Closet Bad Boy Chapter 31 : My side

Story by: DefineA
link: Asianfanfics
translate by : JJ_arba_TOP

Jiyong POV 

Shit! Stupid hangover! Aku membuka mataku yang kemudian sakit karena silau dengan cahaya yang melewati jendela kamarku.

Arrgghh!! Stupid windows! Setelah mataku menyesuaikan keadaan, aku tetap di tempat tidur tidak bergerak dan hanya menatap langit-langit. Hidupku berantakan.

Knock.Knock.

“Tuan muda, anda punya tamu.”

“Aku tidak ingin bertemu siapapun.”

“Tapi ini..”

“Jika kau tidak berhenti menggangguku, aku pastikan kau akan kehilangan pekerjaanmu.”

“S-saya akan pergi sekarang Tuan Muda.”

Aku mendengar suara langkahnya menjauhi kamarku dan semuanya berubah sunyi kembali. Aku menutupi kedua mataku dengan tanganku dan tersenyum kecut. Fuck! Aku benar-benar menghancurkan segalanya, bukan? Para pelayan… Aku yakin mereka sangat bingung dengan kelakuanku. Mereka pasti berpikir aku gila.

Aku mendengar pintu terbuka. Tanpa melihatnya, aku meraih bantal dan melemparnya ke arah pintu.

“Aku bilang aku ingin sendiri.”

Aku mencoba mengabaikan orang itu dan tetap tenang. Tapi, aku mendapati bantal itu dilempar kembali ke arahku.

“Yah! Apa yang ka-..”

“Youngbae?”

Aku tercengang ketika melihat sahabatku berdiri di pintu, mellihatku dengan kecewa.

“Apa yang kau lakukan pada dirimu, Ji?”

“Pergilah, Bae. Aku sedang tidak mau mendengar kata-kata bijaksanamu sekarang,”

“Teman-teman bilang kau pergi clubbing. LAGI! Jam berapa kamu sampai rumah?”

Sunyi…

“Kamu sungguh tidak ingin pergi, bukan?”

“You’re really not going to leave, are you?”

“Tidak. Jawab saja pertanyaanku.”

“Jam berapa ini?” Aku balik bertanya.

“Sudah jam 8.”

“4 jam lalu,”

“Damn it Jiyong! Kamu sudah melakukan ini selama 2 minggu! Apa kamu tidak berpikir ini sudah cukup?”

“Well, kamu mau aku bagaimana?” Aku mulai terganggu dengan omelannya. Aku benar-benar tidak mau bicara tentang ‘dia’ di pagi ini.

“Mengapa kamu tidak bicara saja dengannya.”

“Bicara dengannya? Dia hanya akan memberikan kebohongan lainnya dan membodohiku lagi.”

“Ji, kami tahu. Dia bohong padamu. Tapi kami juga tahu, KAU TAHU, jika dia mencintaimu. Sangat. Dan kau juga mencintainya. Mengapa kau tidak memberi kesempatan kedua?”

“Aku tidak *sigh* aku tidak tahu Bae. Ini… sulit.”

“Apa itu?”

“Dia bohong padaku.”

“jadi kenapa jika dia tidak memberitahumu kalau dia tahu tentangmu sebelum kejadian di club. Ini bukan seperti dia selingkuh darimu. Kau tahu, aku terkejut. Kupikir saat kau mengetahui bahwa dia adalah penguntitmu dulu, kau akan membangga-banggakannya ke semua orang.”

Aku duduk di sisi tempat tidurku dan meletakkan kepalaku di lutut. “Aku tidak tahu… bagaimana menjelaskannya.”

“Kenapa? Beritahu aku. Kupikir kau membuang kesempatan dalam hidupmu. Kau perlu menjernihkan kepalamu, bro.”

Aku berpikir apa sebaiknya aku menjawabnya atau tetap diam… but what the hell. Siapa yang aku bodohi. Aku memang butuh kata-kata bijaksananya sekarang.

“Ini bukan tentang menguntit. Aku tidak peduli dengan itu. Hanya… kenyataannya dia berbohong.”

“Kita sudah berteman sejak kita kecil Bae dan kau tahu hidupku seperti apa. Siapa aku sebenarnya. Hidupku… sebuah kebohongan.”

“Aku tahu aku pengecut karena marah dia telah berbohong padaku sementara aku juga berbohong sepanjang hidupku…. Ini selalu menjadi ketakutan terbesar dalam hidupku jika seseorang yang kucintai membohongiku.”

“Ketika aku bertemu Dara, aku merasa bebar untuk pertama kalinya dalam hidupku. Aku mampu memberitahunya siapa diriku sebenarnya tanpa memikirkan apa yang orang lain pikirkan…”

“Ëntahlah… Kurasa, yang ingin kukatakan adalah, dia satu-satunya kebenaran yang aku tahu. Dara… Dia satu-satunya dalam hidupku yang bukan sebuah kebohongan.”

“Jadi saat aku tahu dia berbohong, aku hanya merasa…”

Aku mengusapkan tangan ke wajahku untuk menghentikan air mata yang mengalir.

Youngbae duduk di sampingku dan menaruh tangannya di bahuku.

“Aku mengerti.. tapi sekedar nasihat saja, bicaralah padanya. Katakan padanya apa yang kau katakan padaku tadi. Aku yakin dia akan mengerti. Bicaralah padanya sebelum ini semua terlambat Jiyong. Aku tidak ingin kau menyesal kehilangan dia.”

“Aku… Aku akan memikirkannya.”

_____________________________________________________

16 thoughts on “Closet Bad Boy Chapter 31 : My side

Leave a comment