She is Sandara Park #1

Untitled-1

Author : Cyscha
Cast : Sandara Park, Kwon Jiyong, Yang Seung Ho
Support cast : Park Bom, Lee chaerin, Lee Seunghyun

…Happy Reading…

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author Pov 

Seorang gadis mengenakan dress mini sedengkul berlari tergesa-gesa menaiki tangga kampus membuat rambut coklat bergelombang yang membingkai wajah itu semakin berantakan. Sesekali matanya melirik jam dipergelangan tangan kirinya dan ekspresi panik semakin membayang.

Dia membenarkan posisi kacamata tipisnya sebelum akhirnya tiba didepan ruangan perpustakaan. “Otteokhe.. Aku meninggalkannya sejam yang lalu..” Dara berkata panik sembari menyerbu beberapa rak buku. Dia sempat mengecek dimeja yang dia gunakan sebelumnya berharap buku tersebut ada disana. Tapi meja itu sudah kosong. Artinya penjaga perpustakaan sudah merapikannya.

“Aigo… Bagaimana dengan tugasku? Aku butuh itu..” Dara berbicara pada dirinya sendiri ditengah kesibukan jemarinya mengacak-acak beberapa rak untuk menemukan bukunya.

Sementara itu disalah 1 sudut. Seseorang Memperhatikan setiap gerakan Dara. Sesekali dia tersenyum mendengar omelan pelan Dara. Kadang-kadang gadis itu mengacak rambutnya lalu bergerak lebih cepat ke rak-rak lain untuk mencari yang dia inginkan. Ketika dia tidak menemukan benda yang dia cari erangan kesal terdengar dari bibir mungil Dara.

Jiyong Pov

Dia…

Mataku kehilangan fungsi untuk dapat melihat sekelilingku ketika dia berada disini. Wajah itu menghipnotis seluruh pandanganku sehingga aku tidak perlu menatap apapun didunia ini karena aku mampu bertahan seumur hidupku hanya dengan menatap kecantikan lembutnya.

“Dara..” Seseorang merengkuh bahunya. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali saat dengan manja gadis bernama sandara itu menggantungkan tubuhnya dilengan orang itu.

“Kau sudah selesai? Mari kita pulang.”

“Aku tidak menemukannya..”Keluh Dara sembari memasang tampang masam.

“Besok saja kau cari lagi. Ini sudah sore, kita harus segera pulang.” Pria itu menuntun Dara perlahan meninggalkan ruang perpustakaan dimana aku tengah mematung memandangi punggung mereka yang menjauh.

Dara…

3 tahun sudah perasaan ini tersimpan rapat. Aku menikmati degup jantungku ketika berpas-pasan dengannya. Menyukai ketika tawa renyahnya merasuki rongga telingaku. Menatapnya tak berkedip ketika dia berjalan anggun dipelataran kampus. Aku berdiri disalah 1 tempat memandangnya dari jauh. Mengintai tiap gerak geriknya. Aku menghabiskan hampir seluruh waktu 3 tahun hanya untuk mengagumi sosok itu. Sampai akhirnya aku memutuskan menjadi salah 1 mahasiswa dikampusnya.

Kunaikkan letak kacamata super tebalku saat mereka sudah benar-benar menghilang dari pandangan. Kuraih beberapa buku tebal yang tak sempat kubaca tadi. Aku harus meninggalkan tempat ini juga.
***
Dara Pov

Aku melihat pria itu lagi. Mahasiswa jurusan psikologi yang selalu berada disekitarku sejak 1 bulan belakangan. Mungkin sejak pertama kali dia menjadi mahasiswa pindahan. Awalnya aku berpikir dia memikirkan rencana jahat terhadapku tapi itu tidak pernah terjadi sejak dihari pertama aku menyadari keberadaannya. Dia hanya memantauku dari jauh. Kupikir hanya aku yang menyadarinya. Bomie dan Chaerin tidak pernah menyinggung pria aneh tersebut.

“Babe… Aku tidak bisa menjemputmu besok. Ada meeting keluar kota. Jadi kau akan diantar jemput oleh Kwangsoo hyung.” Seungho membukakan pintu mobilnya untukku.

“Kwangsoo? Sopirmu yang genit itu? Shiro!!” Aku menjerit. Aku benci pria itu. Dia beberapa kali mencoba menggodaku. Dan yang lebih menyebalkan lagi tubuh tingginya membuat aku seperti berada disebelah tiang listrik ketika didekatnya.

“Hei.. Dia hanya kagum pada kecantikanmu.” Seungho tertawa ringan. Pria sempurna yang akan segera menjadi suamiku ini adalah satu-satunya orang yang mampu membuatku berhenti menjelajah. Aku menepikan hatiku padanya sejak dia memutuskan memilihku menjadi calon istrinya setelah persahabatan yang kami lalui sangat lama.

