Rabbit vs dragon part 6

rg1

 

Author : FB>> Nur Destiana Twitter >> nurdestianaa
Main cast : Kwon Jiyong and Sandara park


“kenapa membawaku kesini! Apa maumu sebenarnya?” tanyaku kesal.

Dia hanya diam tanpa menjawab pertanyaanku. Baiklah! Dia menganggap aku patung. Dia mengeluarkan bungkus rokok putih lalu mengambil sebatang rokok dan mulai membakarnya. Jadi dia perokok, bagaimana bisa seorang penyanyi merokok. Bukankah rokok bisa merusak suaranya yang halus. Eihh tapi kan suaranya tidak halus sama sekali TIDAK HALUS! Sama seperti tingkahnya. Aku melangkah pergi, aku merasa sangat tidak penting menemaninya merokok disini sedangkan aku diam seperti patung. Saat langkahku mulai menjauh darinya pria itu berteriak.

“jangan pergi! Temani aku disini. Kalau kamu ingin merokok ambilah rokokku” katanya sambil menyodorkan beberapa batang rokok. APA!!! Dia menawarkan aku rokok?! Apa tampangku seperti gadis binal yang suka merokok. Aku bahkan terlalu menyayangi kesehatanku hanya untuk menghisap benda berasap itu.

Aku menatapnya dengan kesal, entah mengapa aku menurut dan membiarkan tubuhku diam disampingnya.
“untuk apa kita kesini? Dan kau iiiihhhh aku sama sekali tidak suka asap rokok dan ingat aku bukanlah perokok!” kataku sambil menggerak-gerakan telapak tanganku untuk menghapus asap-asap rokok yang menari-nari dihadapanku.

“kenapa kamu tidak mengangkat telponku saat tadi aku menelponmu? Apa kamu terlalu gugup mendengar suaraku?” tanyanya membuat darahku mengalir cepat. Dasar pria ini terlalu kepedeaaaann!

“aku tidak suka mendengar ocehanmu! Lagipula dalam taruhan ini sudah terbukti kamu yang kalah” kataku.

“apa maksudmu?” tanyanya seakan bingung dengan perkataanku. Aigooo jangan bilang dia lupa akan taruhan yang dia ucapkan waktu itu. Umurnya lebih muda dariku tapi kerja otaknya seperti kakek-kakek.

“taruhan kita!!! Apa kamu tidak ingat?” balasku.

“oh, hah kalah? Aku bahkan tidak menyatakan cinta padamu. Ini belum berakhir” katanya sambil memainkan asap rokok yang mengebul dalam mulutnya.

“lalu untuk apa kamu selalu menanyakan keadaanku dengan menelponku dan mengirim pesan? Itu berarti kamu menyukaikukan?” tanyaku.

Dia terdiam, baiklah mungkin dia bingung ingin menjawab apa saat ini. Kamu tidak dapat mengelak Kwon bahwa sebenarnya kamu mencintaiku. Tapi jika benar Jiyong mencintaiku apa mungkin dia akan menyatakan…ah tidak tidak tidak! Apa yang kamu pikirkan Sandara. Dia menatapku dengan alis sebelahnya terangkat, aku sangat tidak suka gayanya yang satu itu.

“aku akan menelpon pacarku” katanya sambil mengambil ponsel yang disimpan dalam saku celananya. Terserah, dia ingin menelpon siapa pun aku tidak akan peduli. Dasar pria aneh! Eh tapi jika dia sudah mempunyai pacar itu artinya dia tidak mencintaku. Lalu untuk apa diadakan pertaruhan ini.

~ In or out am i in or out ~ ponselku berdering

Aku menatap ponselku yang saat ini berdering keras.

0833****** calling . . .

YA! Ini kan nomornya naga gila itu. Aku menatap kearahnya, dia masih saja sibuk dengan rokok dan  juga ponsel yang kini menempel dipipi kirinya. Aku mengernyitkan dahiku, apa-apaan maksudnya! Apa yang dia maksud dengan pacarnya itu adalah aku?! Kenapa naga itu malah menelponku?

