[Series] Ice Cream : Part 4

 thursday

Tittle : Ice Cream
Author : Thursday
Casting : Kwon Jiyong, Sandara Park, Seungri, CL, Song Mino, Minzy, Kim Jin Woo, Lee Hi
Genre : Romance Comedy

Malam semakin larut angin yang berhebus menemani suara air di sungai Han,mereka saling berlomba mengisi malam yang cerah di penuhi bintang di langit. Bintang yang serasa memayungi bumi begitu meneduhkan mata setiap manusia,begitu juga Dara yang amat takjup melihat keindahan bintang di langit.

Dara mencoba menenangkan fikirannya dengan memejamkan mata sesekali menghirup udara dan menghembuskannya,sedikit banyak air dan udara malam di sungai Han menenangkan fikiran dan hatinya yang sejak tadi terisi penuh dengan pekerjaannya,Dara memang sudah terbiasa datang ke sungai Han untuk menenangkan fikiran selain untuk menenangkan fikiran tempat ini adalah tempat dimana Dara dan ayah nya sering “berkencan” dulu. Dara dan ayahnya memang dekat karna ayahnya yang membesarkannya seorang diri karna sejak kecil Dara sudah kehilangan ibunya dan tepat 2 tahun lalu dia juga harus kehilangan ayah nya yang sangat berharga baginya karna penyakit yang menggerogoti ayahnya. Hidup dara memang berat makanya dia bekerja keras sampai tidak mempedulikan dirinya sendiri memikir bagaimana dia mendapatkan uang dan bertahan hidup di tengah begitu kejamnya dunia yang dia hadapi termasuk kekejaman Mr Lee yang selalu mendesak nya.

Lamunan Dara terhenti karna pandangannya kini terhalang oleh sebuah tas di hadapannya.

“Berhenti melamun malam-malam begini atau kau akan bertambah menjadi tua!” Jiyong berkata dengan ketus.

“Kau tidak mau?” Jiyong menunjukan ice cream buatannya.

“Aku mau!! Kau ini tidak bisa yah sehari saja tidak mencela orang!” Dara membawa ice cream di tangan Jiyong sembari sedikit kesal.

“Maaf aku hanya aneh saja kenapa kau melamun malam hari begini di pinggir sungai lagi,kau tidak takut hantu? Ahh aku lupa kau ini kan teman hantu ia kan nona burung hantu haha” Jiyong tertawa lepas sambil memegang perutnya tapi kemudian berhenti karna melihat ekspresi Dara yang mulai kesal.

“Baiklah-baiklah aku berhenti” Jiyong mulai mengambil satu sendok ice cream yang ada di tangan Dara.

Dara yang kesal tidak mempedulikan Jiyong fikirannya masih melayang memikirkan hidupnya yang rumit,Dara memakan setiap sendok ice cream tanpa bicara dan hanya melihat sungai di depannya. Jiyong yang tak ingin mengganggu Dara karna dia mulai mengerti apa yang sedang Dara rasakan hari ini,Jiyong ikut diam dan sesekali memakan ice cream.

Mereka menikmati malam dengan diam merasakan hembusan angin,mendengarkan aliran air di temani terang dari lampu di sekitar dan lampu yang berasal dari kendaraan yang berlalu lalang sambil berusaha menenangkan fikiran dan hati masing-masing karna mereka punya masalah masing-masing.

Sementara itu Seungri sedang menyusun rencana bersama Mino dan Minzy untuk memata-matai Camelia,mereka mencari alamat kantor majalah dimana Camelia bekerja.

“Oppa aku menemukannya!” teriak Minzy semangat.

“Dimana?” Seungri melihat ke ponsel yang sedang di pegang Minzy.

“Bagus cantat ini Minzy” Seungri memberikan pensil dan kertas kosong pada Minzy.

“Oppa kau menahan kami untuk hal konyol seperti ini! Kenapa kita harus mata-matai kritikus ini bukannya kita akan tau juga nanti?” Minzy bicara sedikit kesal.

“Minzy ya! Chef Peter yang menyuruh ku jadi menurut saja ok nanti kau minta padanya bagian mu yah kau mau apa hem?” Seungri mencoba membujuk Minzy.

