IMMATURITY [ Chap. 5]

untittle

Author :: Hanny G^dragon (twitter : @Hannytaukand)

Cast     :: Sandara Park (dara), Kwon Jiyong (Gdragon)

Genre  :: Comedy Romance

~~~

Dara Pov

            Aku mengkaku saat kulit lembut tipis menyentuh leherku. Apa yang sebenarnya ia lakukan padaku? Jika Eomma, Appa dan Bom melihat aku seperti ini aku akan di panggang meraka. Apakah aku harus berlari dari sini? Ataukah aku berpura-pura gila? Atau aku harus merusak kamera fotografer yang terus saja menimbulkan blitz pada posisi ku dan si angkuh itu.

“Apakah harus seperti ini” bisikku pada namja yang masih mengecup leherku.

“Emm” ucapnya dengan suara serak. Huaaah apakah dia sedang “ingin” hingga ia mengeluarkan suara seperti itu.

“Hai Ji, sampai kapan kau seperti itu? Aku ingin kau pose lain. Kau benar-benar aneh hari ini” ucap fotografer itu membuat si angkuh melepaskan bibirnya dari leherku. Aaahh akhirnya.

“Ah anni, aku hanya berusaha membuat fotonya senatural mungkin” ucap si angkuh G dragon. Aku hanya menatap sinis matanya. Dan omooooo, dia tersenyum iblis, Ghah apa yang sedang di fikirkannya saat ini.

“Baiklah, kau berbaring di kedua paha Gd. Gd kau menatap yeoja itu. Bayangkan dia adalah yeojachingumu ..”

“Arra, arra. Kau tak tahu aku siapa, huh?” potong Gd, membuat Fotografer menggelengkan kepalanya.

“Oi, kau tidak dengar dia berkata apa? Cepat berbaring aku ingin menyelesaikan ini secepatnya” ucap Gd pada ku.

“Tuhan, mengapa aku harus melakukan ini?” ucapku namun aku mulai membaringkan tubuhku dan kepalaku berada di kedua paha sang model arogan ini. *glup, aku menelan ludahku saat matanya menatap tajam padaku, waaaaak aku tidak bisa lepas dari tatapannya, wae?wae? huaaakh.

“Tahan seperti itu” ucap sang fotografer. Kau kira ini mudah huh? Dasar fotografer tak peka. Aku ini seperti sedang di mangsa buaya besar.

“Okey, next Ji” teriak fotografer itu lagi.

“Bangun, duduk menghadap kamera, pegang parfum ini seakan kau sedang memakainya” ucap si jidat itu. Aarrggghhh, aku ingin mencakar wajahnya. Aku pun menuruti perintahnya, duduk dan memegang botol parfum seakan aku sedang memakainya.

“Bisakah kau menampilkan sexsualitas mu? Aah mungkin kau tidak punya, aku lupa kau sekor siput” ucap nya membuatku menatap laser padanya. Okey lihat ini. Aku pun bergaya semampuku, mengeluarkan sexsulitas yang si bodoh bicarakan.

Jiyong Pov

             Sial, hormon priaku berjalan cepat. Otakku hampir pecah, mengapa dia sangat manis? Dan aku seperti terhipnotis dan tak ingin berakhir? Omo, Kwon Jiyong kau sudah gila.

“Apakah seperti ini” ucapnya menunjukan gaya yang di luar ekspetasiku. Sexsualitas yang membuat hormonku bersorak. Siaaal si siput ini. Ia berpose dengan natural dan bisa di anggap cukup menggairahkan, bahkan ku lihat fotografer melihatnya dengan mata memangsa.

“Cukup” ucapku tiba-tiba, membuat semua yag berada di studio menghentikan aktivitas mereka dan mentapku aneh.

“Kurasa aku perlu berbicara denganmu, Ha neul-ssi” ucapku pada si fotografer.

“Dan kau, cepat ganti pakaianmu. Aku bisa sakit mata karena melihat siput yang seharusnya berlendir bergaya sexy seperti itu. Tak pantas” ucapku pada yeoja yang sedang menatapku bodoh seakan tak percaya dengan yang ku katakan.

“Aiisshh, aku ingin sekali membunuhnya” ucapnya yang ku dengar. Tapi aku tidak menghiraukannya. aku dan Ha neul menuju ruangannya, membicarakan sesuatu.

“Apa yang ingin kau bicarakan Ji?” tanya Ha neul, sepertinya ia agak kesal karena pemotretan yang ku hentikan tiba-tiba.

“Bolehkah aku meminta semua foto itu. Terutama foto aku bersama yeoja itu” ucapku to the point.