“untuk apa menelponku?” tanyaku.

“sudah angkat saja telponya” dia memasang wajah polos seperti tidak salah apa-apa. Aku ingin sekali membuat poster bertuliskan ‘ditemukan orang tidak waras yang berkeliaraan bebas di Korea Selatan. Tolong tangkap dan amankan dia’. Lalu poster itu akan aku sebar diseluruh jalan di kota Seoul. Tarik nafas tarik nafas tarik nafas ohhh baiklah aku bisa gila.

Aku perlahan-lahan menekan tombol hijau dan berusaha mengangkat telpon dari naga gila itu. Ya, aku memang sudah tertular gila. Aku bertelponan dengan seseorang yang kini berada disampingku. Dia mengucapkan sesuatu yang sebenarnya tanpa dengan ponsel pun aku bisa mendengarnya. Buang-buang pulsa saja -_-

“hei lama sekali mengangkat telponnya, apa sedang sibuk?” sahutnya.

Aku melirik kearahnya menatapnya dengan gemas! YA  AKU DARITADI DIAM MEMATUNG DISAMPINGMU BABO!

“apa kamu sudah tidak waras?” tanyaku dari balik telpon.

“entahlah, hmmm kamu benar-benar cantik hari ini. Aku suka penampilanmu ya walaupun sebenarnya penampilanmu itu masih sangat jauh dari kata sempurna” balasnya lagi dari balik ponsel.

Sebenarnya dia memujiku atau menghina sih. Benar-benar beda tipis antara keduanya. Aku menggigit bibir bawahku menahan semua rasa kesalku yang sudah menumpuk dalam hati.

“jangan menggigit bibir bawahmu seperti itu tidak akan membuatmu terlihat seksi dimataku. Aku menyukai keseksian Rihanna jadi jangan pikir kamu akan sebanding denganya” sahutnya lagi.

Baiklah-baiklah aku akan meledak. Aku sudah tidak tahan lagi! Dia membuatku MARAH!

“YA! Apa maumu sebenarnya hah?! Babo, aku tak mengerti jalan pikiranmu! suruh tuan Yang mencari artis lain yang bisa kamu hina sesuka hati, aku bukanlah sebuah boneka yang akan tahan jika terus dihina dengan mulut pedasmu itu!!!” bentakku dan segera memutuskan telponku denganya.

Aku pergi meninggalkanya dengan air mata menggenang di kedua mataku. Ini sungguh menyakitkan! Aku menghapus air mata yang tiba-tiba mengalir. Apa dia akan terus menyakitiku. Sebenarnya dia itu manusia ata bukan?! Aku kembali masuk ke ruang makan. Disana masih ada bigbang dan 2ne1 yang tengah sibuk berbincang-bincang. Aku menghampiri mereka dan ingin segera pamit untuk pulang. Aku merasa moodku hilang karena naga gila.

“Hei noona dimana Jiyong hyung? Ehmm apa yang kalian lakukan diluar, aku tahu pasti ada hal romantis yang kalian lakukan dan tidak ingin orang lain lihatkan?” sahut Seungri membuatku ingin melempar mulutnya dengan sepatu hak tinggi milik Bom.

“aku tidak melakukan apa pun. Jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku pamit pulang dulu semuanya” kataku bergegas pergi meninggalkan mereka dan memberi salam perpisahan.

“secepat itukah eonni, apa terjadi sesuatu pada dirimu?” tanya Minji khawatir.

“tidak apa-apa hanya saja aku terlalu lelah, sampai jumpa” kataku bergegas pergi meninggalkan mereka. Sejujurnya aku hanya tidak ingin bertemu pria itu lagi.

***

Aku merebahkan badanku diatas kasur yang begitu nyaman. Apa mungkin aku bisa bertahan satu kantor dengan pria bernama Kwon Jiyong. Rasanya selalu ingin menangis mendengar perkataanya yang tajam. Aku harus banyak-banyak berdoa dan membersihkan diri. Dia bahkan tidak memberi alasan apa pun dengan semua kegilaan yang telah dilakukanya.

