Do You Love Me ? [Chap.3]

DYLM

Author : Cyscha 
Main Cast : Sandara Park, Kwon Jiyong
support cast : Member 2ne1, Member Bigbang, Jessica snsd, Thunder mblaq
Genre : Romantic


Dara Pov 

”Berhenti cemberut rabbit.” CL memperingatkanku. Kami berdua tengah berada dikamarku. CL benar-benar gila itu menurutku! Aku tahu dia sangat mencintai keseksian. Tapi  aku tidak! Dan dia tidak berhak memaksaku menggunakan gaun hitam tanpa lengan yang bahkan terlihat seperti lingerie! 

”Oh ayolah rabbit.. Gaun ini tidak terlalu buruk untukmu. Aku jamin kau akan tampak seksi.” CL menunjukkan gaun itu sekali lagi? Aku meringis… Bagaimana bisa dia mengatakan kain tipis itu sebuah gaun? 

”Demi tuhan CL.. Ini bukan gaun! Ini lingerie!” Aku menggelengkan kepalaku menolak.. Aku takkan mau menggunakan pakaian yang bahkan hampir memperlihatkan seluruh bagian tubuhku. Tidak akan pernah!! Aku tidak mau pria-pria jalang melihatku dengan gaun itu. Aku bisa membayangkan mereka menatapku seperti hendak menerkam. 

”Apa yang akan kau pakai memangnya??” CL bertanya. Dis sudah kehabisan akal memaksaku. Bukan hanya karena aku tidak mau mengenakan gaun itu. Tapi  karena aku juga tidak mau pergi keacara GD. Cihh.. Aku tidak tertarik bersenang-senang dengan bajingan tengik itu. Aku mengangkat bahu.

”Aku belum ada ide. Mungkin aku cukup mengenak jins, t-shirt dan…”

”YAA!! Jangan gila.. Kita akan ke club dara bukan menonton pertandingan sepak bola.” potong CL cepat seolah-olah ideku sangat buruk. Kekeke. Aku bisa membayangkan betapa jijiknya CL saat berjalan bersebelahan denganku saat aku mengenakan baju yang kukatakan tadi. 

Aku menatapnya kesal, ”Aku tidak mau pergi.” ucapku cepat. Aku tidak akan pergi kesana! Dan itu tidak bisa diganggu gugat. “Kalau kau mau pergi silahkan. Aku tidak berminat bertemu dengan mereka.”  Eh.. CL melirikku tak percaya?

”Tapi sica sudah disana bersama GD.” desis CL pelan.. 

”biarkan saja. Toh GD pacarnya.. Kau telpon dia dan bilang kita tidak jadi pergi.” aku menyruh CL sambil melempar gaun hitam itu kedalam lemari. 

Aku menselonjorkan kaki dengan tenang di depan TV. Saat CL mendekatiku. Dia ikut duduk di sebelahku. 

”Kau sudah menelponnya?” tanyaku 

”Ne.. Dia bilang dia akan pulang besok. Dia tidak sempat kesini lagi.. Jadi dia akan berangkat dari apartment GD.” CL menjelaskan 

Aku mengangguk-angguk, ”baguslah…semoga dia menikmati malamnya dan GD.” aku berucap santai. 

CL memandangku, ”Kau apa tidak takut membiarkan sica bersama GD? Errr maksudku.. Dia itu bajingan bukan?” 

”bukannya kau melarang aku mencampuri hubungan mereka??” aku menyindir CL. 

Cl cemberut mendengar ucapanku ”ne..ne… Tapi  GD itu gengster.. Dia terkenal kejam dan arogan! Apa sica tidak dalam bahaya?” seru CL lagi.. 

”YA!!” aku menempeleng kepala CL ” mereka kan pacaran.. Apa GD tega menyakiti pacarnya? Aishhh jinjja?? Kau bahkan mengatakan itu sore tadi.” aku menggerutu kesal. CL sangat labil. Tadi dia sangat mempercayai GD. Sekarang dia meragukan GD. Aneh! Sangat tidak konsisten. 

