My Chosen Wife #3

chosen

Author : Cyscha | Tittle : Wife of My Choice | Cast : Sandara Park (2NE1’s Dara), Kwon Jiyong (Bigbang’s G-Dragon), Kiko Mizuhara | Support Cast : YG family | Genre : marriage life, romance, slightly angst

^Happy Reading^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Kau tidak pulang?” Teddy menaikkan alisnya ketika melihat Jiyong baru keluar dari studio dengan mata mengantuk.

“Aku bekerja hingga larut hyung, Dara akan mengerti.” Jawabnya.

“Apa Dara tidak khawatir? Jangan berlebihan Jiyong, istrimu tengah hamil, emosinya sangat tidak stabil.” Nasehat Teddy berjalan meninggalkan studio Bigbang.

Jiyong melirik jam dipergelangan tangannya. Dia tidak pulang semalam dan memilih tidur di studio karena pikirannya sedang kacau.

Namja itu meraih ponselnya untuk mengecek apakah Dara menghubunginya. Dan sialnya ternyata ponselnya mati.

“Sh*t!!” Umpatnya setengah berlari menuju parkiran, bersamaan dengan itu dia melihat istrinya baru saja keluar mobil.

“Babe..” Panggilnya berlari kearah Dara, memeluknya sebentar lalu memberikan sebuah kecupan. Harum segar Dara merasuk penciumannya membangkitkan hasrat.

“Ponselku mati, aku tidak bisa menghubungimu.” Jiyong menjelaskan sebelum istrinya bertanya. Dara yang memang baru akan bertanya akhirnya mengangguk.

“Ah Ne, arraseo.. Kau pulang dan mandilah, aku akan meeting untuk konser kami selanjutnya.” Dara membelai rambut Jiyong sayang.

“Ne, apa kau sudah minum susu? Semalam kau tidur dimana?” Jiyong mengelus perut rata Dara menyapa bayinya pagi ini.

“aku tidak akan melupakan nutrisi untuk janinku.” Jiyong mengangguk senang.”Aku bersama 2NE1. Ini sudah sangat siang, pulanglah.” Dara berjinjit untuk bisa menjangkau bibir suaminya.

Chu~

Mata Jiyong menyipit karena sudut bibirnya tertarik membentuk senyum lebar. sebelum pamit menuju mobilnya disempatkannya mengecup pelipis Dara sekali lagi.

Dara menatap nanar mobil Jiyong yang berlalu. Ada yang berbeda sekarang. Untuk pertama kalinya Jiyong memilih tidur di studio sejak pernikahan mereka.

Ada yang salah tentang keadaan ini. Tapi Dara tidak pernah bisa menebak apa yang terjadi pada mereka?

***

Dara Pov

Aku memperhatikan beberapa akun sosial medianya sambil menunggu meeting dimulai. Tanganku bergerak lincah mengetik sesuatu disana tentang perasaanku sekarang. Ada perlu aku bagikan tentang bagaimana Jiyong mulai membagi kasih sayangnya.

@krungy21 : merasa cemburu pada perhatiannya yang berlebihan terhadap yang lain membuatku berpikir ini menyedihkan. Karena tak seharusnya aku cemburu karena aku memang sudah rela untuk berbagi cinta dengannya. Love U @ibgdrgn Senyumku merekah sambil mengelus pelan perutku. Ya aku harus siap berbagi dengan bayi kami nantinya.

Notif twitterku berbunyi.

@haroobomkum :@krungy21 apa suamimu selingkuh? Jika aku jadi kau akan kupaksa dia berhenti menjadi idol dan memilih mengacuhkannya selama yang kumau.

sial. Bom sengaja memancing yang lain berpikiran buruk. Provokator sejati memang.

@krungy21 : @haroobomkum tentu saja tidak. Dia tidak akan bisa selingkuh dariku, aku sudah mengancamnya dengan memotong ranjang kami menjadi dua bagian *smirk evil*

Suara tawa Bom terdengar bersamaan dengan pintu studio terbuka.

