LOVE STORY | Part 5

Love Story

Author : Hesty_



Author Pov

“Dara!” Pangil Bom dengan berteriak saat berada di halaman depan rumah Dara.

Dara bergegas melangkahkan kakinya ke luar rumah, “Kenapa harus ber,” Ucap Dara terpotong saat membuka pintu rumahnya dan menangkap sosok Jiyong di belakang Bom bersama Top.

“Apa yang Bomie lakukan?” Batin Dara mengarahkan pandangannya pada Bom, “Apa ini, kau kemari sepagi ini bersama mereka dan tanpa memberitahuku?” Tanya Dara pelan pada Bom setelah berada sangat dekat dengan sahabatnya itu.

“Aku juga tidak tau,” Jawab Bom pelan pada Dara, “Top menelponku dan memberiku tawaran untuk pergi bersamanya ke kampus, dan aku menyetujuinya. Tapi, pada saat Top datang, aku sangat terkejut karea ternyata dia bersama dengan Jiyong. Kemudian, aku putuskan saja jika aku juga akan mengajakmu untuk pergi ke kampus bersama kami.” Lanjut Bom menjelaskan.

“Apa kalian akan terus berbicara di sana?” Tanya Top sedikit berteriak pada Bom dan Dara.

Perlahan Top melangkahkan kakinya mendekat ke arah Bom dan Dara, “Ayo pergi!” Ucap Top meraih tangan Bom dan menggenggamnya, “Kau tidak apa-apakan jika bersama Jiyong?” Lanjut Top mengarahkan pandangannya pada Dara dan kemudian berlalu meninggalkan Dara bersama Bom memasuki mobilnya.

Dara menundukan sedikit kepalanya, “Bersama Jiyong?” Batin Dara bertanya.

“Dara.” Panggil Jiyong sambil membuka pintu mobilnya. “Masuklah!” Lanjut Jiyong yang membuat Dara dengan perlahan melangkahkan kakinya mendekat ke arah Jiyong.

“Apa kau sedang berusaha mempermainkanku?” Tanya Dara setelah berada sangat dekat dengan Jiyong.

“Apa maksutmu?” Jiyong kembali bertanya pada Dara.

“Apa yang kau lakukan? Kenapa melakukannya?” Tanya Dara lagi pada Jiyong.

“Tentang ini?” Jiyong kembali bertanya lagi pada Dara.

“Apa aku harus menjelaskannya?” Tanya Dara kembali lagi pada Jiyong.

“Masuklah!” Ucap Jiyong pelan mengarahkan pandangannya ke dalam mobil pada Dara.

“Tasku masih di dalam,” Ucap Dara yang kemudian membalikan tubuhnya dan melangkahkan kakinya perlahan menjauh dari Jiyong.

“Aku menunggumu!” Ucap Jiyong pelan yang masih dapat di dengar oleh Dara.

Dara memasuki rumahnya dan mengambil tasnya, “Ini adalah waktunya!” Gumam Dara dengan smirk menghiasi wajahnya.

Perlahan Dara kembali melangkahkan kakinya keluar rumah rumah dan menuju ke arah mobil Jiyong, “Kau masih bediri disitu?” Tanya Dara karena Jiyong masih saja berdiri di sisi mobilnya dengan pintu mobil yang masih terbuka.

“A ne, aku menunggumu!” Jawab Jiyong, “Masuklah!” Lanjut Jiyong yang kemudian dengan perlahan Dara memasuki mobil Jiyong.

Jiyong menutup kembali pintu mobilnya setelah Dara masuk ke dalam mobilnya dan kemudian bergegas memasuki mobilnya.

“Apa kau sudah sarapan?” Tanya Jiyong sambil menghidupkan mobilnya.

“Belum.” Jawab Dara singkat.

“Kenapa? Apa kau mau sarapan dulu?” Tanya Jiyong lagi pada Dara.