*** 

Jiyong Pov 

”GD.. Mereka disini.. Hmmh kau tahu maksudku? Kita tidak mungkin mencelakakan sica.. Cepat singkirkan sica dari sini” Top hyung berbisik saat aku menikmati malam berdua. Sica tampak menikmati pemandangan kota seoul dari atas gedung apartmentku.. 

”biarkan aku menemui mereka. Kau jaga sica.” aku bergerak keluar menuju halaman kosong di belakang apartment. Disana puluhan orang berpakaian hitam menungguku. Cihhh orang-orang suruhan appa tampak tidak jera memaksaku. 

”Tuan muda.. Tuan besar menyuruh kami membawa anda pulang.” salah 1 dari mereka berbicara. 

”katakan pada appa.. Aku tidak tertarik untuk pulang!! Berhenti mengikutiku..” aku membentak mereka. 

”tapi tuan.. Seminggu lagi appa tuan akan mengenalkan gadis itu dengan tuan.. Kami hanya menjalankan perintah agar tuan segera meninggalkan nona jessica.” mereka berbicara lagi. 

”dengar yaa.” aku menarik kerah baju pimpinan mereka, ”katakan pada boss kalian. Aku tidak akan pernah meninggalkan sica! Sudah cukup aku mengikuti semua perintahnya untuk meninggalkan busan dan menetap di seoul.” aku melotot kesal. 

”sekarang kalian pergi! Aku tidak mau melihat kalian berkeliaran disini” aku membentak mereka. Lalu berjalan meninggalkan para cecunguk suruhan dari appa. 

**** 

Sica sudah meninggalkan seoul. Sekarang aku bersama keempat sahabatku sedang berdiskusi di ruang tamu apartmentku. 

”ji.. Sebenarnya kenapa appamu begitu berniat menjodohkanmu dengan anak temannya itu?” top hyung mulai bertanya.

”hanya karna alasan mereka kaya! Park yoochun mempunyai aset dimana-mana.. Dia punya fasilitas untuk melindungin appa.. Kau tahu bukan.. Appa butuh seseorang untuk melindungi dirinya karena kasus pembunuhan gagal 5 tahun silam.” aku mengenggam erat gelas sojuku. Park yoochun ayah dari sandara park! Aku cukup kaget saat mencari data tentang sandara dan mengetahui gadis itulah pilihan appaku. Tidak buruk! Karna sandara punya segalanya. Hanya saja aku sangat mencintai sica! 

”ji.. Lalu kau akan terus menghindari sandara? Aku pikir dia sangat menarik ji.. Dan sekarang dia sudah mengenalmu.. Meskipun gadis itu sangat membencimu.”  yongbae menatapku. Yaa dia cukup peka untuk mngetahui bahwa aku tertarik pada dara. 

”hyung.. Jadi sekarang dara sudah kenal denganmu??” seungri mengerutkan keningnya.. 

*** 

Dara Pov 

Ini lucu? Yaa aku berpikir umma dan appa sedang bercanda denganku. Suasana meja makan terasa tidak nyaman setelah perdebatan tadi. Oh ayolah. Aku masih terlalu muda.. Apa appa bisa melihat jiwa mudaku masih sangat menikmati kebebasan. 

”ini yang terbaik dara.” tegas appa lagi. Dia kelihatan makin serius. 

Cihh terbaik?? Untuk siapa??? Untuk bisnis kalian bukan? Kata-kata itu terngiang tapi  tak mampu aku ucapkan. Karna aku tidak pernah bisa melawan mereka. Well.. Mereka mendidikku untuk selalu patuh. 

”dia pria yang baik.. Kau akan menyukainya.” appa berkata lagi. 