“Aigo.. Kau membuat perut geli. Kenapa pasangan yang sudah menikah mengancamnya selalu menggunakan ranjang.” Bom masih terkekeh.

Mau tak mau aku ikut tertawa. “Jiyong hanya akan tersiksa jika tidak kuberi-“

“UNNIE!”

Aku dan Bom terlonjak kaget ketika CL memotong ucapanku dengan teriakan.

“Ya Tuhan apa yang terjadi CL? Kau hampir membuatku mati karena jantungan.” Omel Bom melempar CL dengan tatapan membunuh.

“Lihat..”

CL menyodorkan ponselnya membuat kepalaku dan Bom menjulur bersamaan mengarah keponselnya.

@kikoxxx : bersama mungkin tidak bisa kami lakukan lagi. Tapi aku masih memiliki kesempatan mencintainya karena aku yakin dia akan bisa berlaku adil terhadap aku kekasihnya dan istrinya.

Aku shock! Perasaan pusing menyerangku. Ketika aku merasa pandanganku berkunang-kunang dengan sigap Bom menyanggah tubuhku dan membantuku menyender ke sandaran sofa.

“Ini bukan Jiyong kan?” Mata Bom menyipit.

“Maksudnya?” CL melirik Bom sambil menghela nafas memberik kode. Tapi Bom seperti tidak menyadari.

“Maksudku, pria beristri yang dimaksud Kiko bukan Jiyong kan?” Bom mempertegas pertanyaannya membuat kepalaku berdenyut.

CL meringis. “Oh semoga bukan. Aku rasa Kiko tidak sengaja membuat status ini bertepatan dengan status Dara unnie.”

Kupejamkan mataku. Semoga saja apa yang di asumsikan CL benar adanya. Aku masih memijat pelipisku saat notif twitterku kembali berisik.

Ku buka ponselku mengeceknya satu-satu hingga akhirnya aku menemukan replay dari Jiyong.

@IBGDRGN : @krungy21 Love U too Ma Dee.

@IBGDRGN : bagaimana rasanya menjadi seorang ayah? Aku selalu memimpikan itu. Terimakasih untuk memberiku izin menjadi pria dengan status suamimu. Dan sesegera mungkin aku akan menjadi ayah.

Terdengar Bom dan CL menghela nafas lega bersamaan denganku. Setidaknya Jiyong hanya akan mencintaiku sekarang dan calon bayi kami tentu saja.

“Jiyong oppa selalu tau caranya membuatmu jadi lebih baik.” Lirih CL sambil mengelus bahuku. CL benar, dan ketika dia mengatakan itu jelas kutangkap sorot iri mendominasi, CL suatu saat kau tentu akan merasakan bagaimana dicintai dan mencintai.

“Dia suamimu. Percayalah, bahwa kau segalanya bagi Jiyong!” Bom memberiku semangat. Memperoleh ketenangan saat sahabat-sahabatku memikirkan hal yang lebih positif tentang bagaimana menanggapi rumor yang sedang beredar. Tentang kencannya bersama wanita itu. Aku istrinya sekarang. Dan dia? Aku tidak peduli siapapun dia dimasa lalu Jiyong, tapi yang paling jelas Jiyong memilihku bukan memilihnya. Jiyong menikahiku pada kenyataannya.

“Tentu saja aku harus percaya suamiku tidak akan berkhianat.” Aku mengangguk memberi mereka seulas senyum menandakan aku baik-baik saja. Aku bahagia memiliki keluarga di YG yang begitu peduli terhadapaku dan Jiyong.

***

Author Pov

Begitu meeting selesai Jiyong melingkarkan tangannya ke pinggang Dara. Gadis itu menoleh bibirnya mendarat tepat dibibir Jiyong hingga mau tidak mau Dara tidak bisa mengelak ketika Jiyong menyambar bibirnya dengan sebuah lumatan.