Dara mengarahkan pandangannya pada Jiyong, memandangi Jiyong dengan wajah dingin tanpa ekpresi,  “A ne, tapi, jika kau mau untuk menyuapiku!” Jawab Dara yang kemudian membuat Jiyong tiba-tiba saja merem mendadak mobilnya yang telah melaju cukup cepat dan menghentikannya.

Jiyong mengarahkan pandangannya pada Dara, “Mian ne! Apa kau tidak apa-apa?” Tanya Jiyong atas apa yang baru saja di lakukannya.

Dara menundukan sedikit kepalanya, dan kemudian kembali mengarahkan pandangannya pada Jiyong. “Apa kau sangat menyukai kata-kata itu?” Ucap Dara yang membuat Jiyong mengerutkan keningnya.

“Aku tidak menyukai kata-kata itu!” Lanjut Dara kemudian yang mulai mendekatkan wajahnya pada Jiyong. “Jangan mengulanginya lagi!” Lanjut Dara lagi dengan sangat pelan pada Jiyong.

Jiyong hanya diam menanggapi ucapan Dara, “Kenapa? Kenapa tidak menyukai kata-kata itu? Apa yang kau maksut itu adalah kata MAAF?” Tanya Jiyong akhirnya membuka suara dengan penekanan kata di akhir kalimatnya.

Dara yang telah menjauhkan wajahnya dari Jiyong kemudia memandang lurus ke depan, “Kata itu hanya akan membuat seseorang kembali melakukan kesalahan, saat dia melakukan kesalahan maka dia akan mengunakan kata itu, dan saat dia kembali lagi melakukan kesalahan maka dia akan kembali lagi mengunakan kata itu, dan semuanya hanya akan terjadi berulang-ulang. Karna itu aku tidak menyukai kata itu.” Jawab Dara menjelaskan.

“Tapi, bukankah lebih baik mengunakan kata itu dari pada tidak sama sekali saat kita melakukan kesalahan?” Tanya Jiyong menanggapi.

Dara kembali mengarahkan pandangannya pada Jiyong, “Kita bisa mengantinya dengan, tidak mengulanginnya lagi, atau, akan berusaha untuk memperbaikinya! Hanya itu! Jadi, kata itu tidak di butuhkan!” Jawab Dara tegas.

 **

Jiyong Pov

Akhirnya, aku dan Dara telah sampai di kawasan Seoul National University, aku memarkirkan mobilku di halaman parkir Seoul National University.

“Kwon Jiyong!” Ucap Dara pelan yang masih dapat ku dengar dengan jelas setelah aku memarkirkan dan mematikan mesin mobilku.

Aku berbalik, mengarahkan pandanganku pada Dara yang menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.

“Dara.” Ucapku pelan memanggil Dara yang masih saja menatap lurus ke depan. “Dara, apa kau baik-baik saja?” Lanjutku pada Dara.

Tiba-tiba saja Dara berbalik dan memandangku yang sedari tadi telah memandanginya, “Siapa kau?” Tanya Dara yang membuatku bingung.

“Bukankah kau adalah seorang namja dingin yang sangat sulit untuk di taklukan bahkan di dekati oleh para yeoja? Tapi, apa yang kau lakukan? Apa itu tidak berlaku untukku?” Lanjut Dara yang mulai mendekatkan wajahnya padaku.

Dengan perlahan Dara menyentuh wajahku, menelusuri setiap bagian di wajahku. “Apa benar kau yang selalu mengirimkan pesan singkat itu padaku?” Lanjut Dara lagi yang hanya mendapat anggukan dariku.

Dengan cepat setelah mendapatkan anggukan dariku, Dara berhenti menyentuh dan menelusuri wajahku. “Kau menyukaiku?” Tanya Dara yang membuatku hanya diam dan mulai menundukan kepalaku dengan perlahan.

“Kau membuatku bingung Kwon!” Ucap Dara yang kemudian membuka pintu mobil dan meninggalkan ku sendirian.

