That smile (chapter 10)

thats-smile

Author : FB>> Nur Destiana Twitter >> nurdestianaa
Main cast : Kwon Jiyong and Sandara park
Support cast : bigbang member and you can find another if you read
Genre : romance
rating : general
length : sequel
N/A : happy reading ^_^
hengsho ^.^

Disclaimer : This is real my imagination. Please dont be plagiator!

“aigoo sudahlah!” bentakku pada keduanya.

Chaerin dan Bom terus menatapku dengan tatapan aneh. Aku sungguh kesal jika mereka seperti ini. Apa cita-cita mereka dahulu menjadi dektektif. Sehingga mereka selalu mencurigaiku seakan aku ini suatu agen rahasia.

“Aish berhenti menatapku seperti itu!” sahutku lagi pada keduanya tapi mereka malah semakin selidik menatapku.

“Dara cepat katakan yang sebenarnya!” ujar Bom penuh kecurigaan.

“katakan apa?!” tanyaku

“katakan ada apa antara kamu dan Jiyong” sahut Chaerin.

Chaerin dan Bom semakin mendekatkan wajah mereka terhadap wajahku. Mereka seperti ingin melahapku hidup-hidup. Aku diam dan membeku, tingkah mereka sungguh aneh. Bahkan seorang intel pun tidak akan bertindak seaneh mereka.

“YA! Ada apa dengan kalian?!!”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

-Kamar Dara pukul 08.00 malam KST-

Malam ini sungguh malam yang hening. Entah mengapa aku merasa sangat sepi. Biasanya ponselku sudah penuh dengan ratusan bahkan ribuan pesan dari seorang Kwon Jiyong. Dia selalu menceritakan apa saja yang telah terjadi pada dirinya, dia juga selalu menanyakan keadaanku. Kini ponselku jauh lebih tenang dan diam. Hanya beberapa sms yang datang dari oppa dan kedua teman alien ku. Aku merasa bosan benar-benar bosan. Mungkinkah aku merindukan Jiyong? Kemana dia sekarang? Aku sungguh khawatir dengan keadaanya. Bahkan Seungri juga tidak dapat dihubungi. Tiba-tiba saja bigbang juga ikut menghilang.

~Any call kyopta Any call kyopta Any call kyopta~

-Anynomous number- nomor tanpa nama-

“Hallo”

“. . . . “

“Hallo? Hei jawab aku”

” . . . .”

“bisakah kamu menjawabku! Hei dengar aku tidak!” bentakku, aneh sekali orang ini. Menelponku tapi saat diangkat tidak ada suara.

“. . . .”

“YA! Kalau tidak jawab akan ku putus telponnya” sahutku sedikit mengancam.

-tut tut tut tut tut- sambungan telpon terputus

Dasar orang aneh, buang-buang pulsa saja. Selalu menelponku tapi saat diangkat tidak mau bicara. Apa mungkin dia Jiyong? Aish mana mungkin. Tapi kalau bukan psikopat itu, siapa lagi? Aigoo kenapa aku jadi terus memikirkanya. Aku sungguh merindukannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

-kamar Dara pukul 00.00 KST-

-Any call kyopta Any call kyopta Any call kyopta-

“ya..hallo, bisakah kamu tidak menelponku tengah malam!” sahutku setengah sadar

Aku masih ingin menikmati indahnya tidur tapi ponsel menyebalkan itu malah berbunyi terus menerus. Sungguh membuat kupingku sakit.

“Dara Park…..kamu bajingan……kamu sungguh kejam….”

Mwo? Apa katanya?

Apa aku salah dengar karena masih mengantuk. Atau memang benar orang disebrang mengatakan itu. Ya! Ada apa denganya, kenapa dia bilang seperti itu. Suaranya seperti tidak asing ditelingaku. Dengan cepat aku bangun dari tidurku dan aku lihat layar ponselku.

-anynomous number- nomor tanpa nama –

Aish ternyata manusia aneh itu yang menelponku. Malam-malam begini aigoooo. Sebenarnya apa yang diinginkanya dariku. Kenapa dia terus menerorku seperti ini. Apa mungkin dia Jiyong? sungguh membuat kepalaku pening.

-any call kyopta any call kyopta any call kyopta-

“YA! APA YANG KAMU INGINKAN MAHLUK ANEH!!” bentakku keras setelah mengangkat telpon.

“maaf apa ini teman atau keluarga dari Kwon jiyong?” Tanya seorang wanita dari balik telepon.

