih punya kesempatan. Happy ending😍

Leave a comment