Kidnap My Heart [Chap.1]

 abcd

Author : Jessica Jung
Main Cast :  Kwon Jiyong (20), Sandara Park (20)


Support Cast : Jung Il Woo (25), Ahn Sohee (25), ChoiDong Wook (24), Oh Sehun (19), Gong Minji (19), Choi Seunghyun (23), Lee Seunghyun (19), Jessica Jung (20), Kang Daesung (19), Dong Youngbae (19), Stephanie Hwang, Lee Chaerin
Genre : Romance,Friendship, Family, Humor, General
Rating : RG 13+

Welcome to Auhtor Jessica Jung yang udah ikut meramaikan parade FF kali ini. So, teruslah berkarya…kami menunggu karya-karyamu. Hengsho. >.<

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

  “Cinta..Kata itu mungkin sangat sederhana. Aku tak peduli apapun arti sebenarnya dari kata ‘cinta’. Menurutku, cinta adalah bagaimana aku menyukaimu dari awal sampai akhir”-Kwon Jiyong

“Seberapa besar cinta yang kamu terima, sebesar itu pula benci yang kamu terima”-Sandara Park

 “Sekarang aku sadar jika aku hanya membutuhkan kata ‘maaf’ dari semua orang yang pernah kusakiti”-Ahn Sohee

“Persahabatan yang berlebihan sangat membutuhkan hormat, kesetiaan, dan yang terpenting kecemburuan”-Jung Il Woo

Hidup bersama seorang anak kecil disisinya merupakan bukan hal yang tidak biasa untuk Jiyong. Jiyong sudah lama hidup bersama Yeoja kecil berumur empat tahun yang lucu dan menggemaskan.

Appa..!!Bukankah Appa sudah berjanji akan membelikan ice cream untukku..?” tanya Yeoja yang sangat menggilai ice cream itu dengan manja terus menagih janji ayahnya.

“Kwon  Dorami, kau tak lihat Appa sedang sibuk mengerjakan tugas, eoh..? Appa akan membelikan ice cream untukmu besok siang, ne.” bujuk Jiyong mengelus kepala Dorami. Jiyong memang selalu sibuk dengan lagu-lagu baru buatannya yang harus dikumpulkan besok pagi pada dosen pembimbingnya.

Jiyong memang masih sangat muda untuk menjadi seorang ayah, umurnya baru menginjak 20 tahun, dan dia masih kuliah di Korea Music & Art School mengambil jurusan komposer lagu. Sedangkan Yeoja kecil yang bernama Kwon Dorami adalah anak dari Jiyong.

“Dorami-ah, kajja.Ahjussi akan membelikanmu ice cream sekarang.” seru Daesung salah satu teman Jiyong yang mendengar rengekan Dorami. Daesung juga sedang merayu Dorami yang sedang marah.

Jeongmalyo Ahjussi..?”  tanya Dorami membulatan matanya, pertanda dia tertarik dengan tawaran Daesung.

Ne, kenapa tidak?” balas Daesung yang memang sangat memanjakan Dorami meskipun dia bukan ayahnya. Mereka berdua pun pergi untuk membeli ice cream yang tempatnya tak jauh dari tempat tinggalnya.

Daesung memang sangat baik pada Dorami, dan sudah menganggap Dorami sebagai anaknya sendiri. Daesung melakukan hal itu karna Jiyong terlalu sibuk dengan sekolahnya yang memasuki semester akhir.

“Jiyong Oppa,apa kau tak coba mencari seorang ibu untuknya..?” tanya Minji, kekasih Daesung yang setia mendampinginya, termasuk membantu mengurus Dorami.

“Aniyo, aku tak ada waktu untuk itu. Aku masih terlalu muda untuk menikah.” jawab Jiyong yang kini menatap Minji dengan serius.

Arrayo, kau tak kasian melihatnya seperti itu..? Kau tak ingin kan dia tak memiliki ibu..? Kupikir, kau harus menemukan orang itu, Oppa.”jelas Minji yang sangat perhatian dengan kondisi Jiyong.