“Wae? Apakah kau akan mengoleksi itu? Emm sepertinya kau tertarik padanya. Aku pun sama, kajja kita ajak minum dan kita “bermain” dengannya” ucap Ha neul dengan tawa renyah.

“Kau mau mati, huh? Berikan card externalnya. Gantinya aku akan mengadakan fanmeeting dan kau menjadi fotograferku dan untuk project parfum ini. Kau beri pada mereka foto aku yang berpose sendirian saja” ucapku sambil mengeluarkan kartu memori dari kamera miliknya.

“Aigoo, jika kau bukan temanku. Sudah ku makan kau” ucap Ha neul sambil memukul pelan dada bidangku.

“Gumawo, dan jangan katakan sedikitpun tentang ini, arraseo. Aku pergi” ucapku keluar dari ruangan itu. Dan menuju ruangan gantiku.

“Kau lebih pantas dengan seperti itu” ucapku saat aku masuk ruangan dan melihat si siput itu sudah memakai baju khas si siput.

“Sudahlah, kajja kita pulang” kesalnya keluar ruangan sambil membawa tas besar alat make up.

“Oi, kau lupa aku belum ganti baju” ucapku mengingatkannya dan seketika ia pun menoleh ke arahku dan menampakan cengiran bodohnya.

“Mian” ucapnya lalu masuk kembali ke ruangan dan membawakan pakaian gantiku.

“Baiklah aku tunggu di mobil ne” ucapnya lagi.

“Emm” ucapku singkat, ia merespon dengan menatap aneh padaku.

“bukankah kau bilang ingin menunggu di mobil mengapa kau masih di sini, huh? Apakah maniak kelaminmu kambuh, hingga kau ingin melihat aku bugil?” ucapku padanya.

“Cih, aku hanya ingin berkata bahwa BULU HIDUNGMU sudah melebihi lubangnya” ucapnya dengan tersenyum meremehkan dan menjatuhkan. Sial siput itu.

“Yak! Mau kemana kau, jangan harap aku melupakan penghinaan ini. Lihat pembalasanku nanti” teriakku padanya yang mulai menjauh keluar studio.

“Dan kau, mengapa kau tak menuruti perintah majikanmu, huh? kau itu bagian dari tubuhku dan kau tidak bisa menurutiku.  dasar naga gila kau bereaksi karena siput itu? Heol, bahkan yeoja yang di lift tadi lebih menggoda karena dadanya berukuran D cup. tapi kau tidak bereaksi apapun. Ghaah!!” ucapku frustasi berbicara pada naga yang menggembung di balik celanaku.

**

~ Istana ku ~

“Nuna, aku lapar apakah kau bisa memasakan sesuatu untukku?” rengek si panda bau pada yeoja yang sedang menonton tv bersamanya.

“Apakah kau mau ramyun instan?” tanya Dara pada Seungri. Cih mengapa ia sangat ramah padanya sedangkan padaku tidak sama sekali. Boss dia itu aku, bukan panda, bukan top hyung ataupun si hidung besar. Aaah tentang hidung, gara-gara ucapan si siput itu aku sampai ke salon untuk memangkas rambut hidungku dan mereka bilang rambut hidungku tidak keluar-keluar dari lubangnya seperti yang di bicarakan si siput itu. Menyebalkan dia mempermainkan dan menghina G dragon sang model papan atas yang tampan permanen dan tak terkalahkan.

“Hahaha” tawaku menggelegar tanpa sadar sambil membuat sudut V dengan ibu jari dan telunjukku  tepat di bawah daguku.

“Hyung, kau sakit?” tanya Daesung padaku sambil punggung tangannya menempel pada keningku yang sedikit over.

“Aaaniii, siput, aku tidak makan makanan instan seperti itu jadi ramyun tidak tersedia di rumahku” ucapku dengan congkak.

“Aiigoo, rumah macam apa tidak sedia ramyun? Heol, baiklah aku akan membeli di supermaket. Kau bisa mengantarku Seungri-ssi?” ucapnya mengabaikan ucapanku.

“Siap Nuna, laksanakan” ucap si panda dengan pose tentara Yeo Si Jin yang sedang hormat pada atasanya.

“Nuna, aku juga mau oke” ucap Daesung masuk dalam kelompok si siput.

“Aku juga Dara” kini Top hyung muncul dari kamar mandi dan bersekutu dengan siput itu. Sial mengapa semua orang menghianatiku?

~ 45 Menit Kemudian ~

“ Kami kembali” ucap serentak siput dan panda. Heol mereka nampak akrab, cih.