“Mian ne Dara, mungkin kau benar, aku menyukaimu!” Gumamku pelan setelah Dara meninggalkanku.

**

Dara Pov

“Top!” Ucapku sedikit berteriak memanggil Top saat memasuki kelas dan melangkahkan kakiku ke tempat duduknya.

“A ne, apa kau ingin memarahiku?” Tanya Top dengan wajah bingungnya.

“Anio, aku ingin menanyakan tentang beberapa hal padamu.” Jawabku kemudian duduk di sebelah Top.

“Apa ini tentang aku dan Bom? Kami hanya berteman! Tapi, sepertinya aku menyukainya, karena itu aku menawarinya untuk pergi ke kampus bersama. Hanya itu Dara!” Top menjelaskan dengan wajah yang sangat serius.

Aku mengerutkan keningku, “Jiyong?” Ucap ku spontan.

“Jiyong? Oh, apa maksutmu ini tentangnya yang datang bersama kami ke rumahmu hingga akhirnya kau pergi ke kampus bersamanya?” Tanya Top padaku.

“A ne.” Jawabku singkat.

“Sebenarnya, aku sengaja meminta Jiyong menemaniku ke rumah Bom, dan saat kami tiba, tiba-tiba saja Bom memutuskan jika dia juga akan mengajakmu untuk pergi ke kampus bersama kami, dan kami menyetujuinya.” Jawab Top yang mendapat anggukan dariku sebagai tanda bahwa aku mengerti tentang jawabannya.

“Mmm, selain itu, aku ingin bertanya tentang jiyong, apa benar jika dia adalah seorang namja dingin yang sangat sulit untuk di taklukan bahkan di dekati oleh para yeoja?” Tanyaku sedikit ragu pada Top.

Top menatapku dalam, “Apa kau menyukainya?” Tanya top semakin memperdalam tatapannya padaku.

“Aku hanya penasaran, jika memang benar seperti itu, tapi kenapa rasanya itu tidak berlaku untukku?” Jawabku yang membuat Top berhenti menatapku.

Top menundukan sedikit kepalannya, dan kemudian kembali mengarahkan pandangannya lagi padaku. “Dara, jika itu tidak berlaku untukmu, apa mungkin jika Jiyong menyukaimu?” Tanya Top mendekat padaku.

“Jiyong menyukai Dara?” Tanya Youngbae yang tiba-tiba saja datang menggagetkan kami.

“Anio, itu tidak pasti!” Jawabku dengan cepat.

Dengan cepat Youngbae duduk di bangku yang berada di depan kami, “Dara, kau tau, jika Jiyong benar-benar menyukaimu, kau adalah yeoja yang sangat beruntung!” Ucap Youngbae dengan senyum menghiasi wajahnya.

“Beruntung?” Tanyaku pada Youngbae.

“A ne, Jiyong adalah adalah seorang namja dingin yang sangat sulit untuk di taklukan bahkan di dekati oleh para yeoja, dia tampan, pintar dan kaya, dan dia menyukaimu! Pasti akan banyak yeoja yang iri padamu Dara, terlebih lagi kau akan menjadi yeojachingu pertamanya! Bukankah kau akan sangat beruntung Dara!” Jawab Youngbae menjelaskan padaku yang mendapat anggukan dari Top.

Aku mengarahkan padanganku secara bergantian pada Top dan Youngbae, “Dia benar-benar belum pernah memiliki seorang yeojachingu?” Tanyaku yang mendapat anggukan dari Top dan Youngbae.

**

Author Pov

Setelah jam pelajaran berakhir, Dara  bersama sahabat-sahabatnya bergegas meninggalkan ruang kelas mereka.

“Dara, apa kau baik-baik saja?” Tanya Bom sambil meletakan punggung tangannya pada kening Dara.

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Dara dan menjauhkan tangan Bom dari keningnya.

“Anio, aku hanya memeriksamu saja! Kau sedikit aneh hari ini!” Jawab Bom pada Dara.