Apa ‘Kwon Jiyong’ ? aku tidak salah dengar kan? Apa yang wanita tadi katakan? Aku tidak sedang bermimpi bukan? Tapi apa mungkin? lalu kenapa seorang wanita yang bicara memang ada apa dengan Jiyong. Aih kepalaku pening.

“apa anda mendengar saya? Hallo?” sahutnya lagi dari balik telpon.

“ah nee memang ada apa dengan Jiyong? Lalu kenapa kamu terus menelponku dan tidak mau bicara setelah aku angkat telponnya” tanyaku

“dia mabuk berat di klub kami. Sangat sulit untuk membangunkanya sedangkan club kami ingin tutup. Kami melihat ponselnya dan mencoba menghubungi orang terdekatnya untuk membawanya pulang ketika kami cek ternyata dia berkali-kali menghubungi nomor anda jadi kami putuskan untuk menghubungi nomor anda. Bisaka anda membawanya pulang?” sahutnya

DEG

Laki-laki itu?! Dia menelponku dalam keadaan mabuk dan kini dia menyusahkan pegawai yang ada di dalam klub. Dasar psikopat sinting! Selalu saja sukses membuat jantungku berdetak keras. Selalu saja sukses membuatku khawatir. Selalu saja sukses membuatku kesal!

“baik aku segera kesana, nama clubnya dan alamat lengkapnya tolong beritahu” sahutku

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku melangkah masuk kedalam klub dan kulihat beberapa pegawai sudah berkumpul mengelilingi Kwon Jiyong menyebalkan itu. Aku membungkuk dan segera membawa Jiyong keluar. Badannya sungguh berat padahal dia terlihat kurus tapi kenapa bisa seberat ini saat aku rangkul. Aku mencium badanya penuh dengan aroma alcohol. Berapa botol yang dia minum sampai bisa semabuk ini. Perlahan aku menggerak-gerakan badan Jiyong berharap dia segera sadar.

“Ji…Ji…Ji… bisakah kamu bangun”

 Aku membangunkanya berkali-kali tapi aku rasa percuma. Dia sudah seperti  kerbau yang kelelahan. Tidurnya benar-benar nyenyak entah sedang bermimpi apa dia saat ini. Lihat lah sekarang Sandara Park apa yang harus kamu lakukan? Merangkul seorang Jiyong di tengah malam yang sepi. Aku bahkan tidak tidak tahu dimana alamat runmahnya. Harus aku kemana kan mahluk ini. Aigoo aku memang merindukanya tapi apa harus dipertemukan dalam keadaan seperti ini.

Berpikir  . . . .

Berpikir . . . . .

Berpikir . . . .

Seungri

Benar aku harus menghubungi Seungri. Aku yakin dia pasti mau membawa psikopat ini pulang ke rumahnya. Aku harus cepat-cepat menghubungi Seungri agar aku tidak terus menerus merangkul badan Jiyong yang berat.

Seunngri call . . .

-Nomor yang anda sedang tidak aktif silahkan menghubungi beberapa saat lagi-

Aish ada apa dengan Seungri kenapa tidak bisa dihubungi disaat yang genting seperti ini. Dia sama saja seperti Chaerin selalu tidak ada di saat yang genting. Jadi sekarang harus aku kemanakan seorang Kwon Jiyong ini. Aigoo sungguh membuatku pening.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tap tap tap

Huah otot ku bisa keram jika terus menerus mengangkat Jiyong seperti ini. Sekarang adalah saatnya berpikir bagaimana caranya agar tidak ketahuan oleh eomma dan appa aku masuk ke dalam rumah. Terpaksa aku membawa Jiyong untuk tidur di rumahku malam ini. Aku tidak mungkin tega meninggalkanya di jalanan sendirian.

Tap tap tap

Aku berhasil memasuki ruang tamu

Tap tap tap

Dan sebentar lagi menuju kamar.

Sedikit lagi . . .

Sedikit lagi . . .

Brug

Andwae!! Suara apa itu, matilah aku jika eomma sampai tahu aku mebawa Jiyong ke dalam rumah.

-TBC-RCL-

<<back

52 thoughts on “That smile (chapter 10)

  1. Jiyong pasti stres banget karena mikirin dara, sampe mabuk gitu
    Ayo dara balikan aja sama jiyong dan tinggalin siwon,
    Jiyong lebih membutuhkanmu dari pada siwon,

Leave a comment