“kalian lama sekali. Kami sangat lapar” ucap Daesung sambil mengelus-elus perutnya yang berkotak-kotak.

“Aaah, tadi Dara nuna bertemu sebentar dengan Il woo hyung” ucap si panda mengecil kan nada suaranya, namun masih dapat ku dengar dengan baik.

“Kajja, kita pesta ramyun. Aah aku sedang senang sekarang. Aku pun membelikan kalian beer kaleng” ucap si siput dengan riang gembira.

“Serbuuuuu” ucap para sekutunya. Aku hanya  bisa berkomat-kamit di sofa tempatku duduk. Hidungku menghirup wangi yang membuat perutku bersorak. Ok kali ini perut ku tidak bisa ku kendalikan setelah si naga bodoh tak bisa ku kendalikan pula. Ayolah ini bukan style Gd.

“Hyuung, kau benar tidak mau makan? Ini sangat enak” ucap Seungri membuatku menelan ludah saat melihatnya menikmati ramyun dan beer.

“Anni, model tampan sepertiku harus menghindari makanan seperti itu” ucapku bertolak belakang dengan kemauanku. Ingin sekali aku merebut tempat kuning yang bertelinga itu dari si panda.

“Aah sudahlah, Seungri-ssi jangan pedulikan dia. bukankah kita sedang berpesta” ucap si siput itu.

“Ya, ya ya. kalian berpesta tanpa izin dariku. Kau lupa rumah ini milik siapa, huh?” ucapku mulai peperangan dengannya. Pletak. Sesuatu yang cukup keras menimpa kening lebarku lagi.

“Kau berisik sekali, huh” ucap Daesung, oh man dia mabuk. Aku lupa dia tidak kuat dengan alkohol.

“Appo!! Yak kalian tidak mencegahnya minum, huh? lihatlah dia sudah mabuk padahal hanya meneguk beberapa tegukan dari kaleng beer itu” protesku sambil mengelus lembut keningku yang berharga.

“SSttttt, kau jangan berisik” kini si siput mulai mencercau.

“Hyung, sudahi pesta gila ini. Aku tidak ingin ada keributan di istanaku. Jangan mengganggu tidurku” ucapku sambil melangkah menuju kamar meninggalkan mereka yang masih berpesta. Aku lebih baik tidur menahan rasa laparku ini.

Author Pov

“Huah, kau model menyebalkan, huk. Tapi kau cukup tampan, huk. Emm roti~ roti sobek” cercau Dara di tengah mabuknya pada foto besar Gd yang terpasang di kamar Gd.

“Huk, aku lelah. Bye bye roti sobek” ucap Dara lagi sambil melangkah gontai menuju ranjang yang terdapat seseorang yang sudah tertidur lelap.

“Ahh, bantalnya seperti roti sobek juga. Aiigooo cyopta” igau Dara saat menggunakan perut six pack Gd yang tak tertutup selimut menjadi bantal tidurnya. Dan ia mulai tertidur.

“Mengapa perutku terasa berat?” gumam hati Gd yang masih memenjamkan matanya. Namun ia dengan mata yang mengantuk dengan berat hati ia membuka matanya itu dan saat ia melihat sesuatu yang terasa di perutnya, ia seakan melupakan kantuknya.

“Siput, ya!!! mengapa kau di sini huh? ya!!! banguuuuun” ucap Gd menggoyang-goyangkan tubuh Dara sambil menahan suaranya agar tidak di ketahui oleh yang lainnya.

“Emmm, roti sobek kau berisik sekali. Kajja kita tidur” ucap Dara yang mabuk dan kini memeluk perut yang sang pemiliknya hanya menjerit tertahan di buatnya.

“Ya! lepaskan. Kau mau mati, huh? heol seberapa banyak kau minum?” ucap Gd pada Dara yang masih memeluk pinggulnya dan tertidur di perutnya.

“Huuuueeee, huuu…” Dara terbangun dari posisinya karena perutnya mual.

“Ya ya ya!!! jangan muntah andwe!!!” Gd mengomel seperti ahjumma pada yeoja yang tidak mungkin mendengar perkataannya saat seperti itu.

“Huft” ucap Gd lega saat Dara tidak memuntahkan apapun dan dia menjatuhkan tubuhnya tepat di samping Gd.

“Yaaaaa, mengapa kau tidur lagi. Pindah ke kamarmu sipuuut” kesal Gd mengguncang bahu Dara.

“Stttt, kau berisik sekali” Dara mengaitkan kedua tangannya pada leher Gd hingga wajah mereka sangat dekat.

