She is Sandara Park #5-End

Untitled-1

Author : Cyscha
Cast : Sandara Park, Kwon Jiyong, Yang Seung Ho
Support cast : Park Bom, Lee chaerin, Lee Seunghyun

sebelumnya persiapkan mental kalian. Ini agak nyesek. Chapter terakhir dari FF ini. Jangan marah kumohon.. Authornya memang lagi pengen ff dengan genre hurt.. Ya meskipun ini sebenernya salah. Selamat menikmati
^Happy Reading^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dara Pov

Rumah ini menyimpan banyak kenangan. Tempat yang selalu aku rindukan ketika aku masih berada di Seoul, tapi sekarang tempat ini akan menjadi saksi sebuah perjalanan baru dalam hidupku. Menikah dengan Seungho dan menetap disini selamanya. Melupakan Jiyong!

Kupandangi tetes embun pagi dari jendela kamarku. Ketika aku beranjak dan membuka kaca jendela aroma alam semerbak menerpa penciumanku. Ini menyegarkan, setidaknya menenangkan jiwaku yang merana. Pernikahan kami tinggal hitungan jam. Aku tidak memiliki banyak waktu untuk memikirkan masalalu.

Apa ini kusebut masalalu? Tragisnya kejadian yang menimpaku dan Jiyong baru kemarin terjadi. Kami berada diperbatasan masa depan dan masalalu tapi rupanya masalalu adalah bagian yang tidak akan pernah bisa menjadi masa depan. Begitulah keadaannya.

Aku menyeka tetesan bening yang hendak mengalir dari sudut mataku. Tidak lagi. Tidak akan kubiarkan tangis ini tumpah untuk menyesali sebuah kejadian dimasalalu. Jiyong tidak pernah meninggalkanku, tapi akulah yang memilih meninggalkannya.

Senyum pedih mengukir wajahku. Aku merapatkan piyamaku ketika angin segar pagi menerpa. Ini sangat segar jika aku teruskan untuk beraktifitas. Kubenahi piyama dan ku ikat rambut coklat bergelombangku.
Dengan langkah riang aku menuruni tangga dan menghambur kepintu menyambut pagi ini.

“Oh Dara.. Inilah kehidupan! Kau memilikinya sekarang..” Desisku melangkah keluar dengan pandangan kagum melihat berapa banyak bunga mekar ditaman.

Aku membiarkan kaki telanjangku bersentuhan dengan rumput dan lembabnya tanah. Dingin tidak lagi kuhiraukan berapa lama aku membutakan hatiku untuk sekedar mengagumi indahnya alam ini. Berapa lama aku membiarkan diriku tenggelam dengan sisa masalalu? Seungho memasuki duniaku dan membawaku keluar. Tidak bukan aku yang keluar tapi Seungho lah yang memasuki duniaku. Menyembuhkanku perlahan.

“Selamat pagi Nona..” Tukang kebunku menyapa. Beliau membawa gunting rumput untuk merapikan tanaman kami. Aku tidak menjawab hanya membalasnya dengan senyum manis dan membungkukkan badanku.

Disinilah. Disinilah aku akan tinggal. Aku menarik tubuhku untuk kembali kerumah. Appa dan Eomma sudah menungguku dimeja makan.

“Selamat pagi appa.. Eomma..” Aku mencium mereka satu persatu. Kulihat sarapanku pagi ini.

“Apa kau sudah menyelesaikan semuanya di seoul?”

Aku menggeleng. “Belum appa.. Biarkan kuserahkan semuanya pada Seungho.. Aku agak malas kembali kesana.” Kutenggak cokelat panasku.
“Aku sebaiknya mandi dulu sebelum sarapan.” Gumanku meninggalkan mereka.

Aku merasakan hidup disini bagai ratu, semua dilayani dan semuanya terasa menenangkan. Tidak seperti ketika aku masih tinggal di Seoul. Ah aku bahkan belum menyelesaikan semester terakhir kuliahku.

Aku menghadap cermin dan menatap ragu pantulan wajahku. Haruskah aku kembali kesana lagi? Tidak ada jawaban. Karena aku memang tidak pernah menemukan jawaban apapun pada setiap pertanyaanku.