Suka?? Mungkin aku menyukai saat aku sudah mengandung anaknya? Oh appa.. Kau tidak melihatkah aku disini ingin berontak? Aku ingin menolak?? Dan aku masih teramat mencintai masa-masaku sekarang. CL, tam2,komik2ku, kampus, meja favoriteku.. Aku belum siap meninggalkan itu semua?? Aku sedikit merasa kecewa! 
Ya ya.. Aku tidak merasa sekecewa ini pada orangtuaku. Mereka mengorbankanku demi sebuah bisnis? Kupikir cuma di drama kisah ini terjadi? Tapi  nyatanya aku mengalami ini. 

Aku memberanikan diri menatap appa.”appa.. Aku tidak siap!” desisku pelan.. Aku tidak siap. Mungkin tidak akan pernah siap! 

”kau bisa mengenalnya dulu babe.. Ini tidak akan mengganggu kuliahmu..” umma tersenyum hangat menenangkanku. 

Aku terdiam! Tidak ada salahnya aku mngenal dia terlebih dahulu. Mungkin dia setampan won bin.. Aku tersenyum! Aigoo.. Bagaimana kalo dia jelek? Omo! Aku bersumpah akan menolaknya. Bahkan aku akan bunuh diri dihari pernikahan kami kalau laki-laki itu jelek. 

Aku sepakat untuk mengenal dia lebih dahulu. Kekeke.. Setidaknya kalau dia jelek. Aku akan membatalkan pertunangan kami. 

*** 

Jiyong Pov 

Laki-laki dihadapanku ini bahkan tidak terlihat seperti appaku. Dia menatapku dengan seringaian jahatnya. 

Aku memalingkan wajahku. Aku mencoba menerima kesepakatanya untuk membiarkan dara mengenalku. Tapi  dengan syarat mereka tidak menyakiti sica. Aku rela meninggalkan sica asal mereka jangan mengusik hidupnya. 

Aku bahkan tidak dapat menahan tangisku saat sica terisak dengan keputusan sepihakku. 

”jiyong.. Appa harap kau tepati janjimu. Kau tahu dara lebih pantas mendampingimu dari pada sica..” appa menatapku. Aku melengos! Oh tuhan kenapa bisa manusia licik ini menjadi appa ku?? 

”dara terlalu polos untuk terlibat..” desisku tak terima. Mereka secara tidak langsung menyeret dara kedalam dunia gelap mereka. 

”tapi  appa yakin kau bisa melindunginya. Karna inti dari perjodohan ini appa ingin kau menjaga dara. Kau tahu kami tidak bisa melindungi dara selalu.. Dara butuh kau ji..” appa berkata dengan nada tegas! Aku cukup kaget mendengarnya. 

Jadi apa hubungannya dara dan semua ini? Ini semakin rumit dari yang kubayangkan… 

”apa maksud dari semua ucapan appa?” aku berusaha menatap appa mencoba mencerna kata-katanya. 

”kau akan mengerti ji.. Tapi  tidak sekarang. Appa cuma berharap kau tinggalkan sica.. Dan menerima dara.” appa menepuk punggungku dan berjalan meninggalkanku.. 

Aku merasakan kejanggalan.. Yaa ini sangat janggal. Semakin tak bisa kupahami ketika dara masuk sebagai bagian dari kami. 

***

Author Pov 

”posisi kita semakin terdesak. Dara dan jiyong harus segera bertunangan.. Setelah itu kita berangkat ke jepang menyelesaikan masalah ini.” yoochun berbicara pada teddia ayah jiyong. 

”kau yakin meninggalkan mereka?? Bahaya mengintai. Aku hanya mengkhawatirkan dara. Jiyong sudah cukup tahu banyak tentang dunia kita..” teddia meragukan keputusan yoochun. 