Jiyong terlalu memiliki banyak masalah. Dia diusir dari keluarganya karna harus mengurus seorang anak tanpa memiliki ibu. Jiyong hanya bisa pulang ke rumah orang tuanya, sampai Jiyong berhasil menemukan orang yang bersedia untuk mengurusnya dan menerima Dorami.

Sampai saat ini, hidup Jiyong sangat bergantung pada Minji, Daesung dan teman-temanya. Bahkan, mereka sampai membelikan apartement untuk tempat tinggal Jiyong dan Dorami.

“Aku tak tau siapa dia sebenarnya, aku tak ingat seperti apa wajahnya. Kau taukan aku sedang mabuk saat itu..?” pekik Jiyong yang sudah muak dengan nasihat yang diberikan kekasih temannya itu.

“Kau selalu seperti itu, Oppa. Aku selalu berharap kau dapat menemukan orang yang tepat, aku khawatir dengan keadaanmu sekarang.

“Tak akan ada yang mengurus Dorami jika kau pergi kuliah. Meskipun kau menitipkanya pada Bom Unni, tapi bukankah Bom Unni juga memiliki pekerjaan yang lain di samping mengurus Dorami…? Coba kau pikirkan lagi Oppa” jelas Minji panjang lebar yang diakhiri dengusan pasrah dengan tanggapan Jiyong.

“Aku tau kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri dan selalu membantuku, tapi aku tak akan mau jika harus bertemu dengan ibu kandung Dorami. Bom juga sudah berjanji padaku akan ikut mengurus Dorami meskipun dia sibuk.” sela Jiyong terus menolak saran yang di berikan Minji untuknya.

“Tak bisakah kau berusaha mencarinya..?” tanya Minji dengan penuh harap pada Jiyong karna dia adalah teman dekat Jiyong.

“Aku tak punya waktu untuh hal tidak penting seperti itu. Lagipula aku tak mau menikah bersama Yeoja yang sudah membuang anaknya sendiri. Lebih baik Dorami cukup hidup bersamaku.”ketus Jiyong meminum segelas orange juice di hadapannya.

“Terserahmu saja, aku hanya ingin kau bertanggungjawab. Hanya satu pesanku, tolong pikirkan lagi Oppa. Suatu saat Dorami pasti akan tau kebenarannya. Um, hari sudah hampir malam, aku pulang..” sahut Minji membungkukan badanya.

“Kuharap tak akan terjadi hal seperti itu.” gumamJiyong melihat kepergian Minji yang semakin menghilang di kejauhan.

Jiyong POV

Hidupku memang benar-benar hancur setelah kejadian empat tahun yang lalu. Aku masih sangat muda untuk seperti ini. Saat umurku enam belas tahun, aku sudah harus menghidupi Dorami yang masih bayi. Aku pontang-panting mencari uang dengan hal apapun yang bisa kulakukan.

Tapi, aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri. Kenapa aku mabuk saat itu..? Lebih bodohnya lagi, aku merasa jika aku sangat pasrah hari itu. Aku tau, pasti ada seseorang yang menjebakku. Aku yakin, jika Yeoja yang seharusnya menjadi ibu kandung Dorami adalah dalang dari semua ini.

Aku juga tak bisa membenci Dorami karna dia adalah anak kandungku dan juga darah dagingku sendiri. Aku tetap memiliki tanggung jawab untuk membesarkannya. Mungkin benar apa yang di katakan Minji jika aku harus mencarikan seorang Eomma untuk Dorami.

Ada satu pengecualian. Aku tak mau Yeoja yang menjebakku itulah yang menjadi ibu Dorami. Meskipun dia adalah ibu yang sebenarnya, jangan sampai dia menyentuh Dorami ataupun mengambilnya dariku. Aku tak sudi jika Dorami disentuh oleh seseorang sepertinya. Aku harus berusaha menghadapi semuanya.