***

Author Pov

Kiko berjalan pasti menuju salah 1 perusahaan. Dia sudah memutuskan akan menyelesaikan urusan ini. Dia muak menjadi orang yang tidak berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Bagaimana bisa mereka memuja dirinya karena dia pasangan dari G Dragon? Mereka tidak pernah mengerti kenyataannya Kiko menderita dengan kontrak itu. Kiko tidak menginginkan posisinya sekarang? Mungkin itu terdengar munafik tapi itulah kenyataannya, terikat kontrak dengan G Dragon bukanlah keinginannya, jika dia mengharapkan sebuah hubungan maka dia merasakan luka ketika menyadari hubungan yang terjalin hanya sebuah perjanjian.

J Tune Champ

Kiko mendesis membaca plang besar didepan gedung itu. Ini perusahaan dari Seung Ho kekasih Dara. Agak ragu gadis itu meneruskan langkahnya. Melihat begitu besar dan megahnya gedung milik tunangan Dara tersebut agak menyedihkan bahwa kenyataannya Dara diklaim begitu kejam oleh Hyun Suk, Dara bahkan memiliki calon suami dengan derajat bertingkat-tingkat dari Jiyong. Lalu bagaimana bisa pria yang mendidik Jiyong dengan penuh cinta itu menekan banyak pihak untuk mencapai keinginannya.

Kiko mengitari halaman gedung hingga akhirnya mencapai pintu utama dan dengan segera dia menuju resepsionis.

“Apakah anda sudah membuat janji?” Tanya gadis itu. Kiko melirik tag name di dada sebelah kanan sang gadis.

“Emm.. Minzy-ssi, ini sangat mendadak. Aku butuh bertemu dengannya karena suatu hal..” Kiko menatap dengan pandangan memohon. Minzy memperhatikan ekspresi memelas Kiko. Meskipun Minzy tidak percaya bahwa yang memohon padanya itu adalah seorang model ternama jepang tapi kenyataannya memang benar-benar Kiko yang berdiri dihadapannya sekarang.

“Mianhae nona.. Sajangnim baru saja sampai, dan dia akan melakukan perjalanan lagi. Mungkin lain kali bisa anda temui aku akan mengatur jadwalnya.” Minzy-resepsionis dikantor Seungho-tersenyum ramah menyadari Kiko kekasih dari idol papan atas korea G Dragon.

“Oh tidak bisakah hari ini? Aku tidak punya banyak waktu, besok aku juga akan segera kembali kenegaraku.” Mohon Kiko. Dia masih mencoba merayu Minzy.

Tapi respon yang didapat hanya gelengean kepala. “Mianhae..”

Kiko menghela nafas melihat tolakan tegas Minzy. Harus bagaimana dia menemui pria itu? Dia memerlukannya.

Dengan kepala tertunduk Kiko berjalan lesu menuju pintu keluar. Tapi sebelum kakinya benar-benar meninggalkan ruangan tersebut samar-samar telinganya menangkap suara Minzy.

“Selamat siang sajangnim..” Minzy menyapa Seungho. Kiko mengangkat wajahnya dan dia bisa merasakan bahwa seorang pria dengan gagah membungkuk kearah Minzy dan berlalu menuju lift.

“Seung-.. Arggghh.. Seungho-ssi..” Teriak Kiko mengejar Seungho.

“Nona..” Minzy terperangah kaget melihat Kiko yang dengan sigap masuk kedalam lift yang sama dengan Boss mereka.

Merasa tidak pernah mengenal Seungho bertanya. “Kau siapa?” Dia menatap Kiko dengan dahi berkerut. Gadis itu tiba-tiba memanggilnya dan sekarang berada disebelahnya.

“Aku Kiko Mizuhara..” Kiko memperkenalkan diri dengan logat inggris-jepangnya.

“Model jepang itukah? Hei.. Aku pikir kita tidak saling mengenal, aku tidak ada kenalan seorang model..” Seungho menyambut uluran tangan Kiko. Senyum persahabatan lolos dari bibirnya membuat mata pria itu menghilang.

“Ne.. Aku juga tidak mengenalmu. Tapi aku kenal Dara tunanganmu.”

Seungho menatap serius gadis dihadapannya. “Kau bukannya pacar G Dragon? Jika aku tidak salah tebak, aku jarang memperhatikan dunia entertain..”

Kiko mengangguk. “Ada banyak hal yang ingin kuceritakan, tapi aku meminta waktumu..”

Seungho melirik jam dipergelangan tangannya. “Aku sangat sibuk nona, dan sore ini aku akan melakukan penerbangan kefilipina.” Tolak Seungho halus. Seungho menangkap ekspresi kecewa diwajah Kiko, itu membuatnya sedikit penasaran.

“Kumohon.. Kau harus mendengarkan apa yang ingin kukatakan.” Rayu Kiko.