“Aku tidak percaya chef Peter yang menyuruh mu Oppa,mana mungkin chef Peter berbuat hal konyol seperti ini”

“Kau berbohong pada kami hyung?” Mino datang sambil membawa beberapa kostum dari tas yang sudah Seungri siapkan

“Ya ampun aku berkata jujur kalian tidak percaya pada ku? Aku bekerja dan berteman dengan chef Peter lebih dari yang kalian tau” Seungri sedikit membentak juniornya.

Meraka berdua menurut Mino yang mempersiapkan kan kostum yang akan di pakai oleh Seungri dan Jiyong,sedangkan Minzy sibuk mencatat alamat dan beberapa hal penting tentang majalah online tempat Cemelia bekerja.

.

.

.

FLASHBACK

“Hyung bukannya si Camelia itu akan datang seminggu lagi?” Seungri berbicara dengan berbisik dan merangkul bahu Jiyong. Lalu Jiyong menatap tangan Seungri dan menyingkirkannya.

“Lalu kenapa kalau dia akan datang?” Jiyong menjawab santai sambil menatap Seungri sinis.

“Hyung jangan menatap ku sepeti itu,maksud ku kita kan belum tau wajah nona Camelia itu nah bagaimana kita mencari tau dan memata-matai kantor majalah itu?” Seungri bicara dengan penuh keyakinan

“Kau gila seperti tidak ada kerjaan lain saja,aku sibuk bahkan sebenarnya mengantar ice cream ini saja aku tidak mau” Jiyong bicara sambil mengayun-ngayunkan tas yang berisi ice cream di depan Seungri.

“Hyung ini kesempatan bagus kita bisa tau Camelia itu yang mana jadi kita bisa melayani dia dengan lebih spesial lagi hyung, bukannya itu akan menjadi lebih bagus? Jadi artikel yang akan dia tulis pun akan lebih bagus hyung,bagaimana hyung?” Seungri masih bicara dengan penuh keyakinan.

Jiyong mulai memikirkan saran Seungri,memang benar jika Jiyong lebih tau Camelia itu yang mana maka pelayanan restoran akan lebih terfokus pada Camelia dan hasil artikel Camelia akan lebih bagus.

“Baiklah kita lakukan Seungri” jawab Jiyong dengan penuh keyakinan.

“Tapi aku tidak mau ketularan bodoh sepertimu urus apa yang perlu dan jangan terlalu berlebihan” Jiyong bicara sambil hendak ingin pergi tapi di tahan lagi oleh Seungri.

“Katanya tidak ingin bodoh kenapa mengikuti ku hyung!” Seungri tertawa sambil menutupi mulutnya.

“Ya!! Maksud ku jangan terlalu berlebihan aku hanya mengikuti memata-matai saja tidak untuk mengikuti fikiran mu yang terlalu kreatif itu” Jiyong hendak mukul Seungri tapi dia mengurungkan niatnya.

“Mau kemana malam-malam begini hyung biasanya sesudah pulang dari restoran kau pergi untuk pulang ke apartemen mu tapi kali ini kau membawa ice cream untuk siapa?” Seungri mulai penasaran.

“Untuk si pirang? Ya hyung bukannya kau sudah bilang mau memberikannya untuk ku! Kenapa kau masih memperhatikannya seperti ini hyung” Seungri cemerut seperti anak kecil.

“Bukan urusan mu,aku pergi!” Jiyong menarik bibir seungri dan segera pergi untuk kabur.

FLASHBACK END

.

.

.

“Kau mau semalaman diam dan melamun di tepat ini” Jiyong membuka percakapan.

“Aku tau kau sedang banyak masalah tapi tidak harus seperti ini kan,hidup ini harus selalu Happy kau mau tau caranya melepas rasa penat? Sini aku tunjukan” Jiyong menarik Dara untuk berdiri.

Jiyong lalu mencari sebuah batu kecil menyimpannya di hadapannya kemudian menendangnya keras ke sungai sambil berteriak sekeras dia bisa.