Yoochun memandang kearah teddia dengan padangan dingin, ”aku percayakan dara pada jiyong. Setidaknya kau sudah membekali dia. Tapi  pastikan jiyong jangan terlibat terlalu jauh. Kau tidak maukan mereka mengalami nasib yang sama? Masa lalu kita terlalu kelam. Aku hanya ingin dara menikmati hidupnya dengan damai.” yoochun menerawang. Semua kejahatannya dimasa lalu terbayang.. 

”aku mencintai putriku. Aku menyesal harus meninggalkannya.” yoochun merasakan matanya memanas. Hal terberat adalah ketika dia harus meninggalkan dara. 

Teddia menepuk bahu yoochun, ”kita berada dalam posisi yang sama. Percayalah jiyong bisa menjaga dara untukmu.” 

yoochun mengangguk pasti. Mulai saat ini jiyong dipastikan untuk terus bersama dara. 

*** 

Dara Pov 

Aku berlari tergesa menyusuri koridor. CL mengikuti dari belakang. Nafasnya tersengal-sengal. 

”Hei rabbit.. Berhenti.” CL menjajari dara. ”kenapa kau cepat sekali berlari??” 

”aigoo.. Nanti aku ceritakan. Kita bersembunyi dulu.” aku menarik CL ketoilet. Mencari tempat aman agar tidak bertemu jiyong. 

”yaa.. Kenapa harus toilet??? ”Cl menepuk lenganku. 

”cuma ditempat ini jiyong tidak menemukanku.. Omoo.. CL-ah aku tidak pernah menyangka aku sesial ini.” aku mengacak-acak rambutku kesal. Semalam aku bertemu dengan jiyong bersama kedua orangtua kami. 

”kenapa sih???” CL menatapku aneh 

”kau tahu masalah perjodohankukan??” aku berbisik. CL mengangguk. Aku menghela nafas untuk memulai ceritaku 

flashback 

aku melotot kearah jiyong yang kini duduk di depanku. Seperti biasa dia menyeringai jahat. Aku bersumpah aku tidak mau bertunangan dengan sibrengsek ini. 

”dara.. Kau sudah melihat jiyong kan??bagaimana menurutmu? Umma yakin nak dia bisa menjagamu.” umma tersenyum meminta pendapatku. 

aku meringis mendengar perkataan umma.. Apakah tidak ada namja lain? Dari sekian bnyak namja di seoul kenapa harus jiyong??? 

”mungkin dara masih gugup ajhumma.” jiyong menyela. Dan semua yang ada disitu tersenyum.. 

What?? Dia menggodaku. Ya tuhan, bisakah kau gantikan namja di depanku ini dengan won bin oppa?? Aku bisa membayangkan jiyonglah alasan mati muda. 

”dara.. Seminggu lagi pertunangan kalian dilaksanakan.. Setelah itu umma dan appa akan menetap dijepang. Kami ada bisnis disana dan tidak mungkin membawamu serta. Umma dan appa sudah membelikanmu apartment didekat kampusmu. Untuk sementara rumah ini appa kosongkan.” appa menatapku serius. Aku belum sempat berbicara saat appa melanjutkan lagi ucapannya. 

”jiyong yang akan menjagamu disini.. Jadi baik-baiklah padanya. Jika kau perlu sesuatu jiyong yang akan memenuhinya.” lanjut appa lalu menepuk bahu jiyong yang duduk disebelahnya 

UHUK.. 

Aku tersedak jus jeruk. Apa aku tidak salah dengar? Appa meminta jiyong menjagaku?? 

”appa.. Tapi.. Kenapa aku tidak bisa ikut kalian??” aku masih diliputi perasaan kaget. 

”ani chagi.. Kami tidak mau menganggu kuliahmu.” umma tersenyum hangat kearahku. 

”dara.. Kami percaya jiyong bisa menjagamu,bukankah setelah kalian bertunangan jiyong bisa tinggal bersamamu.” umma jiyong ikut meyakinkanku. 

”aku rasa dara hanya perlu berpikir umma.. Dia hanya belum siap hidup sendirian.” jiyong menyela.. 