Seungho menggeleng. “Maafkan aku, aku benar-benar tidak bisa. Mungkin lain kali..” Meskipun dihatinya sangat ingin tahu apa yang terjadi Seungho tidak bisa menyia-nyiakan waktunya sekarang. Menyadari urusannya begitu banyak dan dia harus segera menemui Dara difilipina karena pernikahan mereka akan berlangsung besok.

“Ini tentang Dara dan G Dragon. Aku berjanji hanya sebentar..” Ucap Kiko cepat. Dia menutup mulutnya kaget karena secara reflek telah mengatakan hal tersebut.

Seungho terkejut. Matanya menunjukkan ekspresi yang tidak dapat diartikan. Ketika dia mendengar nama GD dan Dara disebut jelas sudah mereka memerlukan waktu untuk membicarakan ini. Apa yang gadis itu ketahui tentang mereka?
“Baiklah hanya sebentar.. Kita bicara diruanganku.” Seungho menyipitkan pandangannya. Dia berjalan mendahului Kiko.

***

Seungho Pov

“Jadi apa yang ingin kau katakan?” Tanyaku sembari mempersilahkannya duduk.

“Em.. Aku tidak berhak masuk dan menjadi perantara,tapi aku pikir kau harus tau semua ini sebelum pernikahanmu terjadi.” Kiko meremas jemarinya. Dia terlihat mengubah posisi duduknya mengurangi kegugupan yang sangat terlihat mulai mengganggu.

“To the point saja nona.. Apa yang kau ketahui, apa ini menyangkut kekasihmu G Dragon?” Meskipun mulutku berkata dengan tenang tapi aku tidak bisa membuat jantungku untuk berdetak secara normal. G Dragon orang yang mencampakkan Dara 3 tahun silam. Butuh usaha dan proses bertahun-tahun bagiku menyembuhkan gadis itu. Kini ketika kami berhasil melewati masa-masa sulit haruskah kali ini aku mendengarkan kisah mereka lagi? Kisah mereka yang terhenti dan tak terjamah oleh siapapun kecuali oleh mereka.

Gadis dihadapanku ini hanya mengangguk lemah. Dia menatap mataku seolah mencoba menyelami pikiranku. “G Dragon mengalami kecelakaan kemarin malam setelah dia memaksa Dara untuk tidak menikah denganmu. Tidak mengerti apa yang mereka berdua pikirkan tapi aku melihat mereka sama-sama terluka. Mereka memiliki perasaan yang tidak pernah berubah. Jiyong mencintai Dara meskipun 3 tahun silam dia meninggalkan gadis itu, dan Dara aku yakin sampai detik ini perasaannya terhadap Jiyong tetap sama.” Kiko menelan ludah. Menahan lelehan airmatanya. Aku menunggunya melanjutkan cerita meskipun hatiku mencoba menyangkalnya bahwa Dara sudah lama melupakan Jiyong! Aku yakin itu. Sebelum aku melamar Dara aku sudah memastikan bahwa tidak ada lagi Jiyong dihatinya!

“Seungho-ssi.. Jujurlah pada hatimu sendiri, apa kau merasakan cinta Dara untukmu? Seperti aku yang berusaha mengerti bahwa sampai detik ini Jiyong tidak bisa kusentuh, kami hanya terikat kontrak dan Jiyong tidak akan pernah mencintaiku. Batalkan pernikahan itu. Kau akan terluka, Dara akan tersakiti dan Jiyong semakin terpuruk. Aku melakukan ini tidak ingin mengambil keuntungan. Karena aku juga lelah dan ingin berhenti dati semua kontrak yang dipaksakan Hyun Suk untuk kujalani.. ” Gadis itu meneruskan kalimatnya dengan terisak. Aku membiarkan emosinya keluar meskipun sekarang aku hanya ingin menyangkal. Dara mencintaiku! Tapi bisakah aku membohongi hatiku bahwa benar cinta itu tidak pernah ada untukku.

“Katakan sesuatu Seungho-ssi.. Sekarang Jiyong koma, dia tidak membutuhkan siapapun selain Dara. Bagaimana keadaannya kalo sekarang Dara tidak bisa memilih. Dara akan menikah denganmu. Aku tidak memaksa tapi renungkanlah.. Kau akan menyesal jika memaksakan pernikahan ini! Karena selamanya Dara tidak akan bisa melepaskan Jiyong.” Ucapan terakhir Kiko seolah menghantam jiwaku. Benarkah yang dia katakan? Seperti itukah kenyataan yang kuhadapi nantinya?