~ In or out am i in or out ~ ponsel berdering.

0833****** calling

Baru saja aku memikirkanya dan sekarang dia sudah mengganguku lagi. Apa dia terlalu terobsesi untuk mengganguku. Please aku lelah dengan semua ini. Aku lepaskan baterai ponselku agar dia tidak mengganguku lagi. Biarkan aku istirahat sejenak Ji…

Tok tok tok

“aku mohon buka kan pintu untukku Dara. Maafkan aku, sungguh maafkan kata-kataku tadi” sahut seseorang.

Baru aku ingin berjalan ke dunia mimpi tapi suara itu kembali datang mengangguku. Apa dia ada di depan pintu penginapanku? Aigoooo apa sih maunya?! Lebih baik aku tutup kupingku dengan bantal dan juga earphone agar suara itu lenyap.

“Dara kamu seksi sungguh seksi ya tapi menurutku Rihanna yang paling seksi” katanya.

“Dara! Hei aku tidak akan berteriak lebih lama kamu tahu kan aku sibuk. Kamu marah pada sunbaemu? Baiklah aku akan bilang pelatih bahwa kamu wanita menyebalkan, aku akan suruh pelatih melatihmu lebih giat agar kamu lelah” katanya.

“Dara aku mohon buka pintunya, maafkan aku”

Tok Tok Tok

Ribuan ocehan Jiyong tidak terdengar karena Dara tertidur nyenyak dengan telinga disumbat.

***

Brag Brig Brug


Aku membuka mataku sungguh surga dunia istirahat disaat badan dalam keadaan lelah. Suara ribut apa itu? Aku keluar dari kamarku dengan badan sedikit tidak seimbang. Aku berlari menuju sumber suara itu dan saat aku lihat! MWO!

“tolong lemarinya ditaruh disana, iya itu bagus” sahut Jiyong.

“APA YANG KAMU LAKUKAN DISINI?!”

“kamu sudah bangun Dara, aku akan memberitahumu bahwa sekarang ini juga penginapanku” sahutnya membuat tenggorokanku seperti tercekik.

Tolong katakan ini semua hanya mimpi.

Katakan bahwa semuanya hanya mimpi.

Aku mohon hanya mimpi!!!!!

Aku memukul pipiku berkali-kali, rasanya sakit. Ini bukan mimpi kah? Aku akan gila. Aku tidak mungkin satu penginapan dengan mahluk menyebalkan seperti dia. Aku bisa terkena serangan jantung! Tidak tidak tidak!

“kenapa memukul wajahmu sendiri? Hei aku tahu kamu senang”

“bagaimana bisa ka..ka..ka..kamu disini? Jantungku” kataku gemetar.

“Aku sudah membayar sewa penginapan dengan harga tiga kali lipat dan pemilik setuju”

MATI!

Itulah yang kurasakan, beri aku pistol rembo dan biarkan aku memborbardir dia sampai lenyap. Aku tak sanggup berkata-kata, bagaimana bisa penginapan yang sudah aku sewa ditempati oleh orang lain hanya karena uang? Ahjumma itu?! Haissshhh dia bilang akan membuat penghuni menjadi nyaman tapi MANA BUKTINYA?!

“TIDAK  MUNGKIN”

“aku bilang saja aku suamimu, awalnya pemilik penginapan tidak setuju tapi mendengar ceritaku yang mengatakan aku suamimu dia langsung setuju. Aku akan membuatmu jatuh cinta Dee dan aku akan menang” sahutnya mengeluarkan smirk jahat.

Bawa aku pergi siapa pun bawa aku pergi.

next >>

<<back

prolog

1

2

3

4

5

cute-korean-love-marker-note-Favim.com-138022READERS

55 thoughts on “Rabbit vs dragon part 6

Leave a comment