“Ayo lakukan seperti itu,mungkin tidak untuk sepenuhnya menyembuhkan rasa penat mu tapi ini menyenangkan,ayo coba coba lah!” Jiyong memberikan Dara batu kecil.

Dara pun mencoba apa yang di lakukan Jiyong sambil berteriak sekeras dia bisa.

“Dasar kau kakek tua” teriakan pertama Dara,Dara mengambil batu lagi dan menendangnya dengan keras lagi sembari berteriak keras lagi.

“Penjilat kau penjilat kakek tua” teriakan kedua Dara.

Jiyong yang memperhatikan Dara tersenyum geli gadis aneh di hadapannya menjadi semakin aneh tapi Jiyong fikir ini lucu Jiyong tidak pernah tertawa selepas ini semenjak ibunya meninggal,bahkan dengan Seungri teman sekaligus pelawak itu.

Dara terus menendang batu sambil terus teriak tapi kemudian tidak sengaja sepatu Dara ikut terlempar dan jatuh ke sungai Han,Dara yang panik berteriak kencang.

“Aaaaa sepatu! Sepatuku” Dara hendak ingin melompat ke sungai tapi Jiyong menariknya,karna tarikan Jiyong terlalu kencang mereka jatuh bersamaan dan jatuh dengan posisi berhadapan.

Mata mereka saling bertemu menatap satu sama lain,mata Dara membulat ini kedua kalinya Dara menatap mata Jiyong sedekat ini. Mata Jiyong memang tajam kecoklatan tapi matanya meneduhkan seakan menyihir setiap wanita yang melihatnya bahkan bisa mati jika menatap sedekat apa yang Dara lakukan sekarang,jantung Dara merdegub kencang seakan ingin copot tangannya mendadak lemas tak berdaya. Dara hendak bangun untuk berdiri karna dia sudah tidak tahan dengan tatapan Jiyong,tapi Jiyong menarik Dara ke pelukannya lagi mendekatkan kepalanya dan terus menatap Dara tajam.

“Kau mau mati! Jangan mati karna kekonyolan mu lebih baik kau mati di pelukan ku”

Jiyong terus menatap Dara semakin mendekatkan kepala Dara pada kepalanya pandangan Jiyong beralih pada bibir Dara yang sudah terbuka dari tadi karna kaget,Jiyong memiringkan sedikit kepalanya hendak mencium Dara,Dara kaget dengan apa yang Jiyong lakukan lalu memejamkan matanya secepat yang dia bisa tapi tidak beberapa lama Jiyong mendorong Dara untuk menjauh dan segera bagun.

“Jangan bermimpi! Dan jangan konyol sepatu seperti itu masih bisa di beli tapi nyawamu tidak! Kau ini bodoh atau apa sebenarnya” Jiyong memarahi Dara yang masih duduk.

Dara tidak percaya apa yang telah terjadi tadi dia masih tidak menyangka,Dara kemudian bangun dan mencoba untuk tidak panik.

“Aku tau tapi sesepatu itu berharga kau kau tau” Dara bicara sedikit terbata-bata dia berusaha untuk tidak gemetar dan berusaha untuk tidak menatap Jiyong.

“Ini pakai sepatuku dan pulang lah ini sudah malam,atau kau mau aku antar saja?” Jiyong membuka sepatunya dan melemparnya pada Dara.

“Tidak tidak usah aku bisa pulang sendiri” Dara masih berbicara terbata-bata,dia kemudia melepas sepatu nya dan memakai sepatu Jiyong.

“Bagaimana dengan kau,kau tidak memakai sepatu?” Dara merasa sedikit khawatir.

“Di mobil ku ada sepatu jadi jangan khawatir”

“Akan ku antarkan kau ke rumah mu aku tidak tega melihat orang sepertimu berkeliaran malam – malam seperti ini ayo cepat” Jiyong menarik tangan Dara,membukakan pintu mobilnya dan kemudian Jiyong berjalan ke pintu sebelahnya untuk mengemudi dan mereka pergi.