Aku menggeleng. Ini bohong! Dara tidak akan memilih kembali padanya. Tidak akan. Karena apa yang menjadi masalalu selamanya tidak akan berubah menjadi masa depan. Tapi bisakah aku bertahan dengan pikiranku? Pikiranku yang memang kubentuk untuk membohongi hati kecilku. “Kiko.. Aku tidak bisa melakukan apapun.. Aku mencintai Dara dan kupikir itu lebih dari cukup untuk mempertahankan pernikahan kami. Karena Dara pernah terluka olehnya haruskah kali ini Dara melukai lagi Dirinya dengan mengubah ketetapan yang sudah terjadi? Pergilah Kiko.. Cinta tidak selamanya memiliki. Semoga Jiyong cepat sembuh dan aku akan memiliki hari yang lebih baik..”

“Munafik?” Desis Kiko dengan tatapan tajam. “Teruslah berbohong dan menjebak dirimu sendiri dalam kebohongan. Ingat SeungHo-ssi kau hanya akan melukai kalian bertiga.. Setidaknya Dara paling tersiksa jika kau terus memaksakan pernikahan kalian.” Suaranya tajam dan menusuk. Aku menghela nafas memperhatikan Kiko yang meraih tas nya lalu mulai beranjak. “Aku pergi.. Terimakasih atas waktu singkatnya..”

Kupandangi tubuh Kiko hingga dia menghilang dibalik pintu. Kegundahan menyerangku. Yang dikatakan Kiko benar adanya. Apa yang menjadi pilihan kami? Aku memaksakan meneruskan ini atau merelakannya pergi? Apakah benar Dara bisa bahagia dengangku?

Kupijit pelipisku, aku memiliki banyak jadwal. Mungkin sebaiknya aku selesaikan semuanya sekarang. Tidak ada yang perlu kupikirkan lagi tentang kata-kata Kiko. Dia siapa? Aku bahkan tidak pernah bertemu dia sebelum ini.

Pernikahan itu tinggal selangkah lagi. Aku menyelesaikan beberapa urusanku dan sekarang menyiapkan keberangkatanku ke filipina. Mereka menantiku. Dara menantiku. Semoga kelak pernikahan yang akan kami laksanakan ini tidak meninggalkan banyak penyesalan.

***

Dara Pov

Gaun pengantin melekat sempurna membalut tubuh kecilku. Beberapa menit lagi aku akan resmi menyandang gelar nyonya Yang. Senyumku memudar mengingat bahwa aku tidak bahagia mendapati hal itu. Kenapa bukan Kwon ? Oh Dara haruskah kau masih berharap akan hal itu? Sebaiknya memang fokus mempersiapkan mentalmu untuk melakukan pernikahan ini.

Seungho telah sampai tadi malam dan kami tidak sempat berbicara karena kesibukan masing-masing. Aku bahkan tidak sempat menanyakan bagaimana keadaannya. Ini seperti mimpi. Kami bersahabat dan dia sekarang memutuskan menikahiku? Oh god.. Apakah aku harus menyangkal bahwa ini seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakanku?? Tidak. Ini lah hidupku. Aku hidup sekarang bukan dulu. Seungho milikku sekarang dan Jiyong hanya serpihan kisah masalalu. Lupakan ini.

Senyumku terukir. Aku bahagia! Otakku memaksa memikirkan hal itu sebelum kudengar ponselku berdering dan sebuah nomor asing terpampang dilayar.

“Yeoboseyo?” Sapaku.

“Dara..”

Itu suara Kiko. Aku mencoba untuk tenang ketika dia bersuara lagi.

“Hentikan Dara.. Jangan memaksakan hatimu jika kau sendiri sudah meragukannya. Kau akan menyesal.”

“Ki-Kiko a-apa maksudmu?” Nafasku sesak. Kenapa harus sekarang dia menelpon dan membuat keyakinanku hancur, membuat kegigihanku goyah. Aku tidak bisa! Maksudku aku benar-benar tidak bisa menikah dengan keadaan seperti ini.

“Dara.. Sandara Park! Kau dengarkan aku sekarang.. Jiyong koma, dia nyaris kehilangan nyawanya karena frustasi akan kehilanganmu. setelah dia hancur.. Kau bahkan tidak peduli secuilpun untuk menghargai segala bentuk penyesalannya. Kau dengan mudahnya meninggalkan dia? Aku tidak percaya kau bisa melakukan hal ini.. “Desah Kiko. Meskipun suaranya pelan tapi aku mendengarnya dengan tegas. Kiko menuduhku. Menyalahkanku dan sekarang menyudutkanku.