God.. Setidaknya aku sedikit tertolong. Aku memutuskan meninggalkan mereka pergi teras belakang. 

Aku tahu ini tidak seberat yang aku bayangkan. Hanya saja untuk berpisah dari appa dan umma aku masih tidak siap! Apa yang dikatakan jiyong benar.  Pikiranku berkelana. Mungkin aku perlu CL sekarang.. Perlu omelan-omelannya agar aku bisa meluapkan emosiku. Aku bisa menjadi sangat emosional saat CL mulai bertingkah seperti nenek-nenek.

”dara. Aku rasa kita bisa mencoba ini. Bukan bisa tapi  harus..” jiyong sudah berdiri disebelahku. Jantungku berdetak kencang. 

”aku tahu ini sangat sulit. Tapi  melihat appa dan umma mu yang berharap terhadapku. Aku tidak bisa menolak.” jiyong melanjutkan kata-katanya. 

”ji.. Aku mungkin bisa mencoba menjalani semua ini. Tapi .. Aku pikir ini bukan keputusan tepat. hmhh maksudku kita punya kehidupan pribadi ji..” aku masih ragu. Ya bukan ragu tapi  ini jelas salah. Aku tidak menyukai jiyong begitupun sebaliknya. ”aku masih perlu berpkir ji..” aku menghirup oksigen sebanyak mungkin. Dadaku sesak. Jiyong tak ada respon bahkan saat aku berlalu meninggalkannya. 

Flashback end 

”omaigadh!! Katakan kau berbohong.” CL menepuk jidatnya. ”dara.. Kau dan jiyong!! Itu kurasa sangat mustahil.” CL meringis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. aku menghela nafas melihat tingkahnya. ”katakan saat ini aku hanya bermimpi? Kau tidak benar-benar akan bertunangan dengan GD kan??” CL mengguncang-guncang bahuku.

”aku berharap ini mimpi..” aku menunduk lesu. Tidak ada hal yang lebih berat dari sebuah pertunangan yang harus kujalani dengan orang yang salah.. 

Jiyong Pov 

aku sedang berkumpul dengan keempat sahabatku. Seminggu lagi pertunangan aku dan dara dilaksanakan. Aku menceritakan secara detail apa yang terjadi antara aku dan dara. Tidak banyak yang bisa kujelaskan. Intinya aku dan dara tidak bisa menolak pertunangan ini. 

”lalu sica???” yongbae menyela. Aku sedikit sesak mengingat sica. Oke.. Ini sudah kukatakan pada sica meskipun dia sempat menentang dan mempertahankanku tapi  pada akhirnya dia mengalah. Dia harus mengalah jika dia masih sayang nyawanya. Alasannya adalah appa akan melenyapkan sica jika dia tetap keras kepala? Dan tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka menyakiti sica. 

”kami sudah berakhir.. Sica setuju dan aku berharap dia benar-benar tidak diganggu oleh anak buah appa.” kupejamkan mataku. Sica diluar kuasaku. Sangat tidak adil. Aku meninggalkan sica demi melindungi dara. Tapi  dara memang sangat butuh perlindunganku saat ini. 

”hyung.. Bukankah sica sahabat dara??” celetuk seungri. ”maksudku.. Bagaimana jika sica tahu dara tunanganmu???” 

oke. Ini masalah baru? Dan aku baru saja terpikirkan setelah seungri bertanya. Apa sica bisa terima?? Tapi tetap saja tidak ada yang bisa dilakukan sica kecuali membiarkan aku dan dara bertunangan. 

aku memijit keningku ” sica harus mengerti.. Dan yang kukhawatirkan dara.,kalian tahu bagaimana dara? Aku hanya tidak mau dia menjadi keras kepala membatalkan semua ini demi sica..” sica dan dara jelas punya sifat berbanding terbalik. Aku kenal bagaimana dara? Dia keras kepala dan aneh.. 