“Aaah kau nampak seperti dia(tunjuk foto besar Gd). he-he. Dia yang angkuh, kasar dan huk …” igau Dara namun berhenti dan tertidur lagi.

“Aiishht, kau mengatakan aku angkuh dan kasar? Dia? dia itu aku, dan bisa-bisanya kau seperti ini padaku, kau mau menggodaku, huh? dengan tubuh rata seperti itu?”ucap Gd namun saat Gd melihat bibir Dara yang tepat di hadapan matanya.

“ Heoool, naga liar ini tidak mendengarku lagi sepertinya, berhentilah menggembung!!!” panik Gd dan segera melepaskan jeratan tangan Dara dan menutup tubuhnya sendiri dengan selimutnya.

“Oppaa…” Dara mengigau lagi.

“Kau memanggilku oppa? heol, aku tidak akan tergoda” ucap Gd berniat meninggalkan ranjangnya.

“Il woo oppaaaa~~” igau Dara lagi dan Gd yang mendengar itu langsung kembali mengguncang tubuh Dara.

“Ya ya ya. sebenarnya kau tidak tidur kan? Kau hanya ingin membuatku kesal, huh?” ucap Gd kesal berusaha membangunkan Dara. namun sosok di hadapannya terkulai dan tak merespon apapun.

“Ku mohon jangan bakar eomma dan appaku. Api… api besar. Eommaaaa” Dara berteriak histeris walau masih memejamkan matanya, seketika itu pun membuat Gd terkaget dan ia melihat Dara kini seperti sedang menangis dalam tidurnya.

“Kau ini kenapa, huh? jangan katakan kau ingin membuatku iba. Itu tidak akan mempan bagiku dan bagi naga liarku” ucap Gd masih mengangkat bahu Dara yang ingin di bangunkannya.

“Eomma… appa, aku rindu kalian. Mengapa kau tidak mengajakku ke syurga sana? Aku sendirian” igau Dara lagi membuat sosok yang mendengarnya menatap dalam pada wajah yang sedang menangis dalam tidurnya.

“Apakah sesakit itu, Dara?” ucap Gd yang tanpa sadar mengucapkan nama yeoja di hadapannya (kan biasanya manggil siput, kekeke). Gd meletakan tubuh Dara dengan perlahan di ranjangnya, merapihkan posisi tidurnya dan menyelimuti tubuh yeoja yang sedang berada di dunianya sendiri.

            Gd menatap kembali wajah Dara yang terlelap, walau wajah itu terlihat sangat ketakutan. Dan dengan perlahan Gd pun menggerakkan tangannya, mengusap lembut rambut Dara agar Dara bisa tertidur dengan tenang tanpa kesakitan yang Gd saksikan saat ini.

“Sebenarnya apa yang terjadi dengan eomma, appamu dan api besar? Apakah mereka terbakar? Aaarrgghh mengapa kau sangat menyedihkan hingga aku melakukan ini?” ucap Gd yang baru tersadar ia telah bersikap manis pada siput yang menjengkelkan baginya. Ia pun menjatuhkan tubuhnya pada ranjangnya tepat di sisi Dara. lalu kembali menatap sudut samping wajah Dara.

“Aku seorang namja yang normal. Bukan salah naga liarku jika ia menggembung melihat kau manis seperti ini. Ghaaaah, aku bisa gila” ucap Gd dengan kesal beranjak dari tempat tidurnya dan keluar kamarnya. Ia merasa harus menghentikan hormon liarnya yang jika tidak di hentikan akan berakibat fatal.

“Bisa-bisa aku flu jika seperti ini. Aaah mollaaaaa. Kau bisa kah kau mendengarku, huh? jangan menggebung karena si siput itu” ucap Gd yang sedang ber-Shower ria di kamar mandinya dan berusaha berunding dengan naga liarnya.

~ Pagi Hari ~

“Hyung, bangun. Ini sudah pagi. Palliii jika Jiyong tahu kita seperti ini, kita bisa di bunuhnya” ucap Daesung yang terbangun lebih awal, ia terbangun karena kaki Top menendang hidung besarnya. Mereka berdua tertidur di dapur karena pesta semalam.

“Emm, Dae. Aku masih mau tidur. Brrr dingin, Dae peluk aku” ucap Top manja pada Daesung.

“Oi kalian homo? Bereskan ini semua jika kalian tidak ingin ku gantung di Namsan Tower” ancam Gd yang berwajah kusut dengan kantong mata hampir menyerupai Seungri sang panda cabul.

