[Series] My Lost Memory – Chapter 2

my-lost-memory

Author : Bernadette
Genre : Fantasy, Horror, Romance

Author’s pov

~Kampus~

“Jiyong oppa!” panggil seorang yeoja berambut panjang dan berwarna coklat yang dikuncir kuda.

“Wae?” tanya jiyong malas.

“Aku salah satu dari fansmu. Namaku-“

“Tak usah memperkenalkan diri. Aku bertanya, mqengapa kau memanggilku?”

Yeoja itu tersenyum kecut. “Aku hanya ingin memberitahu bahwa daesung oppa mencarimu” ujarnya pelan.

“Dimana dia sekarang?”

“Di ruang musik”

“Ah geurae? gomawo” jawab jiyong singkat dan langsung menuju ruang musik.

Dan yeoja itu? yeoja itu hanya berdiam diri dan akhirnya pergi.

.

.
~~~———~~~
.

.

“Dae, kau mencariku?”

“Ya. Kau lupa bahwa ponselmu tertinggal dimobilku kemarin”

Jiyong mengelus tengkuknya pelan. “Ah begitu. Kalau begitu gomawo”

“Ne. Cheonmaneyo. Kau ada kelas hari ini?”

“Ya. Akan dimulai 45 menit lagi. Jadi aku akan mampir ke perpustakaan sebentar” ujar jiyong.

“Aku mengerti. Sekarang, pergilah hyung”

“Tak usah berusaha mengusirku. Aku juga tak betah berada disini” jiyong tertawa mengejek.

“Hyung, ada yang salah dengan ruangan ini? tidak kan? sekarang pergi.” daesung berbicara dengan nada sedikit jengkel. Jiyong pun masih tertawa ringan dan segera menuju ke perpustakaan.

.

.
~~~———~~~
.

.

Sandara’s pov

Kalian tau siapakah aku? aku hanyalah seorang hantu. Masa lalu jiyong. Ya hanya masa lalu yang terpendam di memorinya. Jiyong masih belum mengenaliku, padahal sudah 1 tahun lamanya aku harus menghadapi maut.

Dan selama itu pula aku sudah mengikutinya walau ia tak melihatku. Baru baru ini dia mulai menyadari keberadaanku. Ia mulai mengajak berbicara.

Sungguh. Aku sangat senang. Apa yang membuatku sangat senang? karena aku bisa berbicara lagi dengan orang yang kukasihi. Cinta pertamaku, Kwon Jiyong.

Flashback

21 Mei 2014.

Aku berjalan menyusuri kampusku. Seoul university. Aku mengambil jurusan musik. Apakah itu keinginanku? tentu saja iya. Orangtuaku memberikan kebebasan. Itulah salah satunya aku sangan mencintai kedua orang tuaku itu, Park min young dan Park hae jin.

Tiba tiba handphoneku berdering.
Eomma.

“yeoboseyo eomma. Kenapa menelponku? ada hal yang tidak beres?” tanyaku khawatir.

“ani, eobseo jagiya. Eodiya? sudah dikampus?”

“Kukira ada sesuatu yang terjadi. Aku sudah berada di depan kampus eomma”

“Geuraeyo? baiklah. Aku hanya ingin menanyakan itu. Semoga hari pertamamu menyenangkan jagiya.”

“Eomma juga. Annyeong eomma” aku mematikan teleponku. Sungguh senang diperhatikan oleh eommaku.

Akupun memasuki kampus dan mencari kelasku. Kelasku tepat dilantai 4 ruangan nomor 428. Saat aku ingin membuka pintu ruangan kelasku, aku merasa ada seseorang yang ingin membuka pintu dari dalam.

Ia sepertinya tak menyadariku dan menghantamku dengan pintu ini sehingga membuatku terjatuh kebelakang. Hidungku berdarah.

Ternyata seorang namja yang  menabrakku dengan pintu. Ia pun membantuku berdiri.

“Apakah kau baik-baik saja? Haruskah aku membersihkan lukamu di UKS?”  tanyanya khawatir sambil melihat keningku.

Oh ternyata bukan hanya hidungku yang berdarah.

“Aku akan membersihkan lukaku sendiri, sunbaenim.”
“Hanya tunjukkan dimana letak UKSnya” lanjutku.

Ia tak mengindahkan perkataanku. Ia menarik tanganku dengan pelan dan berjalan menuju ke UKS.

.

.
~~~———~~~
.

.

Saat di UKS, aku membersihkan hidungku yang berdarah dan ia mengobati luka yang ada dikeningku.

“Tau dari mana kalo misalnya aku sunbaenimmu? mukaku kelihatan tua ya?” Tanyanya yang membuatku terkejut.

“Hanya menebak.” Jawabku asal.

“Namaku Kwon jiyong. Dan aku baru memulai semester pertamaku tahun ini. Jadi, aku bukan sunbaenimmu” ujarnya menahan tawa, sepertinya.

“Aku juga baru memulai semester pertama tahun ini. Jadi aku tidak tau siapa kau dan hanya asal asalan menyebutmu ‘sunbaenim’ saja”

“Namamu siapa?” Jiyong menatap mataku dalam. Tatapannya membuatku agak risih. Tapi aku tak bisa menolak pesona matanya. Kami berpandangan untuk beberapa detik.

“Namaku Sandara. Sandara Park” aku menjawab dan mencoba untuk tidak salah tingkah.

“Nama yang cukup unik.”

Aku hanya tersenyum penuh arti.

“Sudah selesai. Sebaiknya kita harus cepat kembali ke kelas dan maaf untuk hal yang tadi”

“Gwaenchana. Kajja kita ke kelas”

Flashback end

Aku merindukanmu, Kwon Jiyong.

 

.

.
~~~———~~~
.

.

 


TBC

next>>

22 thoughts on “[Series] My Lost Memory – Chapter 2

  1. ini kependekan masa T.T tapi lumayan lah sedikit sedikit ngodein ke problemnya haha, dara kenapa bisa gitu? setahun dara keluyuran ngikutin jiyong tapi jiyong ngga sadar? kurang kode tuh atau jiyong yang ngga peka? ini apaan -_-
    next chap ^^

Leave a comment