Bukan lama. Tapi nyaris terjadi separuh perjalanan hidupku. Aku mengenalnya begitu baik. Dan kami memiliki masa depan untuk menyatukan cinta ini sampai masanya tiba.

Aku tersenyum. Pandanganku beralih ke sebelah saat seseorang merapat kearah mobil Seungho ketika lampu merah menyala. Dan dia lagi! Pria itu lagi. Dengan motor bututnya berada disisi mobil Seungho. Kebetulankah?

“Sayang.. Kau sudah melihat gaun pengantinmu?” Aku memutar kepalaku menatap Seungho dan hanya anggukan kecil sebagai respon.

“Akhirnya.. Kita memiliki kesempatan untuk menjadi sepasang pengantin nantinya.” Senyum merekah dibibirnya. Aku terpana. Seungho memiliki seluruh bentuk sempurna sebagai laki-laki. Aku berkesempatan menempati posisi sebagai pilihannya. Wanita terakhir disisinya.

Setelah lampu hijau menyala. Seungho menjalankan lagi mobilnya. Aku melirik kekaca disebelahku sosok pria itu sudah tidak berada disana. Kuhembuskan nafas lega saat dia tidak menguntitku lagi.
***
Jiyong Pov

Undangan berwarna hijau itu sukses melayang kekotak sampah sebelum aku sempat membacanya. Aku menggeram kesal sembari melirik kearah kalender yang berada dimeja sebelah ranjangku.

Ini tidak boleh terjadi. Kupejamkan mataku ketika sebuah kilasan bayang masalalu bermain dipelupuk mataku.

Flashback

“Dara..” Aku meraih perlahan pinggangnya. Dengan manja gadis membiarkan tubuh mungilnya bersandar lembut ditubuhku.

“Ji…” Serunya senang dan semakin merapatkan pelukan kami.

“Maafkan aku Dara..” Bisikanku bergetar. berat dan dingin. Dara mendongak mencari bola mataku.

“Untuk apa?” Dahinya berkerut.

Aku menggelengkan kepalaku. Memejamkan mataku yang mulai basah oleh airmata. Ini semakin berat saat memutuskan sesuatu untuk menjadi pilihan hidupku.”Kita tidak bisa meneruskan ini.” Kuhindari tatapan kaget Dara. Otakku mencoba menyiapkan jawaban antisipasi dari semua pertanyaan yang akan dia lontarkan.

“Ta-tapi kenapa Ji??” Dara menarik wajahku dan mensejajarkan dengan wajahnya. Mataku membentur bola mata coklat miliknya.

Aku menangkup wajahnya dengan kedua tanganku. Mencoba memberikan kekuatan padanya meskipun aku yakin apa yang akan dia dengar pasti menghancurkan seluruh hidupnya.
“Aku mencintaimu. Sangat! Tapi perasaan ini semakin terasa salah saat aku berada semakin jauh. Kita berbeda Dara! Aku tidak mau menyakiti kita berdua. Lupakan aku dan kita akan baik-baik saja.”
Suaraku terdengar sangat lirih. Aku menunduk menghindari tatapannya. Dara menangis. Aku tidak bisa melihatnya seperti itu.

“Ji… Jelaskan padaku alasan kenapa harus seperti ini?” Suara parau Dara terdengar menyakitkan. Bisakah kukatakan alasannya? Bisakah dia menerima kenapa harus aku melakukan ini? Bukan.. Bukan karena cinta yang mulai memudar. Tapi karena aku terlalu mencintainya hingga aku harus berhenti disini.

“Tidak ada alasan apapun. Hanya karena kita tidak akan bisa bertahan seperti ini. Jadi kumohon berbahagialah meskipun aku tidak disampingmu ne.” Aku menyeka airmatanya. Tersenyum lembut lalu mencium kening Dara. Inilah terakhir kalinya. Aku ingin memberikan kesan terakhir yang manis meskipun menyakitkan.

“Aku tau Ji, aku tidak pantas mendampingimu. Tapi haruskah berakhir sekarang? Kita bahkan memulai ini lama sekali sebelum kau menjadi seperti ini. Apakah popularitasmu mengalahkan perasaan cinta kita?” Isak Dara melepaskan kontak fisik kami. Dia berjalan mundur perlahan. Aku menatapnya getir.

“Aku pergi G Dragon!” Dia berbalik dan berlari meninggalkanku. Aku terpaku menatap punggungnya yang semakin menjauh kemudian menghilang dari pandangan.

Dara…
Maafkan aku!