“Hyung, mengapa wajahmu seperti itu? Apakah kau tidak tidur semalaman?” tanya Daesung pada Gd.

“Anni. eemm aku.. aah sudah kau bangunkan Top hyung yang masih memelukmu itu dan si panda itu. Ia menghalangi lemari pendinginku” ucap Gd mengalihkan pembicaraan.

            Sementara di kamar Gd, Dara membuka matanya karena mendengar keributan mereka.

“Di mana ini?” ucap Dara tidak mengenal ruangan yang ia yakini bukan kamarnya. Dan saat matanya menangkap sebuah foto besar namja berpose “HOT”, ia membelalakan matanya tak percaya.

“Mengapa aku bisa tidur di sini? Aaiishht, aku lupa aku akan tidur berjalan jika mabuk, ottoke? Mana manusia angkuh itu? Apakah ia sedang di kamar mandi? Aku harus mengendap-endap keluar dari sini” ucap Dara berjinjit agar tidak mengeluarkan suara saat meninggalkan kamar Gd.

“Kau sudah bangun siput penggoda?” ucap seseorang yang sudah berdiri menghalangi langkah Dara.

“Aaaah, kepala ku sakit? Di mana ini? Siapa aku, huh? aku siapa? Kau siapa? Bisakah aku pergi? Aku merasa asing di sini” ucap Dara berpura-pura.

“Kau adalah siput penggoda, kau menggoda raja yang sedang tidur nyenyak di singgasananya. Apa kau lupa bagian itu? Betapa kau sangat liar menggodaku di sana?” ucap Gd sambil menunjuk ranjang yang berantakan. Gd memulai kembali permainannya.

“Mwo? Aku tidak menggodamu” elak Dara.

“Dari mana kau tahu? Bahkan kau tidak mengingat kau melakukan ini padaku” Gd melingkarkan  kedua tangannya di leher Dara, memperkecil jarak wajah mereka.

“Dan kau berkata….” bisik Gd di telinga Dara.

“Anndweeeeee” teriak Dara sambil mendorong tubuh Gd lalu mengambil langkah seribu agar ia terlepas dari model berjiwa iblis itu.

~ Kamar Dara ~

“Aaaaaaaaahh, ottokeeee? Apakah aku benar-benar menggodanya seperti itu, aah Dara babbo” kesal Dara pada dirinya sendiri.

“Ah, handhponeku. Omo, aku lupa aku sudah berjanji pada Il Woo oppa” Dara pun dengan cepat menuju kamar mandi mempersiapkan dirinya untuk berkencan dengan Il Woo.

“Ya! kau mau kemana, huh? rapi sekali” tanya Gd pada Dara yang sudah siap untuk pergi berkencan.

“Apakah Top tidak memberi tahumu, jika hari ini aku libur. Jadi aku bisa kemana saja sesukaku” jawab Dara membuat Gd yang sedang mengunyah roti gandumnya tersedak.

“ Ini airnya boss. Aku pergi, nee. Annyeoong” ucap Dara memberikan vas bunga yang di dalamnya memang terdapat air beserta bunganya.

“Ya!! kau kira aku apa, huh?” teriak Gd tak menerima perlakuan Dara.

~ Taman Bermain ~

“ Huaah, oppa kita benar-benar ke sini” teriak Dara antusias karena ia sangat senang dengan taman bermain.

“Ne, kita akan bermain sepuasnya. Melupakan apapun, yang kita lakukan sekarang hanya bersenang-senang. Kajja” ucap il Woo sambil menggenggam tangan Dara, membuat Dara tersipu dan sangat berbunga. Di luar gerbang taman bermain terlihat seseorang yang sedang memakai pakaian serba hitam, kacamata hitam plus topi hitam yang sepadan pula dengan masker hitamnya. Ia sedang mengamati Dara dan Il Woo dengan tatapan mengintai.

=TBC=

Next>>>

Nb : Mian karena lama update nya. Malas mengetik adalah faktor utamanya hehehe padahal kalau bisa di transfer langsung dari otak mungkin udah beberapa chap hahaha *author_ngayal. Gumawo karna sudah sabar menunggu malasnya diriku dan mood ku yang silih berganti, haha. Tinggalkan jejak ne. Karena itu akan menjadi faktor utama author kasih Pw akhir chap nya atau kalau lagi iseng author Pw di chap tengah dan akhir hahaha *Smirk. Dan kira-kira ff ini author buat hanya 12 chap so dont be sider okey. Annyeoong. Hengsho *bow_900.

 

53 thoughts on “IMMATURITY [ Chap. 5]

Leave a reply to Ayu rere Cancel reply