”ji.. Fighting!! Kita semua sudah tahu jika akhirnya seperti ini, kau yang terlalu berani ambil resiko mencintai sica sementara dara sudah ditakdirkan untukmu.”top menepuk bahuku pelan. 

”ne.. Hyung..kami mendukungmu.” daesung berteriak. Semua mata menatapnya. “Oke.. Aku simpan semangatku nanti, ini bukan waktu yang tepat.” Daesung nyengir kearah kami. Aku menggelengkan kepala frustasi…

”Kau tahu hyung. Aku tidak pernah tertarik untuk terlibat dalam sebuah hubungan bersama dara.. Aku bahkan sudah berjanji akan menjaga dara sebagai adik. Tapi  appa tetap memaksaku. Menikah dengan dara aku rasa itu keputusan yang paling konyol.” aku menggeram kesal.

”GD aku bahkan tidak sabar memanggil dara dengan sebutan nyonya kwon..” yongbae terkikik 

”aku juga tidak bisa membayangkan bagaimana kau bangun dipagi hari dan yang pertama kau lihat sandara park.. Kekekeke..” top menambahkan ledekan yongbae. Sementara daesung dan seungri mempraktekkan bagaimana aku tidur dengan memeluk sandara park. 

Aku mengernyitkan kening. Itu benar? Apa aku bisa bertahan dengan manusia seaneh dara.. Bagaimana bisa gadis berjiwa bocah 5 tahun itu menjadi istriku?? 

”yeobo bangun!! Atau akan kusiram.. Kau tahu ini sudah jam berapa???”seungri berteriak menirukan suara dara, seisi ruangan tertawa.

Aku melempar seungri dengan apapun yang ada didekatku. Bocah itu menghindar lalu memeletkan lidahnya. cihh.. Stress!! Aku sebenarnya menahan senyum melihat ledekan mereka. Kadang-kadang mempunyai sahabat seperti mereka mengurangi beban dengan tingkah konyol mereka.

*** 

Dara Pov 

”oke dara.. Pertama-tama kau harus berpikir positif.. Hmhh GD itu tidak buruk! Pertama wajah tampannya, kau tahu bnyak wanita patah hati karena tidak bisa menjadi pacar GD. Aku rasa kau beruntung mendapatkannya bahkan tanpa perlu mengejarnya. Bukankah itu keren??.” CL sangat bersemangat. Aku pikir kesalahan fatal menceritakan tentang perjodohanku dengan GD kepada sicomel ini. Dia tidak memberikan solusi malah semakin sibuk memprovokatoriku. Dia bahkan seperti radio berjalan yang tak bisa berhenti ngoceh menceritakan semua tentang GD. Bukan semua tapi  hanya yang bagus-bagusnya saja. 

”keren??” aku mendesis lalu melanjutkan berjalan.. CL tergesa-gesa menyusul langkahku. 

”eah keren..sekarang kau tanpa pacaran dengannya kau akan menikah.. Kau sangat beruntung rabbit.. Bahkan wanita secantik sulli saja tidak bisa bertahan lebih dari 1 minggu menjadi kekasih sulli. Apakah itu tidak terdengar sangat hebat??” CL menangkupkan kedua tangannya dan berekspresi seolah-olah apa yang dia katakan terdengar sangat sempurna. 

”bertunangan bukan menikah.. Dan bisakah kau pelankan suaramu?” aku berkata pelan dan setengah menggeram. Kami masih dikoridor aku tidak mau mulut comel CL membuat 1 kampus tahu tentang pertunangan aku dan GD. 

CL mengacuhkanku, ”dara.. kau perlu designer hebat untuk merancang gaun pertunanganmu? Aku ingin kau terlihat sangat sempurna nanti.. Ahh kalian benar-benar cocok.. Jiyong ganteng dan kau jelek.. Bukankah itu saling melengkapi.” 

Aku berhasil menempeleng kepala CL ”apa maksudmu dengan mengatakan dia tampan dan aku jelek???” 