Airmata menggenang disudut mataku. Aku melepaskan kebahagiaanku demi ini! Demi popularitas seorang G Dragon sang leader Bigbang! Aku egois. Aku mementingkan karirku. Tapi tidak! Aku tidak menginginkan ini. Aku ingin berhenti hanya saja ini terlanjur jauh untuk kutinggalkan. Rintik air membasahi pipiku sebelum akhirnya aku terduduk lemas meratapi kebodohanku meninggalkannya.
***

“Sudah kau lakukan?” Hyun suk bersandar dengan angkuh dikursinya saat aku baru saja masuk keruangannya.

Aku membuang muka. Dia! Pria yang sekarang berada dihadapanku. Pria yang menghancurkanku.
“Ingat kau G Dragon! Bukan Kwon Jiyong. Kau artis besar dan dia gadis biasa. Aku tidak mau reputasimu rusak karena gadis itu. fansmu sangat nekat. Mereka akan melakukan apa saja untuk menyakiti Dara. Jadi sebelum itu terjadi memang sudah seharusnya kau meninggalkan dia.” Hyun suk menatap tajam kearahku. Aku muak dengan ini. Jika saja menjadi artis membuat hidupku tidak memiliki sisi pribadi yang hanya aku boleh tau aku tidak akan pernah memutuskan memilih profesi ini. Hidup bersama Dara adalah segala bentuk bahagia yang kumiliki. Aku benci menjadi G Dragon jika harus menyaikiti orang-orang yang kusayang.

“Aku hanya tidak menyangka akan menyakiti Dara seperti ini. Sekarang mungkin dia sudah sangat membenciku.” Desisku sinis. Jika saja bukan karena kontrak yang kutanda tangani terlebih dahulu ini tidak akan pernah terjadi. Aku akan bertahan untuk Dara.

“Justru kau harus melakukan ini demi menyelamatkan dia.” Hyun suk melempari tatapan mematikan. Aku membuang muka kesal.

“Besok, aku akan mengirimmu kejepang. Aku menyiapkan beberapa event dimana kau akan terlihat sedang berkencan dengan Kiko Mizuhara.” Hyun suk melempar Map keatas meja. Aku menghela nafas dan dengan enggan meraih Map itu.

“Pelajari itu. Kau akan terlibat banyak hal dengan model jepang itu.”

Aku hanya menatapnya sebentar lalu bangkit dari dudukku meninggalkan ruangannya.

Flashback End

Aku kembali menggeram mengingat itu. Sekarang aku sudah terikat kontrak pacaran dengan Kiko yang diatur oleh agensiku. Aku membenci hal ini. Dan terlebih lagi sejak hari aku memutuskan Dara aku tidak benar-benar meninggalkan gadis itu. Aku menyuruh beberapa orang untuk terus memantau Dara dan melaporkannya padaku.

Karena cintaku yang tidak pernah pudar. Aku membuat keputusan paling bodoh dengan menyamar jadi salah 1 mahasiswa dikampusnya. Kami memilih jurusan berbeda karena aku tidak mau terlihat nyata tengah memperhatikannya. Aku menggunakan identitas asliku tapi dengan sedikit penyamaran pada penampilanku. Aku terlihat bodoh! Aku perlu melakukan itu untuk menggali informasi tentangnya.
***
Dara Pov

“Gomawoyo..” Aku membungkukkan badan sebelum menutup pintu mobil Seungho. Pria itu tersenyum lalu meninggalkanku didepan apartemen.

Aku merebahkan tubuhku diranjang sambil menatap kelangit-langit kamar. Ya tuhan semoga rencana pernikahan kami berjalan lancar. Aku menghela nafas berat lalu memiringkan tubuhku saat mataku tertumbuk pada foto Jiyong dimeja yang berada disisi ranjang.

Aku terpaku. Mataku menatap tajam. Aku melupakan foto itu. Kuraih benda tersebut perlahan. Tanganku bergetar. Berapa lama aku melupakan tentangnya? Hingga aku melupakan juga tentang foto masalalu kami yang terpajang meskipun hubungan kami yang sudah berakhir 3 tahun lalu.

Jemariku bergetar mengelus wajahnya. Mataku mulai berkaca-kaca.

Aku hancur! Ini menyakitkan lebih sakit dari yang kubayangkan. Kami memulai sebuah hubungan sangat lama dan manis. Tapi sebuah perbedaan status memaksa kami mengakhirinya.

Kwon Jiyong aka G Dragon resmi menjadi pentolan dari salah grup idol ternama korea setelah sebelum menjadi trainee selama bertahun-tahun. Saat itu aku bangga sekali. Aku memiliki kekasih seorang idol. Itu impian tiap gadis. Ketika dia memutuskan menjadi trainee disalah 1 agensi terbesar korea tentu saja aku menginzinkan. Aku ingin dia sukses dan mencapai impiannya.