Jalanan masih terlihat ramai meski sudah pukul 11,cahaya lampu kendaraan dan lampu jalan bertemu menerangi orang-orang yang masih terlihat sibuk.
Dara dan Jiyong tidak berbicara sedikit pun dalam perjalanan ke rumah Dara mereka hanya diam,Jiyong fokus menyetir sedangkan Dara fokus menarik nafas menenangkan dirinya sendiri memegangi dadanya karna naik turun akibat jantungnya yang tidak berhenti berdegup kencang.

“Dimana rumah mu?” Jiyong bertanya membuka percakapan

“Sehabis lampu merah di depan belok kanan rumah ku tidak jauh dari sana” Dara sedikit kaget tadi tapi berusaha menjawab dengan tidak menatap Jiyong lagi.

Mereka berdua melesat memakai mobil super mewah Jiyong menghabiskan sisa perjalanan ke rumah Dara dengan saling dia sambil sedikit menikmati malam yang semakin larut.

CL yang sehabis pulang dari rumah temannya mencoba menghubungi Jiyong untuk memberitahu Jiyong tentang makan malam bersama ibu Jiyong.

“Oppa ayo angkat telfonnya” CL memcoba beberapa kali menelfon Jiyong tapi tidak ada jawaban sama sekali,CL sedikit kesal sedang apa sebenarnya Jiyong.

Jiyong yang sedang serius menyetir melihat ponselnya karna berbunyi tapi dia tidak memperdulikannya karna CL yang menelfon. Dara melihat ponsel Jiyong terus berbunyi.

“Kau tidak enjawabnya” Dara menunjuk ponsel Jiyong.

“Tidak aku sedang menyetir” Jiyong menjawab singkat.

Tapi tidak beberapa lama ponsel Jiyong kembali berbunyi karna ada pesan masuk. Dara kemudian tidak sengaja melihat ponsel Jiyong lagi dan tau kalau pesan itu dari CL.

From CL
“Oppa kenapa tidak menjawab telfon ku apa kau sibuk? Belum pulang yah? Aku cuma mau bilang omma kemarin bilang besok kita harus makan malam dengannya dia ingin bertemu dengan kita,jangan lupa yah jangan sampai omma menunggu”

“Dasar CL!” Jiyong bicara sendiri sambil terus menyetir

Dara hanya bisa diam dia tidak tau siapa itu CL dan apa yang sedang terjadi,entah kenapa mukanya berubah cemerut dan mengepalkan tangan melihat Jiyong sedang membaca pesan dari orang yang bernama CL itu.

Tidak beberapa lama mereka sampai di rumah Dara,Jiyong menghentikan mobilnya.

“Ini rumah mu?” Jiyong melihat pada Dara.

“Ia” Dara menjawab singkan dan kemudian turun dari mobil Jiyong.

“Gomawo” Dara menutup mobil dan berjalan masuk kerumahnya.

Jiyong heran apa yang terjadi pada Dara kenapa tiba-tiba berubah jadi ketus dan dingin padanya.

“Kenapa dengannya!” Jiyong lalu membuka sedikit kaca mobilnya.

“Selamat malam nona burung hantu” Jiyong berteriak pada Dara yang hanya melambaikan tangannya sambil terus berjalan tampa berbalik menghadap pada Jiyong.

Jiyong tidak mempedulikan sikap Dara yang berubah itu,dia kemudian memarkirkan mobilnya dan pergi meninggalkan rumah Dara. Di tengah perjalan Jiyong tersenyum sendiri apa yang sudah dia lakukan tadi kenapa dengannya hingga tidak sadar ingin mencium Dara apa dia sudah tidak waras ingin mencium si aneh itu,sambil terus mengemudi Jiyong tersenyum sambil terus memikirkan apa yang terjadi padanya.

 

to be continue

next>>


25 thoughts on “[Series] Ice Cream : Part 4

  1. hahaha… sambil jerit2 bacanya pas waktu jiyong tiba2 liat bibir dara ,aku udah geer duluan kira in ada kiss scene🙈 ternyata nooooo

  2. Part 3 Nya gg ada kemana kah pergi nya ?????!!!
    ehm penasaran cii cl siapa nya jiyong ????!!
    cielah dara uda mulai suka ya , nah gimana nih kl mereka tau yang sbener nya ??!

Leave a comment