”kau memang jelek. Apa lagi saat kau menjadi keras kepala.” CL mencibir. Aku menggelengkan kepalaku melihat tingkahnya. 

”kau sudah membeli cincinnya? Mari nanti kita pilih yang paling bagus.. Atau kita perlu mengajak jiyong?? Kurasa sebaiknya kalian mencari cincin itu bersama-sama.” 

”diam!!” aku melotot kearah CL. 

”hmhh..tentang gaun tadi.. Mari nanti pulang dari kampus kita kedesigner..” CL berbinar-binar. Aku tahu apa yang ada dipikirannya. Dia akan memaksaku menggunakan gaun-gaun seksi lagi. Tidak akan CL!! 

*** 

”aku masih belum percaya.. Maksudku.. ” CL menggeleng-gelengkan kepalanya ”kalian akan bertunangan.. Itu sangat fantastic rabbit, kau bertunangan dengan jiyong.. omaigadh meskipun dia sangat brengsek,arogan dan bla bla bla bla bla bla..”CL mulai mengucapkan sesuatu yang sulit untuk dipahami. Aku hanya meringis meliriknya. Bahkan ketika kami dengan menuruni tangga dia masih punya tenaga untuk mengoceh. 

”Tapi  dia sangat tampan dan kaya..” CL menyelesaikan omelannya. aku menghembuskan nafas stress.. Apa yang dimakan CL tadi pagi?? Kenapa dia bisa trus mengomel tanpa kehabisan nafas.. Aku masih berusaha mengacuhkannya. 

”rabbit… Kau mendengarkanku tidak sih??” CL merajuk. Dia bertnya aku mendengarkannya atau tidak?? Pertanyaan bodoh. Dia terus berteriak mengomel tepat disebelahku. Aku rasa sekarang gendang telingaku sudah rusak. 

”diamlah CL.. Kau membuat 1 kampus tahu..”aku menggeram kepadanya. 

”dara.. Kita justru perlu membuat undangan resmi untuk seluruh mahasiswa..”  aku terkesiap kaget. 

”kau gilaaa…” teriakku gusar. Apakah CL memang diciptakan untuk membunuhku secara perlahan? 

”dengar CL.. Pertunangan itu tidak akan pernh terjadi.. Kau tahu alasannya! Aku tidak suka GD dan selamanya begitu..” aku berteriak kesal. 

CL menatapku dengan mulut menganga” aigoo apa kau serius??? Bisakah aku menggantikan posisimu ?? ” CL memandangku memelas. Apa dia gila? Aku mengeruntukan keningku. Ya tuhaan jangan biarkan aku membunuh manusia ini.. Berikan aku kesabaran lebih. 

”dara.. Apakah kau tidak normal??” CL bertanya polos. Aku menganga mendengar pertanyaannya. Aku menghela nafas lalu mencoba berjalan mendahuluinya. 

”dara.. Dia sangat HOt.. Apa kau benar2 tidak berhasrat???” CL mengejar langkahku. Abaikan dia dara. Aku mengutuk CL! Demi apapun kata2nya semakin membuatku hendak menelannya bulat2.

”CL.. Bisakah kau diam.. Aku sudah terlalu banyak mengomel. Dan gendang telinga sudah hampir berdarah..”aku mengeluh. Berharap sahabatku ini mau mendengarkanku. Aku hanya lelah dengan topik yang dia bahas. Jiyong dan pertunanganku. 

”GD itu.. Bukankah dia benar2 laki2 idaman..” CL masih mengabaikan permintaanku. 

aku menggeram, ”dengarkan aku lee chaerin.. Aku tidak akan bertunangan dengan GD.. Tidak akan pernah!! Jadi bisakah kau diam???” 

”dara.. Bagaimana kalo kita bertemu GD.. Bukankah seminggu bukan waktu yang lama? Kau butuh berkomunikasi untuk design baju pertunangan kalian.. Atau akan menghub….” 