Tapi rupanya itu kesalahan yang menjadi penyesalanku. Kenapa aku memberi izin? Jika akhirnya dia meninggalkanku. Karena dia idol dan aku gadis biasa. Kami memiliki kasta berbeda dalam hidup. Aku mencoba mempertahankan hubungan kami sampai akhirnya dia yang memilih mengalah. Dia meninggalkanku dan memilih hidupnya sebagai idol.

Sakit? Tentu saja. Itu bahkan lebih dari sekedar rasa sakit. Yang tidak pernah bisa kumaafkan seminggu setelah perpisahan kami dia diissuekan memiliki hubungan dengan model jepang. Kalian tidak pernah mengerti rasanya. Tapi aku akan berbagi. Itu seperti aku membuat lubang kematianku sendiri. Aku menangis meratap seharian. Aku memiliki beberapa rasa. Tapi kemudian aku mencoba untuk membencinya. Apa aku berhasil? Tidak. Aku katakan tidak bukan karena aku terlalu sangat mengharapkan dia kembali. Aku tidak pernah bermimpi akan hal itu. Aku hanya tidak bisa membuang rasa kepadanya sampai detik ini karena aku dan dia memulai hubungan ini dengan begitu lama dan cinta yang manis. Dia manis. Jiyong memiliki seluruh kekuatan untuk membuat hidupku berarti. Dia sangat berarti bagiku.

Tapi lupakan tentang itu. Aku sekarang memilik masa depan. Aku memiliki Seungho. Teman masa kecilku bahkan sebelum aku mengenal Jiyong.

Flashback

“Apa yang membuatmu harus membuang begitu banyak airmata?” Suara seseorang mengagetkanku. Aku mendongak mengangkat wajahku dan saat itu aku melihat pria yang amat sangat kukenal.

“Seungho..” Aku cepat-cepat menyeka airmataku.

Dia menahan gerakanku lalu tersenyum.”Aniya.. Biarkan! Aku hanya perlu melihatnya terakhir kali saat ini bukan?” Senyum manis terukir diwajahnya. Itu menenangkanku.

“A-aku emhh maksudku. Aku pu-putus darinya.” Kataku terbata-bata. Lalu wajahku tertunduk.

“Ahh itu menyakitkan!” Seungho mendesah lalu duduk disebelahku.

“Bukan. Sama sekali tidak menyakitkan! Tapi itu hanya seperti akan membunuhku.” Aku membiarkan aliran krystal bening membasahi permukaan pipiku.

Seungho menatapku dengan dahi berkerut. “Apa kau merasa begitu terluka?”

Aku mengangguk. Rasanya aku begitu membenci Jiyong yang dengan tega melakukan ini terhadapku.

“Come on girl! Putus itu biasa. Artinya kalian tidak berjodoh! Jangan menyalahkan siapapun dalam keadaan begini. Jiyong ataupun kau tidak salah. Dan jangan juga menyalahkan keadaan. Ini sudah harusnya seperti ini. Jadi… Menangislah sekarang tapi pastikan besok airmata itu tidak mengalir untuk hal ini lagi.” Seungho mengacak rambutku perlahan. Aku mengangguk seolah mendapat kekuatan.

“Sekarang Sebaiknya kau pulang. Akan kuantar! Tadi ahjussi menelponku untuk mencarimu. Kau menghilang begitu saja.” Seungho bangkit duluan mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Aku menyambut uluran tangannya dan melangkah ringan disebelah Seungho.

Flashback End

Aku menyeka airmata yang membasahi pipiku. Ini hanya masalalu. Aku merasakan ini karena aku harus segera menikah. Itu artinya kami tidak berhak memiliki masalalu yang kelam untuk kembali dipikirkan.

Aku meletakkan kembali foto itu dimeja. Suatu hari foto itu akan berganti dengan foto pernikahanku. Tapi sekarang aku masih menyimpan sisa kenangan masalalu itu.

Kupejamkan mataku membuang lelah untuk hari ini.
***

to be continue…

Next >>

58 thoughts on “She is Sandara Park #1

  1. Aku ga kebayang gimana ji yong pake kaca mata tebal sambil bawa motor butut 😂😂🔫 , awalnya aku sempat ga mau lagi baca ff ini karena itu, karena kalo baca terus ketawa terbayang ji yong berpenampilan seperti itu… tapi karena penasaran sama ceritanya lanjut deh, ternyata hanya penyamarannya si Jiyong aka g dragon kekeke 😂😂 syukurlah..

  2. Diawal chapter aja feelny udah dapet thor..pengen nangis aku 😢 jiyongdara waeyo? 😢 tidak bisakah klian bersatu? Jiyong please kembali 😃

Leave a comment