“Aku merasa moodku menjadi buruk ketika menonton sepasang suami istri sedang kasmaran.” Celetuk Bom sembari mengemasi tasnya untuk beranjak pergi. Tapi yang disindir seperti tidak peduli.

“Unnie, bukankah kita masih harus ke ruangan sajangnim?” Tanya CL tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.

“Ani, aku merasa lapar sekarang. Selesai makan siang aku kembali.” Jawab Bom melangkah keluar.

“Semuanya, aku harus membantu YB untuk mengerjakan albumnya.” Teddy pamit kepada member 2NE1 yang tersisa. Dia melirik Dara yang tengah berada dalam pelukan Jiyong.

“Dee, katakan pada suamimu jika sudah puas susul aku.”

“Mwo?” Dara terkejut. Menoleh kearah Teddy yang tersenyum nakal kearah mereka.

“Jiyong, pergilah bersama Teddy oppa. Aku harus mengerjakan sesuatu dengan 2NE1.” Perintah Dara seolah-olah tersadar bahwa mereka butuh beberapa perombakan untuk konsep konser selanjutnya mengingat gerakan Dara yang tentu tidak bisa bebas demi menjaga kandungannya.

CL kekikikan sementara maknae setengah tertidur di sofa tidak peduli percakapan unnie dan oppanya.

“Ahh.. Baiklah, aku memang berjanji untuk membantu Youngbae.” Jiyong memeluk erat istrinya sekali lagi sebelum akhirnya pergi bersama Teddy.

***

Top memandang Bom setengah tak percaya. Gadis itu memegang dua jagung sekaligus dikedua tangannya. Sekali-kali berbicara dengan mulut penuh jagung.

“Ini akan melelahkan.” Keluhnya menghabiskan makanannya. Mereka sempat membicarakan YGFam concert yang dilaksanakan bersamaan dengan AON concert. Bahkan ada beberapa kali YGFAM konser yang berurutan setelah AON.

“Jagiya.. Aku khawatir tentangmu.”

“Tentang apa? Aku baik-baik saja.” Bom menatap Top meyakinkan pacarnya sambil melempar sampah jagungnya.

“Kau begitu suka makan dengan tubuhmu yang mudah sekali bengkak. Aku khawatir saat kita menikah kau akan terlihat seperti gajah ketika hamil.” Apa yang diucapkan Top spontanitas saja, terpikirkan saat melihat Bom makan dengan nafsu menggebu.

“APA?” Bom menyipitkan matanya, memasang tangan yang terkepa untuk menghajar Top.

“Eh Babe.. Aku bercanda.” Kilah Top cepat untuk menghindari pembullyan yang akan dilakukan Bom.

“Aku membenci Kiko.” Top menghela nafas mendengar topik yang mulai melompat kemana-mana. Sekarang Bom mengatakan hal lain tentang Kiko.

“Jangan mencampuri urusan mereka Babe..” Nasehat Top mengingatkan. Biar bagaimanapun itu tetap urusan Dara dan Jiyong tapi terkadang Bom terlalu jauh masuk. Bukan apa-apa Top hanya merasa tidak enak dengan Jiyong, Dara mungkin saja bisa terima karena Bom sahabatnya.

“Jika Dara kami terluka apa aku harus diam?” Tanya Bom sinis. “Karena kau teman Jiyong dan Kiko kau merasa tidak masalah jika mereka dekat. Tapi sebagai wanita dan sahabat Dara aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Karena aku tidak akan membiarkan saudaraku tersakiti.” Bom melanjutkan kalimatnya membuat Top merasa tersudut.

“Maksudku bukan begitu, tentu saja aku peduli pada Dara, tapi kan itu urusan mereka. Jika kita masuk dan menjadi bagian dari masalah itu justru akan membuatnya rumit.” Elak Top membela diri dari tuduhan Bom.

“Aku tidak akan mencampuri urusan mereka. Tapi kalo sadako itu berani mengganggu Dara kami. Maka aku patahkan tulangnya.” Ancam Bom dengan tangan terkepal.