Aku memejamkan mata menahan desakan airmata. Apalagi ini? Kiko meruntuhkan seluruh pertahananku? “I-ini akan segera baik-baik saja Kiko. Aku tidak pernah mengharapkannya kembali.. Jadi dia akan menerima ini dengan perlahan. Aku yakin banyak hal bisa dia lakukan untuk melupakanku.” Jangan lagi kumohon jangan lagi menangis. Aku sudah lelah.

“Kau pengecut Dara! Kau tidak berani terima kenyataan bahwa kau hanya mencintai Jiyong. Kau tidak bisa menatap kedepan bahwa pernikahanmu akan sia-sia..” Kiko memutuskan panggilannya. Aku terpaku. Airmata ini sudah membasahi dan melunturkan make upku. Aku gagal menahannya.

Aku baru hendak berbalik ketika merasakan keberadaan Seungho. Dia menatapku dengan pandangan kosong. Aku ingin menghilang aku tidak siap menghadapi kenyataan bahwa aku harus melukai pria ini? Pria yang begitu baik dan sabar menghadapiku. Mencoba mencintaiku dengan sabar. Oh tidak.. Aku tidak bisa melakukannya. Bagaimana mungkin aku menyakiti pria ini?

“Dara.. Katakan pilihanmu! Dan jangan menyesal setelahnya.” Senyum pria itu tak bisa kubaca. Dia seolah merasakan hal yang sama. Aku menghela nafas. Meski sangat ingin kukatakan aku mencintai Jiyong tapi aku tidak ingin membuat pria dihadapanku ini kecewa.

“Tidak ada. Pilihan apa? Aku tidak ingin diberi pilihan dan memilih salah 1 nya aku hanya ingin bersamamu. Tidak yang lain.. Tidak perlu bertanya soal cinta tapi kenyataannya kebersamaan kita mengalahkan semuanya.” Lirihku dengan senyum tulus. Nyeri! Aku nyeri ketika mengatakan ini. Semoga inilah yang terbaik. Senyum Seungho melebar. Kami berjalan bergandengan keluar ruangan menuju altar. Aku meneteskan airmata terakhir..

Pilihan selamanya tidak pernah bisa menjadi pilihan. Aku tidak akan memutar arah yang sudah menjadi tujuanku. Kita melangkah kedepan bukan kebelakang. Seunhgho masadepanku dan Jiyong masalaluku. Jika bicara soal cinta maka Jiyonglah cintaku. Selamanya akan begitu. Katakan selamat tinggal untuk cintamu Dara. Jiyong aku tidak berharap bisa bersamamu. Tapi aku mencintaimu. Selamanya begitu. Suatu saat kau akan bisa mengerti kenapa ini yang kupilih. Kenapa bukan kau? Karena kita memiliki kisah dan Seungho baru memulai kisah. Jadi biarkan ini berjalan begini dan kita memiliki dunia kita sendiri untuk terus mencintai meskipun raga kita tidaklah bisa bersama.

Selamanya hanya kau yang kucintai Kwon Jiyong!

END

Huaah mewek? Aku juga ini sebenarnya menyakitkan tapi aku tidak bisa mengacaukannya chapter ini dengan membuat Daragon bersatu sekarang. Pasti pada protes thor itu kenapa End? Yaa aku hanya membuat kisah SeungHo dan Dara End sampai disini 🙂 mungkin kisah Daragon memang belum saatnya dimulai. Pasti tambah bingung :3 aku juga bingung kekeke..
Aku akan menyelesaikan kisah Daragon dalam cerita manis tapi tidak disini. Tidak juga di FF ini. Maafkan aku yaa 😦 aku hanya menyesuaikan dengan cover bahwa disini Seungho lah yang dipilih Dara. Tapi jangan marah pliss.. *kedip2in mata*

Aku gak maksud bikin mereka pisah beneran.. Tapi mau gimana lagi, karena disini GD dalam posisi koma jadi tidak banyak yg bisa dia lakukan. Maafkan aku yaa maafkan aku.. #ngumpetDipelukanDaddy

<< Back

42 thoughts on “She is Sandara Park #5-End

  1. kiko disini berjuang keras untuk membuat dara kembali sama jiyong
    untuk beberapa alasan aku begitu membenci kiko tapi disini aku cukup menyukainya karena perjuangannya itu

Leave a comment