Appa…!! Aku pulang.” seru Dorami membuka pintu apartmentku.

“Kemana Daesung Ahjussi..?”tanyaku karna tak melihat Daeung yang pergi bersamanya.

Ahjussi berkata jika sekarang sudah malam, jadi dia pulang.” jawabnya sambil memakan ice cream nya yang hampir meleleh dan mengenai tanganya. Aku pun mengangkat Dorami dan meletakanya di pangkuanku.

“Dorami, kau tau kan kau sudah besar?” ucapku agar tidak berbicara langsung ke inti hal yang akan kubicarakan padanya. Dorami yang mendengar ucapanku hanya mengangguk.

“Nah, oleh karena itu, Appa ingin kau sekolah dan berteman dengan anak-anak seusiamu. Appa tak mungkinkan menitipkanmu kepada Bom Ahjumma terus menerus.” tambahku menjelasan. Raut muka Dorami berubah. Dia terlihat sangat senang.

Jeongmalyo Appa..?Aku sangat senang.” serunya dengan senyuman yang lebar.

Sejak dulu, aku memang tak pernah membiarkan Dorami bermain dengan orang asing. Kecuali teman-temanku yang selalu membantuku untuk mengurusnya. Aku berhutang budi pada banyak orang.

“Tapi Appa,sebenarnya Eomma kemana..? Aku sangat ingin bertemu dengannya?”

Deg..!! Aku tersentak mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Dorami. Dia memang sering menanyakan hal seperti itu, tapi aku selalu mengelak dan tak mau memberikan jawaban untuknya.

Aku tau usia Dorami mulai menganjak empat tahun dan dia juga akan lebih sering menanyaiku tentang hal itu. Aku khawatir jika teman-temanya mengejeknya suatu hari nanti. Kenapa aku bisa membuat kesalahan sefatal itu. Kwon Jiyong babo..!!

Eomma sedang pergi ke luar negri.” jawabku mencoba mencari sebuah kalimat yang sedikit masuk akal.

“Kapan Eomma pulang..?” tanyanya lagi terus menyelidikiku.

MollaAppa akan berkata pada Eomma agar dia cepat pulang dan menemuimu.” jawabku dengan sedikit gugup. Aku tak tau bagaimana jika Dorami menagih ucapanku. Dorami memang tak pernah lupa dengan apa yang dia dengarkan.

“Baiklah Appa, jangan berbohong padaku, ne?” balasnya menekan kalimat yang dia ucapkan.

“Sudahlah, ini sudah malam dan kau harus tidur. KajjaAppa akan menemanimu” sahutku menggendongnya menuju sebuah kamar yang dominan dengan warna pink.

Aku terus mengusap kepalanya sampai dia benar-benar tertidur dan melupakan semuanya. Aku juga butuh istirahat untuk menenangkan pikiranku yang semakin hari semakin kacau.

“Dorami, Appa akan berusaha membuatmu bangga dan bahagia. Tenanglah dan jangan membenciku karna Appa tak pernah mengatakan hal yang sebenarnya. Saat ini adalah bukan waktu yang tepat untukmu”

Dara POV

Hari ini adalah hari pertamaku menjadi guru di sebuah taman kanak-kanak. Aku sangat menyukai anak kecil karna mereka sangat lucu. Kuharap mereka bisa menyukaiku dan tidak bertingkah aneh.

“Dara-ya,kau sudah mau berangkat..?” tanya Jessi, teman terbaikku.

Jessi adalah orang yang sangat berjasa di hidupku. Dia selalu bersamaku di saat aku senang maupun sedih. Jessi juga lah yang mencarikan pekerjaan untukku. Aku sudah sangat sering merepotkanya. Aku saja tinggal satu rumah dengannya. Jessi adalah teman terbaikku.

“Ne, aku berangkat sekarang. Ku titipkan Dadoong padamu.” sahutku melambaikan tangan padanya dan segera masuk ke dalam taxi.