Top meringis membayangkan bagaimana tubuh kurus Kiko remuk dihantam Bom. Itu mengerikan.

“Habiskan makanmu cepat. Bukankah kau harus menemui sajangnim?” Ucap Top mengalihkan pembicaraan.

“Ah Ne.. Aku melupakan itu. CL pasti suka mengutukku sekarang.” Seru Bom panik melihat jam dipergelangan tangannya.

“Aku pergi dulu ne..” Pamitnya memukul bahu Top pelan sebelum pergi.

Gantian Top menatap Bom dengan mulut terbuka lebar. Bagaimana mungkin kehidupan mereka akan sebahagia Dara dan Jiyong dengan sikap Bom yang seenaknya.

***

Author Pov

“Apakah kau akan pulang terlambat lagi malam ini?” Tanya Dara ketika dia baru saja menempati kursi penumpang disamping kemudi.

Senyum manis menghiasi wajah Jiyong. “Sepertinya begitu.. Tapi aku akan selalu mengecek keadaanmu.” Dara mengangguk pengertian dan membiarkan tangan Jiyong membantunya memasang safety belt.

“Aku mulai khawatir dengan kesibukan kita. Konser kami tengah berlangsung dan kau sepertinya ikut sibuk menyiapkan YGFAM concert juga album Youngbae.” Dara menelusuri garis wajah suaminya dengan jari. Menghabiskan waktu bersama bisa dikatakan sangat jarang.

“Jangan khawatirkan aku Jagiya, aku akan baik-baik saja, yang penting kau jangan ceroboh.” Jemari Jiyong menangkap tangan Dara mengarahkan kebibirnya untuk ia kecup.

Pipi Dara merona saat merasakan bibir Jiyong menelusuri jemarinya hingga kepergelangan tangan.

“Kwon, ingat kita sedang dimobil.” Dara memperingatkan Jiyong sembari menarik tangannya.

Jiyong tertawa. “Tidakkah kau merindukan bibirku?” Tanyanya yang segera mendapat pukulan ringan dari Dara sebagai jawaban.

“Aku merindukan tubuhmu Dee..” Sambungnya dengan tampang polos.

“Jiyong!” Dara memperingati sambil melirik suami dengan tatapan tajam agar berhenti menggodanya.

“Ya aku mengerti. Jika kau mendapat libur beri aku waktu seharian untuk itu.”

“YA!” Kali ini Dara hampir hendak menjambak rambut Jiyong. Suaminya pria termesum yang pernah dia temui.

***

Jiyong berjalan tergesa-gesa setelah mengantar Dara pulang. Dia memakai topi juga maskernya untuk menyamar saat menuju masuk kesebuah restaurant.

Kepalanya menoleh kekiri dan kekanan mencari sosok yang dia cari. Ketika matanya membentur sosok wanita berambut pendek dengan gaun super mini mencolok segera saja dia bergegas menemui wanita itu.

“Lama sekali kau!” Omel Kiko menyadari Jiyong berada dihadapannya.

“Aku harus mengantar Dara kerumah.” Kiko menyodorkan sebungkus rokok yang segera diraih Jiyong. “Ngomong-ngomong penampilanmu sangat mencolok, aku rasa orang akan mudah mengenalimu.” Jiyong melirik gaun dengan potongan dada rendah milik Kiko, tapi tidak menarik dan menggairah ketika saat dia menatap Dara dengan piyama tidur pink-nya.

“Jadi dia sudah pulang? Yakin bahwa tidak akan ada yang tau kau menemuiku?” Tanya Kiko mengipasi asap rokok Jiyong yang dihembuskan kearahnya. “Aku sepertinya nyaman begini, lagipula aku belum begitu sepopuler istrimu bukan?” Kiko menyinggung Jiyong. Dara menjadi sangat fenomenal setelah pernikahan akbar mereka digelar beberapa bulan yang lalu.