“A ne, kau tidak seperti biasannya Dara. Kau seperti sedang memikirkan sesuatu.” CL melanjutkan yang mendapatkan anggukan dari Bom dan Mingky.

Dara menarik dan menghembuskan nafasnya dengan pelan, “Aku hanya sedang membutuhkan istirahat.” Ucap Dara dengan senyum di wajahnya.

“Istirahat? Apa kau sakit?” Tanya Jaejoong yang tiba-tiba saja datang dari arah belakang dan menggagetkan mereka.

“Dara, apa kau mau aku mengantarkanmu pulang?” Tanya Jaejoong dengan wajah yang terlihat khawatir.

Dara hanya diam, “Baiklah, mari aku antarkan kau pulang!” Lanjut Jaejoong yang tidak mendapatkan jawaban dari Dara.

Perlahan Jaejoong meraih dan menggenggam tangan Dara, “Lepaskan!” Ucap Dara tegas yang akhirnya membuka suara.

Dengan kasar Dara melepaskan genggaman tangannya yang di genggam oleh Jaejoong, “Kau mengkhawatirkanku sunbae? Aku pikir kau akan membalasku, atau, apakah ini salah satu caramu untuk membalasku? Kau sedang berpura-pura khawatir agar aku tertarik padamu? Bukankah aku sudah katakan sebelumnya, jika aku tidak tertarik padamu Kim Jaejoong sunbae!” Lanjut Dara kemudian menjauh dari Jaejoong yang di ikuti oleh sahabat-sahabtnya.

“Dara!” Panggil Bom yang berada di belakang Dara setelah cukup jauh dari Jaejoong, “Kenapa kau melakukan hal demikian pada Jae sunbae?” Lanjut Bom yang membuat Dara menghentikan langkahnya.

Perlahan Dara membalikan tubuhnya pada Bom, “Aku tidak tertarik padanya, jadi apa aku salah?” Tanya Dara pada Bom.

“Anio, kau tidak salah. Tapi,” Jawab Bom terpotong saat Dara menempelkan jari telunjuknya di bibir Bom.

“Aku benar-benar sedang membutuhkan istirahat.” Ucap Dara lemah.

“Aku akan mengantarkan kalian!” Ucap CL yang mendapatkan senyum hangat dari Dara.

Akhirnya, dengan diam mereka melangkahkan kaki mereka menuju halaman parkir Seoul National University dan memasuki mobil CL untuk kembali pulang ke rumah mereka masing-masing.



Bagaimana Reader? Apa kalian terhibur dan dapat menikmati kelanjutan ceritanya? Apa rasa penasaran kalian sudah dapat terjawab? Tolong tinggalkan komentarnya, kamsahamnida ^^

<< Back Next >>

28 thoughts on “LOVE STORY | Part 5

  1. yeeeeeaaaaahhhhhhhhhh..jiyong suka sma dara.
    kasihan banget ya jaejoong….dia di tolak mentah2 lagi tuh sama dara..hehhheehh

    next thor and keep fighting.!!!

  2. Cieee jiyong suka sama dara , tpi dara ny masih jual mahal aah . Ayoo dong dara buka hatimu , bukalah sedikit untuk jiyong sehingga jiyong bisa memilikimu ~ lah jadi nyanyi kekkee .

  3. Si jiyong tuh malu-malu tapi mau mungkin karena dia belum pernah punya yeojacingu jadi canggung gitu kali ya kalo mau deketin cewe akakakak

  4. Lucu deh jiyong dia malu2 tpi mau…
    Tpi knp dara jga jdi dingin gtu segala kode kodean gtu lgi..Hehehe
    Kasian jaejoong, dara galak bgt…

  5. Cye jiyong suka nih sama dara,
    Kok dara keterlaluan banget sih sama jaejoong???
    Apapun alasan jaejoong ngedeketin dara, bukannya gak baik ya bersikap kasar kaya gitu???

Leave a reply to Nanda Fahma Cancel reply