”DIAM!!” dia benar-benar mengacuhkanku! Sampai aku akhirnya hilang kesabaran. Suaraku menggema. Aku baru saja membentak CL. Aku menatapnya tak percaya bahwa aku baru saja kasar terhadap sahabatku. CL tak ada reaksi,mungkin masih terkejut.. Dia hanya menatapku. 

”mian CL-ah.”aku meringis merasa bersalah. Saat itulah aku sadar CL bukan menatapku. Dia menatap sesuatu dibelakangku. 

”GD..” seru CL pelan dan dia trsenyum. Apa tersenyum? Pada GD? Aku menahan jari2ku untuk tidak menjambak rambuntuku sendiri. Bukankah dia sangat takut pada GD??? Sejak kapan dia menjadi seramah ini? 

Aku tak berani menoleh kebelakang, aku terdiam ditempat bahkan saat aku merasakan pinggangku dipeluk dari belakang. Aku sadar GD yang melakukannya. 

”aigoo kalian sangat manis. Boleh aku mengabadikannya..”CL menatap kami dengan mata berbinar. Aku merasakan aura bahagia yang dipancarkan wajah CL. Dia bahagia melihatku dengan GD? Dia benar-benar musuhku. 

”hei babe..”bisik GD parau. Suara itu terdengar sangat seksi. Apakah bajingan ini mencoba menggodaku? aku berusaha melepaskan diri dan mengambil posisi disebelah CL. Kucoba melotot kearahnya meski jantungku berdebar. 

”hei GD.. Chukkae..” CL berucap dengan riang. Bahkan dia mengulurkan tangannya. Oh jadi sekarag dia memihak GD.. Oke sabar dara! Jangan membunuh CL didepan GD. 

GD mengerutkan kening heran ”untuk apa CL-ah??” tapi  dia menerima uluran tangan CL. 

”hei aku sudah tahu tentang rencana pertunangan itu. Aku sangat setuju, tapi .. Kau akan mengundang aku bukan?” wajah CL berseri2 saat mengatakan itu ” aku akan berjanji membuat dara tampil cantik nanti.. Aku berbakat dalam hal merias diri” CL mempromosikan dirinya. 

aku terkesiap. Aigoo apa maksud sicomel ini. Apa dia bersekongkol untuk memaksaku menerima pertunangan ini. Jangan bermimpi. CL hendak bersuara lagi tapi dengan sigap aku memotongnya.

”diamlah cl,, apa kau sedang menguji kesabaranku lagi..” aku berbisik dengan nada berat kearahnya tapi  sialnya CL mengacuhkanku.

”apakah kalian mau kutemani mencari cincinnya??” dia terus saja mengoceh. 

”gomawo CL-ah.. Aku bahkan sangat senang karna dara sudah menceritakan ini semua denganmu.. Tapi  untuk masalah cincin aku akan pergi mencarinya bersama dara.. Benarkan begitukan babe?” GD tersenyum,lalu meliriku. Dia sangat bagus membuatku menjadi jijik. Sebelum mereka semakin membuatku gila aku harus meninggalkan bajingan ini. 

”Dengar Kwon GD.. Aku tidak akan pernah mau bertunangan denganmu. Bahkan di dalam mimpi sekalipun.” Aku meraih tangan CL dan menariknya menjauh. Ya tuhan.. Bisakah kau beri aku kesabaran yang berlimpah?? 

<<back next>>

39 thoughts on “Do You Love Me ? [Chap.3]

  1. Wow…CL kerasukan setan apa tuh tiba2 ramah sama jiyong yang biasanya takut berhadapan sama genk mereka,
    Dara sama jiyong mau tunangan
    Kenapa orang tua dara mengkhawatirkan keselamatan dara dan minta jiyong ngelindungin dara,emang orang tua dara dan jiyong siapa???
    Mafia???
    Yakuza???

Leave a comment