“Aku tidak bisa menjamin tentang itu. Kapan kau pulang? Ingat kau tidak bisa berlama-lama disini dan menimbulkan skandal lagi denganku. Aku suami orang Kiko!” Mengenai topik tentang Dara Jiyong hanya berusaha menghindari istrinya sebagai bahasan mwereka.

“Aku tau itu.” Jawab Kiko cuek. “Rasanya, aku terlalu tidak rela menerima kenyataan kau menikahi gadis cungkring itu.” Komentar Kiko pedas.

“Jangan memberi istriku penilaian. Aku masih berada disini untukmu itu sudah merupakan kesalahan. Jika Dara tau maka aku akan mati karena hal ini.” Jiyong menyipitkan matanya, rasa tidak sukanya terhadap Kiko sudah menumpuk. Pertama karena gadis ini picik, kedua dia membenci dirinya yang dengan mudah terjebak hingga sulit melepaskan diri.

“Aku sedang tidak menilai tapi memberitahu fakta!” Ucapan Kiko membuat Jiyong membuang muka.

“Sebenarnya apa maumu?” Tanya Jiyong To the point.

“Perlukah aku memintamu untuk meninggalkan Dara?”

Kiko tertawa melihat reaksi datar Jiyong. “Santai G.. Sekarang aku tidak memikirkan itu. Kita bisa memulai hubungan ini dalam diam. Ayolah.. Tidak ada ruginya bukan? Toh tidak terlalu mencurigakan karena kita adalah teman dan kau suami orang.”

“Lalu apa untungnya bagiku?” Jiyong mulai tidak sabar.

“Untungnya rumah tanggamu akan selamat, karena istrimu tentu akan lebih sakit tau suaminya pernah berkhianat.”

Jiyong menarik nafas panjang. Selalu itu yang digunakan Kiko untuk mengancamnya. Pernah berkhianat? Dara akan kehilangan rasa percaya terhadapnya jika sampai Kiko membocorkan hal ini.

Berbohong demi menyelamatkan pernikahan apa itu tidak salahkan? Jiyong bimbang. Kiko memintanya untuk bertahan secara diam-diam seperti dulu yang mereka lakukan. Sampai akhirnya skandal mereka mencuat.

Meskipun agensi membantah, semua membantah dan Jiyong sendiri tidak akan pernah mengakui tetap saja itu memberikan keuntungan tersendiri bagi Kiko, hanya saja melakukan skandal dengan status suami orang itu akan merusak semuanya. Karir, cinta, keluarga dan rumah tangga mereka.

Bisakah Jiyong menghentikan keinginan Kiko?

***

To be continue..

Note : terimakasih untuk terus mengikuti ff ini. Tapi aku ingatkan sekali lagi ini murni benar-benar delusi. Tidak ada yang real dari ff ini kecuali harapanku. Yaa aku berharap suatu saat benar begini jalannya. Mereka menikah dan bahagia.

<< Back  Next >>

68 thoughts on “My Chosen Wife #3

  1. Bneran darah q spertinya sdah mendidih c bibir tebal itu hrus di kirim ke zaman purba untuk di jdikan mkanan para dinosaurus……..
    Mski ff ini hanya delusi tpi feel nya dpet bgt
    Smpe tingkat kebencian q terhdap c ikan asin sdah pda level tertinggi…..(mian lebay)
    Q jga stju klo daragon menikah dan hdup bhagia tanpa ada gangguan dri para b**ch mnapun
    Smoga bkn hanya hrapan tpi jdi knyataan

  2. errrrr disini sadako ngeselin bangettt bete-__-
    jadi jiyong pernah selingkuh sama sadako pas udah sama dara gitu?!
    ya udah sih ya masa lalu biarkan berlalu.. sadako ini terlalu terobsesi sama jiyong sepertinya
    harus secepatnya dikembalikan ke alamnya

  3. Sepertinya Jiyong harus jujur sama Dara bahwa dia dulu emang pernah pacaran sama Kiko, setidaknya itulah jln satu-satunya jika Jiyong ingin kiko selesai mengganggunya,,

Leave a comment