Dadoong itu bukan manusia, dia adalah kucing kesayanganku. Dadong sudah bersamaku sekitar dua tahun yang lalu. Aku sangat khawatir jika dia meninggalkanku karna semakin hari Dadoong terlihat semakin lemas. Kalian juga tau, umur kucing tidak lebih dari lima tahun.

GomawoyoAhjussi.” seruku saat menutup pintu mobil itu dan melihat sebuah sekolah yang penuh dengan anak kecil yang menggemaskan.

Ah, udaranya sangat sejuk dan segar. Aku baru ingat jika sekarang adalah awal musim gugur, sehingga anginnya terasa sejuk. Aku semakin masuk ke dalam gedung sekolah itu karna sudah terlihat sepi. Sepertinya ini sudah masuk jam pelajaran.

Aku melihat sebuah surat yang dikirim dari sekolah ini seminggu yang lalu, dan kelas di depanku ini adalah tempatku harus mengajar sekarang.

Annyeonghaseyo…”ucapku menuduk memberi salam kepada kepala sekolah yang sudah pernah kutemui beberapa hari lalu.

“Masuklah..” balasnya. Aku kembali menutup pintu yang sebelumnya terbuka lebar. Sepertinya mereka menunggu kedatanganku.

“Anak-anak, perkenalkan ini adalah guru baru yang akan mengajar di kelas ini. Namanya Sandara Park.” seru kepala sekolah itu memperkenalkan sedikit profilku kepada anak-anak manis yang duduk didepanku.

Naega Sandara Park imnida. Kalian bisa memanggilku Park Songsaengnim. Umurku baru dua puluh tahun dan aku akan mengajar kalian di kelas ini.” ucapku memperjelas.

“Yeay..!! Kita punya Songsaengnim yang cantik.” sahut seorang anak mengangkat tanganya.

“Baiklah Nona Park, sepertinya mereka suka padamu.Selamat mengajar. Ah, ne. Ada seorang murid baru, coba ajak dia berbicara dan memperkenalkan dirinya. Sepertinya, dia cukup pendiam.” ujar kepala sekolah itu sebelum pergi menuju ruanganya.

“Sepertinya kita mempunyai murid baru. Tolong, majulah. Kajja, Songsaengnim akan memberimu ice cream nanti.” seruku merayu murid baru dengan sebuah makanan yang mereka sukai. Aku memilih ice cream karna aku juga sangat menyukai ice cream.

Setelah cukup lama aku menunggu, akhirnya maju seorang Yeoja kecil yang sangat manis dan sedikit mirip denganku, kurasa.

Chagi-ah, perkenalkan dirimu seperti Songsaengnim tadi. Arra..?” jelasku mengelus rambut pirangnya.

Annyeonghaseonaega Kwon Dorami imnida.” ucapnya dengan sangat singkat dan segera duduk kembali di tempat duduknya.

Setelah semua cukup, aku mulai mengajarkan pelajaran berhitung pada mereka. Yang membuatku senang, mereka tak perlu ku marahi dulu agar bisa mengerti. Bagaimana tidak, aku menerangkannya sampai mereka benar-benar paham.

“Kyaaaa….!!!”

Terdengar suara tangisan yang melengking dan begitu keras di telingaku. Aku segera menghampiri asal suara itu dan ternyata Doramilah yang sedang menangis.

To be continue…

Next >>

Jangan lupa meninggalkan jejak, Guys. ^^. Karena itu bukti kalian menikmati parade FF ini, jika tidak…aku bisa kehilangan mood untuk ngepost FF lagi. Kekeke.:P

51 thoughts on “Kidnap My Heart [Chap.1]

  1. Waaah mampir ke library ternyata ada ff baru yg udah complete>.< aku ketinggalan lagi T^T heol~~ sedih bgt sih jadi jiyong:( eommanya dorami siapaaa??? Dara blg dorami sedikit mirip sm dirinya.-. Mungkinkah itu berarti…… Dara adalah eommanya dorami?:o /plak /lebay XD

Leave a comment